• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian Teori

2. Macam-macam Feedback (Umpan balik) a. Direct Feedback (Umpan balik langsung)

c) Mengembangkan kemampuan analisa d) Menghibur

e) Merangsang kreativitas

Secara tidak langsung anak juga akan dibantu teka-teki untuk menyalurkan potensipotensi kreatifitas yang dimilikinya. Di dalam mempertahankan jawaban misalnya, anak akan belajar beragumentasi, memilih bahasa yang mudah dipahami orang lain dan mencari caracara alternative untuk menjwab. Tidak jarang ketika mencari jawaban soal, siswa akan menemukan pertanyaan- pertanyaan baru yang belum tentu didapatkan sebelumnya. Dengan demikian informasi tersebut akan lebih cepat diterima tanpa harus melalui proses yang panjang yang akan membuat siswa jenuh.

Pemilihan Teka–Teki Silang dimaksudkan juga sebagai jembatan agar anak merasa senang dan merasa belajar sambil bermain dalam pembelajaran PAI.23

2. Macam-macam Feedback (Umpan balik)

kepada peserta didik supaya termotivasi dalam belajar sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa meningkat. Pada dasarnya pendidik lah yang harus memancing semangat belajar peserta didik dengan menggunakan teknik-teknik umpan balik peserta didik mampu memahami pelajaran yang telah disampaikan. Umpan balik digambarkan sebagai suatu proses kesenjangan atau suatu kinerja yang diinginkan secara nyata untuk memberikan cara bagaimana siswa dapat menyelesaikan dan menghilangkan kesenjangan.24

umpan balik adalah segala cara yang dilakukan oleh pendidik dalam upaya membantu peserta didik dalam memahami suatu pembelajaran dengan menanggapi hasil pembelajaran yang dilakukan sampai peserta didik paham dengan materi yang disampaikan oleh pendidik, hal ini dilakukan karena peserta didik merupakan individu yang memiliki kemampuan yang berbeda dalam memahami setiap pembelajaran yang diberikan.25

Pendapat lain mengatakan bahwa suatu umpan balik merupakan segala informasi yang menyangkut output maupun transformasi, transformasi dengan dimaksud lain yaitu suatu mesin yang dapat mengubah bahan mentah sehingga menjadi suatu bahan jadi.26

24 Haryoko, S. (2015). Efektivitas Strategi Pemberian Umpan Balik Terhadap Kinerja Praktikum Mahasiswa D-3 Jurusan Teknik Elektronika. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1(1), 103–

115.https://doi.org/10.21831/cp.v1i1.4194

25 Eliza, T. (2019). Strategi Umpan Balik sebagai Alternatif Strategi Pembelajaran, Penerapan dan tantangan. Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia, 7(2), 170– 175.

http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/jpbsi/article/download/7447/3368

26 Febriyanti, C. (2015). Pengaruh Bentuk Umpan Balik dan Gaya Kognitif terhadap Hasil Belajara Trigonometri. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 3(3), 203–214.

https://doi.org/10.30998/formatif.v3i3.125

Adapun pendapat lain yang mengatakan umpan balik adalah segala suatu hal yang digunakan untuk mencari suatu informasi mengenai sejauh mana peserta didik memahami serta mengerti dengan materi dalam pembahasan yang telah dibahas, selain itu siswa diberi kesempatan untuk memeriksa diri sendiri sampai mana mereka mengerti dengan pembahasan tersebut sehingga peserta didik dapat melengkapi pengertian yang belum lengkap.

Umpan balik yaitu suatu tindakan yang diberikan oleh pendidik dalam hal ini guru untuk membantu anak didik/ murid dalam memahi suatu pembelajaran dengan cara menanggapi hasil suatu pembelajaran atau pekerjaan yang dilakukan sampai anak didik/murid menguasai materi yang disampaikan oleh gurunya. Umpan balik merupakan suatu koreksi yang bersifat netral.27

Dalam penelitian ini umpan balik langsung berperan sebagai teori guru dalam menjelaskan materi, umpan balik langsung ini dilakukan setelah murid menjawab pertanyaan yang sudah di sediakan oleh guru dalam LKPD berupa permainan teka-teki silang. Bukan hanya belajar sambil bermain, tetapi feedback atau penjelasan dari guru sangatlah dibutuhkan untuk pengetahuan lebih lanjut.

