• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

C. Hasil Penelitian

3. Kecukupan

pencapaianya. Peneliti juga menanyakan hal yang sama dengan mewawancarai kapala Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Merauke sebagai berikut:

“saya menilai Perbub No. 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting di Kabupaten Merauke cukup komprehensif dan dapat mengakomodir seluruh penanganan stunting di Distrik Tanah Miring. Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada implementasi di lapangan dan koordinasi antar sektor terkait. Kami terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya untuk memastikan semua kebutuhan terpenuhi”

(SL,wawancara 6 juli 2024 pukul 09:30-10:00)

Peneliti juga menanyakan hal yang sama dengan melakukan wawancara dengan para staf posyandu Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke sebagai berikut:

“Perbub Nomer. 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting di Kabupaten Merauke dirancang untuk mengakomodir penanganan stunting di seluruh distrik, termasuk Tanah Miring. Namun, efektivitasnya sangat tergantung pada implementasi dan koordinasi di lapangan. Sebagai staf posyandu, penting memastikan bahwa program dan intervensi di Tanah Miring sesuai dengan kebijakan tersebut serta terintegrasi dengan baik”

(CD,wawancara 5 juli 2024 pukul 11:30-12:00)

Hal yang sama ditanyakan peneliti dengan mewawancari informan 4 sebagai staf posyandu Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke sebagai berikut:

“Untuk menilai apakah peraturan ini mampu mengakomodir seluruh penanganan stunting di Distrik Tanah Miring, beberapa aspek perlu diperhatikan Kesesuaian dengan Kondisi Lokal, Ketersediaan Sumber Daya, Koordinasi Lintas Sekto,Pengukuran dan Evaluasi, Partisipasi Masyarakat, Fleksibilitas dan Adaptasi Jika Perbup No.

76 Tahun 2020 mencakup semua aspek di atas dengan baik, maka dapat dikatakan bahwa peraturan ini cukup mampu mengakomodir seluruh penanganan stunting di Distrik Tanah Miring. Namun, evaluasi lapangan dan feedback dari berbagai pihak, termasuk Anda sebagai staf posyandu, sangat penting untuk memastikan efektivitasnya dan melakukan perbaikan jika diperlukan”

(OV,wawancara 5 juli 2024 pukul 11:30-12:00)

Berdasarkan hasil wawancara oleh peneliti dengan para staf posyandu Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dapat dideskripsikan bahwa koordinasi sektor wilayah untuk penanganan stunting ini perlu kotmitmen yang kuat untuk menyelesaikan persoalan yang ada dan peningkatan pelayanan kesehatan dengan baik. Berikut ini peneliti melakukan wawancara dengan kepala Distrik Tanah Miring sebagai berikut:

“Sebagai Kepala Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, saya menilai Perbup Nomer 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting di Kabupaten Merauke cukup komprehensif. Namun, untuk memastikan seluruh penanganan stunting di Distrik Tanah Miring terakomodir secara optimal, diperlukan sinergi dan kolaborasi yang lebih intensif antara berbagai pihak, serta adaptasi dan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan di lapangan” (JR,wawancara 8 juli pukul 08:30-10:00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Distrik Tanah Miring peneliti dapat mendeskripsikan untuk mengoptimalkan segala bentuk program penanganan stunting harus bekotmitmen kuat antara para pihak yang bertanggung jawab untuk meningkatkan lebih baik dan melakukan monitoring secara berkala untuk melihat keberhasilan. Berikut ini peneliti melakukan wawancara dengan para staf puskesmas Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke sebagi berikut:

“siap dek. Mengenai masalah stunting ini cukup kompleks didalamnya karana melalui intervensi spesifik dari aspek sosial, pendidikan, dan perekonomian menjadi landasan utama penyebab bisa terdampak masalah stunting soal perbub No 76 tahun 2020 tentang rencana aksi daerah penanganan stunting di kabupaten merauke saya selaku staf puskesmas merasakan sudah bisa menjadi landasan bahwasanya perbub tersebut bisa mengakomidir kegiatan kegiatan program stunting terutama di wilayah distrik tanah miring namun masih ada beberapa kendala dibeberapa tempat di distrik tanah miring karena keterbatasan sumberdaya manusia dan

trasportasi kesehatan”(YN,wawancara 8 juli 2024 pukul 10:00- 10:30)

