• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2014 BCA ID (Halaman 36-47)

34

35 35

Para Pemangku Kepentingan dan Nasabah yang terhormat,

4AHUN ADALAH TAHUN TRANSISI POLITIK DAN EKONOMI Kami melaporkan bahwa pada tahun 2014 BCA kembali MERAIH HASIL KINERJA KEUANGAN YANG SOLID 0ENCAPAIAN tersebut merupakan realisasi berbagai inisiatif yang dirancang untuk menjaga likuiditas dan kualitas aset serta pada saat yang sama tetap memberikan layanan TERBAIKBAGIPARANASABAHKAMI

Dalam menyikapi berbagai ketidakpastian yang muncul pada tahun 2014, Direksi BCA mengelola bisnis dengan hati-hati dan berupaya menjaga keseimbangan antara PELUANGDANRISIKO+EDEPAN"#!AKANTERUSMEMANTAU dengan cermat perkembangan situasi ekonomi maupun politik, serta akan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mempertahankan praktik-praktik perbankan yang SEHATDANPOSISINERACAKEUANGANYANGSOLID

TINJAUAN PEREKONOMIAN INDONESIA

Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian )NDONESIAMENGALAMIPERUBAHANPERUBAHANMENDASAR Sepanjang tahun 2008-2012, dunia usaha terbantu oleh melimpahnya arus masuk modal asing sebagai efek dari PROGRAMPELONGGARANMONETERQuantitative Easing DI Amerika Serikat yang mengakibatkan rendahnya tingkat SUKUBUNGAGLOBALMAUPUNDOMESTIK0ADATAHUN DAN KONDISI INI MULAI MENGALAMI PERUBAHAN )NDONESIA MENGHADAPI VOLATILITAS ARUS MODAL ASING nilai tukar, serta tingkat suku bunga seiring dengan pengurangan dan dihentikannya program Quantitative Easing OLEH "ANK 3ENTRAL !3 0ASAR DOMESTIK diperkirakan akan terus berfluktuasi pada tahun 2015 mengingat pelaku pasar terus memantau tingkat suku bunga di AS dan dampak kenaikan suku bunga di AS tersebut terhadap aliran modal di seluruh dunia, khususnya emerging markets

Ketidakstabilan arus modal terjadi bertepatan dengan ketidakseimbangan antara ekspor dan impor Indonesia, khususnya di sektor minyak dan gas mengingat

35

Indonesia telah menjadi negara pengimpor energi YANG CUKUP BESAR +ONDISI TERSEBUT MENYEBABKAN transaksi berjalan mengalami defisit yang cukup SIGNIlKAN3ELAINITULEMAHNYAKONDISIEKONOMIGLOBAL yang berkepanjangan, dengan pengecualian ekonomi Amerika Serikat, disertai dengan rendahnya harga- harga komoditas telah berdampak negatif terhadap NERACA PERDAGANGAN )NDONESIA 0ERUBAHANPERUBAHAN yang berlangsung cepat ini menurunkan tingkat PERTUMBUHAN 0$" )NDONESIA 0$" )NDONESIA TERCATAT sebesar 5,0% pada akhir tahun 2014 dibandingkan 5,6%

PADAAKHIRTAHUNSEBELUMNYA

Pada saat Indonesia menghadapi ketidakpastian dengan melebarnya defisit transaksi berjalan, Bank Indonesia dan Pemerintah telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi ketidakseimbangan ekonomi dengan menaikkan suku bunga acuan, membenahi kebijakan harga bahan bakar melalui penghapusan sebagian besar subsidi BBM, serta menekankan praktik penyaluran kredit yang prudent"ERKATLANGKAHLANGKAH tersebut, perekonomian Indonesia menunjukkan tanda-tanda yang mengarah kepada penurunan defisit transaksi berjalan serta memitigasi risiko hard landing dari pertumbuhan ekonomi tinggi dalam beberapa TAHUN TERAKHIR "#! MEYAKINI LANGKAH 0EMERINTAH dalam mengarahkan perlambatan ekonomi menuju soft landing merupakan hal yang tepat dan memberikan landasan kokoh bagi pertumbuhan ekonomi jangka PANJANG

