• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HYPNOSIS DAN HYPNOTEACHING

B. Metode Hypnoteaching

3) Fungsi Kerja Otak

putus-putus yang merupakan bagian yang terletak pada pikiran sadar untuk menyeleksi atau menganalisa segala informasi yang masuk dan menentukan tindakan rasional disebut critical factor. Critical factor ini disebut pula sebagai Reticular Activating System (RAS). Ia mempunyai fungsi untuk melindungi pikiran bawah sadar dari ide, informasi. Ketika dalam kondisi sadar, critical factor akan menghalangi sugesti yang ingin ditanamkan ke pikiran bawah sadar.

Ketika seseorang ingin menghipnosis orang lain, yang harus dilakukan adalah memanipulasi bagian tersebut. Cara memanipulasi daerah tersebut adalah dengan menggunakan suatu teknik yang dinamakan induksi. Induksi ini dilakukan dengan cara membuat pikiran sadar subjek ini merasa sibuk, bingung, kelelahan atau lengah sehingga pintu gerbang atau jalan tol menuju pikiran bawah sadar dan critical factor ini terbuka dan tidak berfungsi. Kemudian sugesti akan langsung menjangkau pikiran bawah sadarnya. Si subjek ini ada dalam kondisi trance. Namun apabila terjadi konflik antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar, maka pikiran bawah sadar akan selalu menang.89

Pikiran sadar mempunyai empat fungsi utama, yaitu mengenali informasi yang masuk dari panca indra, membandingkan dengan memori kita, menganalisis kemudian memutuskan respon spesifik terhadap informasi tersebut. Sedangkan pikiran bawah sadar berfungsi memproses kebiasaan, persepsi, kepribadian, intuisi, kreativitas, dan keyakinan. Pikiran bawah sadar bisa menyukai sesuatu yang tidak disukai menurut pikiran sadar.90

89Andri Gunawan, Menguak Dahsyatnya Rahasia Hipnosis, h. 19

90Abdul Khafi Syatra, Misteri Alam Bawah Sadar Manusia, (Jogjakarta: Diva Press, 2010), h. 33

Jadi, sebenarnya, pikiran bawah sadar manusia memegang peranan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pikiran sadar.

Pikiran sadar hanya berpengaruh sekitar kurang lebih 12%, sementara pengaruh pikiran bawah sadar memegang kendali hidup manusia sekitar 88%. Para ahli psikologi menggambarkan kondisi keduanya sebagai fenomena “gunung es”, apa yang tampak di atas permukaan hanya sebagian kecil dari apa yang ada di dalam permukaan gunung es itu sendiri.91

Setiap manusia berbeda-beda, ada yang dominan menggunakan otak kiri dan ada pula yang dominan menggunakan otak kanan.

Menurut Abd Kadir, kinerja dari otak kiri adalah sebagai berikut:92 a) Kemampuan dalam logika (berpikir logis), pada dasarnya logika

lebih banyak difungsikan untuk memproses gejala-gejala yang mengandung unsur kepastian dan pada cara berpikir logis sebuah kesimpulan didapat melalui sebuah penalaran yang sudah berpola.

b) Kemampuan berbahasa (berbicara, menulis dan membaca) c) Kemampuan berpikir linier, sistematis dan rasional.

- Linier merupakan suatu cara berpikir dimana apa yang dipikirkan selalu searah.

- Sistematis merupakan proses berpikir dimana berpikir merupakan tahapan, dari tahap yang paling awal, kemudian dan akhir.

- Rasional ialah berpikir dengan dengan menggunakan rasio sebagai dasar berpikirnya. Ide atau gagasan yang diperoleh didapat melalui suatu proses pertama informasi yang ditanggapi oleh indra, kemudian diolah di otak, dihubungkan

91Willy Wong dan Andri Hakim, Dahsyatnya Hipnosis, h.16-18

92Abd Kadir, Misteri Otak Kiri Manusia, (Jogjakarta: Diva Press, 2010), h. 131-132

dengan pengetahuan sebelumnya, lalu menghasilkan sebuah ide atau gagasan. Ini berbeda dengan berpikir intuitif dimana ide atau gagasan tiba-tiba muncul entah darimana asalnya.

d) Dua kemampuan lain: detail dan analisis. Berpikir detail merupakan berpikir dimana apa yang terpikir pada bagian yang rinci, kemudian kita telah berpikir secara spesifik dan mendalam.

