METODE PENELITIAN
C. Pembahasan Temuan
1. Implementasi Direct Feedback Pada Pelajaran PAI Menggunakan Metode Pembelajaran Crossword Puzzle di SMAN RAMBIPUJI
Tabel 4.4 Hasil Temuan
NO FOKUS PENELITIAN TEMUAN
1 Implementasi Direct Feedback pada pelajaran PAI
Menggunakan Metode
Crossword Puzzle di SMAN RAMBIPUJI Jember
a. Transisi dari pembelajaran online ke offline
2. Langkah-langkah Strategis Direct Feedback Pada Pelajaran PAI Menggunakan Crossword Puzzle di SMAN RAMBIPUJI Jember
a. Tidak ada buku cetak
b. Kurangnya me manage waktu dalam mengerjakan Teka-teki silang
c. Kelebihan dan kekurangan umpan balik
antusias dalam belajar, murid masih terbayang-bayang pembelajaran daring yang begitu santai karena hanya bermodalkan hanphone dan kuota, serta mereka bisa belajar sambil bermalas-malasan. Sementara itu, ketika pembelajaran luring, siswa dituntut untuk belajar di sekolah, bangun pagi serta mendengarkan penjelasan guru secara tatap muka tanpa membuka hand phone, mengikuti peraturan sekolah dari awal masuk hingga pulang sekolah.
a) Transisi dari pembelajaran online ke offline
Pengertian Pembelajaran Daring
Dimasa pandemi tidak di pungkiri lagi bahwa banyak kegiatan yang terhambat khususnya kegiatan yang erat kaitannya dengan agenda diluar rumah. Pendidikan khususnya yang di paksa untuk menyesuaikan diri, mencari trobosan serta jalan keluar sehinga proses pembelajaran di masa pandemi masih bisa terlaksana dengan tanpa meninggalkan rumah, salah satu trobosan yang dibuat ialah dengan memberlakukannya proses pembelajaran online (Daring) dimana pada pembelajaran ini dengan menggunakan koneksi internet sehingga siswa kembali bisa melaksanakan proses pembelajaran serta mendapat ilmu yang sama dengan belajar tatap muka meski pada dasarnya pembelajaran dilaksanakan dengan cara daring. Menurut Widyatuti menjelaskan bahwa “Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tatap muka
secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet”.77 Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meski siswa berada dirumah. Sedangkan pada Teknoinaja dalam Kanal Pengetahuan pengertian belajar online secara umum adalah suatu pembelajaran yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan media berbasis komputer serta sebuah jaringan. Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pembelajaran online atau daring adalah kegiatan belajar yang dilakukan dengan menggunakan jaringan internet, dengan tetap mengharapkan siswa mendapat ilmu yang sama dengan belajar tatap muka, dengan pelaksanaan yang lebih rileks karena kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan dirumah sendiri. 78
Karakteristik Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring merupakan singkatan dari “Dalam Jaringan” dimana istilah ini digunakan sebagai pengganti katan pembelajaran online. Pembelajaran daring erat kaitannya dengan teknologi internet, sehingga dapat di artikan bahwa pembelajaran daring (online) adalah pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Sebuah kondisi dikatakan daring
77 Ana Widastuti. 2021. Optimalisasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Daring Luring, BdR.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
78 Pengertian Belajar Online. (2015). Diakses pada 21 Februari 2022
apabila memenuhi karakteristik sebagai berikut; Pembelajaran daring dan luring.
1) Dibawah pengendalian langsung dari alat yang lainnya, seperti; Handpone, Labtop dan juga Komputer.
2) Dibawah pengendalian langsung dari sebuah sistem, seperti;
Aplikasi penunjang pembelajaran.
3) Tersambung pada suatu sistem dalam pengoprasiannya, seperti; Jaringan internet atau jaringan wifi.