Meskipun merupakan tahun yang penuh ketidakpastian, namun patut diingat bahwa Indonesia termasuk lima negara G-20 dengan pertumbuhan PDB tertinggi SELAMA TAHUN 0ERTUMBUHAN TERSEBUT DITOPANG oleh perekonomian domestik yang cukup tangguh serta populasi penduduk Indonesia yang besar dan DINAMIS $ARI SISI POLITIK )NDONESIA MENUTUP TAHUN 2014 dengan transisi pemerintahan yang berlangsung

36

lancar dan tertata dengan baik, sebuah pencapaian yang mengesankan dalam aspek kematangan BERPOLITIK DI )NDONESIA 0EMILIHAN 0RESIDEN YANG adil dan berlegitimasi ini memberi Indonesia pijakan kuat dalam memasuki tahap pembangunan EKONOMI SELANJUTNYA "#! OPTIMIS BAHWA )NDONESIA berada di jalur yang tepat memasuki tahun 2015, MENUJU PERTUMBUHAN JANGKA PANJANG YANG SOLID

KINERJA TAHUN 2014: MEMPERTAHANKAN PERTUMBUHAN YANG BERKUALITAS

BCA berhasil mencatat kinerja keuangan yang positif dan menciptakan nilai tambah bagi para pemegang SAHAM "#! BERHASIL MEMPERTAHANKAN KUALITAS portofolio kredit, meningkatkan profitabilitas, serta menjaga posisi likuiditas dan permodalan yang KOKOH "#! MEMBUKUKAN ,ABA PER 3AHAM SEBESAR Rp 669 di tahun 2014, naik 15,7% dari Rp 579 per saham DITAHUN2ASIOKREDITBERMASALAHNon Performing Loansn.0, TERCATATSEBESARDANRASIOKECUKUPAN MODAL Capital Adequacy Ratio n #!2 SEBESAR sedangkan posisi rasio kredit terhadap dana pihak ketiga Loan to Deposit Ration,$2 BERADAPADALEVEL

Fokus Kepada Likuiditas

Tren ketatnya likuiditas perbankan yang terjadi pada TAHUN MASIH BERLANJUT PADA TAHUN 3ECARA keseluruhan, sejak tahun 2013 sektor perbankan Indonesia mengalami perlambatan laju pertumbuhan DANA PIHAK KETIGA 3ECARA KHUSUS dana giro dan tabungan Current Accounts and Savings Accounts n #!3! SEKTOR PERBANKAN tumbuh melambat, bahkan pada saat pertumbuhan KREDIT YANG MASIH TINGGI ,$2 SEKTOR PERBANKAN MENCAPAI PUNCAKNYA DI LEVEL PADA *ULI Namun menjelang akhir tahun 2014, kondisi likuiditas perbankan sedikit membaik sejalan dengan permintaan KREDITYANGMELEMAH

Di tengah kondisi likuiditas yang lebih ketat, BCA berhasil mempertahankan posisi likuiditas yang stabil ditopang OLEH KEUNGGULANNYA DI BIDANG PERBANKAN TRANSAKSI Hal ini memungkinkan BCA memiliki sumber dana INTI YANG BERKELANJUTAN BERUPA DANA #!3! -ESKIPUN terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, BCA mampu meningkatkan saldo CASA menjadi Rp 336,4 triliun dimana CASA tetap menjadi kontributor utama basis pendanaan Bank yaitu 75,1% dari total dana pihak

KETIGA +AMI MELAPORKAN BAHWA LAYANAN PERBANKAN transaksi BCA tetap kokoh, sebagaimana tercermin pada pendanaan CASA yang solid sepanjang 2014, meskipun

"#!TIDAKMENAIKKANSUKUBUNGA#!3!