Dalam melihat suatu masalah, ia biasanya menganalisis secara mendalam dan rinci. Orang-orang dengan dominan pada belahan otak kiri biasanya merupakan pemikir yang sangat serius dengan mengaitkan pada logika dan penalaran yang rasional. Sedangkan analisis berada pada cara atau metode menyampaikannya.

Sebelum menyampaikan sesuatu, otak kita akan melakukan analisis-analisis dari berbagai informasi yang ada di dalam memori, setelah itu baru menyampaikannya.

Adapun kinerja dari otak kanan menurut Makoto Sichida yaitu sebagai berikut:93

a) Kemampuan kreativitas, seni dan warna. Otak kanan secara mengejutkan juga mempunyai kekuatan kreatif yang bisa dibangkitkan oleh imaji pra-linguistik yang tidak membutuhkan kata-kata sebagai media tak langsung. Otak kanan dapat melakukan lebih daripada merekam atau mencatat informasi.

Otak kanan juga meningkatkan kreativitas secara dramatis dan mampu menginspirasi datangnya ide-ide inovatif yang luar biasa.

b) Kemampuan khayalan, musik dan bentuk atau ruang.

c) Kemampuan emosi. Tingkat emosional yang dimiliki oleh orang yang dominan otak kanan sangat tinggi dibandingkan orang yang

93Makoto Shichida, Misteri Otak Kanan, (Jakarta: PT Gramedia, 2013), h. 82

dominan otak kiri. Namun emosional sangat dibutuhkan dalam saat-saat tertentu, misalnya ketika hendak belajar. Belajar membutuhkan emosional yang bersifat antusias untuk mempelajari semua mata pelajaran.

d) Kemampuan sosialisasi. Otak kanan ini memiliki kemampuan sosialisasi yang tinggi terhadap masyarakat. Gampang bergaul dan bekerja sama dengan orang sekitar sehingga jiwa gotong royong orang yang dominan otak kanan lebih baik dibandingkan dengan orang yang dominan otak kiri. Namun apabila kedua otak kanan dan kiri dapat bekerjasama, maka akan memunculkan sesuatu yang sangat luar biasa.

b. Induction (Induksi)

Induksi adalah tahapan di mana hipnosis secara metode mulai dilakukan kepada subyek. Induksi merupakan sarana yang nyata untuk membantu melakukan trans/perubahan kondisi kesadaran yang menghasilkan atau menyebabkan seseorang masuk ke dalam kondisi hipnosis. Induksi dapat dianalogikan sebagai kapal yang akan membawa penumpangnya dari daratan menuju suatu pulau, di mana daratan adalah pikiran sadar dan pulau adalah bawah sadar. Bentuk induksi dalam metode hipnosis berupa penyampaian suatu naskah bahasa induksi melalui suara seorang pelaku hipnosis kepada suyet menuju hasil yang diinginkan.94

Kondisi induksi berada pada tahap peralihan gelombang otak beta menuju Alpha (1 fokus). Alpha merupakan jenis gelombang dengan frekuensi di bawah beta, yaitu antara 8 hingga 13,9 Hertz.

94Hadley, Josie & Carol Staudacher, Hypnosis for Change, (Canada: Raincoast Books, 1996), h. 30

Gelombang ini diproduksi dalam keadaan yang lebih tenang dan santai, biasanya dalam kondisi ini, seseorang mampu merasakan kondisi relaks pada tubuh dan pikirannya. Gelombang alpha merupakan gelombang yang timbul saat pikiran sadar mulai pasif dan sebaliknya, pikiran bawah sadar mulai aktif. Dalam keadaan alpha, pikiran kesadaran manusia mulai mengarah ke dalam dirinya sendiri atau berfokus pada suatu hal saja (internal). Gelombang Alpha adalah gelombang yang menghasilkan kondisi khusuk, relaks, meditatif, nyaman, dan ikhlas. Kerja pikiran relatif tenang dan relaks, pada kondisi gelombang ini otak memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan hormon serotonin dan endorfin, hormon yang menghasilkan emosi bahagia. Pada gelombang inilah saat paling ideal bagi otak kita menyerap berbagai informasi. Bisa dipahami anak kecil cenderung lebih cepat belajar, salah satu jawabannya karena pada saat masih kanak-kanak gelombang pikiran yang sering muncul adalah gelombang alpha. Meskipun fase tenang, namun pada detik itu sebenarnya otak tengah siap untuk menerima setiap bentuk wejangan, ilustrasi musik yang slow dapat membantu tercapainya kondisi Alpha pada tingkat yang lebih sublim.95

