BAB III PEMBAHASAN
B. Kendala-Kendala Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dalam
Barat.
Dalam melaksanakan berbagai kegiatan tentu akan menemukan berbagai hambatan dan kendala dalam melaksanakannya, terutama dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MIN 2 Lombok Barat. Berikut berbagai kendala
102 Sam Rizky, Buku Wajib Tunas, Mengenal Pramuka Indonesia, (Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher, 2012), hlm. 52.
kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran PPKn kelas V, antara lain :
1. Kurangnya kesadaran siswa, orang tua dan masyarakat dalam memahami arti pentingnya kegiatan ekstrakurikuler pramuka
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang dilaksanakan di MIN 2 Lombok Barat memiliki kendala dari segi persentasi kehadiran siswa dan kesadaran yang masih kurang dari pihak orang tua dalam mendorong anak- anak mereka untuk mengikuti kegiatan tersebut, karena kondisi orang tua yang berada dipedesaan, tingkat kesibukan dan pendidikan juga mempengaruhinya, sehingga langkah-langkah yang ditempuh oleh pihak lembaga adalah dengan terus memberikan dorongan, arahan dan motivasi kepada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MIN 2 Lombok Barat terutama sekali dimulai dari lingkungan keluarga yaitu adanya kesadaran dan motivasi dari orang tua mereka karena dengan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler pramuka, maka siswa akan dapat mewujudkan disiplin belajar dalam pelajaran PPKn terutama di kelas V.
Begitu juga dengan pembina pramuka juga terus melakukan terobosan- terbosan dalam membuat kegiatan sehingga tidak monoton dan membosankan siswa serta banyak melibatkan guru mata pelajaran PKn secara langsung dalam berbagai kegiatan pramuka. Afdal mengatakan bahwa:
Dukungan orang tua siswa juga sangat memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada tingkat siaga dan penggalang. Dengan adanya dukungan yang besar terhadap siswa, maka akan tercipta motivasi yang tinggi pada anak untuk aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka.103
Karena pada level siaga diperlukan kesabaran dalam membimbing dan melatih siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini, disebakan karena masih dasar dan pemula maka sudah tentu perhatian yang cukup dari semua pihak harus dilaksanakan terutama sekali dari orang tua siswa, sehingga siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka dapat termotivasi dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Akan tetapi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MIN 2 Lombok Barat tidak serta merta berjalan lancar sesuai dengan rencana dalam pelaksanaannya pasti ada kendala dan hambatan yang membuat pelaksanaan tidak berjalan maksimal. Oleh karena itu perananan kepala madrasah, pembina, guru mata pelajaran PPKn yang ada di kelas V dan komite dapat bekerja sama dengan baik.
Di samping itu juga pihak madrasah betul-betul memfungsikan komite sebagai mediasi sekolah ke pihak orang tua siswa untuk melakukan pertemuan-pertemuan rutin antara komite dan orang tua siswa untuk memberikan pemahaman dan sekaligus penjelasan tentang arti penting setiap program ekstrakurikuler yang diadakan di madrasah, terlebih lagi
103 Afdal & Heri W, “Analisis Pelaksanaan Kegiatan Pramuka Di SD Negeri 004 Samarinda Utara”, Jurnal Pendas Mahakam, Vol. 4, Nomor 2, Desember 2019, hlm 79.
pada kegiatan ekstrakuikuler pramuka, sehingga tujuan dari pramuka dalam mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas V itu dapat berjalan dengan baik.
2. Siswa lebih disibukkan dengan adanya permainan game yang ada di HP.
Dengan semakin berkembangan teknologi dan informasi berpengaruh kepada sikap dan sifat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MIN 2 Lombok Barat. Siswa merasa lebih nyaman berada di rumah sambil bermain game. Kendala dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikauler pramuka yaitu kebanyakan siswa terkadang masih sibuk dengan HP dan bermain game sehingga siswa lupa dengan kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada sore hari, semenjak ada game online pesertanya kurang mengikuti kegiatan pramuka, yang dari dulu tidak pernah kurang dari 150 peserta dan terkesan dipaksakan.