Sepanjang 2014 dan ke depan, BCA akan terus membina kepercayaan nasabah dengan menyediakan layanan PERBANKANTRANSAKSIYANGBERKUALITASAMANDANANDAL BCA telah berhasil mendorong penggunaan electronic delivery channel yang efisien dan berbiaya rendah untuk MEMPERKUAT LAYANAN PERBANKAN KANTOR CABANG "#!

terus memperluas electronic delivery channel maupun JARINGAN KANTOR CABANG KONVENSIONAL 3EJALAN DENGAN ekspansi jaringan, BCA meningkatkan infrastruktur, serta mengembangkan produk dan layanan transaksi AGARTETAPBERADADILINITERDEPANPERSAINGANUSAHA

BCA terus meningkatkan kemudahan akses bagi nasabah melalui peningkatan jaringan cabang dan electronic delivery channel, terutama dengan menambah jumlah kantor cabang, Electronic Data Captures %$# SERTA mesin Automated Teller Machine !4- MAUPUNCash Deposit Machine #$- 0ENGEMBANGAN JARINGAN cabang difokuskan pada lokasi-lokasi strategis seperti pusat perbelanjaan, pusat bisnis dan daerah pemukiman YANGBERKEMBANGPESAT

BCA sedang menjajaki kemungkinan membangun kantor cabang berukuran lebih kecil yang dilengkapi berbagai electronic channel "ANK TETAP BERADA DI GARIS DEPAN DALAM INOVASI MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGITEKNOLOGI baru yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman nasabah dengan BCA, serta mempertahankan bisnis perbankan transaksi sebagai mekanisme utama untuk MENINGKATKANDANA#!3!

Guna mempertahankan posisi likuiditas yang kuat, dalam menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014, BCA melakukan langkah- langkah proaktif dalam penghimpunan dana dari produk deposito melalui penyesuaian suku bunga LEBIHAWALDARIPENINGKATANSUKUBUNGAPASAR$ENGAN strategi ini BCA mampu mempertahankan suku bunga deposito lebih rendah dari suku bunga pasar dan berada pada tingkat yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin 3IMPANAN DAN /TORITAS *ASA +EUANGAN $ANA PRODUK deposito meningkat 28,8% menjadi Rp 111,5 triliun pada akhir tahun 2014 dari Rp 86,6 triliun pada akhir tahun

37

Total dana pihak ketiga tumbuh 9,4% menjadi Rp 447,9 triliun pada akhir tahun 2014, dengan portofolio dana CASA sebesar Rp 336,4 triliun, meningkat 4,2%

DIBANDINGKAN TAHUN 4REN PERTUMBUHAN POSITIF dari keseluruhan dana pihak ketiga memperkokoh posisi PENDANAANDANMEMPERKUATPENYANGGALIKUIDITAS"ANK Posisi penempatan dana jangka pendek dan obligasi pemerintah tercatat sebesar 20,7% dari total dana pihak ketiga, selain cadangan primer yang mencapai 8,7% dari TOTAL DANA PIHAK KETIGA 2ASIO ,$2 "#! TETAP BERADA PADATINGKATYANGSEHATYAITU

Kehati-hatian Dalam Penyaluran Kredit

Sektor perbankan mengalami perlambatan pertumbuhan kredit di tahun 2014 dibandingkan TAHUN 0ERTUMBUHAN 0$" YANG LEBIH MODERAT ketatnya kondisi likuiditas serta tingkat suku bunga yang lebih tinggi dipandang sebagai kendala- kendala yang membatasi pertumbuhan kredit sektor PERBANKANPADATAHUN0ERTUMBUHANKREDITSEKTOR konsumer melambat secara signifikan disebabkan oleh peningkatan suku bunga pasar, serta penerapan regulasi YANG LEBIH KETAT DALAM PENYALURAN KREDIT KONSUMER Pada tahun 2014, peningkatan NPL sektor perbankan telah mengindikasikan kualitas aset yang melemah, MESKIPUNMASIHDALAMRENTANGYANGDAPATDITOLERANSI Menghadapi situasi ini, BCA menerapkan pendekatan yang berhati-hati dalam melakukan penyaluran kredit dengan penekanan kepada kualitas kredit dan posisi likuiditas sektor perbankan, khususnya, kondisi likuiditas

