BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
C. Keadaan kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an di
huruf al-Qur’an dan saya juga membaca al-Qur’an di rumah untuk memperlancar bacaan yang dilakukan di sekolah”.71
3. Muhammad Fazrul siswa kelas XI Akuntansi mengatakan bahwa:
“biasanya setelah saya membaca al-Qur’an di sekolah pasti dirumah akan saya ulangi, biasanya saya membaca al-Qur’an dirumah setelah saya shalat magrib, hal ini saya lakukan setiap hari untuk memperlancar bacaan dan untuk mengingat kembali penjelasan yang di jelaskan oleh guru di sekolah.72
Hasil penelitian yang dilakukan, bahwa secara umum minat membaca al- Qur’an siswa itu tinggi, ini terlihat dari aktivitas siswa dalam proses membaca al- Qur’an yang dimana siswa bukan saja membaca al-Qur’an di sekolah tetapi mereka juga membaca al-Qur’an di rumah untuk memperlancar bacaan yang dilakukan di sekolah.
C. Keadaan kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an di SMKN 1
Membaca al-Qur’an dengan tartil (tertib, baik dan benar) adalah wajib hukumnya. Kegiatan pengenalan aksara Arab (huruf al-Qur’an) merupakan kegiatan dasar. Sehingga mengenalkan dan mengajari siswa sejak awal melafazkan huruf-huruf al-Qur’an sesuai makhraj merupakan langkah tepat dalam proses pembelajaran baca al-Qur’an. Mengingat siswa SMKN 1 Dompu adalah siswa usia sekolah menengah, yang tentunya mereka sudah pernah belajar al- Qur’an waktu duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, walaupun mereka sudah pernah belajarakan tetapi masih ada sebagian yang sudah mengenal dan bisa melafazkan huruf-huruf tersebut tetapi belum tepat dalam pelafalannya.
Untuk dapat membaca al-Qur’an dengan tartil, dibutuhkan pemahaman hukum-hukum bacaan (ilmu tajwid). Strategi yang dilakukukan oleh SMKN 1 Dompu dalam hal ini sangat tepat dan runtun. Belajar yang terbaik adalah melakukan, memparaktekkan, dengan mempraktekkan bacaan secara berulang- ulang akan melekat dalam jiwa siswa. Pembelajaran ilmu tajwid di SMK ini dilakukan dalam semua rangkaian kegiatan pembelajaran.Maksudnya mulai dari tingkat Iqra’ I sampai dengan tingkat baca al-Qur’an menjadi perhatian penting adalah pada tartil bacaan yakni sesuai dengan hukum bacaan.
Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan di SMK 1 Dompu, peneliti melihat Rahmat Hidayat dan Nursalimah siswa kelas XI Akuntansi membaca surat al-Fatihah di mushola, peneliti melihat dan mendengar bacaan Rahmat Hidayat dan Nursalimah ada kesalahan dalam tajwidnya pada nun mati dan tanwin, di dalam surat al-Fatihah yang Hidayat baca terdapat kesalahan
penyebutan hurud izhar yang seharusnya di baca iqfa. Guru pendidikan agama mengajarkan membaca al-Qur’an dengan ilmu tajwid. Ilmu tajwid adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya membunyikan huruf- huruf dengan betul, baik huruf yang berdiri sendiri, maupun huruf dalam rangkaian. Guru dalam mengajarkan ilmu tajwid memperkenalkan kepada siswa secara bertahap mulai dari bacaan panjang (mad), jelas (izhar), mendengung (gunnah), samar-samar (ikhfa’),membalik (iqlab) dan seterusnya.75
Setelah peneliti melihat bacaan siswa setelah guru memberikan pengajaran, terjadi perubahan pada bacaan Rahmat Hidayat dan Nursalimah siswa kelas XI Akuntansi, yang dimana bacaan yang salah pada izhar yang seharusnya di baca iqfa menjadi benar setelah diberikan penjelasan oleh guru dan terlihat bahwa mereka sudah cukup lancar membaca al-Qur’an surat al-Fatihah sesuai kaidah ilmu tajwid.76
Dalam kegiatan baca al-Qur’an, yakni membaca al-Qur’an di setiap pagi sebelum memulai pelajaran untuk membantu guru dalam memperbaiki bacaan siswa, baik dari segi lafaz makhraj, sifat, dan hukum-hukum bacaan lainnya.77
