BAB IV PENERAPAN HYPNOTEACHING DI KAHFI BBC
5. Unit Kegiatan Mahasiswa
a. Magic Club, unit ini merupakan kumpulan mahasiswa KAHFI yang mendalami seni pertunjukan sulap. Mereka mempelajari tehnik-tehnik sulap dengan atau tanpa gymmic
b. Coeva (Editing Media), unit ini merupakan kelompok mahasiswa KAHFI yang ingin mendalami dunia editing, baik foto ataupun video.
Sebenarnya di semester 4 dipelajari tentang media termasuk editing, namun hanya terbatas pada kemampuan dasar editing foto dan video saja, sehingga bagi mereka yang ingin kompetitif di luar melakukan pendalaman di kelompok ini. Biasanya aplikasi yang digunakan sekitar Adobe Premiere, Ulead Video Studio, Pinnacle Pro, dan sebagainya.
c. Motivasinger, unit ini merupakan kumpulan mahasiswa yang memiliki hobi bernyanyi. Selain itu mereka harus sudah memiliki kemampuan dasar menyanyi, baik dari notasi ataupun ketika membunyikannya dalam sebuah lagu. Kelompok ini selalu menjadi bagian dari acara-acara besar yang diselenggarakan KAHFI sebagai pengisi acara.
d. Thai Language Club, unit ini memang baru dibuka sejak awal tahun 2016, namun mendapat respon yang baik dari para mahasiswa. Di kelompok ini setiap anggota belajar bahasa Thailand secara apllikatif (conversation). Pengajarnya pun memang berasal dari Thailand. Hal ini berawal dari seorang mahasiswa Thailand yang sedang belajar di Fakultas Dirasah Islamiyah UIN Jakarta mendaftarkan dirinya untuk
ikut belajar di KAHFI, namun dia berinisiatif untuk berbagi ilmu juga kepada mahasiswa KAHFI dalam bidang bahasa Thailand.
e. Radio MFM (Motivator FM), unit ini mengelola para mahasiswa yang akan melakukan siaran radio. Sebenarnya unit ini dibentuk guna mendukung program public speaking dalam hal latihan olah vocal, karena dengan siaran radio akan membantu mahasiswa untuk mendapatkan vocal yang baik dan prima.
f. Entrepreneur Corner (EC). Komunitas ini dibentuk oleh Mahasiswa Kahfi pada tanggal 1 Januari 2010 dan merupakan sarana pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan praktek mata kuliah Kewirausahaan. Sarana ini sangat bermanfaat untuk membekali jiwa kemandirian serta rasa percaya diri mahasiswa, mereka dapat secara mandiri maupun tim menjalankan praktik berwirausaha selama satu semester di Laboratorium tersebut, Selain dapat memanfaatkan space khusus di Entrepreneurship Corner peserta juga akan mendapatkan bimbingan secara langsung dari para dosen pengajar mata kuliah kewirausahaan.
g. Photography Class. Komunitas ini merupakan kumpulan mahasiswa KAHFI yang memiliki hobi di bidang fotograpi. Biasanya mereka berkumpul tidak hanya di kampus KAHFI, melainkan di tempat- tempat lain untuk mencati spot pemotretan sebagai media latihan.
h. English Speaking Fastrack. Kelompok ini awalnya dibentuk oleh seorang Guru Besar bahasa Inggris di Pare, yang saat itu memang sedang belajar di KAHFI. Dalam proses belajarnya mahasiswa diajarkan untuk menanamkan persepsi belajar bahasa Inggris itu mudah. Jika mahasiswa sudah mengendalikan rasa “takut salah” dan
“malu” dalam belajar bahasa Inggris, maka akan ada percepatan dalam proses pendalaman bahasa Inggris itu sendiri.
B. Penerapan Pendidikan Karakter Berbasis Metode Hypnoteaching di Kahfi BBC Motivator School
1. Penerapan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter dapat dimaknai pula sebagai upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai- nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai manusia yang paripurna (insan kamil).