"#!SENDIRI

Relationship banking merupakan pendekatan utama

"#! DALAM MENYALURKAN KREDIT 0ENYALURAN KREDIT difokuskan pada pengembangan usaha debitur, terutama perusahaan-perusahaan yang telah menjalin hubungan dengan BCA dan memiliki pengalaman DI BIDANGNYA "#! MEMANTAU SECARA CERMAT PERKEMBANGAN AKTIVITAS BERBAGAI SEKTOR BISNIS DAN konsumer untuk menyelaraskan upaya pemberian KREDITDENGANTINGKATTOLERANSIRISIKOYANGDISESUAIKAN Proses penyaluran kredit terus ditopang oleh keandalan infrastruktur perkreditan di cabang maupun di kantor pusat yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan KREDITYANGBERKUALITASDANBERKELANJUTAN

Proses administrasi kredit dan kemampuan memantau portofolio kredit secara real time terus ditingkatkan guna mendukung praktik pemberian pinjaman yang

SEHAT "#! TERUS MENGEMBANGKAN KAPASITAS DAN kemampuan account officer melalui pelatihan dan fokus pada keseimbangan antara keterampilan pemasaran DANPENGETAHUANRISIKO

Pada tahun 2014 portofolio kredit BCA tumbuh sebesar 11,0% menjadi Rp 346,6 triliun, terutama ditopang oleh PENYALURANKREDITKEPADASEKTORBISNIS"ERKATKEBIJAKAN kredit yang berhati-hati, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL pada tahun 2014 sebesar 0,6% dari TOTALKREDIT

Pengembangan Bisnis Melalui Anak Usaha

Dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap NASABAH "#! MELAKUKAN DIVERSIlKASI PORTOFOLIO layanan keuangan dengan menawarkan produk dan JASA KEUANGAN YANG BERAGAM "#! BERHARAP LANGKAH INI AKAN MENINGKATKAN PENDAPATAN IMBAL JASA fee based income YANG MERUPAKAN BAGIAN PENTING DARI PENDAPATANDANPROlTABILITASMASADEPAN

Dalam beberapa tahun terakhir BCA telah mengembangkan berbagai produk dan jasa keuangan yang lebih komprehensif, termasuk pengembangan lini- lini bisnis baru bersama dengan entitas anak di bidang PERBANKAN 3YARIAH "#! 3YARIAH SEKURITAS "#!

3EKURITAS ASURANSIUMUM"#!)NSURANCE DANKREDIT KENDARAANBERMOTORRODADUA#ENTRAL3ANTOSA&INANCE Bisnis-bisnis tersebut terus menunjukkan hasil yang positif dan diharapkan dapat berkontribusi lebih baik TERHADAP PROlTABILITAS "#! DI MASA MENDATANG 0ADA KUARTAL KEEMPAT "#! ,IFE ASURANSI JIWA YANG dimiliki oleh BCA Sekuritas, telah mulai beroperasi dan akan menambah kemampuan BCA dalam menyediakan produk-produk dan solusi keuangan yang lebih beragam BAGINASABAH"#!%NTITASANAK"#!YANGTELAHMAPAN

"#! &INANCE PEMBIAYAAN KENDARAAN RODA EMPAT terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PROlTABILITAS"#!

