BAB IV HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI
4.5 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis
Pada sub-bab ini akan memaparkan interpretasi dan diskusi sesuai dengan teori/konsep yang mendukung dalam penelitian berdasarkan hasil dari wawancara, FGD, dokumentasi, dan observasi langsung. Berikut adalah pemaparan yang dilakukan mengikuti tema-tema penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya:
T1 Hubungan Content (CN) terhadap Accuracy (AC)
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan dan 3 dari 4 orang peserta FGD sependapat dan mengatakan bahwa CN berpengaruh secara signifikan terhadap AC. Hal ini diperkuat oleh pernyataan peserta FGD berikut ini:
“Ya berpengaruh, konten di AIS kan beragam dan semuanya sudah pasti akurat dan sistem yang digunakan juga sudah sesuai dengan standar Dikti atau BAN-PT itu standar utama kita dan standar yang lain ISO 2008.”
(F1.1.4 dalam Gambar 3.10).
Terlepas dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa CN berhubungan secara signifikan terhadap AC, dalam kegiatan operasionalnya fitur-fitur di AIS masih belum sepenuhnya berfungsi secara optimal. Beberapa fitur bahkan tidak menampilkan output yang diinginkan oleh pengguna. Hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan saat di wawancarai oleh peneliti berikut ini:
115 “AIS sudah menampilkan output yang sesuai dengan input hanya saja ada beberapa fitur yang dia gak menampilkan data contohnya pengumuman.
Di tab pengumuman itu ketika saya cari tentang pengumuman- pengumuman yang berhubungan dengan FST itu masih blank, nah itu saya gak tau penyebabnya apa. Paling itu sih yang masih kurang, kalau keseluruhan semuanya udah tercakup di dalam AIS itu.” (T1.6.6 dalam Gambar 3.9).
Pernyataan diatas didukung oleh partisipan lainnya pada saat peneliti melakukan FGD berikut ini:
“Kalau dikatakan sistem menampilkan output sesuai dengan apa yang diperintahkan jawabannya ya tetapi kan outputnya sesuai dengan permintaan dan ini ada beberapa yang tidak dipenuhi semuanya tapi overall dianggap sudah jadi ada yang belum. Belum itu misalnya permintaan data tertentu dari instansi atau dari seseorang nah itu kan belum itu disebut permintaan per-request dan itu banyak yang belum, maka dari itu harus di fasilitasi.” (F1.1.6 dalam Gambar 3.10).
Namun selain pendapat diatas, terdapat satu partisipan yang merasa CN tidak berpengaruh terhadap AC. Berikut ini kutipan pendapat partisipan tersebut saat di wawancarai oleh peneliti:
“Tidak berpengaruh, karena selama konten itu banyak atau sedikitnya ketika konten itu sudah memiliki parameter-parameter yang disajikan, sudah jelas gitu parameter yang disajikan misalnya konten untuk mata kuliah yang ditawarkan di semester 4 parameternya misalkan dari konten itu sks-nya berapa kalau memang itu sudah ditetapkan diaturan mainnya
116 ya mau seberapa banyak pun konten data yang disajikan akan tetap akurat, kecuali kalau nanti ada misalkan perubahan dari segi akademiknya ya dari segi dosennya mungkin ada yang mengubah satu hal dan lain hal itu beda lagi, itu sudah diluar konteks.” (T1.5.2 dalam Gambar 3.9).
Tidak hanya itu saja, partisipan lainnya juga memberikan pendapat yang dapat menjadi masukan bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai hubungan CN terhadap AC pada saat peneliti melakukan FGD. Berikut ini kutipan pendapatnya:
“Kalau dikatakan sistem menampilkan output sesuai dengan apa yang diperintahkan jawabannya ya, tetapi kalau outputnya sesuai dengan permintaan, ini ada beberapa yang tidak dipenuhi semuanya tapi overall dianggap sudah jadi ada yang belum. Belum itu misalnya permintaan data tertentu dari instansi atau dari seseorang nah itu kan belum itu disebut permintaan per-request dan itu banyak yang belum, maka dari itu harus di fasilitasi.” (F1.1.6 dalam Gambar 3.10).
Selain pendapat tersebut, partisipan lainnya juga memberikan pendapat berbeda mengenai hubungan CN terhadap AC pada saat diwawancara oleh peneliti.
