• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori

6. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

pengorganisasian (organization), pembentukan pola hidup (organization by value complex).

Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik, seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, serta koordinasi syaraf.

Berdasarkan penjabaran diatas, belajar merupakan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dalam penelitian ini, ranah penilaian yang diambil meliputi ranah afektif, kognitif, dan psikomotor.

6. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

warga negara atau disebut civic comunity atau civic education. Civic Education inilah yang sering disebut oleh para pakar sebagai Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang secara substansif mengarah pada pendidikan demokrasi dan penididikan politik bagi masyarakat. Mata pelajaran pancasila dan pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamantkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Ubaedillah memberikan pendapatnya bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan demokrasi yang bertujuan mempersiapkan warga masyarakat agar mampu berpikir kritis dan bertindak demokratis melalui aktivitas penanaman nilai kepada generasi muda yang dapat menjamin hak-hak warga masyarakat.36

Winataputra mengungkapkan bahwa Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran yang memiliki salah satu misinya sebagai pendidikan nilai. Dalam proses pendidikan nasional PPKn pada dasarnya merupakan wahana paedagogis pembangunan watak atau karakter. Pelajaran PPKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung merupakan pendidikan afektif.37

36 Ibid., hlm.14

37 Winataputra, Pembelajaran PKn di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka,2011), hlm.21.

Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan merupakan bidang kajian ilmu yang memuat nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan warga negara yang memiliki watak dan berkarakter luhur. Dengan adanya pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, generasi penerus khususnya usia sekolah dasar akan memiliki pedoman yang kuat untuk memajukan dan mengharumkan nama bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

b. Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, (2) berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, (3) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter- karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, (4) berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Selanjutnya mulyasa juga menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran mata pelajaran pendidikan pacasila dan kewarganegaraan sebagai berikut:

1) mampu berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menggapai persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya;

2) mau berpastisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bias bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan; dan

3) dapat berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik.38

Berdasarkan penjelasan diatas, maka tujuan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di sekolah dasar adalah untuk menjadikan warga negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu, mau dan sadar tentang hak dan kewajibannya. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menjadi bangsa yang terampil dan cerdas, bersikap baik serta mampu mengikuti perkembangan teknologi.

c. Ruang Lingkup Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menurut BSNP (2006) meliputi aspek-aspek sebagai berikut.39

38 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.26.

39 BSNP, Standar Isi Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI, ( Jakarta:

Depdiknas, 2006).

1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan Negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2) Norma, hukum, dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang belaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.

3) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrument nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.

4) Kebutuhan warga Negara, meliputi: hidup gotong-royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.

5) Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintah daerah dan otonomi pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya

demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.

6) Pancasila, meliputi: kedudukan pancasila sebagai dasar Negara dan ideologn Negara, proses perumussan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

7) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.

d. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang salah satu misinya sebagai pendidikan nilai.40.Dalam proses pendidikan nasional, PPKn pada dasarnya merupakan wahana pedagogis pembangunan watak atau karakter. Dalam pembangunan karakter, PPKn menuntut terwujudnya pengalaman belajar yang bersifat utuh memuat belajar kognitif, belajar nilai dan sikap, dan belajar perilaku.

40 Winataputra, Pembelajaran PKn di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka,2011), hlm. 38.

Dokumen terkait