Basis nasabah BCA yang besar, yang dibangun melalui keunggulan dalam transaksi perbankan dan penyaluran kredit, telah memberikan landasan yang kuat untuk PERTUMBUHAN PRODUKPRODUK KEUANGAN NONBANK Ke depan, lini-lini produk baru ini akan memberi BCA peluang untuk memperluas basis nasabah yang dimiliki dan akan menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia YANGBELUMMENJADINASABAH"#!

38

Subur Tan Direktur

Eugene Keith Galbraith Wakil Presiden Direktur

Rudy Susanto Direktur

Dhalia Mansor Ariotedjo Direktur

Suwignyo Budiman Direktur

39

Henry Koenaifi Direktur Jahja Setiaatmadja

Presiden Direktur

Erwan Yuris Ang Direktur Independen Anthony Brent Elam

Direktur Armand Wahyudi Hartono

Direktur

40

Perkembangan lini-lini usaha baru tersebut sangat penting bagi BCA sebagai upaya untuk memperkuat hubungan dengan nasabah. Dengan bertambahnya populasi kelas menengah disertai dengan kebutuhan yang semakin beragam, produk dan jasa perbankan menjadi semakin tidak terpisahkan dari produk dan jasa non-perbankan.

Melangkah ke depan, BCA akan terus mendukung pertumbuhan anak-anak usaha serta terus memperkuat sinergi dengan bisnis utama BCA. Dengan demikian, anak-anak usaha tersebut dapat memberikan kontribusi lebih besar kepada BCA di masa depan.

TANTANGAN YANG DIHADAPI TAHUN 2014 SERTA TARGET VS PENCAPAIAN

Meskipun sedikit lebih rendah dari yang diharapkan sebelumnya, BCA mencatat pertumbuhan kredit yang positif sebesar 11,0% pada tahun 2014. Sepanjang tahun, BCA memusatkan perhatian terhadap penyaluran kredit kepada nasabah berkualitas dengan kemampuan yang telah teruji dalam bertahan menghadapi kondisi politik dan ekonomi yang berfluktuasi. Secara keseluruhan, segmen kredit korporasi dan komersial merupakan penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan kredit BCA pada tahun 2014. Pertumbuhan kredit tersebut dicapai dengan terjaganya kualitas aset secara keseluruhan dimana rasio NPL tercatat 0,6%. Rasio NPL BCA berada pada posisi yang lebih baik dibandingkan dengan sektor perbankan sebesar 2,2%.

Sebagai langkah proaktif untuk mengantisipasi pertumbuhan CASA yang moderat, BCA proaktif menghimpun dana dari produk deposito melalui penyesuaian tingkat suku bunga secara bertahap.

Sebagai hasilnya, BCA mampu membukukan total dana pihak ketiga Rp 447,9 triliun pada akhir 2014, dengan tingkat pertumbuhan 9,4%. Hal ini sesuai dengan kisaran target pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 8-11%.

Pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga yang baik telah menghasilkan kinerja keuangan dan pertumbuhan profitabilitas yang solid. Pendapatan bunga bersih meningkat 21,2% menjadi Rp 32,0 triliun pada tahun 2014, dibandingkan dengan Rp 26,4 triliun pada tahun 2013, menghasilkan marjin bunga bersih 6,5% dibandingkan 6,2% pada tahun sebelumnya.

Pendapatan operasional selain bunga tumbuh 13,6%

menjadi Rp 9,0 triliun selama tahun 2014. Pada tahun 2014 rasio efisiensi biaya (cost efficiency ratio) berada pada level 44,2%, sedikit mengalami peningkatan dibandingkan dengan 42,9% di tahun 2013. Laba bersih BCA secara keseluruhan tumbuh 15,7% menjadi Rp 16,5 triliun pada akhir 2014. BCA mencatat tingkat pengembalian atas aset (Return on Assets – ROA) dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity – ROE) masing-masing tercatat sebesar 3,9% dan 25,5%, lebih tinggi dibandingkan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Ikhtisar Keuangan BCA (dalam miliar Rupiah)

