BAB I PENDAHULUAN
E. Kajian Pustaka
Untuk meminimalisir adanya kesamaan pembahasaan dalam skripsi ini dengan skripsi lain, penulis mencermati kajian-kajian yang pernah dilakukan atau mempunyai titik kesamaan. Lebih lanjut, hasil pengamatan itu akan menjadi referensi penulis untuk memastikan bahwa penulis tidak duplikat dari kajian yang telah ada. Dibenarkan bahwa tulisan terhadap makna kata ṣadr dalam Al-Qur`an bukan tidak ada sama sekali, bahkan sering kita temukan dalam kitab-kitab ulumul qur‟an yang telah ditulis oleh para ulama terdahulu. Melainkan setelah dilakukan penelitian kepustakaan, tidak banyak karya intelektual yang membahas makna ṣadr analisis kajian Semantik di dalam Al-Qur`an.
1. Skripsi oleh Qori Istighfarah, IIQ Jakarta tahun 2017 dengan judul Kata Shadr, Qalb, Fu`âd, dan Lubb Dalam Al-Qur`an (Studi Komparatif Tafsir Jalalain dan Tafsir Al-Misbah).
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Masing-masing memaknai ṣadr sebagai tempat perasaan (iri, dengki, dan lainnya), dan memaknai qalb sebagai tempat dimana iman bersemayam. Untuk kata lubb keduanya memiliki sedikit perbedaan, Jalalain memaknainya sebagai orang-orang yang berakal sehat, sedangkan Quraish Shihab memaknainya sebagai orang-orang yang berakal murni. Sedangkan pada kata Fu`âd, mereka memiliki pendapat yang berbeda, Jalalain memaknai sebagai qalbu sedangkan Quraish Shihab memaknainya sebagai sesuatu yang berfungsi untuk menghadapi tugas-tugas yang berat. Hal ini dipengaruhi oleh
teknik penafsiran yang mereka gunakan. Jalalain menafsirkan secara ijmali sedangkan Quraish Shihab menafsirkan secara tahlili.16
Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu sama-sama melakukan penelitian tentang kata ṣadr. Melainkan penelitian yang dilakukan oleh Qori Istighfarah ialah mengkaji term ṣadr, Qalb,Fu‟ad, dalam Lubb menggunakan metode studi komparatif. Sementara yang akan penulis teliti yakni analisis semantik Toshihiko Izutsu lafadz ṣadr di dalam Al-Qur‟an.
2. Skripsi oleh Winda Sri Handayani, IAIN Batusangkar 2018 dengan judul Qalb dalam Al-Qur‟an Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah. Hasil penelitian ini adalah qalb diklasifikasikan menjadi empat, yaitu: pertama, qalb salīm yakni hati yang bersih dan patuh. Kedua, qalb yang menerima hidayah. Ketiga, qalb qaswah yakni yang tidak menerima kebenaran dank eras. Keempat, qalb mutaraddid(ragu).
Kelima, qalb marid merupakan hati yang mengatakan beriman, padahal mereka menjadi musuh orang yang beriman.
Selain itu, dibahas juga mengenai fungsi qalb yakni untuk berẓikir kepada Allah SWT, merasakan takut kepada Allah SWT, berpikir dan bertadabur dengan memahami ayat-ayat Al-Qur‟an.17
16 Qori Istighfarah, “Kata Shadr, Qalb, Fu`âd, dan Lubb Dalam Al-Qur`an (Studi Komparatif Tafsir Jalalain dan Tafsir Al-Misbah)” (Skripsi Sarjana, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur‟an, Jakarta, 2017).
17 Winda Sri Handayani, “Qalb dalam Al-Qur‟an Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah”, (Skripsi Sarjana, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Batusangkar, 2018).
Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang penulis kaji ialah sama-sama meneliti terkait hati. Namun penelitian Winda Sri Handayani ialah Qalb dalam Al-Qur‟an Menurut Quraish Shihab, sedangkan penelitian yang penulis kaji ialah makna ṣadr dalam Al-Qur‟an dengan menggunakan analisis semantic Tosihiko Izutsu.