Bahasa induksi dirancang untuk mengkomunikasikan pendapat, pemikiran, dan perasaan. Memfokuskan perhatian seseorang pada dirinya sendiri, pengalaman, dan tubuhnya. Hal ini membantu dengan mudah untuk menyerap ke dalam dunia imajinasi dan mengomunikasikan tingkatan kesadaran. Adapun pembagiannya dirancang dengan komponen kunci bahasa induksi antara lain

95Pavel Sovodka, Secret of Hypnotherapy, h. 21

sinonim, sugesti yang mudah dipahami, kata penghubung dan penyebutan waktu.96

Ada banyak macam sarana induksi, mulai dari berbagai gaya dalam melakukan pendekatan, panjangnya waktu yang akan digunakan, dan nada. Tetapi secara garis besar, induksi dibagi menjadi tiga yaitu: induksi auditori, induksi visual dan induksi kinestetik.97

1) Induksi auditori adalah salah satu cara untuk menghasilkan trans hypnosis kepada seseorang dengan memengaruhi indra pendengaran. Tekniknya seperti bernyanyi, bercerita, musik (White sound/monoton dengan nada rendah).98 Pada dasarnya ada dua jenis suara untuk menghasilkan induksi hipnosis, yaitu monoton dan berirama. Suara monoton memungkinkan subyek tetap fokus. Hal ini akan membantu untuk menjaga subyek dari gangguan dan hiburan lainnya. Perintah subyek harus dengan hati- hati agar ia mau mematuhi instruksi yang diberikan. Hal ini sama seperti memberikan perintah secara lembut. Petunjuk harus mudah didengar oleh pikiran bawah sadar klien tanpa gangguan. Suara ritmis menciptakan suasana damai dan rileks menuju ke trans.

Tingkat suara pembicara akan memandu pendengar ke dalam kondisi mental damai dan kemudian memasuki kondisi trans.99

Secara sederhana seorang pengajar atau guru dapat menyesuaikan cara mengajar dengan gaya belajar peserta didik melalui induksi auditori adalah sebagai berikut:

96Hadley, Josie & Carol Staudacher, Hypnosis for Change, h. 30

97 Tubagus Wahyudi, “Film Eksperimental Penonton Suyet”, Tesis, h. 57, Tidak Diterbitkan.

98Putra P., Yovan, Rahasia di Balik Hipnosis Ericksonian dan Metode Pengembangan Pikiran Lainnya

99 Tubagus Wahyudi, “Film Eksperimental Penonton Suyet”, Tesis, h. 61, Tidak Diterbitkan.

a) Gunakan variasi vokal100 (perubahan nada, kecepatan, dan volume) dalam presentasi

b) Ajarkan sesuai dengan cara guru ketika menguji: jika guru menyajikan informasi dalam urutan atau format tertentu, ujilah informasi itu dengan cara yang sama

c) Gunakan pengulangan, minta peserta didik menyebutkan kembali konsep kunci dan petunjuk

d) Setelah tiap segmen pengajaran, minta siswa memberitahu teman di sebelahnya satu hal yang dia pelajari

e) Nyanyikan konsep kunci atau minta siswa mengarang lagu/rap mengenai konsep itu

f) Gunakan musik sebagai aba-aba untuk kegiatan rutin.101 Hal tersebut di atas adalah merupakan upaya agar pembelajaran tidak monoton sehingga peserta didik bisa fokus selama proses penyampaian materi dilakukan.