Ekstrakurikuler pramuka memang dijadikan sebagai kurikulum wajib pada pendidikan dasar dan menengah, diatur dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 63 Tahun 2014 tentang pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada sekolah dasar dan menengah. Tujuannya agar siswa mendapatkan pendidikan nilai-nilai 4 pilar kebangsaan, kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam dan kemandirian.104
Oleh karena itu tugas utama madrasah, pembina dan guru PKn adalah bagaimana mencari solusi dan terobosan yang tepat dalam
104 Syamsul Bakhri, “Hubungan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dengan Tingkat Religiusitas Siswa SMA Negeri 1 Tangen”, Jurnal Sosiologi Agama, Vol.12, Nomor 1, Januari- Juni 2018, hlm 71.
mengatasi permasalan tersebut sehingga siswa tidak lagi mengikuti kegiatan ektrakurikuler itu hanya sebatas kewajiban dari madrasah saja.
Kemudian langkah yang dilakukan pembina pramuka di MIN 2 Lombok Barat dalam mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas V ini adalah dengan mengadakan berbagai kegiatan-kegiatan yang membuat siswa tertarik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, salah satunya adalah dengan mengadakan kemah, perlombaan-perlombaan dan lain-lain, kemudian kepala madrasah memberikan bantuan dana yang digunakan untuk memberikan hadiah bagi para juara, sehingga siswa tertarik untuk datang ke sekolah untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
3. Kondisi cuaca
Kondisi cuaca secara umum dapat menghalangi proses pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MIN 2 Lombok Barat ini, bahwa faktor dalam mengikuti kegiatan ini kadang-kadang karena hujan, ada kegiatan dirumah sehingga terkadang siswa tidak bisa ikut.
Menurut T Widiarto, bahwa hambatan atau kendala kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada bulan Oktober masih tergolong musing penghujan. Jadi pada sore hari terkadang tiba-tiba hujan ketika sedang latihan pramuka. Jika sistem imunitas siswa rendah akan mudah terserang penyakit.105
105 T Widiarto, “ Pengembangan Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab Siswa Melalui Ekstrakurikuler Pramuka Di SD Negeri 02 Kemuning Karang Anyar”, Jurnal Pendidikan, Vol. 3, Nomor 2, Februari 2018, hlm. 9.
Oleh karena itu menurut hemat peneliti bahwa hal yang harus dilakukan pembina adalah bagaimana membuat program-program kerja ekstrakurikuler pramuka untuk dapat menyesuaikan dengan keadaan cuaca pada saat itu, misalnya kegiatan lebih banyak dilaksanakan di dalam kelas, sehingga kegiatan tersebut tetap dapat berjalan dengan baik kemudian bekerjasama dengan guru mata pelajaran PPKn Kelas V dalam mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran PPKn Kelas V berupa menyamakan persepsi dalam berbagai program agar nilai-nilai dalam dasadarma itu dapat dipahami oleh siswa sebagai bagian penting dari nilai- nilai yang ada dalam pelajaran PPKn.
4. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang berada di pedesaan dan relatif tingkat pendidikan dan kesibukan siswa dalam bekerja membuat siswa tidak terlalu peduli dengan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MIN 2 Lombok Barat dan terkadang masih ada sebagian masyarakat yang menganggap kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini tidak begitu penting, sehingga orang tua tidak begitu memaksakan anaknya utnuk ikut kegiatan ini dan adanya isu-isu negatif dikalangan masyarakat tentang kegiatan pramuka.
