BAB 4 KOMUNIKASI EFEKTIF SEORANG PEMIMPIN
D. Implementasi Komunikasi Efektif Pemimpin dalam Rapat
Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik akan mudah menjalin hubungan saling percaya dengan klien. Hubungan trust akan mencegah terjadinya masalah ilegal. Komunikasi yang prima akan memberi- kan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit (Achir Yani, 2000).
Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian so- sial yang mencakup keterampilan intelektual, teknical dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang dan cinta dalam berkomunikasi dengan orang klien (Swanson, 2002).
Tiga pilar utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam berkomu- nikasi di dalam rapat adalah :
1. Penguasaan konsep komunikasi.
2. Penguasaan substansi yang akan dikomunikasikan.
3. Penguasaan emosi/pengendalian diri.
Teori yang mendasar komunikasi yankep, adalah :
1. Hildegard Peplau, (2000), dengan Interpersonal Nursing Theory.
2. Berfokus pada pasien sepanjang pelayanan.
3. Hubungan yang berarti.
4. Interpersonal nursing theory.
5. Individu yang mempunyai kebutuhan psikologis, selain bio, sosial dan spiritual.
6. Keperawatan proses interpersonal dan terapeutik.
Jenis-Jenis Komunikasi:
Komunikasi Verbal:
1. Jelas dan ringkas.
2. Perbendaharaan kata.
3. Arti denotatif dan konotatif
Denotatif : memberi pengertian yang sama terhadap perbedaan kata yang digunakan.
Konotatif : pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam satu kata.
4. Waktu dan relevansinya.
%
TID AK UNTUK DI PUBLIKASIKAN, HANY A UNTUK KEPENTINGAN DIN AS
Komunikasi Non Verbal:
1. Meta komunikasi.
2. Penampilan personal.
3. 20 detik smpai 4 menit pertama.
4. Intonasi suara.
5. Exspresi wajah.
6. Sikap tubuh dan langkah.
7. Sentuhan/touch.
Komponen Komunikasi
1. Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan atau informasi.
2. Komunikan adalah orang yang menerima pesan atau informasi.
3. Message adalah pesan atau informasi yang akan disampaikan.
4. Media adalah saluran atau media yang digunakan dalam berkomunikasi.
5. Feed back adalah umpan balik yang disampaikan sebagai bahan evaluasi (Potter & Perry 2008; Swansburg 2000; Tappen 2004).
Faktor yang berpengaruh dalam komunikasi : 1. Perkembangan.
2. Persepsi.
3. Nilai/value yang dianut.
4. Emosi.
5. Latar belakang sosial budaya.
6. Jenis kelamin.
7. Pengetahuan.
8. Peran dan Hubungan.
9. Ruang dan teritorial.
Kasus 1
Ruangan Maria RS. Dian Harapan Jayapura mau mendukung kreditasi 16 pelayanan dari KARS, namun di ruangan terebut belum teredia SOP sepu- luh intervensi yang terbanyask dan sering dilakukan. Kepala ruangan me- rencanakan untuk menyusun bersama staf keperawatan yang ada, lalu ia mengadakan rapat perdana untuk membentuk tim pokja.
- Komunikasi yang bagaimana yang efektif dilakukan saudara sebagai ke- pala ruangan?
- Bagaimana langkah-langkah dalam memimpin rapat?
- Informasi apa saja yang harus ketahui
- Bagaimana persiapan yang harus saudara lakukan?
- Diskusikan lima 5 menit dalam kelompok.
- Lalu lakukan role playing dalam kelompok secara bergiliran.
- Lakukan evaluasi antar anggota kelompok, dengan format yang dise- diakan.
Kasus 2
Rayenda Diastuti, Lulusan Ners Universitas swasta di kota Bandung. Sudah dua tahun menjadi kepala ruangan rawat inap Ruang Maria (bedah dan dalam), Rumah Sakit St Vincentius Singkawang. Selama enam bulan ter- akhir ini, ada enam kejadian flebitis, long of stay (Los) untuk pasien post operasi apendictomi rata-rata 5 hari. Pada bulan September ada kejadian decubitus pada pasien stroke dengan total care, karena sudah terjadi parali- sis. Rumah sakit menenangkan untuk melakukan akreditasi KARS dengan 16 pelayanan. Rayenda Diastuti sebagai kepala ruangan ingin memperbaiki keadaan yang terjadi, lalu ia menjadwalkan rapat staf ruangan.