3. Skripsi oleh Sa‟adatul Lailah, UIN Jakarta 2021 dengan judul Qalb Dalam Perspektif Al-Qur‟an (Kajian Tafsir Al-Azhar).
Hasil dari penelitian mengenai ayat-ayat qalb dalam Tafsir al- Azhar. Pertama, qalb memiliki sifat yang tidak konsisten karena sifatnya yang berbolak-balik. Kedua, di dalam Al- Qur‟an telah diilustrasikan tentang qalb positif dan qalb negatif. Ketiga, keadaan qalb seseorang mempengaruhi kecerdasan qalbiah seseorang. Keempat, untuk meningkatkan kecerdasan qalbiyah bisa dengan melakukan beberapa cara, di antaranya: berzikir, sabar, syukur, ibadah dan berdoa.18
Persamaan skripsi ini dalam penelitian yang akan penulis lakukan ialah sama-sama melakukan penelitian perihal hati. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Sa‟adatul Lailah ialah menggunakan term qalb dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni penafsiran terhadap ayat-ayat tentang qalb dalam tafsir al-Azhar dan relevansinya drngan kecerdasan emosional dan kecerdasan qalbiyah lainnya. Sementara yang akan penulis kaji yakni analisis semantik Toshihiko Izutsu kata ṣadr dalam Al-Qur‟an.
18 Sa‟adatul Lailah, “Qalb Dalam Perspektif Al-Qur‟an (Kajian Tafsir Al-Azhar)”, (Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021).
4. Artikel yang di tulis Nurotun Mumtahanah, dengan judul Tafsir Al-Qur‟an Tentang Qalb (Kajian Tasir Maudhu‟i).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwasanya dengan mengontrol qalb bisa menciptakan akhlak yang baik bagi setiap individu. Banyak sistem pendidikan akhlak, etika dan moral dari Barat, namun masih ada kekurangannya.
Sedangkan jika mencari teladan untuk pendidikan akhlak lebih baik merujuk langsung kepada Al-Qur‟an, yang tidak ada sedikit keraguan juga kekeliruan di dalamnya.19
Persamaan Artikel ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan ialah pada objek yang dikaji. Metode pada artikel ini menggunakan kajian tafsir maudhu‟I sedangkan penulis menggunakan analisis Toshihiko Izutsu.
5. Artikel yang di tulis Isramin, dengan judul Mendidik Hati Membentuk Karakter: Wawasan Al-Qur‟an. Hasil penelitian ini menujukan bahwa hati secara biologis mempunyai arti sebagai benda berwarna merah tua dibagian atas rongga perut, yang berfungsi sebagai fileter sebagaimana fungsi fisik hati.
Hati dalam fungsi ruhaniyah memiliki potensi untuk memahami, merasakan, merenungkan, dan menyadari pengetahuan dibalik makna pengetahuan yang diperoleh oleh telinga dan mata yang sudah dirasionalkan akal. Hati memiliki fungsi sebagai menejer yang akan mengendalikan dan memutuskan perilaku melalui pertimbangan kebenaran yang disampaikan oleh akal dan ruh. Hati juga merupakan wadah pengetahuan yang sudah tidak terbantahkan lagi oleh
19 Nurotun Muntahanah, “Tafsir Ayat Al-Qur‟an Tentang Qalb (Kajian Tafsir Maudhu‟i)”, Akademika 13, No. 1, (Juni 2019).
akal. Dalam mendidik hati Al-Qur‟an menawarkan berbagai macam cara diantaranya dengan cara memperbanyak zikir dan memperbanyak amal shaleh yang lainnya.20
Persamaan Artikel ini dalam penelitian yang akan penulis lakukan yaitu sama-sama melakukan penelitian tentan hati. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Isramin ialah studi tafsir Al-Qur‟an penelitian kepustakaan yang menggunakan metode tematik. Melainkan yang akan penulis teliti adalah analisis semantic Toshihiko Izutsu kata ṣadr di dalam Al-Qur‟an.
Pada kajian pustaka di atas sependek pencarian penulis dapat ditarik kesimpulan belum ada buku atau penelitian yang membahas makna ṣadr dalam Al-Qur‟an menggunakan analisis semantik Toshihiko Izutsu.
F. Metode Penelitian