Kehadiran lembaga pendidikan non-formal atau pendidikan luar sekolah cukup membantu dalam mengembangkan sekolah. dalam beberapa aspek pendidikan ekstrakurikuler ini lebih menarik masyarakat
dibandingkan dengan pendidikan formal, hal ini disebabkan adanya organisasi yang lebih luwes, waktu yang lebih cepat, praktis dan menyenangkan. Meskipun lembaga pendidikan formal dan non-formal mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam kesuksesan suatu lembaga pendidikan tidak bisa dijadikan sebagai suatu patokan keberhasilan, akan tetapi lingkungan masyarakat sekitar sebagai pendukung utama suatu lembaga jauh lebih penting, karena semakin tinggi tingkat kesadaran di lingkungan masyarakat itu, maka sekolah itu akan lebih cepat dapat melaksanakan berbagai kegiatan karena adanya dukungan dari masyarakat terlebih lagi pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Hal ini diperkuat oleh Syahrial Yusuf bahwa:
Lingkungan masyarakat juga sebagai institusi informal yang mempunyai pengaruh cukup kuat dalam membentuk sikap dan prilaku anggota masyarakat tersebut. Jika ingin menjadi pribadi sukses, pilihlah lingkungan-lingkungan yang kondusif untuk mencapai kesuksesan.106
Oleh karena itu betapa pentingnya lingkungan masyarakat sekitar sekolah dalam kesuksesan setiap kegiatan, terutama dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan jika masyaraknya mendukung maka semua program-program yang telah dibuat oleh pembina pramuka itu dapat berjalan dengan lancar karena adanya dukungan dari lingkungan sekitar.
106 Syahrial Yusuf, 5 Strategi Ampuh Menjadi Pengusaha Sukses, (Jakarta: Visimedia, 2011), hlm.19.
C. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran PPKn Kelas V di MIN 2 Lombok Barat.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi berbagai kendala tersebut adalah:
1. Dukungan finansial dari pimpinan madrasah
Dukungan finansial berupa dana dari pihak madrasah sudah seharusnya menjadi priotitas yang utama, Bentuk dukungan dari kepala madrasah adalah dari segi dana, sarana dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka, misalnya berkemah, latihan dan lain-lain, kemudian kepala madrasah juga seyogyanya trus melakukan koordinasi secara berkala dengan Pembina pramuka dan guru mata pelajaran PPKn di kelas V agar tentang materi bahan ajar serta berbagai kegiatan yang dilaksanakan itu harulah tetap bersinergi antara pramuka dengan pelajaran PPKn, sehingga disiplin belajar siswa pada mata pelajaran itu betul-betul dapat direalisasikan dengan baik. Sedangkan dalam upaya mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas V adalah dengan cara membuat program sebaik mungkin untuk pagi jam 7 guru-guru menyambut siswa, salaman dan dirumah diharapkan untuk salaman begitu pulang, jika terlambat diperingati diberikan sanksi dengan memungut sampah, dan hafalkan surat pendek, serta bacaan-bacaan shalat.
Setiap kegiatan tentu tidak dapat dipisahkan dengan dana, apalagi kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang dalam kurikulm K13 telah diwajibkan. Hal ini sebagaimana dikatakan Zulbina bahwa:
Hambatan pembina ekstrakurikuler pramuka itu antara lain karena keterbatasan dana dalam setiap kegiatan, padahal, untuk membantu anak menjadi pribadi yang mandiri, tangguh dan berjiwa patriot juga dibutuhkan dukungan dana yang cukup.107
Oleh karena itu menurut peneliti, bantuan dana dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang relatif masih sedikit, harus dialokasikan lebih besar dalam anggaran sekolah sehingga kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran PPKn Kelas V di MIN 2 Lombok Barat betul-betul dapat berjalan dengan maksimal.
2. Dukungan moril dari dewan guru
Dalam melaksanakan kegiatan di madrasah, tentunya harus didukung oleh semua komponen yang ada dilingkungan madrasah, tidak hanya pada pimpinan lembaga dan pembina pramuka saja, akan tetapi semua komponen harus bahu-membahu dalam mensukseskan semua kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran PPKn Kelas V dan salah satunya adalah adanya dorongan dan motivasi dari guru, terutama guru mata pelajaran PPKn ketika mengajar dikelas untuk memberikan informasi kepada semua siswa akan arti pentingnya kegiatan
107 Zulbina & Manan Sailan, “Peningkatan kedisiplinan siswa Melalui Gerakan Pramuka Pada SMA Muhammadiyah Kalose Kec. Alla Kabupaten Enrekang”, Jurnal Tomalebbi Vol. 5, Nomor 2, Juni 2015, hlm. 45.
ekstrakurikuler pramuka dalam membentuk sikap mental yang baik dan keterampilan-keterampilan yang lainnya jika mengikuti kegiatan ekstrakutikuler terutama ekstrakurikuler pramuka serta nilai-nilai yang terkadung dalam pelajaran PPKn sesungguhnya ada dalam pramuka.