Penulis mengadakan penelitian di Kahfi BBC Motivator School yang terletak di daerah Bintaro, Tangerang Selatan. Lembaga Kahfi adalah sebuah akademi komunikasi yang mempelajari banyak hal ilmu komunikasi baik intrapersonal maupun interpersonal yang dibagi menjadi 6 semester, meliputi mata kuliah Subconscious, Ilmu Pikir, Public Speaking, Media, Hypnosis, dan Hypnosis Al-Qur’an.
Meskipun melabeli diri sebagai kampus ilmu komunikasi, tetapi dalam pelaksanaannya Kahfi mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yang sangat kuat. Pendidikan karakter yang diaktulisasikan di Kahfi BBC Motivator School tercermin daripada kurikulum materi kuliah yang ada pada setiap semester. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara penulis kepada rektor Kahfi BBC Motivator School, yaitu Bapak Muhammad Mamduh Nuruddin, S.S.I, M.Pd, MCHC.Beliau berkata “hampir di semua mata kuliah setiap semesternya. Bahkan jika saya bilang, semua mata kuliah Kahfi menerapkan pendidikan karakter terhadap mahasiswanya.”
a. Semester pertama yaitu psycho fundamental (dasar-dasar kejiwaan) memuat nilai-nilai karakter untuk ditanamkan dalam jiwa, semester inilah yang menjadi fondasi untuk bisa sampai ke semester akhir.
b. Semester dua yaitu semester pikir; membentuk pola pikir yang akhirnya akan berubah/berimbas menjadi karakter.
c. Semester tiga yaitu public speaking; mengajarkan berbicara yang bukan sekedar bicara, tapi yang ditekankan adalah implisit di dalam pembicaraannya itu, jago berbicara itu gampang tapi apa yang disampaikan itulah yang menjadi fokus kami dalam membentuk karakter mahasiswa di semester ini. Karena berbicara di hadapan umum itu ada to inform (memberi informasi), to entertaint (menghibur), to persuade (mengajak; membujuk). Point yang dikedepankan oleh kahfi itu adalah to persuade, yaitu mengajak orang untuk melakukan hal-hal positif.
d. Semester empat yaitu media, yang diajarkan bukan hanya sekedar bicara di depan kamera, menjadi penyiar radio, MC atau lain semacamnya namun nilai-nilai keagamaan yang kita masukkan dalam proses itu, insan Kahfi harus menayangkan film berbobot yang bernilai positif, menjadi penyiar yang menyampaikan hal positif, membuat poster untuk menyampaikan kebaikan dan hal positif. Ada makna di dalamnya.
e. Semester lima yaitu Hypnosis; bukan bagaimana kita bicara menghibur seseorang tetapi fungsinya apa dan bagaimana. Ketika menghipnosis orang, insan Kahfi mengajak seseorang ke arah yang lebih baik (positif). Ketika seseorang dihipnosis, akan dimasukkan data positif oleh mahasiswa kahfi tersebut.
f. Semester enam mendalami bagaimana agar kita lebih terhipnosis oleh Al-Qur’an agar dapat menerapkan ajaran dan perintah Allah dalam
kehidupan sehari-hari. Benar-benar faktor keagamaan dimapankan di semester akhir. Semua yang kami masukkan dalam materi kuliah itu berwujud karakter semua.1
Metode yang digunakan oleh dosen di Kahfi adalah berbasis hypnoteaching dengan pendekatan kekeluargaan. Hal ini dikemukakan juga oleh Bapak Mamduh, beliau mengatakan bahwa metode yang dipakai di Kahfi sebenarnya adalah metode Keilahian (Ketuhanan) karena semua ilmu Kahfi bersumber dari Allah (Al-Qur’an dan Hadits). Kalau pendekatannya, Kahfi memakai model kekeluargaan (heart to heart) karena semua dosen yang mengajar atas dasar keluarga (ikhlas) tanpa dibayar. Namun metode yang dikenal di luar disebut Hypnoteaching.