Berikut ini kutipan pendapatnya:
“Kalo dari segi kontennya aja itu menurut saya sebagai mahasiswa sudah mencakup seluruh kebutuhan mahasiswa hanya saja untuk administratif kayak buat KTM misalnya alangkah baiknya dimasukin juga di AIS. Kalau dari segi keakuratan, AIS sudah menampilkan output yang sesuai dengan
117 input hanya saja ada beberapa fitur yang dia gak menampilkan data contohnya pengumuman. Di tab pengumuman itu ketika saya cari tentang pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan FST itu masih blank, nah itu saya gak tau penyebabnya apa.” (T1.6.6 dalam Gambar 3.9).
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor AC. Hal ini selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis satu (H1) diterima.
Ini berarti content (CN) memiliki pengaruh terhadap accuracy (AC). Selain itu, jalur CN→AC memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan model logika pemograman komputer input-proses-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa variabel content yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel acuracy yang berada dalam dimensi proses.
T2 Hubungan Accuracy (AC) terhadap End-User Satisfaction (EUS) Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan mengatakan bahwa AC berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Hal ini diperkuat dengan pendapat partisipan saat diwawancarai oleh peneliti berikut ini:
118
“Berpengaruh, karena sangat membantu untuk mengetahui informasi yang akurat.” (T2.1.4 dalam Gambar 3.9).
Pendapat lain menyebutkan:
“Berpengaruh, sistem yang akurat juga mempengaruhi pemenuhan kebutuhan user, jadi pastinya tidak ada komplain yang ditujukan terhadap admin khususnya yang bersinggungan langsung dengan kegiatan pelayanan..” (T2.9.4 dalam Gambar 3.9).
Seperti halnya Hall (2007), mengatakan bahwa akurasi/accuracy memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna. Salah satu peserta FGD menyatakan bahwa AC sangat berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Berikut kutipan pernyataannya:
“Jelas sangat berpengaruh ya, kenapa data data yang ada di AIS ini bisa akurat, karena user yang ada di AIS ini bukan hanya dari pustipanda saja tetapi dikerjakan oleh unit-unit terkait seperti keuangan, akademik, kepegawaian, dan salah satunya PUSTIPANDA.” (F3.3.4 dalam Gambar 3.10).
Dari hasil wawancara juga ditemukan pendapat lain yang dapat menjadi masukan bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut ini pernyataannya:
“Ya kalau keakuratan mungkin seperti data yang belum di update itu beberapa kali masih sering terjadi, jadi mungkin koordinasi dengan
119 atasan atau dengan yang lainnya sangat penting.” (T2.2.6 dalam Gambar 3.9).
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa faktor AC memiliki pengaruh terhadap faktor EUS. Hal ini sesuai dengan teori/konsep dari Hall (2007) yang menyatakan bahwa variabel akurasi/accuracy memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test pada analisis struktural model, menunjukkan bahwa hipotesis dua (H2) ditolak. Artinya accuracy (AC) tidak berpengaruh terhadap end-user satisfaction (EUS). Selain tidak memiliki pengaruh dalam model, jalur AC→EUS juga memiliki pengaruh yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan .
T3 Hubungan Content (CN) terhadap Format (FR)
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara menunjukkan 8 dari 9 orang partisipan dan seluruh peserta FGD sependapat dan mengatakan bahwa CN berpengaruh secara signifikan terhadap FR. Hal ini diperkuat oleh pernyataan peserta FGD berikut ini:
“Kalau ini bisa dikatakan berpengaruh, karena pada dasarnya format di AIS sudah sesuai dengan konten-konten yang diberikan berdasarkan kebutuhan penggunanya masing-masing dan untuk tampilannya juga sudah cukup menarik.” (F3.1.4 dalam Gambar 3.10).
120 Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh partisipan lain saat di wawancarai oleh peneliti, yaitu:
“Berpengaruh terhadap format sistem, jadi kalau misalkan konten itu satu dengan yang lainnya tidak saling sinkron misalkan, itu format sistemnya jadi kelihatan lucu gitu. Misalkan dimana ada konten disitu yang bukan untuk dikonsumsi mahasiswa tiba-tiba disitu ada kan jadi lucu.” (T3.5.4 dalam Gambar 3.9).
Namun selain pernyataan diatas, ada juga partisipan yang merasa bahwa CN tidak berpengaruh secara signifikan terhadap FR. Berikut ini pernyataannya:
Pernyataan 1: “Tidak berpengaruh, karena selama saya masih bisa menggunakan AIS dengan baik buat saya itu tidak berpengaruh.” (T3.9.2 dalam Gambar 3.9).