Oleh karena itu dukungan guru ini sangat diperlukan oleh siswa dan salah satu cara yang dilakukan guru adalah dengan cara memberikan motivasi kepada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan memberikan pemahaman bahwa dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka sangat membantu dalam mewujudkan dan meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran PPKn di kelas V, karena guru merupakan panutan yang dapat didengar, ditiru oleh siswa dan hal ini juga telah dituangkan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bab XI pasal 39 menyebutkan bahwa:
Pendidik merupakan pembimbing dan pelatih serta melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. Guru merupakan arsitek dalam pembelajaran sekaligus sebagai pelaksana termasuk didalamnya evaluasi. Hal ini juga dipertegas dalam pasal 40 UU Sisdiknas yang menyatakan bahwa pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif dan dialogis, mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.108
108Anjani Putri Belawati Pandiangan, Penelitian Tindakan Kelas: Sebagai Upaya Peningkatan Pembelajaran, profesionalime guru dan Kompetensi Belajar Siswa, (Yogyakarta:
Deepublish, CV Budi Utama, 2019), hlm. 4.
Dengan merujuk kepada Undang-undang diatas, jelaslah bahwa tugas guru itu tidak hanya mengajar dikelas menyampaikan materi saja, akan tetapi juga berkewajiban memberikan dorongan, arahan dan sekaligus motivasi kepada semua siswa untuk dapat mengikuti semua program- program kegiatan ekstrakurikuler yang telah di jadwalkan oleh sekolah terutama kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang memiliki kelebihan dalam melatih siswa untuk lebih dapat mandiri dan mampu mewujudkan sikap disiplin dalam kehidupan sehari-harinya.
3. Inovasi pembina
Mengenai inovasi dalam ekstrakurikuler pramuka, strategi yang dilakukan salah satunya dengan mengadakan perkemahan atau kenaikan tingkat jabatan, dengan cara ini siswa banyak yang tertarik untuk ikut aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Nur Ulwiyah bahwa:
Pramuka itu merupakan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di luar sekolah yang dilakukan dialam terbuka, menantang, menyenangkan, kreatif dan inovatif sehingga mampu membentuk generasi muda yang berkepribadian, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tinggi moral dan kepribadiannya.109
Selain kegiatan diatas, inovasi pembina pramuka terus ditingkatkan dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MIN 2 Lombok Barat agar dapat mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran
109 Nur Ulwiyah, “Pengaruh Kegiatan Kepramukaan Terhadap Disiplin Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Bandung Diwek Jombang”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1, Nomor 2, Desember 2017, hlm. 245.
PPKn Kelas V sebagaimana yang telah dituangkan dalam program-program kerja, baik program jangka pendek, menengah dan program jangka panjang.
Setiap kegiatan harus selalu mengarah kepada kegiatan yang betul- betul dapat menarik minat siswa dalam mengikuti setiap kegiatan di madrasah, kemudian pembina juga sering mengadakan berbagai lomba- lomba baik di lingkungan madrasah maupun di luar lingkungan madrasah dengan mengikutsertakan siswa dalam perlombaan tersebut, kemudian bagi siswa yang menjadi juara, pembina sedapat mungkin menyebarluaskan informasi tersebut dengan berbagai cara, salah satunya dengan media sosial dan lain sebaginya, sehingga keadaan siwa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka lebih dikenal secara khusus dan nama baik madrasah di luar semakin baik.