Tetapi, hypnoteaching hanya sebatas hubungan antara guru dan murid, sementara di Kahfi ada nilai lebih dari itu yakni selain hubungan antara dosen dan mahasiswa ada pula hubungan antara kakak dan adik. Dalam proses belajarnya, para dosen yang adalah senior di Kahfi ini menganggap junior sebagai adiknya sendiri. Sehingga senior harus benar-benar mendidik, mengawasi, membina dan membuat yuniornya paham akan ilmu-ilmu Kahfi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.2
Kaitannya dengan pendidikan karakter, Kahfi sendiri memiliki tujuan dalam penerapan pendidikan yaitu membentuk manusia paripurna. Yang dimaksud paripurna di sini adalah ia kuat dalam hablu minallah (hubungan kepada Allah) dan hablu minannas (hubungan kepada manusia). Dia taat kepada Allah, agama, rasul, Al-Qur’an dan masyarakat. Mahasiswa Kahfi harus mengabdi kepada masyarakat.
1Muhammad Mamduh Nuruddin, S.S.I, M.Pd, M.CHC., M.CHT., Wawancara Dosen Kahfi BBC Motivator School, Bintaro, 16 Agustus 2016
2Muhammad Mamduh Nuruddin, S.S.I, M.Pd, M.CHC., M.CHT., Wawancara Dosen Kahfi BBC Motivator School, Bintaro, 16 Agustus 2016
Kami membentuk karakter mahasiswa menggunakan pola yang ada dalam Al-Qur’an. Semuanya berjalan sesuai sistem yang ada dalam Islam, berdasarkan pada nilai-nilai yang ada dalam Al-Qur’an, kami tidak pakai karakter dari luar (non-Islam). Akan terjadi kontradiksi ketika kami hanya menyebutkan karakter saja. Sebab, karakter yang dimaknai dalam Islam belum tentu akan bisa diterapkan di tempat lain misalnya di Negara Barat sana.3
Pola pendidikan karakter yang diterapkan menggunakan nilai-nilai karakter yang ada dalam Al-Qur’an, hal tersebut diutarakan oleh bapak Mamduh tersebut di atas.
Dari uraian tersebut di atas, dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan karakter yang diterapkan oleh Kahfi adalah berlandaskan sistem ideologi Islam, menggunakan nilai-nilai karakter yang termaktub dalam Al-Qur’an, memiliki tujuan yang sesuai dengan misi diutusnya Nabi yakni membentuk manusia paripurna dengan akhlak yang baik (akhlaqul karimah).
2. Penerapan metode Hypnoteaching dalam penyampaian materi di Kahfi
Banyak kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru atau dosen apabila ingin menggunakan metode Hypnoteaching dalam proses mengajarnya. Sederhananya, hypnoteaching adalah seni mengajar dengan memanfaatkan kondisi bawah sadar peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidik harus memahami mengenai kondisi otak peserta didik agar mampu menginduksikan data (materi ajar) pada saat yang tepat yakni ketika gelombang otak peserta didik ada pada kondisi Theta (hypnotic state). Pada saat kondisi ini dicapai, pikiran bawah sadar benar- benar telah aktif dan menggantikan pikiran sadar. Secara emosi, berada
3Muhammad Mamduh Nuruddin, S.S.I, M.Pd, M.CHC., M.CHT., Wawancara Dosen Kahfi BBC Motivator School, Bintaro, 16 Agustus 2016
pada kondisi sangat khusyuk, keheningan yang mendalam, deep meditation, dan mampu mendengar nurani bawah sadar.4
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, peneliti melihat langsung bagaimana proses dan cara pengajar atau dosen di Kahfi melakukan mekanisme hypnoteaching kepada mahasiswa. Berikut penjelasannya:
a. Pre Induction (Pra Induksi)
Kekuatan yang dimiliki oleh para dosen di Kahfi bahwa mereka hampir seluruhnya adalah alumni dari Kahfi sendiri maka para dosen dinilai sudah mumpuni untuk melakukan praktek metode hypnoteaching dalam proses mengajarnya, mereka menguasai ilmu hypnosis yang mereka pelajari selama dua semester saat mereka menjadi mahasiswa di Kahfi, dilengkapi juga dengan ilmu mengenal manusia melalui personality (kepribadian), memahami tipe gaya belajar manusia, memahami kinerja fungsi otak (otak kanan dan otak kiri), mempraktekkan rumus 3V yakni secara visual dosen mampu mengondisikan diri menjadi sosok yang rapi dalam berpenampilan dan memiliki ekspresi yang menyenangkan. Secara vocal yaitu dosen mumpuni memainkan intonasi dan nada berbicara saat menerangkan agar pembahasan tidak terkesan monoton. Selanjutnya secara verbal yakni dosen mampu menggunakan atau mengatur struktur bahasa yang tepat dan berkesan di hati mahasiswa sehingga tergeraklah hati mahasiswa untuk berbuat sesuai dengan arahan dosen.