Pernyataan 2: “Kalau gua sih lebih melihat substansinya aja, kalau disitu infonya bagus dan valid udah cukup.” (T3.11.2 dalam Gambar 3.9).
Menurut Chin dan Lee (2000), kepuasan pengguna akhir sistem informasi adalah sebagai evaluasi afektif keseluruhan pengguna akhir mengenai pengalamannya terkait dengan sistem informasi. Selain pernyataan-pernyataan diatas, saat melakukan wawancara peneliti menemukan pendapat-pendapat lain yang terkait dengan hubungan CN terhadap FR yang dapat menjadi masukan bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu:
121
“Ada baiknya jika ada semacam panduan mengenai struktur folder itu, pada saat pemakaian pertama kali sedikit bingung dan saya juga belum pernah cek juga ya disitu ada menu help-nya atau tidak karena pada saat pertama kali kita hanya dikumpulkan di auditorium dikasih tau ini jadi kita sekali tau oh disitu nyarinya.” (T3.1.6 dalam Gambar 3.9).
Pernyataan lain, disampaikan oleh partisipan saat diwawancarai oleh peneliti yaitu:
“Kenapa gak ada pembaruan format seperti windows 8 yang menunya berupa tombol-tombol icon tinggal klik jadi ga perlu buka tab satu-satu.”
(T3.7.6 dalam Gambar 3.9).
Namun terlepas dari pernyataan partisipan mengenai format/tampilan AIS yang masih belum sesuai dengan keinginan pengguna, peserta FGD memiliki pandangannya sendiri, yaitu:
“Sependapat dengan Bapak Nashrul, kalau format sistem menarik nah mungkin ada beberapa yang belum menarik, mungkin kalo dikatakan menarik itu ada gambar tapi di kita ga ada jadi kan menarik itu relatif.
Tapi kalau dikatakan sistem sudah jelas dalam menampilkan informasi dan mudah digunakan AIS sudah bisa dikatakan ya.” (F3.2.4 dalam Gambar 3.10).
Beberapa pendapat diatas mengindikasikan bahwa faktor format/tampilan mejadi salah satu hal yang mempengaruhi kepuasan pengguna. Selain itu, hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
122 faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor FR. Hal ini selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis tiga (H3) diterima. Ini berarti content (CN) memiliki pengaruh terhadap format (FR). Jalur CN→FR memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model. Penelitian ini juga sesuai dengan model logika pemograman komputer input-proses-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa faktor content yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi faktor lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah faktor format yang berada dalam dimensi proses.
T4 Hubungan Format (FR) terhadap End-User Satisfaction (EUS)
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara menunjukkan 5 dari 9 orang partisipan mengatakan bahwa FR sangat berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Hal ini diperkuat dengan pendapat dari partisipan saat diwawancarai oleh peneliti berikut ini:
“Sangat berpengaruh, karena balik lagi interaksi manusia dan komputer, tampilan atau GUI itu harus user-friendly.” (T4.5.5 dalam Gambar 3.9).
Selaras dengan pernyataan diatas, partisipan lainnya memberikan pendapat sebagai berikut saat diwawancarai oleh peneliti, yaitu:
123
“Sangat berpengaruh, selain konten format sistem juga merupakan hal yang penting untuk user.” (T4.6.5 dalam Gambar 3.9).
Tampilan yang menarik serta kemudahan dalam memahami dan menggunakan antar muka dapat meningkatkan kepuasan pengguna akhir dan dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas pengguna (Arthur et al., 2008). Berkaca dari pendapat ini, partisipan lainnya memberikan pernyataan berbeda yang dapat menjadi masukan bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut kutipan pernyataannya:
“Mungkin akan lebih mudah jika di menu profil dosen ini dilengkapi dengan menu attachment dokumen.” (T4.1.6 dalam Gambar 3.9).
Pernyataan diatas didukung oleh peserta FGD, berikut ini pernyataannya:
Pernyataan 1 : “Berpengaruh, kalo dari aspek format sistem sudah menarik buat saya tapi untuk tampilannya memang perlu banyak eksplorasi dan kebetulan dari tim developer kita masih kekurangan tenaga IT yang ahli di bidang Java khususnya Java Mobile.” (F4.3.4 dalam Gambar 3.10).
Pernyataan 2: “Untuk saat ini tampilan AIS sudah cukup ya, kalau nanti ada tampilan macem-macem malah membuat aksesnya jadi berat. Karena user kan tidak hanya butuh tampilan yang bagus, tetapi juga kecepatan aksesnya.” (T4.9.4 dalam Gambar 3.9).