4. Memaksimalkan peranan komite madrasah
Tugas komte di MIN 2 Lombok Barat ini harus lebih difungsikan lagi dengan terus mengikut-sertakan mereka dalam berbagai kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah bukan lagi sekedar memimpin rapat penerimaan siswa baru dan perpisahan saja. Oleh karena itu peranan komite memiliki fungsi dan pengaruh yang sangat kuat dalam mensukseskan berbagai kegiatan yang ada di madrasah.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian ini, antara lain:
1. Peran ekstrakurikuler sangat membantu dalam mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran PPKn kelas V di MIN 2 Lombok Barat, Karena dalam pramuka menanamkan nilai-nilai pancasila yang tentunya tercermin dalam dalam nilai-nilai yang tertera dalam dasa darma pramuka, dan mampu menerapkan nilai-nilai yang terpuji dalam kegiatan pramuka dan disiplin belajar siswa itu dapat dilihat dari sikap sebelum mereka mengikuti kegiatan pramuka dan sesudahnya dan siswa mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. kemudian Pelaksanaan ekstrakurikuler Pramuka di MIN 2 Lombok Barat dilaksanakan pada sore hari yaitu pada hari kamis pukul 16.00 sampai dengan 17.30, yang di ikuti oleh kelas III, IV,V dan VI dengan jumlah peserta 105 orang dan di bagi menjadi dua bagian yaitu golongan siaga dan penggalang yang disesuaikan dengan umur siswa.
2. Kendala-kendala dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran PPKn kelas V antara lain: kurangnya kesadaran siswa dan orang tua akan arti
pentingnya kegiatan pramuka, siswa disibukkan dengan permainan game yang ada di HP serta lingkungan masyarakat yang masih kurang mendukung.
3. Adapun upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaaan kegaiatan ekstrakurikuler pramuka dalam mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran PPKn kelas V adalah adanya dukungan finansial berupa dana yang cukup dari kepala madrasah dan adanya pertemuan berkala dengan guru serta Pembina pramuka, dukungan moril dari dewan guru, sikap Pembina yang terus melakukan inovasi dalam melatih pramuka dan adanya dukungan dari komite.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh di MIN 2 Lombok Barat, maka peneliti dapat memberikan saran yang mungkin dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam mewujudkan disiplin belajar siswa pada mata pelajaran PPKn Kelas V antra lain:
1. Dalam pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler pramuka dalam mewujudkan disiplin belajar, siswa diharapkan selalu mendukung semua kegiatan yang ada dan dapat selalu bekerja sama sehingga organisasi ekstrakurikuler pramuka itu dapat terus berjalan dan semakin berkembang dengan baik serta lebih mampu mewujudkan sikap disiplin.
2. Bagi siswa MIN 2 Lombok Barat sebagiknya lebih giat lagi dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka agar dapat mewujudkan disiplin belajar pada mata pelajaran PPKn Kelas V itu sendiri.
3. Bagi pembina, agar lebih kreatif dalam melakukan inovasi dalam membimbing siswa, sehingga siswa semakin tertarik dan semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
4. Bagi guru, agar terus meningkatkan kepeduliannya terhadap kegiatan ekstrakurikuler pramuka terutama guru PPKn yaitu dengan memberikan motivasi dan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai yang terkadung pada pramuka dan pelajaran PPKn kepada siswa agar tetap semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
5. Bagi kepala madrasah dan komite diharapkan terus selalu bekerjasama dan saling mendukung dalam setiap kegiatan serta memberikan motiasi kepada siswa dan orang tua /wali dalam mengikuti kegiatan serta mengawasi kegiatan putra putri mereka.
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, Jakarta: Kencana, 2017.
Afdal & Heri W, Analisis Pelaksanaan Kegiatan Pramuka Di SD Negeri 004 Samarinda Utara, Jurnal Pendas Mahama, Vol .4, Nomor 2, Desember 2019
Agus S. Dani Dkk, Buku Panduan Pramuka Siaga, Yogyakarta : CV. Andi Anggota IKAPI, 2015.
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah konsep, teori dan Aplikasinya, Jakarta: Prenanda Media Grup, 2018.
Ahmad susanto, Bimbingan Konseling, di Taman Kanak-Kanak, Jakarta:
PrenadaMedia Group, 2015.