Selain itu dosen juga menguasai teknik menulis WTGA (Writing Technic and Graphic Analogy) yaitu menggambarkan pembahasan materi dengan grafik dan analogi-analogi, serta menggunakan bantuan media (visual Aids) dalam proses belajar untuk mendukung suasana belajar
4Pavel Sovodka, Secret of Hypnotherapy, h. 22
sesuai tipe gaya belajar masing-masing mahasiswa. Latar belakang para dosen juga sangat diperhatikan oleh rektor saat direkrut menjadi pengajar yaitu,
Semua pendidik di Kahfi sudah kompeten dan memenuhi syarat.
Syaratnya yaitu alumni Kahfi yang memiliki 3 standar penilaian di antaranya kemapanan materi, kemapanan akhlak, dan kemapanan pikir. Dengan tiga hal tersebut maka ia dinilai sudah mampu menguasai teori ilmunya, baik, benar dan bagus akhlaknya serta memiliki pola pikir yang benar agar dapat mengajarkan kembali kepada yuniornya sesuai dengan harapan Kahfi. Sekalipun ada senior namun kriterianya tidak memenuhi ketiga hal tersebut maka tidak diizinkan untuk mengajar di Kahfi.5
Berdasarkan hasil observasi peneliti/penulis, dari proses awal perkuliahan pun sudah tampak jelas pola pendidikan karakter islami yang dibentuk kurikulum kampus ini, yakni dengan membuka perkuliahan oleh beberapa ritual keagamaan seperti pembacaan ayat suci Al-Qur’an, pembacaan Asmaul Husna secara bersama-sama, pembacaan doa bersama untuk guru/dosen, orang tua dan diri sendiri, dilanjutkan dengan sesi kontemplasi dan motivasi. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan penulis di lapangan6dan wawancara dengan bapak Mamduh,
...seperti perkuliahan dimulai dengan membaca Al-Qur’an, sehingga ketika ada mahasiswa yang di hari jadwal kuliahnya itu belum membaca Al-Qur’an sama sekali setidaknya ketika sebelum kuliah dia sudah membaca Al-Qur’an ditambah pula dengan saritilawahnya (menghayati terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan), dilanjutkan dengan pembacaan Asmaul Husna, lalu kontemplasi;
merenungkan kegiatan dari pagi hari sampai sebelum kuliah, di sana ada proses pengukuran sudah berapa banyak kita melakukan hal positif di satu hari ini (jika sudah maka lanjutkan dan tambahkan, jika belum
5Muhammad Mamduh Nuruddin, S.S.I, M.Pd, M.CHC., M.CHT., Wawancara Dosen Kahfi BBC Motivator School, Bintaro, 16 Agustus 2016
6Catatan Lapangan ke-1, Proses Perkuliahan Senin 15 Agustus 2016, kampus 1 lantai 1 gedung Kahfi BBC Motivator School.