2) Induksi visual adalah metode lain yang digunakan untuk menghasilkan trans dalam pikiran manusia. Metode ini mendorong trans menggunakan arti penglihatan. Metode ini juga bekerja meskipun prosesnya disebut induksi. Induksi visual

100 Vocal (suara) dalam ilmu public speaking ada 3 macam nada yaitu: vocal full (Attention Voice), vocal ¾ (Natural Voice/Broadcast Voice), dan vocal ¼ (Persuasive Voice/Kinestetik Voice). Masing-masing nada vocal itu terdiri dari 3 pecahan (atas, sedang, bawah) jadi total nada suara ada 9 (sembilan). Dengan menguasai 9 nada dalam public speaking akan membuat Anda menjadi public speaker handal yang mampu melakukan persuasif untuk segala bentuk tujuan berbicara, motivasi, presentasi, sosialisasi, khotbah, selling, promotion dan lain-lain. Pada prinsipnya manusia (audiens) adalah makhluk yang tidak suka terhadap sesuatu yang monoton. Lebih lengkapnya lihat: Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, (Jakarta: BBC Publisher, 2013), h. 214-217

101Bobby DePorter, terj. Ari Nilandari, Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, (Bandung: Kaifa, 2005), h. 85

menciptakan citra yang lebih visual kepada subjek. Orang akan mengalami penurunan respons fisiologis.102

Secara sederhana seorang pengajar atau guru dapat menyesuaikan cara mengajar dengan gaya belajar peserta didik melalui induksi visual adalah sebagai berikut:

a) Penampilan yaitu kostum pengajar harus rapi, wajah yang enak dipandang, dan menyenangkan.

b) Mimik, gesture dan ekspresi yang tepat dan menarik.

c) Penggunaan visual aids seperti slide power point yang menarik, alat peraga, dan cara menulis di papan tulis yang tidak hanya tulisan tapi juga ada grafik dan analoginya atau lebih dikenal dengan WTGA (Writing Technic and Graphic Analogy).103

d) Gunakan kertas tulis dengan tulisan berwarna, lalu gantunglah grafik berisi informasi penting di sekeliling ruangan, dan rujuklah kembali grafik tersebut saat menjelaskan materi e) Dorong peserta didik untuk menggambarkan informasi dengan

menggunakan peta, diagram, dan warna. Berikan waktu untuk membuatnya

f) Berdiri tenang saat penyajian segmen informasi, bergeraklah diantara segmen

g) Bagikan salinan frase-frase kunci atau garis belajar pelajaran, sisakan ruang kosong untuk catatan

102Putra P., Yovan, Rahasia di Balik Hipnosis Ericksonian dan Metode Pengembangan Pikiran Lainnya, h. 69

103Tubagus Wahyudi : pakar ilmu pikir dan komunikasi, Kuliah Umum: Menjadi Public Speaker pada hari Selasa, 26 Juli 2016 di kampus Kahfi BBC Motivator School Bintaro

h) Beri kode warna untuk bahan pelajaran dan perlengkapan, dorong peserta didik menyusun pelajaran mereka dengan aneka warna

i) Gunakan bahan ikon dalam presentasi, dengan menciptakan simbol visual atau ikon yang mewakili konsep kunci.104

3) Induksi kinestetik adalah metode lain atau membujuk trans.

Metode ini menggunakan rasa/perasaan baik dalam bentuk gambar, gerakan atau kata-kata untuk menghasilkan kondisi nyaman, senang, sehat atau bahagia. Gerakan tubuh dengan tarian atau bercerita dapat digunakan untuk induksi kinestetik.105

Secara sederhana seorang pengajar atau guru dapat menyesuaikan cara mengajar dengan gaya belajar peserta didik melalui induksi kinestetik adalah sebagai berikut:

a) Melakukan pendekatan emosional kepada peserta didik, penggunaan atau pengaturan struktur bahasa yang tepat dan mengena (membekas) di hati. Seperti menerapkan sikap yang empati dan menumbuhkan rasa simpati satu sama lain antara pengajar dan peserta didik106

b) Gunakan alat bantu saat mengajar untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan menekankan konsep-konsep kunci

c) Ciptakan simulasi konsep agar siswa mengalaminya

d) Jika bekerja dengan perseorangan, berikan bimbingan paralel dengan duduk di sebelah mereka, bukan di depan atau di belakang mereka

104Bobby DePorter, terj. Ari Nilandari, Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, h. 85

105Hadley, Josie & Carol Staudacher, Hypnosis for Change, h.