Umpan balik langsung didefinisikan sebagai umpan balik yang segera diberikan setelah pembelajar memberikan respons atau menyelesaikan tugas. Sedangkan strategi tidak langsung didefinisikan

27 Chandra Asri Windarsih, APLIKASI TEORI UMPAN BALIK (FEEDBACK) DALAM PEMBELAJARAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI, Tunas Siliwangi, Vol.2 No.1, 2016, 23

sebagai lawan dari langsung, yaitu umpan balik yang diberikan beberapa jam, beberapa minggu atau sekian lama setelah selesainya sebuah tugas atau ulangan. Perbedaan penggunaan umpan balik dengan strategi langsung dan tidak langsung diduga mempengaruhi hasil pembelajaran.

Kapan waktu yang tepat penyampaian umpan balik pengaruhnya tidak diketahui secara pasti, tetapi ada interaksi antara waktu penyampaian umpan balik dan hasil belajar.

Beberapa hasil penelitian memberikan bahwa umpan balik langsung lebih efektif karena dapat mencegah agar kesalahan tidak tertanam dalam memori pembelajar, sedangkan hasil penelitian yang lain memberikan informasi bahwa strategi umpan balik tidak langsung dapat mereduksi kesalahan dilupakan dan informasi yang benar bisa disimpan tanpa ada gangguan. Penggunaan umpan balik strategi langsung mengajukan teori bahwa semakin cepat informasi korektif diberikan, maka semakin besar kemungkinannya akan menghasilkan sebuah retensi yang efisien. Kelebihan umpan balik strategi langsung dibandingkan dengan umpan balik tidak langsung atau tertunda diketahui dari pemerolehan materi informasi, keterampilan prosedural, dan beberapa keterampilan.

Deci, Koester dan Ryan menemukan bahwa ketika guru memberikan penghargaan dalam bentuk konkret sebagai sebuah umpan balik, maka motivasi intrinsik tereduksi secara signifikan dan siswa enggan untuk memotivasi atau mengatur diri sendiri. Umpan balik sebagai penghargaan ekstrinsik seringkali mendorong siswa untuk lebih

mementingkan insentif, yang akhirnya menyebabkan semakin tingginya intensitas kompetisi dan bukan tingginya keterlibatan dalam pembelajaran.

Menurut Michael E.Auer dan David Guralnick Istvan umpan balik langsung simonics berarti umpan balik berfokus terutama pada perilaku.

Intinya, sasaran umpan balik langsung adalah peserta didik perilaku.28 Selanjutnya, John Hattie dan Helen Timperley, umpan balik adalah dikonseptualisasikan sebagai informasi yang diberikan oleh agen (misalnya, guru,teman sebaya, buku, orang tua, diri sendiri, pengalaman) mengenai aspek-aspek seseorang kinerja atau pemahaman. Seorang guru atau orang tua dapat menyediakan informasi korektif, rekan dapat memberikan strategi alternatif, a buku dapat memberikan informasi untuk mengklarifikasi ide, orang tua dapat memberikan dorongan, dan pelajar dapat mencari jawaban untuk mengevaluasi kebenaran suatu tanggapan.

Umpan balik dengan demikian adalah "konsekuensi" dari pertunjukan.29 Sedangkan Hattie & Timperley, Umpan balik telah lama dikenal sebagai alat yang efektif bagi siswa sedang belajar. Sementara Scheeler, Ruhl, dan McAfee menunjukkan sedikit studi telah difokuskan pada umpan balik yang efektif untuk guru.30 Oleh karena itu, Hattie, Umpan

28 Michael E.Auer and David Guralnick Istvan simonics, Teaching And Learning In A Digital World(USE New York. Volume 1).p.151

29 John Hattie and Helen Timperley,The Power Of Feedback,(American Educational Research Association,2007) vol.77, p.81

30 Marieke thurlings And friends, JournalUnderstanding feedback :A learning theory perspective, (ElservierLtd.All RightsReserved,2012) p.1

balik adalah salah satu yang paling banyak alat ampuh yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan pembelajaran siswa.31

Narciss dan Huth menjelaskan bahwa umpan balik yang efektif yaitu umpan balik yang didesain dengan mengaitkan pada variabelvariabel penting lain dalam proses belajar yaitu variabel Pembelajar dan

“pembelajaran”. Variabel pembelajaran atau konteks terdiri dari tiga elemen utama: (a) tujuan pembelajaran (misalnya sasaran belajar atau standar yang terkait dengan kurikulum), (b) tugas belajar (misalnya item pengetahuan, operasi kognitif, keterampilan meta kognitif) dan (c) silapan dan hambatan (misalnya silapan yang biasanya dilakukan, strategi yang salah, sumber kesalahan).