4) Bersifat fungsional dan siap melayani. 79
Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Daring
Terkait dengan pembelajaran daring tentunya tidak lengkap jika kita belum memahami apa saja kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran daring, berikut pemaparan dari kelebihan dan kekurangan pembelajaran daring/online.
1) Kelebihan.
a) Melatih kemandirian peserta didik Pembelajaran daring dapat melatih kemandirian artinya dalam pembelajaran ini peserta didik tidak bertemu langsung dengan guru dalam hal ini tentunya seorang siswa dituntut untuk mandiri dalam belajar tanpa pengawasan dari seorang
79 Pembelajaran Daring dan Luring: Pengertian, Ciri-Ciri, Serta Perbedaannya. (2020).
guru dengan melalui media internet atau materi yang telah disajikan.
b) Terlatih menggunakan teknologi informasi (digital) Tidak di pungkiri lagi dalam pembelajaran daring ini siswa pastinya lebih banyak bercengkrama dengan media informasi, seperti media digital handpone,labtop dan komputer yang tentunya akan membuat siswa semakin terbiasa dalam hal penggunaan media informasi sehingganya membuat mereka lebih ahli dalam penggunaan teknologi digital.
c) Menambah wacana dan wawasan yang lebih luas Seorang siswa dalam hal ini bisa lebih leluasa mencari referensi dalam media internet yang mana kita ketahui dalam media internet terdapat berbagai macam sumber pembelajaran tak terbatas sehingga lebih memudahkan siswa dalam mencari referensi untuk belajar lebih luas.
d) Waktu dan tempat yang fleksibel Peserta didik dalam hal ini bisa memilih kapan dan dimana saja proses pembelajaran ingin di laksanakan dengan tetap terhubung dengan koneksi internet.
e) Biaya relatif lebih murah dan lebih mudah untuk diakses Dikatakan lebih relatif murah dan mudah untuk diakses dikarenakan dalam ranah ini pembelajaran
dapat terlaksana tanpa ada biaya transportasi, uang jajan dan lain sebagainya. Hanya memerlukan kuota internet. 80
2) Kekurangan.
a) Kurangnya interaksi antara peserta didik dan guru.
b) Fokus peserta didik terpecah dan terganggu.
c) Jaringan yang tidak menentu (tidak stabil)
d) Kurangnya pemahaman terhadap materi yang disampaikan
e) Guru kesulitan dalam hal pemberian nilai.
Pengertian Pembelajaran Luring
Berbeda dengan pembelajaran daring yang lebih memusatkan proses belajar-mengajar dalam media informasi seperti;
handpone, labtop dan komputer, dimana proses pembelajaran lebih mengarah pada media digital sebagai bahan ajar, mencari materi dan juga referensi belajar dari internet. Sedangkan pembelajaran tatap muka (luring) adalah proses belajar- mengajar yang dilakukan di sekolah dengan aturan yang diberlakukan dan kegiatan pembelajarannya kembali normal.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) milik Kemendikbud, luring merupakan akronim dari luar jaringan atau terputus dari jejaring komputer. Luring juga bisa disebut
80 Kemendikbud. 2020. Booklet Pembelajaran Daring. Direktorat Jenral Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI
sebagai pembelajaran offline artinya pembelajaran yang berlangsung tanpa menggunakan jaringan internet.
Karakteristik Pembelajran Luring
Dari pengertian pembelajaran tatap muka (luring) yang tertera diatas tentu begitu jelas karakteristik dari pembelajaran tatap muka sehingganya bisa lebih jelas membedakan antara pembelajaran daring dan luring; Adapun karakteristik pembelajaran tatap muka ialah, sebagai berikut; Kegiatan yang terencana berorientasi pada tempat, serta adanya interaksi sosial dalam ruang kelas dan tentunya proses pembelajaran lebih aktif dan menarik.
Kelemahan dan kelebihan pembelajaran luring
Dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka, tentu saja tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Berikut pemaparan terkait dengan kelebihan dan kekurangan pembelajaran tatap muka.