106 Tubagus Wahyudi : pakar ilmu pikir dan komunikasi, Kuliah Umum: Public Speaking pada hari Selasa, 26 Juli 2016 di kampus Kahfi BBC Motivator School Bintaro

e) Bicaralah dengan setiap peserta didik secara pribadi setiap hari, sekalipun hanya salam

f) Peragakan konsep sambil memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajarinya langkah demi langkah.

g) Ceritakan pengalaman pribadi mengenai wawasan belajar pengajar kepada peserta didik, dan dorong mereka untuk melakukan hal yang sama

h) Izinkan peserta didik berjalan-jalan di kelas jika situasi memungkinkan.107

c. Deepening

Deepening sebenarnya masih bagian dari Induksi tetapi bedanya deepening merupakan tahapan penyempurna dari sebuah tahapan induksi. Beberapa model deepening yang sering digunakan ialah:

Relaksasi, Perumpamaan Relaksasi lebih dalam, Anak Tangga, dan Tempat Khusus. Tahapan ini berfungsi untuk membuat subyek semakin nyaman memasuki kondisi tak sadar yang dalam.108

Deepening ini berada pada gelombang otak alpha menuju theta.

Theta merupakan jenis gelombang dengan frekuensi di bawah alpha, yaitu berkisar antara 4 hingga 7,9 Hertz. Gelombang ini terjadi ketika kesadaran manusia lebih mengarah ke dalam dirinya sendiri (internal), misalnya pada kondisi ketika seseorang merasakan kantuk yang sangat dalam. Pada saat kondisi ini dicapai, pikiran bawah sadar benar-benar telah aktif dan menggantikan pikiran sadar. Gelombang pikiran dengan frekuensi yang rendah inilah yang sering memunculkan sisi kreatif dan

107Bobby DePorter, terj. Ari Nilandari, Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, h.86

108 Tubagus Wahyudi, “Film Eksperimental Penonton Suyet”, Tesis, h. 64, Tidak Diterbitkan.

intuitif kita, beberapa penemuan luar biasa, dihasilkan seseorang ketika kondisi pikirannya berada pada gelombang Alpha Theta. Secara emosi, berada pada kondisi sangat khusyuk, keheningan yang mendalam, deep meditation, dan mampu mendengar nurani bawah sadar. Pada fase ini biasanya ide-ide kreatif sering kali muncul secara tidak sadar, karena peran-peran koordinat otak bawah sadar lebih dominan. Itulah sebabnya mengapa jawaban dari suatu masalah sering kali muncul pada saat hampir tidur atau saat bangun tidur. Pada saat itu manusia mempunyai spectrum yang paling sensitif dalam mengakses setiap gejala-gejala alam bawah sadar.109

Dalam proses pembelajaran, deepening ini menggunakan teknik energizer. Energizer merupakan upaya untuk mempertahankan suasana yang nyaman dan ia diletakkan di pertengahan pembicaraan saat menyampaikan materi.110 Alasan dari dibutuhkannya teknik energizer adalah sebagai berikut:111

1) Karena kesadaran akan cara kerja otak dimana fokus manusia di setiap 20 menit akan terjadi penurunan. Penurunan itu harus distimulus, harus diberikan semacam suplemen dalam bentuk energizer sehingga fokus itu kembali membaik.

2) Untuk mempertahankan fokus audiensi 3) Menyegarkan suasana

4) Mampu menjaga suasana komunikatif.

Selain itu, dalam deepening juga menggunakan permainan vocal, banyak memberikan contoh dan analogi, penggunaan struktur bahasa, dan memperkuat kemampuan verbal yaitu berapresiasi.

109 Pavel Sovodka, Secret of Hypnotherapy, h. 22

110Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, h. 217-218

111Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, h. 218

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apresiasi ialah penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu.112 Pengertian apresiasi di sini pada prinsipnya sama dengan pengertian sebenarnya, yaitu

“penghargaan”. Tetapi penekanan maksudnya yang berbeda karena apresiasi kata yang dimaksudkan ialah “pemekaran pola pikir atau cara pandang terhadap sesuatu yang dilandasi oleh wawasan, pengetahuan, pengalaman hidup, kebudayaan, pendidikan, keyakinan, dan lain-lain untuk merespons atau memberikan wacana dalam berlatih atau melakukan public speaking”.113