124 Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa faktor FR memiliki pengaruh terhadap faktor EUS, hal ini sesuai dengan teori/konsep dari Dahliana et al. (2014) yang telah membuktikan bahwa tampilan/format sistem memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test pada analisis struktural model, dinyatakan bahwa hipotesis empat (H4) ditolak. Artinya format (FR) tidak berpengaruh terhadap end-user satisfaction (EUS). Selain tidak memiliki pengaruh dalam model, jalur FR→EUS juga memiliki pengaruh yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan .
T5 Hubungan Content (CN) terhadap End-User Satisfaction (EUS)
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan dan 3 dari 4 orang peserta FGD sependapat dan mengatakan bahwa CN berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Hal ini diperkuat oleh pernyataan peserta FGD berikut ini:
“Konten di AIS sudah sesuai dengan kebutuhan dan yang pasti bermanfaat bagi urusan akademik yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna yang menerima output dari AIS.” (F5.1.4 dalam Gambar 3.10).
Pendapat serupa juga disampaikan oleh peserta FGD lainnya, yaitu:
125
“Sangat berpengaruh, apabila sistem sudah memenuhi kebutuhan pengguna otomatis akan menghasilkan kepuasan bagi si pengguna itu sendiri.” (F5.4.5 dalam Gambar 3.10).
Parasuraman dalam Assa (2015) juga menyatakan bahwa untuk kepentingan pengukuran jasa, mutu harus dipandang dari lima perspektif, satu diantaranya adalah content. Hal ini membuktikan bahwa content memiliki pengaruh penting bagi kepuasan pengguna akhir terhadap sistem. Berdasarkan pernyataan itu, partisipan menyatakan pendapat berbeda yang dapat menjadi masukan bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu:
“Ada baiknya ada jadwal akademik yang ditampilkan setiap tahun ajaran sehingga dosen maupun mahasiswa bisa melihat dan punya perencanaan terutama pada waktu-waktu yang ternyata layanan ditutup misalnya atau kelas tidak bisa digunakan sayangnya itu hanya ada di kalender UIN padahal belum tentu kita disini ada kalender dan harus mencari-cari terlebih dahulu.” (T5.1.6 dalam Gambar 3.9).
Pendapat serupa juga disampaikan oleh partisipan lainnya saat diwawancarai oleh peneliti, yaitu:
“Untuk kalender akademiknya ditambahin kalender akademik UIN bukan hanya informasi tanggal pengisian KRS saja.” (dalam Gambar 3.9).
126 Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti tersebut, ditemukan bahwa masih ada beberapa hal yang perlu dikoreksi pihak-pihak terkait yang dalam hal ini PUSTIPANDA selaku pihak pengembang sistem di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencapai visi PUSTIPANDA yaitu, meningkatkan performa sistem informasi perguruan tinggi yang innovative, creative, high availability, high reliability, secure, fast, informed, documented, and integrated dalam rangka meningkatkan kinerja dan mutu bidang pendidikan, pengajaran, penelitian, publikasi ilmiah, pengabdian masyarakat dan organisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (http://pustipanda.uinjkt.ac.id).
Terlepas dari hal diatas, hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor EUS. Hal ini selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang menyatakan hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis lima (H5) diterima. Ini berarti content (CON) memiliki pengaruh terhadap end-user satisfaction (EUS). Selain itu, jalur CN→EUS memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model. Penelitian ini juga sesuai dengan model logika pemograman komputer input-proses-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa faktor content yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi faktor lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah faktor end-user satisfaction yang berada dalam dimensi proses.
127 T6 Hubungan Content (CN) terhadap Ease of Use (EU)
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara menunjukkan 8 dari 9 orang partisipan dan seluruh peserta FGD sependapat dan mengatakan bahwa CN berpengaruh secara signifikan terhadap EU. Hal ini diperkuat oleh pernyataan partisipan saat diwawancarai oleh peneliti, yaitu:
Pernyataan 1: “Pada saat saya mau memasukkan nilai itu default-nya utuk tahun ajaran berikutnya jadi pasti kosong bawahnya jadi harus saya pindahkan ke tahun ajaran sekarang dulu baru muncul matakuliah yang saya ambil, menurut saya agak aneh kenapa ya saya tidak tahu apakah ada faktor tertentu itu di-default seperti itu, tetapi akan lebih mudah jika dibuat di semester yang bersangkutan sehingga otomatis dia mengacu ke semester itu tanpa harus di ubah dahulu.” (T6.1.4 dalam Gambar 3.9).