2014 2013 ǻ %

Total Aset 552.424 496.305 11,3%

Kredit 346.563 312.290 11,0%

Dana Pihak Ketiga 447.906 409.486 9,4%

Pendapatan Bunga Bersih 32.027 26.425 21,2%

Pendapatan Operasional selain Bunga 9.024 7.947 13,6%

Beban Operasional (18.307) (14.631) 25,1%

Laba Sebelum Pajak 20.741 17.816 16,4%

Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 16.486 14.254 15,7%

EPS (dalam Rupiah) 669 579 15,7%

Rasio-Rasio Keuangan Utama (tidak konsolidasi)

2014 2013 ǻbps

ROA 3,9% 3,8% 10

ROE 25,5% 28,2% -270

NIM 6,5% 6,2% 30

LDR 76,8% 75,4% 140

Cost Efficiency Ratio 44,2% 42,9% 130

NPL 0,6% 0,4% 20

CAR (risiko kredit, pasar dan operasional) 16,9% 15,7% 120

41

PENINGKATAN KUALITAS PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Di tengah berbagai tantangan eksternal dan meningkatnya kompleksitas bisnis perbankan, BCA percaya bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan fondasi bagi terbentuknya infrastruktur perbankan dan budaya perusahaan YANG KOKOH (AL TERSEBUT AKAN BERKONTRIBUSI TERHADAP kelangsungan kinerja usaha sekaligus membantu dalam MEMINIMALISASIRISIKORISIKOYANGDIHADAPI

Kualitas penerapan Tata Kelola Perusahaan di BCA terus disempurnakan dengan mengacu kepada praktik-praktik DAN STANDAR TERBAIK DI )NDONESIA TERMASUK !3%!.

Corporate Governance Scorecard 3ELANJUTNYA "#!

telah mengkaji tata nilai perusahaan sesuai dengan PERKEMBANGAN DAN TUNTUTAN USAHA SAAT INI 3ELURUH kegiatan usaha dilakukan dengan berpedoman terhadap prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan didukung oleh sistem pengendalian internal dan MANAJEMENRISIKOYANGANDAL

Langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan kualitas penerapan Tata Kelola Perusahaan akan memperkuat BCA secara kelembagaan, menjadikan BCA lebih mudah untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan usaha yang semakin kompetitif dan pada akhirnya memberikan nilai tambah bagi SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN "#! TELAH MENERIMA berbagai penghargaan atas Tata Kelola Perusahaan yang Baik selama beberapa tahun terakhir, yang merupakan bukti bahwa publik mengakui prestasi dan upaya BCA untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Tata Kelola 0ERUSAHAANYANG"AIK

PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DIREKSI Kami melaporkan telah terdapat perubahan komposisi ANGGOTA $IREKSI PADA TAHUN 2APAT 5MUM 0EMEGANG 3AHAM 2503 PADA !PRIL TELAH menyetujui pengunduran diri Bapak Renaldo Hector

"ARROS SELAKU SALAH SATU ANGGOTA $IREKSI +AMI menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya serta mengucapkan terima kasih kepada Bapak Renaldo Hector Barros atas kontribusi yang signifikan dalam karir beliau selama 11 tahun di BCA baik sebagai anggota

$EWAN+OMISARISMAUPUNANGGOTA$IREKSI

RUPS tersebut juga telah mengangkat Bapak Rudy 3USANTO SEBAGAI ANGGOTA $IREKSI YANG BARU +AMI mengucapkan selamat datang kepada Bapak Rudy Susanto sebagai anggota Direksi berlaku efektif sejak 21 Juli 2014 sesuai dengan persetujuan Otoritas Jasa +EUANGAN

Terkait dengan perubahan komposisi anggota Direksi tersebut, Dewan Komisaris sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh RUPS, telah menetapkan pembagian tugas dan wewenang baru di antara anggota Direksi DENGAN MENUNJUK "APAK !RMAND 7 (ARTONO SEBAGAI Direktur Bidang Teknologi Informasi dan Operasi menggantikan Bapak Renaldo Hector Barros; serta MENUNJUK"APAK2UDY3USANTOSEBAGAI$IREKTUR+REDIT