1) Kelebihan
a) Siswa terpantau
b) Peserta didik bisa lebih fokus dalam proses pembelajaran
c) Standardisasi yang jelas
d) Peserta didik bisa lebih diperhatikan dalam hal kepribadian, sikap, dan juga potensi yang hendak di kembangkan.
2) Kekurangan
a) Jarak dalam menempuh pembelajaran b) Waktu pembelajaran
c) Kurangnya kemandirian d) Beresiko tertular Covid-19
e) Keterbatasan pengetahuan teknologi81
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muhammad Usman,2023, yang berjudul “Analisis Persepsi Dan Sikap Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Masa Transisi Daring Ke Luring Di Sma Negeri 2 Tarakan” pada hasil penelitiannya yakni Hasil persentase yang diperoleh terlihat bahwa pembelajaran bahasa Indonesia pada masa transisi daring ke luring memang terbukti jauh lebih efektif dengan persepsi peserta didik yang setuju apabila pembelajaran bahasa Indonesia lebih mudah di pahami dan tidak sesulit yang dibayangkan pada saat pembelajaran daring atau daring. Namun yang disayangkan ada beberapa siswa yang memang masih ketergantungan dengan keadaan pembelajaran daring yang masih saja terbiasa menggunakan handpone pada saat proses belajar-mengajar berlangsung.
Pada penelitian terdahulu diatas peneliti membandingkan pembelajaran luring dan pembelajaran daring dan mana yang lebih efektif, dan ternyata lebih efektif pembelajaran luring, tetapi bisa dipungkiri bahwasannya terdapat dampak pembelajaran online yang masih melekat pada saat pembelajaran luring, yakni masih saja terbiasa menggunakan handphone pada proses
81 Salma. 2021. Pembelajaran Luring: Kelebihan, Kekurangan dan Masalah Yang Kerap di Hadapi. Yokyakarta: deepublish
belajar-mengajar. Dalam penelitian ini sebenarnya tidak mendalami tentang transisi pembelajaran offline ke online. Tetapi, karena terdapat beberapa murid yang kurang antusias dalam pembelajaran offline maka perlu diteliti karena sangat berpengaruh terhadap pembelajaran implementasi Direct Feedback menggunakan metode Crossword puzzle dan mengapa hal ini bisa terjadi.
Setelah melalui proses wawancara kepada guru PAI dan murid kelas X, bahwasannya murid yang kuarang antusias dalam pembelajaran ini ada kaitannya dengan transisi pembelajaran offline menuju online, yang dimana murid sangat senang ketika online, mereka bisa belajar sambil tiduran serta bermalas-malasan lalu pada saat offline mereka harus menaati semua peraturan sekolah itu membuat mereka kaget dan seakan-akan belum menerima kenyataan bahwa mereka diharuskan sekolah luring.
Kesimpulannya adalah implementasi umpan balik langsung menggunakan teka-teki silang sangatlah efektif untuk siswa yang sebelumnya pembelajaran online karena covid, karena menyenangkan serta tetap mendapatkan penjelasan materi. pembelajaran daring maupun luring tetap sama saja kegiatan belajar mengajar seperti biasanya, tetapi yang membedakan disini adalah pembelajaran daring bisa dilaksanakan di rumah atau dimanapun dalam kegiatan apapun, tetapi jika pembelajaran luring harus dilaksanakan di sekolah dan mentaati peraturan sekolah dan guru. Apapun dampaknya pada saat transisi daring ke luring, guru tetaplah mengajar sebisa mungkin mengubah suasana kelas agar murid selalu nyaman pada saat pembelajaran luring. Tetapi, jika guru sudah berusaha membuat pembelajaran agar efektif dan efisien, dan
murid tidak mendukung akibat masih ada karakteristik pembelajaran daring masih melekat dalam diri mereka maka itu akan mempersulit pembelajaran.
2. Langkah-langkah Strategis Direct Feedback Pada Pelajaran PAI