Pernyataan 2: “Setiap divisi kan menampilkan tampilan berbeda pada AIS ya, jadi sudah pasti isinya pun dimengerti oleh user tersebut.” (T6.8.4 dalam Gambar 3.9).
Pendapat diatas didukung oleh pernyataan dari partisipan lainnya saat diwawancarai oleh peneliti, yaitu:
“Sangat berpengaruh, mungkin melihat masyarakat atau dalam hal ini dosen orang yang berpendidikan dan bagi saya yang cukup tau banyak mengenai teknologi ya memang sepertinya sangat signifikan dalam kemudahan pengguna.” (T6.2.5 dalam Gambar 3.9).
128 Beliau juga menambahkan dengan pernyataan dibawah, yang dapat menjadi masukan bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
“Secara umum bagi dosen sih cukup berpengaruh sih kemudahannya tapi misalnya ada masukan yang bisa diberikan ya mungkin bagaimana caranya agar user experience-nya lebih dimudahkan lagi.” (T6.2.6 dalam Gambar 3.9).
Pernyataan diatas didukung oleh pernyataan dari peserta FGD, yaitu:
“User friendly iya, tapi mungkin ada beberapa yang belum misalnya kita belum responsif full di mobile nah itu yang perlu dikembangkan, sudah ada tetapi fitur-fiturnya belum selengkap yang di web. Untuk keseluruhan sistem AIS sudah mudah dioperasikan dan disana juga disediakan fitur bantuan bagi pengguna yang masih bingung.” (F6.1.4 dalam Gambar 3.10).
Kemudahan dalam menggunakan sistem meliputi keseluruhan proses dari awal sampai akhir yang terdiri dari proses memasukkan data, mengolah dan mencari informasi serta menampilkan data akhir yang akan digunakan oleh pengguna akhir (Arthur et al., 2008).
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti dapat dikatakan bahwa faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor EU. Hal ini selaras dengan penelitian sebelumnya, Rosalina (2017) yaitu hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis enam (H6) diterima.
Ini berarti content (CN) memiliki pengaruh terhadap ease of use (EU). Selain itu,
129 jalur CN→EU memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model. Penelitian ini sesuai dengan model logika pemograman komputer input-proses-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014;
Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa faktor content yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi faktor lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah faktor easy of use yang berada dalam dimensi proses.
T7 Hubungan Ease of Use (EU) terhadap End-User Satisfaction (EUS) Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara menunjukkan 5 dari 9 orang partisipan mengatakan bahwa EU sangat berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Hal ini diperkuat dengan pendapat partisipan saat di wawancarai oleh peneliti berikut ini:
“Sangat berpengaruh, karena semakin mudah sistem digunakan semakin puas user menggunakan.” (T7.6.5 dalam Gambar 3.9).
Berbeda dari hasil wawancara, seluruh peserta FGD justru sepakat mengatakan bahwa EU berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Berikut ini pernyataan dari peserta FGD:
“Tentu saja berpengaruh, kalau sulit digunakan pengguna pasti akan malas menggunakan sistem dan itu berarti mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna sistem.” (F7.1.4 dalam Gambar 3.10).
130 Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa faktor EU memiliki pengaruh terhadap faktor EUS, hal ini selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis tujuh (H7) diterima.
Ini berarti ease of use (EU) memiliki pengaruh terhadap end-user satisfaction (EUS). Selain itu, jalur EU→EUS memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model. Penelitian ini juga sesuai dengan pernyataan dari Arthur et al. (2008) bahwa kemudahan dalam menggunakan sistem meliputi keseluruhan proses dari awal sampai akhir yang terdiri dari proses memasukkan data, mengolah dan mencari informasi serta menampilkan data akhir yang akan digunakan oleh pengguna akhir. Maka dari itu kemudahan dalam menggunakan sistem digunakan sebagai tolak ukur kepuasan pengguna sistem (Marakarkandy dan Yajnik, 2013).
T8 Hubungan Content (CN) terhadap Timelines (TL)
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara menunjukkan 5 dari 9 orang partisipan dan seluruh peserta FGD sependapat dan mengatakan bahwa CN sangat berpengaruh secara signifikan terhadap TL. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan peserta FGD yaitu:
“Pasti berpengaruh karena konten yang ditampikan AIS berhubungan dengan kegiatan Akademik sudah pasti harus disajikan secara tepat waktu