Variabel peserta didik meliputi informasi tentang peserta didik yang relevan dengan desain umpan balik (feedback) mencakup

(a) tujuan dan sasaran belajar

(b) pengetahuan sebelumnya, keterampilan dan kemampuan (misalnya yang bergantung pada domain, seperti misalnya pengetahuan tentang pokok materi, dan bergantung pada domain, seperti misalnya keterampilan meta kognitif) dan (c) motivasi akademis (misalnya, kebutuhan seseorang untuk prestasi akademis, cakapan diri akademis, dan keterampilan meta motivasional).

Sedangkan variabel umpan balik terdiri dari tiga elemen utama:

31 Keuvelaar-van de bergh, Teaching Feedback During Active Learning:The

Development And Evaluation Of A Professional Development Program Eindoven, Technische Universiteit Eindoven DOI : 10.6100/IR754854. P.9

(a) kandungan umpan balik (yaitu aspek evaluatif, seperti misalnya verifikasi, dan aspek informatif, misalnya petunjuk, analog, penjelasan dan contoh yang sudah dijelaskan),

(b) fungsi umpan balik (yaitu kognitif, meta kognitif, dan motivasional) dan

(c) presentasi komponen umpan balik (misalnya timing, jadwal dan mungkin pertimbangan adaptivitas).

b. Corrective feedback

Corrective feedback adalah pemberian tanda yang menunjukkan kekeliruan yang dilakukan siswa disertai dengan suatu penjelasan untuk menyediakan informasi lebih bagi siswa. 32Corrective feedbackterdiri dari 2 jenis yaitu explicit feedback dan implicit feedback.Explicit feedback adalah teknik mengoreksi kesalahan siswa dengan memberikan jawaban yang benar dengan jelas.Sedangkan implicit feedback adalah umpan balik yang diberikan oleh guru berupa pemberian peringatan pada jawaban yang salah dengan hanya memberikan komentar, tetapi memberikan peluangkepada siswa untuk menyelesaikan kesalahan mereka sendiri.

Corrective feedback merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk merespon hasil penilaian formatif. Melalui corrective feedback siswa menyadari letak kesalahan serta memperdalam pemahaman atas pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman

32 Novanti, A., Djudin, T., & Arsyid, S. B.(2016). Pengaruh Pemberian Corrective Feedback Pada Pekerjaan Rumah Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal-soal

Termodinamika. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 6(4).

belajar sehingga kesulitan belajar dapat diatasi dan pada akhirnya kualitas hasil pembelajaran menjadi lebih baik.

Corrective feedback merupakan sebuah respon guru terhadap kesalahan belajar siswa. Sejalan dengan Zhang, et al., bahwa corrective feedback merupakan perlakuan guru dalam upaya meminimalkan kesalahan peserta didik dalam belajar dengan cara menginformasikan tentang fakta dari kesalahan tersebut.

Demikian juga Light bown dan Spada dikutif Tatawy mendefinisikan corrective feedback sebagai petunjuk atau tanggapan yang diterima peserta didik dari guru mengenai pekerjaannya yang salah. Mengacu pada beberapa pendapat tersebut,corrective feedback merupakan tanggapan yang diberikan guru terhadap kesalahan kinerja siswa atas tugas-tugas belajarnya.

Pemberian corrective feedback dipandang sebagai suatu aktivitas yang terintegrasi dalam pembelajaran yang bertujuan membantu siswa memperbaiki kesalahan belajar.

c. Indirect feedback

Indirect feedback adalah umpan balik tidak langsung. Pendukung penggunaan strategi tidak langsung umumnya mengacu pada hipotesis bahwa kesalahan awal tidak berhubungan dengan jawaban benar yang akan dipelajari jika informasi korektif ditunda dan kesalahan akan mudah dilupakan. Umpan balik yang disampaikan secara tidak

langsung lebih efektif untuk meningkatkan transfer belajar, khususnya dalam kaitannya dengan tugas pembentukan konsep.

Umpan balik yang disampaikan secara langsung lebih efisien khususnya untuk jangka pendek dan untuk keterampilan prosedural.

