Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Wewenang Dewan Pengawas. Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Pemantau Risiko Selama Tahun 2014 KOMITE REMUNERASI DAN PENGANGKATAN Tugas Pokok.
Internet Banking
Mobile Banking
Visi, Misi dan Tata Nilai
Visi
Misi
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan
Tata Nilai
FOKUS PADA NASABAH
KERJA SAMA TIM
INTEGRITAS
BERUSAHA MENCAPAI
Kilas aksi korporasi periode 2000-2005
Riwayat Singkat BCA
Pengembangan bisnis pada periode 2000an
BCA memperkenalkan 2 fitur baru pada mesin EDC, yaitu fasilitas Dynamic Currency Conversion (DCC) dan Union Debit Card Acceptance. Selain itu, EDC BCA kini dapat menerima kartu UnionPay, melengkapi berbagai kartu lainnya yang dapat diproses oleh mesin EDC BCA.
Peristiwa Penting 2014
BCA kucurkan kredit investasi ke PT KAI BCA menyalurkan kredit investasi Rp665 miliar kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk memasok 600 gerbong angkutan batubara (KKBW) dan 600 gerbong peti kemas (PPCW). BCA menandatangani perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.
OVEMBER
BCA telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PD Pasar Jaya untuk pembayaran sewa di seluruh lokasi PD Pasar Jaya. BCA menyelenggarakan lokakarya bagi para eksekutif untuk membahas kinerja masa depan dan memperkuat tim kepemimpinan BCA.
Ikhtisar Data Keuangan
3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia. Rasio CAR memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar sesuai dengan Surat Edaran No.
Ikhtisar Saham
Pemegang saham pengendali BCA. !LAERKA)INVESTASI,TDHOWS SAHAM&AR)NDO)INVESTASI-AURITIUS ,TDh&AR)NDOv 3HAM4RESURY&AR)NDO ADALAH DARI. Dari komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,45% dimiliki oleh pihak-pihak yang terafiliasi dengan Pemegang Saham Utama SEBESARDIMOWNED BYH2OBERT"UDI(ARTONODANSEBESARDIMILIKIOLEH"AMBANG(ARTONO 3ELAINITU$EWAN+OMISARISTAND$REXIRECTIONEROWNSHARE"#! - PEMEGANG SAHAM ASING MASYARAKAT.
Laporan Dewan Komisaris
JUGA TERUS DUKUNG DAN MEMPERKUAT KEGIATAN ANAK PERUSAHAAN LAINNYA YANG BERGERAK DI BIDANG PEMBIAYAAN KENDARAAN, PERBANKAN SYARIAH, ASURANSI P&C, TRANSFER UANG DAN EFEK - MELALUI PERUSAHAAN ANAK TERSEBUT "#!. mampu menawarkan beragam produk kepada nasabah yang akan semakin memperkuat ANTARA HUBUNGAN" # !DAN KOLEKTORNYA. Hasil upaya dewan pada tahun 2014 tercermin dalam HASIL KEUANGAN"#!YANGSOLID"#!. berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit yang sehat sebesar Rp34,3 triliun atau meningkat 11,0% dari tahun sebelumnya. PERTUMBUHAN KREDIT TERSEBUT DIimbangi dengan kualitas kredit yang baik dan posisi LIKUIDITAS yang terjaga. Hasil bersih pada tahun 2014 meningkat sebesar 15,7%.
Laporan Direksi
Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur
Meskipun sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, BCA mencatat pertumbuhan kredit yang positif sebesar 11,0% pada tahun 2014. Secara keseluruhan, segmen kredit komersial dan bisnis merupakan kontributor terbesar terhadap pertumbuhan kredit BCA pada tahun 2014.
Manajemen
BISNIS
Perbankan Cabang
Pada tahun 2014, kredit komersial tumbuh sebesar 13,5% menjadi Rp 82,9 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 62,7% terhadap total portofolio komersial dan UKM. Pada tahun 2014, kredit UKM meningkat sebesar 3,6% menjadi Rp 49,4 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 37,3% terhadap total portofolio komersial dan UKM.
Perbankan Korporasi
Permintaan kredit korporasi meningkat pada sebagian besar industri di berbagai sektor perekonomian karena terbatasnya alternatif sumber pembiayaan bagi nasabah korporasi. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah korporasi yang terus meningkat, Bank terus meningkatkan infrastruktur manajemen kas dan kemampuan antarmuka sistem untuk meningkatkan integrasi.
Perbankan Individu
BCA menjaga tingkat suku bunga KPR pada tahun 2014 relatif tinggi dibandingkan tahun 2013. BCA tetap menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki private label atau kartu proprietary bernama 'BCA Card', selain itu BCA juga menawarkan BCA Visa dan BCA MasterCard.