Tugas Tutor:
1. Melakukan observasi pelaksanaan role playing.
2. Melakukan evaluasi/penilaian setiap mahasiswa dengan menggunakan format yang tersedia.
3. Memberikan feed back hal-hal yang perlu dipebaiki oleh mahasiswa.
TID AK UNTUK DI PUBLIKASIKAN, HANY A UNTUK KEPENTINGAN DIN AS
Format penilaian pelaksanaan komunikasi efektif dalam mempimpin rapat di ruangan rawat inap
Keterangan: 1 (a+b+c) x 2 + 2 (a+b+c+d+e+f)x3+3(a+b+c) x 2 = Score
Bandung, 08 Desember 2018
Koord Mata Ajar, Dosen,
Dr. Blacius Dedi, SKM.,M.kep ………
TUTOR GUIDE
Pokok Bahasan : Komunikasi efektif seorang leader dan manajer Metode : Role Playing
Skenario kasus/Triger
Ners Aditya, sudah dua tahun bekerja, sebagai Katim di Ruang rawat Inap RS. Bethesda Serukam. Hari itu dia datang terlambat dan tidak ikut operan dinas. Ns Aditya datang kesiangan. Terburu-buru memakai seragam dan atributnya tidak lengkap. Ia juga tidak melakukan pembagian tugas dan pe- ngarahan kepada anggota timnya atau perawat associate. Kejadian tersebut menjadi bahan pergunjingan diantara sesama perawat pelaksana, ada yang pro dan ada yang kontra. Ns Raka Krisna sebagai kepala ruangan merasa bingung menentukan langkah dalam mengelola konflik tersebut.
Tugas Tutor:
1. Mengobservasi komunikasi efektif seorang leader atau manager.
2. Memberikan masukan terkait komunikasi efektif dalam mengelola kon- flik.
3. Memberikan penilaian terkait role playing yang dilakukan mahasiswa dengan menggunakan form yang tersedia.
No Aspek yang Dievaluasi Bobot Nilai
1 2 3 4 Ket 1 Pembukaan rapat
a. Salam
b. Menyampaikan tujuan 2
c. Menyapaikan agenda rapat 2 Isi rapat
a. Menguraikan tujuan rapat 3 b. Mengarahkan rapat
c. Memberi kesempatan d. Memahami dan menguasai
substansi rapat
e. Mencarikan solusi pemecahan masalah
f. Memberikan keputusan rapat
3 Penutup 2
a. Menegaskan hasis rapat b. Menyimpulkan hasil rapat c. Menjadwalkan tindaklanjut
bersama peserta rapat d. Kata penutup
TID AK UNTUK DI PUBLIKASIKAN, HANY A UNTUK KEPENTINGAN DIN AS
STUDENT GUIDE
Pokok Bahasan : Komunikasi efektif seorang leader dan manajer Metode : Role Playing
Skenario kasus/Triger
Ners Aditya, sudah dua tahun bekerja, sebagai Katim di Ruang rawat Inap RS. Bethesda Serukam. Hari itu dia datang terlambat dan tidak ikut operan dinas. Ns Aditya datang kesiangan. Terburu-buru memakai seragam dan atributnya tidak lengkap. Ia juga tidak melakukan pembagian tugas dan pe- ngarahan kepada anggota timnya atau perawat associate. Kejadian tersebut menjadi bahan pergunjingan diantara sesama perawat pelaksana, ada yang pro dan ada yang kontra. Ns Raka Krisna sebagai kepala ruangan merasa bingung menentukan langkah dalam mengelola konflik tersebut.
Tugas Mahasiswa:
1. Melakukan role playing komunikasi efektik pengelolaan konflik.
2. Melakukan penilaian kepada sesama mahasiswa dalam kelompok.
3. Melakukan perbaikan langkah-langkah manajemen konflik melalui komu- nikasi efektif sesuai skenario kasus di atas.
FORMAT PENILAIAN ROLE PLAYING
KOMUNIKASI EFEKTIF LEADER DAN MANAGER DALAM MANAJEMEN KONFLIK
Keterangan: 1 (1+2)+2 (1+2) + 3 (1+2+3+4)+ 4 (1+2) = ---
11
Bandung, ………. 2018 Penilai,
………
Bandung, Sepetember 2018 Koordinator Mata Ajar
Blacius Dedi.Dr.Kep.,SKM.,M.Kep
No Komponen yang Dievaluasi Bobot Nilai
Jumlah Ket
1 2 3 4
1 Fase praorientasi
Mempelajari kasus 1
Mencari informasi 2 Fase Orientasi
Menyambpaikan salam 2
Menyampaikan maksud dan tujuan 3 Fase kerja
Memanggil secara tersendiri 3 Melakukan klarifikasi
Mendengarkan alasan yang dikemukakan
Memberikan arahan dan masukan yang logis, berdasar dan jelas justifikasinya
4 Fase terminasi
Menegaskan hal-hal yang
disepakati 2
Merencanakan tindak lanjut Kata penutup