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa waktu penundaan yang lebih lama antara satu umpan balik dengan lainnya menciptakan kinerja yang lebih buruk selama fase pemerolehan tetapi menciptakan retensi yang lebih bagus jika dibandingkan dengan kondisi dengan penundaan yang lebih pendek. 33

d. Oral Feedback

Oral feedback adalah Tanggapan lisan. Umpan balik berupa oral feedback akan mempengaruhi kemampuan penalaran matematis siswa.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Nurhijah, bahwa pemberian oral feedback mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, dimana kemampuan penalaran merupakan salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi.34

Oral feedback memegang peranan penting untuk menanggapi hasil kerja siswa atau memberikan informasi lebih lanjut terhadap kesalahan

33 Sumarno, Hubungan Strategi Umpan Balik (Feedback), Motivasi Berprestasi dan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran PPKn di SMK, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,42

34 Nurhijah, S. S., Wulan, A. R., & Diana, S. (2020). Implementation of Formative Assessment through Oral Feedback to Develop 21st Century Critical Thinking Skills of Student on Plantae Learning. Journal of Physics: Conference Series, 1521(4).

yang dilakukan oleh siswa di dalam pembelajaran berbasis masalah, sehingga dapat meningkatkan pencapaian kemampuan siswa.35

e. Written Feedback

Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menulis teks, peran guru sangatlah penting. Guru dapat membantu dengan memberikan umpa balik kepada tulisan siswa.

Memberikan umpan balik kepada tulisan siswa akan mendorong siswa meningkatkan keterampilan menulis. Ferris mengatakan bahwa umpan balik tertulis mengacu pada respon guru atau tenab sebaya terhadap tulisan siswa (resmi atau tidak resmi) apakah tulisan masih berupa draft atau revisi terakhir. Sementara itu, D, R.Ferris, mendefinisikan umpan balik sebagai koreksi pda tata bahasa. Umpan balik tertulis yang diberikan guru sangatlah diperlukan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa dan untuk meningkatkan keterampilan menulis mereka.

3. Manfaat Umpan Balik Bagi Guru

Dapat dipergunakan dalam mengambil keputusan, apakah mata pelajaran yang telah dilaksanakan perlu diperbaiki atau dilanjutkan dan bagi siswa akan meningkatkan prestasi belajar secara konsisten Beberapa keuntungan penggunaan umpan balik menurut Adang Suherman antara lain sebagai berikut: a. Mendorong siswa untuk terus berlatih. Proses

35 Chasania, L. U., Kartono, & Kharisudina, I. (2019). Pengaruh Oral Feedback pada Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana, 2(1), 1008–1012

pemberian umpan balik kepada siswa secara tidak langsung akan memberi tahu siswa bahwa latihannya selalu dilihat dan diperhatikan oleh gurunya.

b. Mencerminkan perilaku guru yang efektif. Dalam prosesnya, umpan balik hanya akan diperoleh apabila guru aktif selama kegiatan pembelajaran. Guru harus selalu memperhatikan siswa, bergerak untuk memantau dan mengamati aktivitas belajar yang dilakukan oleh setiap siswa di sekitar tempat belajar (berlatih).

c. Membantu siswa untuk menilai penampilan (kemampuan) yang tidak bisa dilihat dan dirasakannya sendiri.

d. Mendorong guru untuk menilai seberapa relevansi antara aspek-aspek pembelajaran dengan tingkat kemampuan siswa dalam menguasai tugas gerak (bahan ajar) seperti yang diinginkan oleh gurunya.

Fungsi feedback adalah memberikan motivasi, reinforcement atau punishment Dengan diperolehnya gambaran yang kongkrit perihal kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa, baik keunggulan maupun kelemahannya apalagi kalau dibandingkan dengan siswa yang lainnya, maka hal itu akan dapat memacunya lagi untuk berbuat yang lebih baik dari yang sudah dilakukannya. Dengan kata lain, gambaran kemampuan yang dimiliki seorang siswa akan menjadi daya dorong apabila guru penjas mampu menyampaikannya dengan tepat melalui pemberian stimulus agar siswa semakin rajin berlatih.

Aplikasi Feedback Dalam Motorik Kemampuan seorang pembimbing dalam pengaplikasian feedback atau timbal balik dalam

pengembangan motorik untuk anak ,mempunyai peran yang cukup besar dalam menunjang ketrampilannya menguasai suatu gerakan motorik pada anak usia dini. Hal ini diikarenakan kehadirannya dapat memberikan bimbingan serta memberitahukan mana yang telah dilakukan dengan benar dan mana yang harus tidak dilakukan jika hal itu merupakan suatu kesalahaan. Sehingga dapat segera mengubah sikap sebagai upaya pembenaran untuk melakukan pembelajaran motorik.

4. Faktor Pengaruh Kemampuan Menerapkan Teknik Umpan Balik