Perbankan Tresuri dan
Penerapan Manajemen Risiko BCA
5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No.
A. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka manajemen risiko memberikan perlindungan yang memadai terhadap risiko-risiko yang dihadapi Bank. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengukuran risiko, pemantauan dan pengendalian serta sistem informasi manajemen risiko. Pemantauan eksposur risiko dilakukan secara berkala oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dengan membandingkan risiko aktual dengan limit risiko yang telah ditetapkan.
D. Sistem Pengendalian Internal yang Menyeluruh
BCA secara rutin dan berkesinambungan melakukan stress test dengan berbagai skenario dan melakukan kajian mendalam terhadap faktor dan parameter stress test. Stress test dilakukan untuk menilai dampak perubahan faktor makroekonomi terhadap tingkat kredit macet, laba, likuiditas dan permodalan. Secara keseluruhan, hasil stress test BCA terhadap risiko kredit, pasar, dan likuiditas cukup baik dan menunjukkan bahwa posisi permodalan dan likuiditas bank masih memadai untuk mengantisipasi penilaian potensi kerugian.
Permodalan BCA
Pada tahun 2014, BCA melakukan penambahan modal pada BCA Syariah sebesar Rp300 miliar yang mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 18 Juni 2014. BCA bersama pemegang saham lainnya melakukan penambahan modal di Central Santosa Finance sebesar Rp 200 miliar, dimana kepemilikan saham BCA dan BCA Finance sebesar Rp 140 miliar yang mendapat persetujuan OJK pada 17 Juli 2014. Modal inti mencapai Rp64,4 triliun (tidak dikonsolidasi) pada akhir tahun 2014, yang memberikan kontribusi sebesar 94,9% terhadap total modal BCA.
Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
Pada akhir Desember 2014, rasio kecukupan modal (CAR) tercatat sebesar 16,9% (tidak konsolidasi), sedangkan persentase CAR konsolidasi sebesar 17,2%.
A. Pengungkapan Eksposur Risiko Kredit dan Penerapan Manajemen Risiko
Unit kerja yang menjalankan fungsi terkait manajemen risiko kredit (Unit Pengembangan Bisnis dan Unit Analisis Risiko Kredit) merupakan pemilik risiko yang bertanggung jawab terhadap manajemen risiko kredit. Informasi mengenai tagihan bersih bank secara individual dan konsolidasi berdasarkan bobot risiko setelah memperhitungkan dampak pengurangan risiko kredit terdapat pada tabel 4.1.a dan b. Informasi mengenai tagihan bersih bank dan teknik pengurangan risiko kredit secara individu dan konsolidasi disertakan dalam tabel 4.2.a dan b.
B. Pengungkapan Eksposur Risiko Pasar dan Penerapan Manajemen Risiko Pasar
Tabel 7.1 memuat pengungkapan risiko pasar bank secara individual dan konsolidasi sesuai metode standar. Tabel 7.2.a memberikan informasi mengenai risiko pasar individual bank berdasarkan model internal (Value at Risk). Terhadap produk baru, Bank akan melakukan penilaian berupa identifikasi dan mitigasi risiko terkait risiko pasar.
C. Pengungkapan Eksposur Risiko Operasional dan Penerapan Manajemen
KRI merupakan suatu metode peringatan dini terhadap kemungkinan peningkatan risiko operasional pada suatu unit kerja. Ia memiliki kebijakan, prosedur dan batasan yang berguna dalam memantau, mengukur dan memitigasi risiko operasional. Sesuai dengan slogan “BCA selalu di sisi Anda”, BCA selalu menyediakan beragam produk dan layanan perbankan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah.
D. Pengungkapan Eksposur Risiko Likuiditas dan Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas
Bank menjaga cadangan likuiditas dengan memiliki aset likuid berkualitas tinggi dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kewajibannya kepada nasabah dan pihak lain, baik dalam hal pemberian kredit, pembayaran simpanan nasabah, pemenuhan kebutuhan likuiditas operasional dan jaminan jumlah aset terpenuhi pada tahun 2017. setiap periode akan mencakup jumlah kewajiban yang jatuh tempo. Pengungkapan profil maturitas Bank Rupiah dan mata uang asing secara individual dan konsolidasi mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko bagi bank umum dan ketentuan Bank Indonesia mengenai laporan berkala bank umum, tercantum pada Tabel 9.1.a dan b, Tabel 9.2. a dan b.