Berdasarkan wawancara penulis dengan Lalu Masrin, S.Pd.I salah seorang guru pendidikan agama Islam di SMKN 1 Dompu mengatakan bahwa:
Kemampuan membaca al-Qur’an siswa XI Akuntansi cukup baik.78 Berdasarkan dokumentasi yang penulis himpun maka di bawah ini akan penulis uraikan nama- nama siswa yang ada dalam catatan Lalu Masrin, S.Pd.I sebagai berikut:
75Observasi, Tanggal 30 Januari 2017
76Observasi, Tanggal 1 Februari 2017
77Observasi, Tanggal 25 Januari 2017
78Lalu Masrin, Guru Pendidikan Agama, Wawancara, 31 Januari 2017
Tabel 5
Nama-nama siswa kelas XI Akuntansi di SMKN 1 Dompu yang memiliki kemampuan membaca al-Qur’anbedasarkan kategori.79
NO. NAMA Kemampuan membaca al-Qur’an
lancar Cukup lancar Kurang lancar
1 Abdul Ghafur - Cukup lancar -
2 Ade Arlin Perdana Putra - - Kurang lancar
3 Agam Sahputra - Cukup lancar -
4 Ahya Ulumuddin - - Kurang lancar
5 Ahyar lancar - -
6 Anang Ma'ruf Haeruddin - Cukup lancar -
7 Anang Ma'ruf M. Ikhanan lancar - -
8 Anggit Putra Alkaramah - Cukup lancar -
9 Anugrah Putra Setiawan lancar -
10 Aqidatul Febiliyadi - Cukup lancar -
11 Aswat - - Kurang lancar
12 Ayu Indriyani - - Kurang lancar
13 Ayu Prasetya Ningsih lancar - -
14 Desti Andi Ramadani - Cukup lancar -
15 Dwi Yanto Ahwansyah - - Kurang lancar
16 Faisal - Cukup lancar -
17 Fikram Adi Maulana - - Kurang lancar
18 Fikram Apridiansyah - Cukup lancar -
19 Galih Prasetyo - - Kurang lancar
20 Kurnia Utama - - Kurang lancar
21 Lalu Galang Sakti lancar - -
22 M. Fauzan Al Anshory - Cukup lancar -
23 M. Furkan - - Kurang lancar
24 M. Rizqi Maulana - Cukup lancar -
25 M. Salahudin - - Kurang lancar
26 Moh Atsyafe'I - - Kurang lancar
27 Moh. Yusri Safitrah - Cukup lancar -
28 Muh. Ardin Putra - Cukup lancar -
29 Muh. Wiranto Ramadhan - Cukup lancar -
30 Muhammad Akbar - Cukup lancar -
79Dokumentasi, hasil uraian nama-nama siswa yang memiliki kemampuan membaca al- Qur’an dalam catatan Lalu Masrin Tanggal 19 November2016.
31 Muhammad Dermawan lancar - -
32 Muhammad Fazrul - - Kurang lancar
33 Nursalimah - Cukup lancar -
34 Nurul hayah safitria - Cukup lancar -
35 Muhidin - - Kurang lancar
36 Nursalimah - Cukup lancar -
37 Nurul Hayah Safitria - Cukup lancar -
38 Prifahri - Cukup lancar -
39 Rahmat Hidayat - - Kurang lancar
40 Rido Rizki - Cukup lancar -
41 Rifadil Saputra - Cukup lancar -
42 Risky Nur Fajri - - Kurang lancar
43 Ruth Ruth Diansyah - Cukup lancar -
44 Samsurya lancar - -
45 Syahrul Ramadhan lancar - -
Ket: Dari 46 siswa satu orang non muslim.
Berdasarkan pada tabel tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa dari 45 orang siswa kelas XI Akuntansi, terdapat 8 orang (17,78 %) masuk kategori lancar, 12 orang (48,89 %) cukup lancar,dan 15 orang (33,34 %) kurang lancar.
Berdasarkan wawancara penulis dengan Lalu Masrin mengatakan bahwa:
semua siswa kelas XI bisa membaca al-Qur’an namun ada beberapa yang kurang lancar. Menurut Syahbuddin bahwa:
Kemampuan siswa di SMKN 1 Dompu ada yang sudah lancar, cukup lancar dan ada yang kurang lancar, kalau yang sudah lancarkita minta bantu untuk mengajar teman-teman yang kurang lancar atau istilahnya tutor sebaya, artinya teman yang sudah lancar bisa mengajar temannya yang belum lancar, disini guru pendidikan agama terbantu dengan adanya siswa-siswa yang pintar mengajimengajarkan kepada teman-temannya yang belum bisa, itu dilakukan secara continuedan terprogram disekolah, karenatarget kita begitu siswa/siswi itu tamat dari SMKN 1 Dompu tidak ada lagi yang buta huruf membaca al-Qur’an. Jadi itu keadaannya ada yang sudah lancar, cukup lancar dan ada yang kurang lancar.80
80Syahbuddin, Wakil Kepala Sekolah,Wawancara, 4 Februari 2017.
1. Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Dompu dalam kesehariannya melaksanakan pembelajaran al-Qur’an setiap memulai pelajaran di jam pertama, disamping itu mereka melaksanakan membaca al- Qur’an di kegiatan imtak yang dilakukan pada hari jum’at sebagaimana yang dilakukan oleh Sekolah lainnya di nusantara pada umumnya.
Hal ini diungkapkan oleh Lalu Masrin, S.PdI (Pembina IMTAQ SMKN 1 Dompu) yakni: “kegiatan pembelajaran di SMKN 1 Dompu ini adalah bagaimana siswa bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan benar, sebagaimana umumnya dilakukan pada Sekolah-sekolah lain”. Demikian juga Drs. Syahbuddin, M.Pd (Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Dompu) mengemukakan bahwa: “kegiatan pembelajaran yang diselenggrakan di SMK tersebut tidak lain dari pembelajaran membaca al-Qur’an sesuai dengan makharij, sifat, dan hukum bacaan atau yang disebut dengan ilmu tajwid”.
2. Waktu Pembelajaran
Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SMK ini, adalah pagi hari sebelum memulai pelajaran di jam pertama mulai hari senin hingga hari sabtu dan pada hari jum’at dilaksanakan kegiatan tadarrus bersama yang dilaksanakan di kegiatan imtak. Adapun rangkaian kegiatannya ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel 5
Jadwal kegiatan membaca al-Qur’an siswa kelas XI Akuntansi81
Hari Jam Kegiatan Keterangan
Senin s/d Sabtu
07.30-07.4
Membaca al-Qur’an di dalam kelas
kelas XI Akuntansi
Jum’at 07.30-08.30
Membaca al-Qur’an di luar kelas pada saat kegiatan imtak
Semua siswa SMKN 1 Dompu
Selasa 15.00-16.00
Kegiatan belajar membaca al-Qur’andi dalam kelas
kelas XI Akuntansi
3. Materi Pembelajaran
Setelah peneliti mengamati di dalam proses pembelajaran al-Qur’an, adapun materi yang disampaikan oleh guru pendidikan agama Islam yaitu materi pembelajaran Ilmu Tajwid: Pembelajaran tajwid diberikan secara berangsur-angsur sesuai dengan tingkatan belajar siswa, setelah itu diperkenalkan kepada siswa adalah mskhsrij huruf, baru kemudian sifat huruf, dan seterusnya. Peneliti melihat bahwa guru semaksimal mungkin untuk membimbing siswa untuk membaca al-Qur’an sesuai tajwidnya. Oleh karenanya, siswa diajarkan makharijul huruf, sifatul huruf, seperti, qalqalah;
hukum nun mati dan tanwin, seperti ikhfa’, idgham, izhar, iqlab; hukum mim mati, mad wal qasshor. Sehingga siswa dapat membaca al-Qur’an dengan tertib dan teratur.82
Adapun upaya yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kurangnya kemampuan membaca al-Qur’an pada siswa dengan cara,
81Dokumentasi, SMKN 1 Dompu, dikutip 31 Januari 2017.
82Observasi, Tanggal 25 Januari 2017
guru agama tersebut dengan memberikan kesempatan kepada siswanya, yang mempunyai tingkatan yang yang lebih tinggi serta mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar, untuk ikut serta dalam mengajar teman-teman mereka yang mempunyai tingkatan yang lebih rendah seperti yang telah jelaskan di atas.
Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran al-Qur’an dapat berjalan dengan lancar, karena apabila diajarkan oleh tiga orang guru saja maka waktu yang tersedia tidak mencukupi dan sekaligus untuk memberikan kesempatan pada anak didik mereka yang telah mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar untuk mempraktekkan apa yang telah mereka pelajari.83Menurut Lalu Masrin, bahwa:
Kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an di SMK ada yang sudah lancar, cukup lancar dankurang lancar. Yang telah mengikuti program dalam hal membaca al-Qur’an dan sudah ada yang lancar dan cukup lancar, baik itu secara tartil dan lafalnya. Dengan kemampuan para guru yang bisa menyesuaikan diri dengan siswanya maka siswa seakan termotivasi dengan sendirinya untuk lebih giat dalam belajar terutama dalam belajar membaca al-Qur’an.84
D. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Minat