Ada beberapa macam apresiasi kata yaitu apresiasi definisi, otoritas otak, produksi kata 1 matriks, sambung kata, kausalitas, atmosfir, alam semesta, berpantun, berpuisi, monolog, analogi, bedah benda, slide, tips, selidik benda, leadership, verbalisasi kondisi dan jawab terbalik.114

Sebagai contoh yaitu apresiasi definisi. Dalam mendefinisikan suatu benda, pengajar atau guru dapat membuat definisi yang jelas satuannya, menyeluruh (komprehensif), dan tidak menimbulkan pertanyaan baru. Dengan memperkuat kemampuan apresiasi, diharapkan pengajar atau guru dapat memiliki wawasan yang sangat luas, itulah yang dimaksud dengan pemekaran pola pikir.115

d. Depth Level Test (Tes Uji Kedalaman)

Untuk memastikan kedalaman hasil kegiatan Deepening yang dilakukan, penghipnosis dapat melakukan tes uji kedalaman (depth

112 Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Online, https://kbbi.web.id/apresiasi.html diakses pada tanggal 27 Maret 2019 pkl. 04.12 WIB

113Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, h. 192

114Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, h. 194

115Tubagus Wahyudi: pakar ilmu pikir dan komunikasi, Kuliah Umum: Public Speaking pada hari Selasa, 19 Juli 2016 di kampus Kahfi BBC Motivator School Bintaro

level test). Tes ini dilakukan dengan menanyakan apakah saran atau perintah yang diberikan benar-benar dapat dilaksanakan dan dirasakan oleh subjek, berikan pertanyaan tertutup yang membutuhkan jawaban

“ya/tidak” yang dijawab subjek dengan menggerakkan anggota tubuh tertentu, biasanya salah satu jari tangan.

Jika subjek benar-benar telah merasakan berada dalam kondisi kedalaman yang dikehendaki, lakukan langkah berikutnya yaitu pemberian sugesti yang menjadi tujuan hipnosis (Suggestion). Jika subjek belum berada dalam kondisi kedalaman yang dikehendaki, berikan Deepening kembali dengan menggunakan teknik yang berbeda.

Dalam proses pengajaran, tes uji kedalaman ini dapat dilakukan melalui pendekatan pengajar yang komunikatif (tanya jawab/diskusi aktif) selama proses berlangsungnya pembelajaran.116

e. Program (Suggestion & Anchor)

Program yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang disampaikan (biasanya berbentuk skrip/naskah yang sudah pakem peruntukannya) kepada individu saat berada dalam kondisi trans (tak sadar/tak sadar dalam) yang mana program tersebut berbentuk motivasi, arahan, nasihat atau sesuatu kata-kata stimulus untuk membantu subyek mengatasi masalahnya atau melakukan sesuatu yang tidak mampu/tidak mau ia lakukan saat dalam kondisi normal/terbangun. Program hipnosis berbentuk sugesti dan anchor.117

Dalam proses pembelajaran, yang dimaksud dengan program ini adalah bagaimana pengajar dapat mengemas materi dengan baik dan dapat diterima serta sesuai dengan capaian pembelajaran yang

116 Tubagus Wahyudi : pakar ilmu pikir dan komunikasi, Kuliah Umum: Public Speaking pada hari Selasa, 19 Juli 2016 di kampus Kahfi BBC Motivator School Bintaro

117Hadley, Josie & Carol Staudacher, Hypnosis for Change, h.

diharapkan menggunakan teknik Succesfull Presentation.118 Ada 4 (empat) elemen penting yang harus diperhatikan oleh pengajar atau guru untuk mempersiapkan presentasi yang sukses, antara lain:

1) Situation: perhatikan waktu dan tempat memberikan presentasi 2) Purpose (tujuan): apa tujuan yang ingin dicapai dari presentasi

yang dilakukan

3) Audience: perhatikan siapa saja yang menjadi peserta dari presentasi

4) Method: metode apa yang akan dipakai sehingga tujuan presentasi dapat tercapai.119

Adapun konten presentasi harus memuat nilai-nilai sebagai berikut:

a) To inform : menyampaikan informasi baru kepada audiens dengan harapan audiens akan mengetahui dan memahami materi yang disampaikan (workshop, seminar, kuliah, dan lain- lain)

b) To persuade: untuk mengubah perilaku/kebiasaan dari audiens, misalnya: kampanye, penyuluhan, motivasi, dan sebagainya c) To entertaint: bertujuan untuk menghibur audiens, berusaha

agar peserta tetap memperhatikan kita.120

Selain itu, berikut langkah-langkah atau design presentation agar mengemas materi secara baik dan menarik:

