• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan minat siswa dalam membaca al-Qur’an di SMKN 1

Dalam dokumen peranan guru pendidikan agama islam dalam (Halaman 56-62)

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

B. Keadaan minat siswa dalam membaca al-Qur’an di SMKN 1

atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.55 Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu diluar diri.

Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Ini berarti minat timbul pada diri seseorang melaui pengindraan dan perhatian suatu objek diluar dirinya.

Dengan demikian minat akan mengarahkan individu terhadap suatu objek yakni dapat dilihat dari pernyataan senang ataupun suka atau tidak suka terhadap suatu objek.56

Dalam membaca sangat diperlukan adanya minat, dimana minat sangat bermanfaat terhadap terlaksananya proses belajar mengajar bagi siswa, adanya minat belajar yang tinggi akan membuat siswa lebih aktif dalam melaksanakan tugas belajarnya dengan baik, maka akan semakin berhasil pula proses belajar tersebut. Mengingat begitu pentingnya minat dalam keberhasilan belajar siswa, maka semua guru terutama guru pendidikan agama Islam dituntut untuk terus berupaya mencari cara untuk meningkatkan minat membaca al-Qur’an siswa agar tujuan dari pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti semua siswa memiiki minat yang tinggi. Hal ini dapat dilihat langsung pada saat proses belajar mengajar terjadi di dalam kelas. Semua siswa serius dalam mengikuti proses belajar mengajar. Siswa

55 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Bandung:PTRemaja Rosdakarya, 2010), h. 180.

56Ibid., h. 180.

memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, catatan yang lengkap serta menerima dengan baik materi yang disampaikan oleh guru dan turut aktif dalam proses pembelajarannya. Siswa aktif dalam berkomentar sehingga terlihat guru dan siswa aktif dalam proses belajar mengajar membaca al-Qur’an di mushola, meskipun ada empat atau lima orang siswa yang ribut sambil bermain-main di kelas dan mengganggu temannya yang sedang belajar.57

Tingginya minat membaca siswa terhadap proses belajar mengajar berlangsung yaitu tingginya kesadaran diri pribadi siswa dalam mengikuti pelajaran atau proses belajar mengajar berlangsung, tingginya fasilitas (media pengajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar), serta tingginya tenaga edukatif yang berwawasan luas dan professional sehingga minat membaca siswa tinggi.

Hal ini dapat dilihat langsung pada saat siswa sedang membaca al-Qur’an di dalam kelas maupun di luar kelas, karena mengerti atau tidak mengerti siswa mereka bertanya kepada guru, dan baik dilihat dari cara dan sikap siswa yang selalu aktif dan tunduk pada perintah guru, maka dapat dikatakan bahwa, minat membaca al-Qur’an siswa sangat tinggi, hal tersebut adalah bukan satu-satunya cara untuk dapat menilai bahwa siswa memiliki minat yang tinggi terhadap belajar membaca al-Qur’an, akan tetapi juga bisa dilihat pada saat siswa di dalam kelas yang tekun dan rajin, memperhatikan guru pada saat guru menerangkan materi pelajaranyang menunjukkan bahwa siswa-siswi memiliki minat dalam proses

57Observasi, Tanggal 25 Januari 2017

belajar mengajar baik di dalam kelas maupun diluar kelas.58 Syahbuddin mengatakan bahwa:

Keinginan siswa dalam membaca al-Qur’an selain didukung oleh orang tua dalam memberikan bimbingan dan motivasi dan didukung oleh lingkungan sekitarnya. Dimana teman-teman mereka banyak yang belajar membaca al-Qur’an, sehingga hal ini menjadikan mereka semakin bergairah dalam belajar membaca al-Qur’an.ketekunan dan keuletan siswa juga merupakan hal penting untuk dapat meningkatkan minat mereka belajar membaca al-Qur’an.59

Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan di SMK 1 Dompu, terlihat bahwa Ahya Ulumuddin dan Anang Ma’ruf siswa kelas XI Akuntansi sedang membaca al-Qur’an surat al-Kafirun di mushola, mereka terlambat masuk dan kurang serius dalam mengikuti proses belajar mengajar, tidak memperhatikan materi (makharijul huruf, sifatul huruf, seperti, qalqalah) yang disampaikan oleh guru, catatan yang kurang lengkap serta menerima apa adanya materi yang disampaikan oleh guru tanpa turut aktif dalam proses pembelajaran, Ahya Ulumuddin dan Anang Ma’ruf hanya diam saja tidak ada komentar dan pertannyaan pada saat kegiatan belajar mengajar. Ahya Ulumuddin dan Anang Ma’ruf membaca al-Qur’an surat al-Kafirun tidak begitu bersemangat dan ada kesalahan dalam pengucapan makharijul hurufnya. pada saat mereka membaca al- Qur’an guru melihat dan mengamati bacaannya, dan terlihat guru memperbaiki bacaan Ahya Ulumuddin dan Anang Ma’rufdari segi makharijul huruf. Didalam proses pembelajaran berlangsung guru memberikan motivasi kepada Ahya Ulumuddin dan Anang Ma’ruf dan siswa kelas XI Akuntansi lainya. Guru memotivasi siswa dengan memberikan arahan bahwa orang yang mempelajari dan

58Observasi, Tanggal 25 Januari 2017

59Syahbuddin, Wakil Kepala Sekolah, Wawancara, 4 Februari 2017.

membaca al-Qur’an sangat dimuliakan oleh Allah SWT, al-Qur’an itu sebagai pedoman hidup dan petunjuk yang harus kita pegang dan diamalkan oleh orang yang beragama Islam. dengan belajar membaca al-Qur’an kita bisa membedakan antara hal-hal atau perbuatan yang benar dan salah.60

Minat membaca siswa setelah diberikan motivasi oleh guru sangat besar manfaatnya. Hal ini terlihat dengan tekunnya Ahya Ulumuddin danAnang Ma’ruf siswa kelas XI Akuntansi dan siswa lainnya belajar pada waktu-waktu yang dijadwalkan untuk membaca al-Qur’an, Ahya Ulumuddin dan Anang Ma’ruf siswa lainnya sangat antusias dalam mengikuti kegiatan membaca al-Qur’an, terlihat Ahya Ulumuddin danAnang Ma’ruf sedang membaca al-Qur’an surat al- Baqarah, mereka juga membaca sesuai makharojnya karna sebelumnya sudah diajarkan oleh gurunya.61

Kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Dompu menunjukkan bahwa minat membaca siswa tinggi pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini terlihat dengan adanya kemauan siswa dalam mengikuti proses belajar membaca al-Quran dengan baik, terkadang siswa bertanya kepada gurunya apabila ada masalah yang tidak dimengerti yang disampaikan oleh gurunya.62

Indikator minat membaca siswa tinggi menurut pengamatan peneliti adalah karena para siswa rajin dan mengikuti proses belajar mengajar dengan baik dan mau mengikuti arahan dan bimbingan para guru di sekolah dalam kegiatan membaca al-Qur’an.63

60Observasi, Tanggal 25 Januari 2017

61Observasi, Tanggal 31 Januari 2017

62Ibid.,

63Observasi, Tanggal 24 Januari 2017

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti dilapangan terlihat bahwa siswa memiliki minat untuk membaca al-Qur’an yang tinggi, ini terbukti dengan antusias siswa dalam belajar membaca al-Qur’an dan keaktifan dalam mengikuti berbagai macam kegiatan yang diadakan oleh sekolah seperti kegiatan membaca al-Quran yang dilakukan setiap pagi sebelum memulai pelajaran di jam pertama, yang menunjukkan adanya antusias siswa dalam melakukan kegiatan membaca al- Qur’an.64Hal tersebut sesuai dengan pandangan siswa:

1. Anugrah Putra Setiawan siswa kelas XI Akuntansi mengatakan bahwa:

“saya mempunyai tujuan dalam membaca al-Qur’an, saya menargetkan bahwa satu semester itu saya sudah lancar dalam membaca al-Qur’an, selain itu tujuan saya juga ingin menghafal ayat-ayat yang ada dalam al- Qur’an. mengikuti kegiatan membaca al-Qur’an tentunya bisa memperbaiki tajwid, makhroz, memperlancar bacaan, mengetahui artinya, maknanya, sehingga dapat diamalkan sehari-hari supaya mendapatkan ridha Allah”.65

2. Ahya Ulumuddin menambahkan bahwa: “pada saat belajar membaca al- Qur’an saya sering bertanya kepada guru apa yang belum saya mengenai hukum bacaan dalam al-Qur’an, apabila pelajaran sudah selesai saya biasanya bersama teman-teman yang lain saling bertanya tentang apa yang belum kita ketahui jadi ada kerjasama antara sesama teman, itu yang membuat saya senang dan bersemangat dalam membaca al-Qur’an ini, ketika di luar pelajaran ada yang belum saya pahami tentang bacaan al-Qur’an ada teman yang lancar dalam bacaannya yang membantu menjelaskan dan memberi tahu letak dan kesalahan saya dalam bacaan”.66