maka setelah kuliah mengupayakan untuk melakukan kebaikan), setelah itu ditutup dengan salawat Nariyah. Secara tidak langsung peraturan Kahfi tersebut mengharuskan mahasiswanya untuk menaati ajaran-ajaran Kahfi yang berlandaskan Al-Quran.7
b. Induction (Induksi)
Sesi perkuliahan dibuka oleh dosen dengan berdoa terlebih dahulu, diskusi tentang kabar dan permasalahan yang ada di kelas serta membahas topik yang sedang booming di kalangan mahasiswa itu sendiri, tahap tersebut diklasifikasikan sebagai cara dosen untuk melakukan relaksasi terhadap mahasiswa. Setelah dirasa suasana relaks dan nyaman salah satunya ditandai dengan ekspresi wajah yang fokus kepada dosen dan tawa yang lepas serta gerak tubuh para mahasiswa yang sudah terbuka, dosen melanjutkan dengan sesi apersepsi terhadap materi yaitu menjelaskan tujuan dari penyampaian suatu materi dan hasil pengamatan dosen terhadap kasus dan topik yang berhubungan dengan materi sehingga memberikan wawasan/gambaran secara general kepada mahasiswa. Lalu dosen melanjutkan dengan pembahasan, penjabaran, dan uraian mengenai materi ajar hari itu.8
Para dosen mampu menguasai suasana pembelajaran kelas sehingga setiap mahasiswa terpantau ketika pembelajaran berlangsung. Ditambah dengan mata kuliah yang berisi nilai-nilai pendidikan karakter membuat mahasiswa menerima dengan mudah sugesti yang diberikan.
Menurut Kak Ircham atau lebih akrab dengan panggilan Kak Iyang, metode yang digunakan dalam proses belajar pun bervariasi. Ada metode kisah (bercerita), permainan (Games) lalu mengambil hikmah dari Games
7Muhammad Mamduh Nuruddin, S.S.I, M.Pd, M.CHC., M.CHT., Wawancara Dosen Kahfi BBC Motivator School, Bintaro, 16 Agustus 2016
8Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran, Senin, 15 Agustus 2016 di kelas 17 dan 16
tersebut, tanya jawab, diskusi, pembiasaan, keteladanan, presentasi, demonstrasi, dan lain-lain.9 Metode tersebut memenuhi tahapan mekanisme Hypnoteaching dalam step menginduksikan materi kuliah yakni induksi visual seperti metode presentasi dan demonstrasi dengan menggunakan slide power point, induksi auditori seperti bercerita (kisah), tanya jawab dan diskusi, dan induksi kinestetik seperti pembiasaan, keteladanan (modelling) dan demonstrasi dengan menggunakan alat peraga.
Pada saat melakukan observasi, peneliti menemukan bahwa penanaman karakter dimunculkan ketika proses pembelajaran berlangsung melalui pembiasaan dan keteladanan tanpa harus disuruh berulang-ulang. Melalui keteladanan yang dilakukan berulang-ulang oleh dosen, mahasiswa akan sadar dengan sendirinya dan mulai menerapkan di kehidupannya sehari- hari.10
Selain itu dalam melakukan induksi visual, posisi dosen mengajar tidak stagnan. Hal tersebut peneliti temukan saat melakukan observasi lapangan.
Ketika menjelaskan materi, dosen tidak stagnan dalam posisi duduk di kursi tetapi berdiri sambil berjalan di hadapan mahasiswa sehingga titik fokus mata mahasiswa tidak monoton ke suatu arah tetapi berpindah- pindah.11
c. Deepening
Dalam proses pembelajaran, deepening ini menggunakan teknik energizer. Energizer merupakan upaya untuk mempertahankan suasana
9 Ircham Surahman,SE., M.CHC., CHT., CPM, Wawancara Dosen Kahfi BBC Motivator School, Bintaro, 16 Agustus 2016
10 Catatan Lapangan ke-3, Proses Perkuliahan kelas 17B pada hari Selasa 16 Agustus 2016, kampus 2 lantai 1 gedung Kahfi BBC Motivator School Bintaro
11Catatan Lapangan ke-3, Proses Perkuliahan kelas 17B pada hari Selasa 16 Agustus 2016, kampus 2 lantai 1 gedung Kahfi BBC Motivator School Bintaro
yang nyaman dan ia diletakkan di pertengahan pembicaraan saat menyampaikan materi.12
Berdasarkan pengamatan, dosen melakukan tahapan-tahapan berikut dalam melakukan proses deepening, yaitu sebagai berikut:
- Dosen mengadakan sesi motivasi. Motivasi yang disampaikan berupa pengetahuan, wawasan, pengalaman dan hasil pengamatan serta analisa pengajar mengenai suatu topik. Motivasi tersebut bisa dikemas menjadi suatu cerita, analogi dan lain sebagainya, kemudian diambil nilai-nilai positif dan pelajaran yang bisa diambil (hikmah).
- Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menanggapi materi sebelum dijelaskan. Hal ini memungkinkan semua mahasiswa harus berada pada kondisi siaga dan fokus, karena perhatian pengajar atau guru sedang mengarah kepada mahasiswa.
Hal tersebut peneliti temukan saat salah satu dosen mengajar di kelas yakni Kak Ircham. Beliau mengajar dengan metode tanya jawab/menunjuk salah satu mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya mengenai poin yang hendak dijelaskan sebelum menerangkan poin per poin materi, sehingga fokus mahasiswa tertuju pada dosen.13
- Dosen memberikan reward berupa pujian, penghargaan, dan motivasi kepada mahasiswa yang ikut terlibat dalam diskusi aktif sehingga menimbulkan rasa semangat pada mahasiswa lainnya agar turut aktif.14
12Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, (Jakarta: BBC Publisher, 2013), h. 217-218
13Catatan Lapangan ke-3, Proses Perkuliahan kelas 17B pada hari Selasa 16 Agustus 2016, kampus 2 lantai 1 gedung Kahfi BBC Motivator School Bintaro
14Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran, Senin, 15 Agustus 2016 di kelas 17 dan 16
d. Depth Level Test (Tes Uji Kedalaman)
Dalam proses pengajaran, tes uji kedalaman ini dapat dilakukan melalui pendekatan pengajar yang komunikatif (tanya jawab/diskusi aktif) selama proses berlangsungnya pembelajaran.15 Berdasarkan observasi dan data lapangan, dosen di Kahfi melakukan tes uji kedalaman fokus mahasiswa dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut:
- Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menanyakan materi yang belum jelas. Hal ini dilakukan agar terjadi komunikasi dua arah antara pengajar dan mahasiswa.
- Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa lain untuk menanggapi suatu pertanyaan sehingga terbentuk diskusi aktif. Hal ini dilakukan agar tidak hanya dosen yang berbicara tetapi mahasiswa pun terbiasa berbicara fasih dan benar, serta melatih mental mereka berani berbicara di hadapan umum. Hal tersebut peneliti temukan saat salah satu dosen mengajar di kelas sebagai berikut:
Sesi tanya jawab pun berlangsung. Seorang mahasiswi memberikan studi kasus permasalahan yang belum menemukan solusi sehingga didiskusikan bersama. Semua mahasiswa yang hadir dibentuk menjadi 6 kelompok untuk menemukan solusi atas permasalahan dan mengungkapkan pandangan dan pendapat mereka masing-masing. Mahasiswa terlibat diskusi secara aktif, dan yang menjadi juru bicara pun tidak melulu ketua kelompok melainkan harus bergantian menyuarakan pendapat kelompoknya.16
- Dosen memberikan tanggapan kepada mahasiswa yang bertanya.17
15Tubagus Wahyudi : pakar ilmu pikir dan komunikasi, Kuliah Umum: Public Speaking pada hari Selasa, 19 Juli 2016 di kampus Kahfi BBC Motivator School Bintaro
16Catatan Lapangan ke-3, Proses Perkuliahan kelas 16 C pada hari Senin 15 Agustus 2016, kampus 2 lantai 2 gedung Kahfi BBC Motivator School Bintaro
17Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran, Senin, 15 Agustus 2016 di kelas 17 dan 16
e. Program (Suggestion & Anchor)
Dalam proses pembelajaran, yang dimaksud dengan program ini adalah bagaimana pengajar dapat mengemas materi dengan baik dan dapat diterima serta sesuai dengan capaian pembelajaran yang diharapkan menggunakan teknik Succesfull Presentation.18