Selanjutnya kami juga melaporkan bahwa sesuai dengan peraturan baru seperti yang tertuang dalam 3URAT +EPUTUSAN $IREKSI 04 "URSA %FEK )NDONESIA DAN dengan tidak mengurangi independensi anggota Direksi LAINNYA2503JUGAMENETAPKAN"APAK%RWAN9URIS!NG SELAKU$IREKTUR)NDEPENDEN"#!

42

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Sebagai bagian dari komunitas usaha yang bertanggung jawab, BCA memiliki komitmen untuk mendukung KEGIATAN4ANGGUNG*AWAB3OSIAL0ERUSAHAANCorporate Social Responsibility #32 AGAR DAPAT MELAKUKAN SUMBANGSIHYANGBERARTIBAGIKESEJAHTERAANKOMUNITAS

!KTIVITAS #32 "#! KHUSUSNYA DIARAHKAN PADA BIDANG bidang yang menjadi fondasi masa depan bangsa, yaitu bidang pendidikan, kesehatan, serta pelestarian budaya DANLINGKUNGAN

Di bidang pendidikan, BCA mensponsori berbagai program beasiswa melalui kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, selain mengelola learning center untuk perbankan dan KEUANGAN

BCA memiliki kebijakan untuk menerima karyawan magang guna mendukung kebutuhan dunia usaha AKAN TENAGA KERJA YANG TERAMPIL 0ARA KARYAWAN magang menjalani rotasi penugasan di BCA untuk MEMAKSIMALKANEKSPOSURTERHADAPAKTIVITASPERBANKAN DANMENCIPTAKANPROFESIONALPROFESIONALYANGTERAMPIL Sebagian karyawan magang tersebut kemudian akan direkrut oleh BCA, sementara lainnya diambil oleh perusahaan-perusahaan lain di berbagai sektor industri YANG SEDANG BERTUMBUH DI )NDONESIA +AMI PERCAYA bahwa proses yang efektif ini turut berkontribusi pada pertumbuhan jangka panjang baik bagi BCA maupun )NDONESIA

Selanjutnya, BCA aktif dalam mendukung PENGEMBANGAN 5SAHA +ECIL DAN -ENENGAH 5+- melakukan pelestarian budaya Indonesia, khususnya kesenian wayang kulit tradisional; serta memberikan DUKUNGANFASILITASKESEHATANBAGIBERBAGAIKOMUNITAS BCA juga menjadi salah satu sponsor utama pada kejuaraan bulu tangkis Indonesia Open 2014 yang DIADAKANDI*AKARTA

TINJAUAN PROSPEK USAHA DAN STRATEGI 2015

Di tengah ketidakpastian di pasar global yang masih berlanjut, kami melihat bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2015 masih berada dalam fase konsolidasi SEBELUMBERTUMBUHLEBIHCEPATKEDEPANNYA)NDONESIA masih perlu mewaspadai potensi ancaman yang dapat

timbul dari defisit transaksi berjalan, risiko melemahnya harga komoditas, serta pembalikan arus modal asing sejalan dengan normalisasi kebijakan tingkat suku BUNGADARI"ANK3ENTRAL!MERIKA3ERIKAT

Meskipun demikian, kami meyakini bahwa Pemerintah dan regulator akan bekerja efektif dalam mengarahkan perekonomian Indonesia dan membangun landasan yang kokoh bagi pertumbuhan berkelanjutan di MASAMASA MENDATANG 0EMERINTAH SECARA BIJAKSANA berencana untuk mengalihkan sebagian besar anggaran Pemerintah dari pengeluaran untuk subsidi Bahan

