• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hakekat Belajar

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori

5. Hakekat Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.29

Sedangkan menurut Djamarah mengemukakan bahwa “belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor”.30

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku

28 Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan, Aplikasi, strategi dan Inovasi, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2018), hlm. 45-50.

29 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:PT Rineka Cipta,2013), hlm. 2.

30 Syaiful,B Djamarah, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: PT Rineka Cipta, 2012), hlm. 66.

yang dimaksud adalah meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

b. Jenis-jenis belajar

Jenis belajar menunjuk pada fokus yang dipelajari oleh pembelajar atau variasi kemampuan yang dipelajari. Kemampuan ini merupakan kinerja yang harus diamati dalam menentukan hasil belajar.

Slameto mengungkapkan bahwa jenis-jenis belajar meliputi sebagai berikut:

1. Belajar bagian, artinya belajar dilakukan jika capukan materi luas. Dalam hal ini individu mempelajari materi pada bagian-bagian tertentu.

2. Belajar dengan wawasan, berorientasi pada tingkah laku.

Pengalaman dan pengetahuan menjadi kunci utama dalam konsep belajar jenis ini.

3. Belajar diskriminatif, diartikan usaha untuk memilih situasi keadaan untuk dijadikan pedoman dalam bertingkah laku.

4. Belajar global, artinya bahan pembelajaran dipelajar secara keseluruhan, berulang sampai pembelajar memahaminya.

5. Belajar incidental, bertentangan dengan belajar intensional.

Hal ini dikarenakan belajar hanya dibutuhkan untuk kepentingan tertentu.

6. Belajar instrumental, dimaksudkan untuk membentuk tingkah laku dengan adanya pengutah atas dasar kebutuhan.

7. Belajar intensional, artinya belajar dengan sungguh sungguh dan intensif/teratur dan terjadwal.

8. Belajar Laten, artinya perubahan tingkah laku yang terkait tidak terjadi secara langsung akan tetapi harus melalui proses.

9. Belajar mental, adalah proses yang melibatkan tingkah laku dan kognitif individu. Perubahan tingkah laku menjadi factor penting proses belajar jenis ini.

10. Belajar produktif adalah sebagai transeper maksimum.

Individu harus mengaplikasikan kemampuan yang dimiliki jika ingin melihat hasil belajar yang optimal.

11. Belajar Verbal, yaitu belaar mengenai materi verbal dengan latihan dan ingatan.31

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Menurut Helmawati menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar terdiri dari faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.32

1. Faktor internal.

Faktor internal ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Adapun faktor internal itu terdiri dari:

a) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis merupakan kondisi umum jasmani yang menandakan tingkat kesehatan seseorang. Kondisi jasmani yang dimaksud antara lain: (1) panca indera yang meliputi pendngaran, penglihatan dan struktur tubuh; (2) kondisi fisik umum yang meliputi kesehatan badan dan konsetrasi yang optimal.

b) Faktor psikologis

Faktor psikologis merupakan keadaan yang bersumber dari unsur-unsur keperibadian tertentu, diantaranya sebagai berikut:

31 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, ( Jakarta:PT Rineka Cipta,2013), hlm.5-8.

32 Helmawati, Pendidikan keluarga, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2014), hlm. 99-105.

1) intelegensi, merupakan suatu kemapuan mental yang bersifat umum dan dapat dipergunakan untuk mengadakan analisis, memecahkan masalah, menyesuaikan diri dan menarik kesimpulan, serta kemampuan berpikir seseorang.

2) sikap, merupakan perbuatan atau tingkah laku sebagai rekasi terhadap rangsangan disertai dengan objek, baik positif maupun negatif.

3) bakat, merupakan kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

4) minat, merupakan ketertarikan yang tinggi terhadap sesuatu yang dapat dipengaruhi oleh faktor internal, seperti pemusatan perhatan, keinginan, motivasi, dan kebutuhan.

5) motivasi, merupakan keadaan internal seseorang yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu yang dapat berasal dar diri sendiri maupun dari luar.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi seseorang dalam belajar. Keadaan lingkungan belajar dapat dibagi sebagai berikut:

a) Lingkungan sosial

Lingkungan keluarga, merupakan tempat pembelajaran pertama dan utama bagi anak, kemudian lingkungan sekolah, merupakan tempat belajar di lingkup sekolah dengan melibatkan interaksi terhadap teman, guru dan warga sekolah serta tempat belajar yang pantas untuk meningkatkan perubahan tingkah laku yang positif.

b) Lingkungan non-sosial

Lingkungan tempat tinggal, maksudnya lingkungan tempat tinggal keluarga, tempat belajar di sekolah aspek penting dalam pencapaian hasil belajar yang optimal, kemudian Alat- alat belajar, merupakan instrumen yang membantu mengoptimalkan proses belajar. Keadaan cuaca, dimaksudkan bahwa cuaca yang mendukung akan menambah semangat siswa belajar.

3. Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar merupakan salah satu cara yang berpengaruh terhadap taraf keberhasilan belajar.

Pendekatan belajar yang efektif dalam belajar dapat membuat siswa antusias dan mnerima materi pembelajaran dengan mudah. Pendekatan dalam belajar merupakan

keefektifan segala cara atau bagian dari strategi yang digunakan dalam menunjang efektifitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terbagi menjadi tiga, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan. Dengan demikian ketiga faktor tersebut sangat mempengaruhi secara signifikan hasil belajar seseorang. Sehingga harus ada keterhubungan antara faktor satu dengan yang lain agar hasil belajar siswa dapat diraih secara optimal dan berkesinambungan.

d. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar 33.

Hasil belajar dapat dinyatakan berdasarkan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Dalam pembelajaran instruksional, terdapat tujuan belajar. Individu

33 Susanti. A, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar,( Jakarta:

Prenada Media Group, 2013), hlm.5.

yang berhasil dalam belajar jika dapat mencapai tujuan-tujuan instruksional tersebut.

Disamping itu juga, Rifa’I mengungkapkan bahwa “hasil belajar merupakan perubahan perilkau yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar.

Perubahan perilaku bergantung dari yang dipelajari oleh peserta didik. Bloom menyatakan terdapat tiga ranah belajar atau dikenal dengan taksonomi bloom. Ketiga ranah tersebut meliputi: (a) ranah kognitif; (b) ranah afektif; (c) ranah psikomotor”.34

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual.

Pemahaman ini menerangkan besar kecilnya kemampuan siswa menerima, menyerap dan memahami, materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. Dalam ranah kognitif, yang berkaitan dengan pengethuan akademik meliputi mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6).

Ranah afektif berkaitan dengan sikap, perasaan, minat dan nilai. Kategori tujuan ranah afektif meliputi penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian (valuting),

34 Rif’ai, A.& Catharina, Psikologi Pendidikan, (Semarang: UPT Unnes Press, 2011), hlm. 69.

pengorganisasian (organization), pembentukan pola hidup (organization by value complex).

Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik, seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, serta koordinasi syaraf.

Berdasarkan penjabaran diatas, belajar merupakan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dalam penelitian ini, ranah penilaian yang diambil meliputi ranah afektif, kognitif, dan psikomotor.

6. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dokumen terkait