• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HYPNOSIS DAN HYPNOTEACHING

B. Metode Hypnoteaching

2. Hypnosis in Teaching (Hypnoteaching)

Pengaruh hipnosis dalam sistem kerja otak manusia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Hipnosis bisa diaplikasikan para bidan dalam prosesi melahirkan dengan istilahnya hyipnobirthing, seorang dokter bedah pun tak kalah dengan keahliannya membedah tanpa bius karena hipnosisnya bisa menghilangkan rasa sakit (anestesi), seorang hipnoterapis bisa menerapi seseorang yang memiliki masalah mental dan psikis yang berawal dari pikiran, phobia, trauma, dan lain-lain. Forensik hipnosis bisa digunakan polisi untuk membongkar kejahatan seperti investigasi dan penyelidikan untuk eksplorasi ingatan atau informasi yang terpendam, dan kabar baiknya hipnosis sangat mungkin diaplikasikan dalam mengajar.43

Sebagai gambaran, banyak masyarakat yang tidak mengetahui hipnosis, akan tetapi sebenarnya telah mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya guru yang piawai memberikan motivasi kepada anak didiknya untuk belajar. Guru-guru yang digandrungi oleh murid- muridnya dan dianggap sebagai guru teladan, tanpa disadari sebenarnya guru tersebut telah megaplikasikan teknik-teknik hipnosis dalam kehidupan sehari-hari.44

Secara bahasa, hypnoteaching berasal dari dua kata hypno dan teaching. Elvin Syaputra dalam Kamus Lengkap 99 Miliar Inggris – Indonesia ditulis dalam buku “Hypnoteaching for Success Learning”

mengartikan kata “hypnotic” sebagai hal yang menyebabkan tidur,

hypnotis” berarti ahli hipnosis, lalu “teaching” bermakna mengajar atau

43 Ali Akbar Navis, Hypnoteaching, Revolusi Gaya Mengajar Untuk Melejitkan Prestasi Siswa, (Depok : Ar-Ruzz Media, 2013), h. 129-130

44 Andri Hakim, Hypnosis in Teaching: Cara Dahsyat Mendidik dan Mengajar, (Jakarta: Visimedia, 2010), h. 4

mendidik. R Bakir dan Sigit Suryanto dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia yang ditulis dalam buku “Hypnoteaching for Success Learning

mengartikan hypnosis adalah fenomena mirip tidur, namun bukan tidur.

Hypnoteaching dalam pembahasan di sini dapat diartikan sebagai proses pengajaran yang dapat memberikan sugesti kepada para peserta didik.

Adapun makna tidur di sini bukan berarti kondisi tidur secara normal di malam hari, namun menidurkan sejenak aktivitas pikiran sadar dan mengaktifkan pikiran bawah sadar.45

“Metode hypnoteaching juga dapat didefinisikan sebagai metode pembelajaran yang dalam menyampaikan materi, guru memakai bahasa- bahasa bawah sadar yang bisa menumbuhkan ketertarikan tersendiri kepada peserta didik.”46

Kunci dari metode hypnoteaching sebenarnya adalah bagaimana guru bisa menciptakan lingkungan belajar yang nyaman secara intern (psikis) maupun ekstern (fisik). Karena ketika kenyamanan ada dalam pembelajaran, mereka akan merasakan pula proses belajar yang menyenangkan, dan ketika dalam sebuah pembelajaran rasa nyaman dipastikan materi yang disampaikan guru akan mudah sekali diserap oleh peserta didik.47 Hal itu bisa terjadi karena kondisi nyaman adalah kondisi yang diciptakan oleh operator hipnotis (guru) dengan sebuah komunikasi yang berguna membawa subjek hipnosis (peserta didik) ke kondisi alam bawah sadarnya.48

45 Muhammad Noer, Hypnoteaching For Success Learning, (Yogyakarta: PT Bintang Pustaka Abadi, 2010), h. 117

46N. Yustisia, Hypnoteaching: Seni Mengeksplorasi Otak Peserta Didik, (Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2012), h. 75

47Ratnawati, Jurnal Pendidikan Islam “Aplikasi Quantum Learning”, (Vol. 14, No.1, Mei/2005), h. 71

48Adi W. Gunawan, Hypnoteraphy For Children, h. 54

Para pendidik dituntut untuk memberikan kenyamanan dalam mengajar, melakukan pendekatan hati ke hati sehingga murid merasa senang ketika belajar namun tetap menjaga wibawanya sebagai guru.

Artinya tetap memberikan batasan kepada murid perihal kedekatan hubungan antar guru dan murid, agar murid tak semena-mena merasa dekat dengan gurunya. Dalam hadits riwayat Baihaqi yang dikutip oleh Yusuf Al-Qaradhawi dalam bukunya berjudul “Konsepsi Ilmu Dalam Perspektif Rasulullah Saw.”49, dalam hadits tersebut dikatakan bahwa guru harus bersikap lemah lembut dan tidak melakukan pemaksaan.

ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲ ُلْﻮُﺳَر َلﺎَﻗ : َلﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻰِﺿَر َةَﺮْـﻳَﺮُﻫ ِْﰊَأ ْﻦَﻋ َﻠَﻋ ُﷲ

َﻓ ْﻮُﻔِّﻨَﻌُـﺗ َﻻَو اْﻮُﻤِّﻠَﻋ : َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴ ﱠنِﺎ

(ﻰﻘﻬﻴﺒﻟا ﻩاور) ِﻒِّﻨَﻌُﻤْﻟا َﻦِﻣ ٌﺮْـﻴَﺧ َﻢِّﻠَﻌُﻤْﻟا

Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah Saw bersabda:

“Janganlah engkau berlaku kejam/bengis, karena sesungguhnya guru itu lebih baik daripada orang yang bengis.”(H.R. Baihaqi)50

Perlu kita sadari bahwa seorang guru merupakan bagian dari kalangan pembicara (public speaker), karena ia harus berbicara di depan peserta didiknya. Maka ia dituntut untuk menguasai ilmu komunikasi yaitu ilmu public speaking yang baik, dan menurut Tubagus Wahyudi51

49 Yusuf Al-Qaradhawi, Konsepsi Ilmu Dalam Perspektif Rasulullah Saw., (Jakarta:

Firdaus, 1994 ), h. 41

50 Kitab Al-Baihaqi, diperbarui oleh Al Albani, (Dha’ifu al-Jaami’, 2009), hlm atau nomor 3731

51Dr. Tubagus Wahyudi, ST., MSi., CHt., MCHt., CHI adalah pendiri PT. Bagus Bina Cendekia sekaligus founder laboratorium manusia, sekolah motivator pertama di Indonesia, Kahfi BBC Motivator School yang didirikan sejak 2003. Ia adalah seorang trainer dan motivator di bidang komunikasi dan pikir. Ia telah mendalami seni berkomunikasi antar manusia sejak tahun 1991, dengan pengalaman memberikan pelatihan, motivasi dan terapi di bidang komunikasi dan pikir. Beliau telah melakukan riset yang mendalam menyangkut manusia dilihat dari berbagai aspek diantaranya aspek spiritual, pikir komunikasi, psikologi, neurologi, hypnosis dan hypnosis Al-Qur’an. Riset yang telah dilakukan tersebut melahirkan

dalam bukunya “The Secret of Public Speaking Era Konseptual”, ilmu public speaking sangat erat kaitannya dengan pola pikir yang sehat.52

Untuk bisa bersikap menjadi guru yang disebutkan di atas tadi maka sisi psikologis seorang guru harus stabil, artinya guru harus mampu mengatur pola pikir dan kondisi kejiwaannya karena tidak dapat dipungkiri bahwa guru juga seorang manusia yang tidak bisa lepas dari masalah dan ujian hidup yang tentunya akan mempengaruhi sisi psikologisnya. Karena salah satu elemen yang harus dimiliki oleh seorang guru agar menjadi pendidik yang profesional adalah ditinjau dari pola pikirnya,53 sebab hal tersebut akan mempengaruhi kondisi belajar seorang murid dalam menyerap pelajaran yang diberikan kepadanya oleh guru. Di dalam hubungan public speaking dengan pikiran yang sehat adalah tidak bisa dipungkiri bahwa orang yang memiliki pikiran sehat dan dia mampu memaparkan pola pikir sehatnya itu di depan audiens (peserta didik), secara otomatis akan membuat peserta didik senang dan guru tersebut pasti mampu diterima bahkan dirindukan. Orang yang memiliki pola pikir yang sehat akan mampu menerjemahkan pola pikir sehatnya ke dalam masalah-masalah yang dialami audiens maka secara otomatis pembicara itu langsung menempati hati audiensnya.54

Oleh karena itu, penerapan metode hypnoteaching ini diharapkan dapat diterapkan oleh semua guru. Karena dalam pelaksanaannya, metode hypnoteaching sangat mengedepankan kenyamanan dan rasa relaks bagi peserta didik yang hendak belajar. Setiap pesan dan nilai-

aneka modul pembelajaran yang komprehensif dan relevan dengan era saat ini. (Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, (Jakarta: BBC Publisher, 2013)

52 Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, (Jakarta: BBC Publisher, 2013), h.101

53Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, h.103

54Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, h.103-104

nilai positif yang hendak ditanamkan oleh guru akan mudah diserap dan diterima dengan menyenangkan tanpa paksaan atau tekanan. Kekuatan- kekuatan dari kata-kata positif seperti motivasi, sugesti, doa dan semacamnya dapat memengaruhi kondisi siswa ketika belajar dan juga hasil belajarnya. Menurut Bobbi DePotter dan Mike Hernacki dalam jurnal penelitian yang ditulis oleh Ratnawati menyatakan bahwa eksperimen yang dilakukan oleh Dr. Georgi Lozanov seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang berkutat pada “sugestology”

(sugestopedia) menghasilkan sebuah prinsip bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi situasi dan hasil belajar, dan setiap detail apapun dapat memberikan sugesti positif maupun negatif.55 Mengajar adalah proses mengisi pikiran dengan berbagai informasi atau keilmuan.

Informasi tersebut akan diterima oleh pikiran sadar dan kemudian ditransfer ke pikiran bawah sadar untuk diolah dan disimpan. Selain memengaruhi prestasi, metode ini dapat membentuk perilaku baik dan memperbaiki perilaku buruk yang ada dalam diri siswa karena hipnosis merupakan suatu teknik memasukkan data ke dalam suatu pikiran yang menyebabkan perubahan perilaku, dan tatanan mental emosional.56

Ada tujuan utama guru harus menguasai metode hypnoteaching ini karena tujuan berbicara di hadapan umum itu ada tiga yaitu to inform (memberi informasi), to entertaint (menghibur), to persuade (mengajak;

membujuk). Point yang dikedepankan oleh metode ini adalah to persuade, yaitu mengajak orang untuk melakukan hal-hal positif sehingga tujuan di atas dapat tercapai.57

55Ratnawati,Jurnal Pendidikan Islam “Aplikasi Quantum Learning”, h. 61

56Willy Wong dan Andri Hakim, Dahsyatnya Hipnosis, h. 97

57 Tubagus Wahyudi, Succesfull Presentation, Kuliah Umum pada hari Selasa 2 Agustus 2016 di Kampus Kahfi BBC Motivator School Bintaro, slide ke-3