"AKAR -INYAK ""- KE BIDANG LAIN SEPERTI PROYEK proyek infrastruktur utama guna memicu pertumbuhan EKONOMIYANGLEBIHBAIK2EALISASIBELANJA0EMERINTAH DAN ARUS INVESTASI AKAN MENCIPTAKAN LIKUIDITAS YANG SIGNIlKANUNTUKMEMPERKUATPERBANKAN)NDONESIA

-ASYARAKAT %KONOMI !3%!. -%! YANG AKAN MULAI diterapkan pada tahun 2015 berpotensi menghadirkan TANTANGANSEKALIGUSPELUANGBAGI)NDONESIA+OMPETISI perbankan diperkirakan akan meningkat di Indonesia, negara yang merupakan salah satu pilar utama PEREKONOMIAN -%! /LEH KARENA ITU "#! AKAN TERUS meningkatkan keunggulan di bidang perbankan transaksi dan memperkuat infrastruktur penyaluran kredit dengan fokus utama mendukung perkembangan BISNIS DALAM NEGERI "#! JUGA AKAN MELAKUKAN ALIANSI bisnis dan mempererat hubungan dengan beberapa bank terkemuka di Asia dalam menggarap berbagai peluang bisnis dari perusahan-perusahaan potensial

!3%!. YANG MEMBUTUHKAN LAYANAN PERBANKAN DI )NDONESIA 3EMENTARA ITU SINERGI DENGAN ANAKANAK usaha akan terus ditingkatkan baik dari sisi strategi USAHAMAUPUNOPERASIONAL

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut secara keseluruhan, rencana kerja di berbagai lini bisnis BCA akan disertai dengan rencana pengelolaan likuiditas yang berhati-hati, permodalan yang kuat DAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT YANG KOKOH +AMI akan senantiasa mencermati perkembangan situasi makro, dan secara proaktif melakukan penyesuaian- penyesuaian program kerja dan rencana usaha jika diperlukan, khususnya dalam menghadapi hal-hal yang TIDAKTERDUGA

43

Kami menyadari bahwa semua strategi bisnis mengandalkan dukungan karyawan-karyawan yang BERKUALITAS 5NTUK ITU "#! AKAN TERUS BERUPAYA meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui coaching, PELATIHANDANPEMBELAJARAN-ELALUI langkah tersebut, kami berharap dapat memiliki sumber daya manusia yang kompeten, berintegritas dan sesuai DENGANTATANILAI"#!

APRESIASI KEPADA SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN

Kami menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan BCA dalam mempertahankan kinerja usaha di tengah periode ketidakpastian ini adalah berkat kepercayaan PENUH DARI PARA NASABAH +EPERCAYAAN TERSEBUT TELAH MEMOTIVASISEGENAPKARYAWAN"#!UNTUKBEKERJAKERAS dalam menjaga kepercayaan tersebut dan menyediakan produk dan layanan yang terbaik kepada nasabah kami YANGBERNILAI

0ERAN $EWAN +OMISARIS n MELALUI PENGAWASAN DAN ARAHANARAHANYANGMEREKABERIKANnSANGATLAHPENTING sehingga BCA dapat melangkah dengan pasti di tengah berbagai ketidakpastian yang muncul dalam lingkungan USAHA

Akhir kata, mewakili jajaran Direksi dan manajemen BCA, kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pemangku kepentingan, termasuk Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, atas segala dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada kami, sehingga memungkinkan kami memandang ke depan DENGANPENUHOPTIMISME

Jakarta, Maret 2015 Atas nama Direksi

Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur

15,7 %

Kinerja bisnis yang solid tercermin pada Laba Bersih sebesar Rp 16,5 triliun pada tahun 2014

Pertumbuhan Laba Bersih

bisnis yang sehat, BCA mampu

meningkatkan penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga, dan pada saat yang sama tetap menjaga kualitas aset yang sehat serta posisi likuiditas dan

permodalan yang kuat

45

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2014 BCA ID (Halaman 36-47)