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik Terpadu, Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI, Jakarta : Kencana, 2017.
Andri Bob Sunardi, Boyman: Ragam Latih Pramuka, Bandung:
PT.Nuansa Muda, 2013.
Anjani Putri Belawati Pandiangan, Penelitian Tindakan Kelas: Sebagai Upaya Peningkatan Pembelajaran, profesionalime guru dan Kompetensi Belajar Siswa,Yogyakarta: Deepublish, CV Budi Utama, 2019.
BSNP, Standar Isi Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI, ( Jakarta:
Depdiknas, 2006).
Daryanto & Suryatri, Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah, Yogyakarta: Gaya Media,2013.
Djam’an Satori & Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, bandung : Alfabeta, 2014.
Hasan Asy’ari, “Nilai Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di Mi Miftahul Ulum Pancur-1Mayong Jepara,”(Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang, 2015)
Helmawati, Pendidikan keluarga, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
IKAPI, 2015.
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori Dan Praktik, Jakarta : Bumi Aksara, 2016.
Imam Mukhlish, ‘’Implementasi Kegiatan Pramuka dalam Membentuk Karakter Disiplin Siswa Anggota Gerakan Pramuka Sekolah Dasar Negeri Sukun 3 Malang’’ (Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Malang, 2016)
Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan, Aplikasi, strategi dan Inovasi, Jakarta: Prenada Media group, 2018.
Juliansyah Noor, Metodolog penelitaian: Skripsi, Tesis, Disertasi,dan Karya Ilmiah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012 . KBBI, Depdiknas, Pusat Bahasa, Jakarta: Balai Pustaka, 2010.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan, panduan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan di sekolah dasar, Jakarta: direktorat jendral pendidikan dasar dan menengah, 2018.
Lexy J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.
Lukman Santoso Az, Panduan Terlengkap Pramuka, Jogjakarta: Penerbit Buku Biru, 2014.
Moh. Nasir, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2013.
Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas, Teori dan Aplikasi Untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif, Jogjakarta: Aruzzmedia, 2013.
Nur Ulwiyah, Pengaruh Kegiatan Kepramukaan Terhadap Disiplin Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Bandung Diwek Jombang, Jurnal Pendidikan Islam, Vol.1, Nomor 2, Desember 2017.
Nur Wadlifah, Peran Ekstrakurikuler Pramuka dalam Meningkatkan Kedisiplinan siswa di MI Hidayatul Mubtadi’in Ngudirejo Diwet
Rif’ai, A.& Catharina, Psikologi Pendidikan, Semarang: UPT Unnes Press, 2011
Sa’adah Erliatin, Peran Gerakan Pramuka Untuk Membentuk Karakter Kepedulian Sosial Dan Kemandirian, Jurnal Madrasah Ibtidaiyah (Muallimuna), Vol.2, Nomor 1, Oktober 2016.
Saihudin, Manajemen Institusi Pendidikan, Sudoarjo: Penerbit, Uwais Inspirasi Indonesia, 2018.
Sam Rizky, Buku Wajib Tunas, Mengenal Pramuka Indonesia, Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher, 2012.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,, Jakarta:PT Rineka Cipta,2013.
Sudirman Anwar, Management Of Student Development, Perspektif Al- Qur’an dan As-Sunnah , Riau: Penerbit, Yayasan Indragiri, 2015.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2011.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013.
Sukipto Hadi, Wawancara, MIN 2 Lombok Barat,10 Desember 2019.
Susanti. A, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta:
Prenada Media Group, 2013.
Syaiful,B Djamarah, Psikologi Belajar, Yogyakarta: PT Rineka Cipta, 2012.
Syahrial Yusuf, 5 Strategi Ampuh Menjadi Pengusaha Sukses,Yogyakarta Penerbit: Visi Media, 2011.
Syamsul Bakhri, Hubungan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dengan Tingkat Religiusitas Siswa SMAN 1 Tangen, Jurnal Sosiologi Agama, Vol.12, Nomor 1, Januari- Juni 2018.