E. Pengungkapan Eksposur Risiko Hukum dan Penerapan Manajemen Risiko
F. Pengungkapan Eksposur Risiko Stratejik dan Penerapan Manajemen
G. Pengungkapan Eksposur Risiko Reputasi dan Penerapan Manajemen
Contact Center dan Customer Care Halo BCA bekerja sama dengan unit bisnis terkait lainnya, antara lain Grup Bisnis Kartu Konsumen, Unit Bisnis Kredit Konsumer, dan Pusat Layanan Perbankan Elektronik, untuk merespons kejadian yang dapat menimbulkan risiko reputasi. Pengaduan nasabah dipantau dan hasilnya dilaporkan secara berkala kepada pimpinan masing-masing unit bisnis dan disampaikan secara khusus kepada Direksi. Pengembangan infrastruktur sistem informasi manajemen dapat memudahkan pemantauan dan mendukung kecepatan dan kualitas kerja organisasi dalam memantau dan menanggapi keluhan pelanggan.
H. Pengungkapan Eksposur Risiko Kepatuhan dan Penerapan Manajemen
Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan (CWU) yang independen terhadap satuan kerja operasional dan bertanggung jawab memastikan kepatuhan dan meminimalkan risiko kepatuhan dengan membuat kebijakan dan prosedur manajemen risiko kepatuhan serta memantau pelaksanaannya. Hal ini sejalan dengan strategi manajemen risiko kepatuhan BCA yang memiliki kebijakan untuk selalu sejalan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu proaktif melakukan pencegahan (ex-ante) untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran dan tindakan kuratif (ex-post) dalam konteks perbaikan. . Mengukur dan memantau eksposur risiko kepatuhan secara berkala dan hasilnya didiskusikan dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko (RMW) kemudian dilaporkan kepada Direktur Kepatuhan untuk pengambilan keputusan dan dihasilkan laporan Profil Risiko Kepatuhan.
Penerapan Manajemen Risiko Konsolidasi
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
Kecukupan kebijakan dan prosedur, serta penetapan batasan manajemen risiko. Kecukupan kebijakan dan prosedur, serta penetapan batasan manajemen risiko. s 4TULIS KEBIJAKAN DAN PROSEDUR DALAM KETENTUAN BARGAIN-ODAL dan cukup menjadi pedoman dan pedoman dalam pelaksanaan kelangsungan usaha BCA Sekuritas. . s 4 MEMILIKI+EPOLIS+BASAL-MANAGEMENT2RISIKO+$-2 s +PROSEDUR EPOLICY DAN BATAS PENETAPAN TERSEDIA DAN MEMADAI. ditinjau secara berkala. 1 Tagihan kepada pemerintah - - - 2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - 3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - 4 Tagihan kepada bank - 76.296.
5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel - - - 6 Tagihan kepada korporasi - - - 7 Eksposur kepada unit usaha syariah (jika ada). 1 Tagihan kepada negara - - - 2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - 3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - 4 Tagihan kepada bank.
Sumber Daya
22 ribu
BCA memahami bahwa pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas bergantung pada proses rekrutmen karyawan yang efektif dan mempertimbangkan kebutuhan spesifik organisasi. BCA juga terus memperluas jalur rekrutmen pegawai untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan jumlah pelamar dengan memasang iklan di perguruan tinggi dan membuka rekrutmen online melalui website karet.bca.co.id. Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia pada segmen kredit komersial dan UKM, BCA menyelenggarakan Program Account Officer (PAO).
Jaringan dan
Untuk mengakomodasi pertumbuhan basis nasabah, BCA memperluas jaringan perbankannya, termasuk perbankan elektronik, dengan menambah jumlah kantor cabang baru, anjungan tunai mandiri (ATM), electronic data capture (EDC) dan mengembangkan fitur layanan perbankan. Pada tahun 2012, BCA memperkenalkan konsep Relationship Officer (RO) yang dapat meningkatkan efisiensi layanan nasabah di kantor cabang. Berbagai langkah otomasi dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah BCA sekaligus meningkatkan produktivitas karyawan di kantor cabang.
Teknologi
15 T/hari
BCA fokus mengembangkan infrastruktur teknologi informasi untuk mengimbangi peningkatan volume transaksi dan perkembangan teknologi terkini. BCA mengelola platform Teknologi Informasi (TI) yang semakin kompleks dengan menggunakan kerangka Service Oriented Architecture (SOA). Langkah-langkah tersebut merupakan bagian penting dari upaya menjamin keamanan, ketersediaan, keandalan, dan skalabilitas sistem teknologi informasi BCA.
KEUANGAN
Tinjauan
Total sumber daya pihak ketiga BCA berjumlah Rp447,9 triliun atau 94,4% dari total liabilitas pada akhir tahun 2014. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (cash out) pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp25,1 triliun dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp4,6 triliun. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (cash out) pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp2,7 triliun.