3. Anang Ma’ruf menambahkan bahwa: “dengan metode yang digunakan guru dalam mengajarkan al-Qur’an, mudah untuk sayapahami begitupun bagi teman-teman yang lain, maka dari itu saya merasa senang dalam

64Observasi, Tanggal 25 Januari 2017

65Anugrah Purta Setiawan, siswa Akutansi kelas XI, Wawancara, 30 Januari 2017

66Ahya Ulumuddin, Siswa Akutansi kelas XI, Wawancara, 30 Januari 2017

mempelajari al-Qur’an, karena metode yang digunakan oleh guru adalah metode wafa (metode pembentukan otak kanan)”.67

4. Fikram Adi Maulana menambahkan bahwa:“dengan metode pembentukan otak kanan yang digunakan oleh guru, memudahkan saya dan teman-teman yang lain dalam membaca al-Quran, kami diajarkan pengenalan huruf terlebih dahulu dengan menampilkan video yang didalamnya bersisi gambar manusia yang di berikan nada, dengan video ini kami dimudahkan dalam mengenal huruf al-Qur’an”.68

Selain aktif membaca al-Qur’an di dalam kelas, siswa juga aktif membaca al-Qur’an di luar kelas seperti pada saat kegiatan tadarrus bersama yang dilakukan di kegiatan imtak, selama kegiatan berlangsung antusias siswa itu tinggi, terlebih lagi siswa jarang ada yang main-main pada saat kegiatan berlangsung mereka mencermati al-Qur’an yang mereka bacakan. Melihat antusias siswa yang begitu besar dalam kegiatan membaca al-Qur’an ini bisa disimpulkan bahwa minat siswa SMKN 1 Dompu itu tinggi.69Hal tersebut sesuai dengan pandangan siswa:

1. Rifadil Saputra siswa kelas XI Akuntansi mengatakan bahwa: “Selama mengikuti kegiatam membaca al-Qur’an disekolah banyak perubahan yang terjadi dalam bacaan saya, yang dimana dulunya bacaan saya banyak yang salah dalam hukum bacaan, sekarang sudah banyak yang saya perbaiki dalam hukum bacaan tersebut. Saya merasa senang mengikuti kegiatan membaca al-Qur’an karena selain bisa memperiki hukum bacaan juga memperlancar bacaan, saya mempunyai target bahwa di satu semester itu harus lancar dalam membaca al-Qur’an”.70

2. M. Rizqi Maulana juga mengatakan bahwa:“dengan mengikuti kegiatan membaca al-Qur’an ini saya ingin memperbaiki kesalahan dalam pengucapan huruf al-Qur’an yang dimana seorang guru terus mengevaluasi bacaan kita pada saat membaca al-Qur’an. hal ini sangat membatu saya dalam memperbaiki kesalahan dalam pengucapan huruf-

67Anang Ma’ruf, Siswa Akutansi kelas XI, Wawancara, 30 Januari 2017

68Fikram Adi Maulana, Siswa Akutansi kelas XI, Wawancara, 30 Januari 2017

69Observasi, Tanggal 3 Februari 2017

70Rifadil Saputra, Siswa Akutansi kelas XI, Wawancara, 30 Januari 2017

huruf al-Qur’an dan saya juga membaca al-Qur’an di rumah untuk memperlancar bacaan yang dilakukan di sekolah”.71

3. Muhammad Fazrul siswa kelas XI Akuntansi mengatakan bahwa:

“biasanya setelah saya membaca al-Qur’an di sekolah pasti dirumah akan saya ulangi, biasanya saya membaca al-Qur’an dirumah setelah saya shalat magrib, hal ini saya lakukan setiap hari untuk memperlancar bacaan dan untuk mengingat kembali penjelasan yang di jelaskan oleh guru di sekolah.72

Hasil penelitian yang dilakukan, bahwa secara umum minat membaca al- Qur’an siswa itu tinggi, ini terlihat dari aktivitas siswa dalam proses membaca al- Qur’an yang dimana siswa bukan saja membaca al-Qur’an di sekolah tetapi mereka juga membaca al-Qur’an di rumah untuk memperlancar bacaan yang dilakukan di sekolah.

C. Keadaan kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an di SMKN 1

Dalam dokumen peranan guru pendidikan agama islam dalam (Halaman 56-62)