Teknik succesfull presentation ini merupakan salah satu materi perkuliahan di Kahfi, sehingga semua dosen yang merupakan alumni dari Kahfi itu sendiri sudah mempelajari teknik tersebut dan menerapkannya untuk mempresentasikan materi perkuliahan. Berdasarkan pengamatan peneliti, pengajar atau dosen di Kahfi menggunakan slide power point sebagai alat bantu presentasi, mengaitkan setiap poin materi kepada hal atau kejadian teraktual (up to date) sehingga setiap materi terasa relevan dan menyatu dengan kondisi yang sedang terjadi di lingkungan mahasiswa berada. Selain itu, pengajar atau dosen juga senantiasa menyiapkan dan menggunakan berbagai macam ice breaker, energizer, dan teknik menulis WTGA (Writing Technic and Graphic Analogy) saat menyampaikan materi.19 Mahasiswa memberikan respon dan tanggapan positif mengenai cara dosen mengajar yang sangat unik dan dapat mengemas materi secara menarik sehingga mahasiswa tidak mengalami kebosanan saat belajar. Hal tersebut dikemukakan oleh mahasiswi bernama Vitalia berikut ini:
“Kalo cara ngajarnya unik sih Kak. Dikemas menarik, bikin nggak ngebosenin pokoknya.”20
18 Tubagus Wahyudi, Succesfull Presentation, Kuliah Umum pada hari Selasa 2 Agustus 2016 di Kampus Kahfi BBC Motivator School Bintaro
19Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran dan Dokumentasi Penelitian, Senin, 15 Agustus 2016 di kelas 17 dan 16
20 Vitalia Eche, Wawancara Mahasiswi angkatan 16 pada semester Pikir, Bintaro, 16 Agustus 2016
f. Termination
Dalam proses pengajaran, termination adalah bagaimana pengajar dapat melakukan closing power. Pengajar atau dosen di Kahfi senantiasa melakukan closing power. Dosen dan mahasiswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Adapun closing power yang diberikan adalah berupa kata-kata yang menggugah, ajakan yang persuasif, locking words (kata-kata pengunci)21, serta banyak kata-kata positif yang dapat mengarahkan peserta didik untuk menjadi pribadi yang berkarakter, sehingga hasilnya peserta didik membawa perilaku baru yang positif sesuai dengan tujuan diberikannya materi tertentu.22
Kompetensi para dosen tersebut didukung dan dibuktikan pula oleh tanggapan yang diberikan beberapa mahasiswa terhadap cara mengajar para dosen di Kahfi. Tanggapan pertama diungkapkan oleh mahasiswi bernama Ayu Widya Sari,
“Kalau cara mengajarnya enak banget, Kak. Jelas terus langsung dikasih contoh. Jadi langsung nyambunglah di otak kita kan. Langsung selaras dengan cara berpikir kita. rasa bosan nggak ada, Kak.”23
Dari uraian tersebut, dapat kita lihat bahwa dosen memberikan contoh daripada materi yang sedang dibahas sehingga membuat mahasiswa mau mengikuti untuk mempraktikkannya karena selaras dengan cara berpikir mereka. Selanjutnya mahasiswi bernama Febriyani yang bertutur bahwa
21 Contoh locking words berupa quotient ini peneliti kutip dari closing power yang diberikan oleh Bapak Tubagus Wahyudi (Founder Kahfi BBC Motivator School) di saat beliau mengajar Kuliah Umum pada hari Selasa tanggal 16 Agustus 2016 yaitu sebagai berikut: “Orang yang terlalu banyak beristirahat dalam hidupnya, ketika tiba masa dimana harusnya ia beristirahat (kematian), justru ialah orang yang paling sulit beristirahat”.
22Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran, Senin, 15 Agustus 2016 di kelas 17 dan 16
23 Ayu Widya Sari, Wawancara Mahasiswi angkatan 17 pada semester Psycho Fundamental, Bintaro, 16 Agustus 2016