- Scanning data yang akurat dan up to date (terbaru dan teraktual)

118 Tubagus Wahyudi, Succesfull Presentation, Kuliah Umum pada hari Selasa 2 Agustus 2016 di Kampus Kahfi BBC Motivator School Bintaro

119 Tubagus Wahyudi, Succesfull Presentation, Kuliah Umum pada hari Selasa 2 Agustus 2016 di Kampus Kahfi BBC Motivator School Bintaro, slide ke-2

120 Tubagus Wahyudi, Succesfull Presentation, Kuliah Umum pada hari Selasa 2 Agustus 2016 di Kampus Kahfi BBC Motivator School Bintaro, slide ke-3

- Kumpulkan bahan-bahan pendukung (film pendek, photo/gambar, alat peraga, dan lain-lain)

- Susunlah materi dengan urutan yang benar

- Ice breaker121, closing power122& mirror analogy123

- Perbanyak alat visualisasi dan upayakan agar dalam penyampaian seorang guru tetap menulis di papan tulis

- Perhatikan nilai-nilai estetika

- Perkirakan ketepatan durasi (termasuk sesi tanya jawab).124

121Ice breaker adalah upaya untuk membuka sebuah penampilan di saat kita berbicara dengan membantu menciptakan suasana yang nyaman, suasana yang lebih membuat audiens percaya kepada pembicara. 1) Ice breaker merupakan pelumas atau pembuka tabir jarak antara pembicara dengan audiens; 2) Ice breaker adalah upaya memenuhi kodrat manusiawi yaitu gradasi. Manusia adalah makhluk yang tidak senang pada kondisi atau sesuatu yang tidak berangsur-angsur. Karena manusia diciptakan sangat melekat dengan kodrat gradasi itu, sehingga seorang pembicara ketika tampil menjalankan tugasnya, dia tidak boleh langsung menyampaikan materi. Tetapi bagaimana dia pandai untuk mengemas pada awal perjumpaan lalu berangsur-angsur pembicaraan memasuki materi. Itulah istilah gradasi; 3) Ice breaker bertujuan untuk membangkitkan kepercayaan audiens kepada pembicara.

Dikutip dari: Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, (Jakarta:

BBC Publisher, 2013), h. 217-218

122Closing Power memiliki pengertian hampir sama seperti Ice breaker, hanya berbeda pada peletakannya yaitu sebagai penutup di akhir pembicaraan berisi kesimpulan, ajakan persuasif dan motivasi, kata-kata bijak atau mutiara, kutipan ayat-ayat suci. Dikutip dari:

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, h. 218-219

123Teknik mirror atau keselarasan merupakan upaya untuk mendapatkan simpati dalam melakukan hypno communication dengan menggunakan upaya menyamakan beberapa elemen sikap atau cara komunikasi rekan bicara. Hal ini diambil dari filosofi komunikasi yaitu: “Orang menyukai orang lain yang sama dengan dirinya.” Maka upaya hypno communication-nya adalah melakukan mirror (kesamaan beberapa elemen). Cara pembicara menyamakan atau meniru sikap ini sebaiknya dilakukan dengan ikhlas, bukan sekedar meniru sikap semata tetapi benar-benar melakukannya dengan baik dan sungguh-sungguh karena seorang pembicara profesional dituntut untuk fleksibel. Mirror diantaranya selaras sikap, selaras bahasa tubuh (mencocok, memantulkan), dan selaras suara. Dikutip dari:

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, h. 155-156

Maka dapat disimpulkan bahwa mirror analogy adalah menyelaraskan analogi-analogi pembicara dengan analogi audiens. Sehingga memang benar salah satu elemen yang harus kita perhatikan sebelum melakukan presentasi adalah mengetahui terlebih dahulu siapa audiens kita.

124 Tubagus Wahyudi, Succesfull Presentation, Kuliah Umum pada hari Selasa 2 Agustus 2016 di Kampus Kahfi BBC Motivator School Bintaro, slide ke-5