Berikut ini wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan staf puskesmas Distrik Tanah Miring sebagai beriku:

“kami selalu berkoordinasi dengan berbagai sektor pihak untuk melaksanakan penanganan stunting dan kalaborasi dengan beberapa masyarakat yang menjadi kader posyandu di kampung yang berada di wilayah distrik tanah miring sebagai jembatan tangan kita untuk melakukan program unggulan stunting dan monitoring sebagai tahapan keberhasilan program kita terlaksana” (MI,wawancara 8 juli 2024 pukul 10:00-10:30)

Berikut ini wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan staf puskesmas Distrik Tanah Miring sebagai berikut :

“siap mas. Untuk perraturan bupati No 76 tahun 2020 sudah terakomodir dengan baik sebagai kerangka kerja kita mas namun masih ada juga kendala dimana kita kurang nya sumberdaya untuk sebalokasi danaagai perpanjangan tangan kita dan dana desa yang kadang kurang mewadahi untuk pelaksanaan program untuk kegiatan selama proses monitoring perlu penguatan akan peran pemerintah setempat”(SN,wawancara 8 juli 2024 pukul 10:00- 10:30)

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan para staf puskesmas Distrik Tanah Miring dapat dideskripsikan Peraturan Bupati Nomer. 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting di Kabupaten Merauke dapat dikategorikan mampu mengakomodir seluruh penanganan stunting di Distrik Tanah Miring jika memenuhi tiga kriteri ika peraturan ini memenuhi ketiga kriteria di atas, maka dapat dikatakan bahwa peraturan tersebut mampu mengakomodir penanganan stunting di Distrik Tanah Miring. Berikut ini wawncara dilakukan peneliti kepada masyarakat Kampung Hidup Baru di Distrik Tanah Miring sebagai berikut:

“Sebagai masyarakat Kampung Hidup Baru di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, saya percaya bahwa Perbub No 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting sudah mampu mengakomodir seluruh penanganan stunting di daerah kami”(JW,wawancara 9 juli 2024 pukul 12:30-13:00) Berikut ini wawacara dilakukan oleh peneliti dengan masyarakat Kampung Amun Key sebagai berikut:

“Perbub Nomer 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting di Kabupaten Merauke memang memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk penanganan stunting. Namun, apakah aturan ini mampu mengakomodir seluruh penanganan stunting di Distrik Tanah Miring, termasuk Kampung Amun Key, sangat bergantung pada implementasinya di lapangan, dukungan sumber daya, dan koordinasi antar pihak terkait. Perlu pemantauan dan evaluasi secara terus-menerus untuk memastikan efektivitasnya” (Y,wawancara 9 juli 2024 pukul 13:00-13:30) Berikut ini wawacara dilakukan oleh peneliti dengan masyarakat Kampung Sumber Harapan sebagai berikut:

“siap mas untuk itu saya belum memahami tetapi secara dilihat dari pandangan saya di kampung kita kurang adanya kegiatan yang berkala mengenai penanganan stunting sehingga partisipasi masyarakat di kampung kami sangat kurang” (SO,wawancara 9 juli 2024 pukul 13:30-14:00)

Berikut ini wawacara dilakukan oleh peneliti dengan masyarakat Kampung Waninggap Say sebagai berikut:

“Sejauh ini, Perbub Nomer 76 tahun 2020 tentang rencana aksi daerah penanggulangan stunting di Kabupaten Merauke belum sepenuhnya mampu mengakomodir semua penanganan stunting di Distrik Tanah Miring, menurut pengalaman dari masyarakat di Kampung Waninggap karena masih belum meratanya informasi terkait kegiatan dan program stunting dan akses pelayanan kesehatan masih terkendala” (MA, wawancara 9 juli 2024 pukul 14:00-14:30)

Berikut ini wawacara dilakukan oleh peneliti dengan masyarakat Kampung Yaba Maru sebagai berikut:

“Peraturan Bupati Kabupaten Merauke Nomer 76 tahun 2020 tentang rencana aksi penanggulangan stunting memang memberikan dasar dan arahan untuk penanganan stunting di Kabupaten Merauke secara umum. Namun, untuk menilai apakah perbub tersebut mampu mengakomodir seluruh penanganan stunting di Distrik Tanah Miring, perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut. Evaluasi ini mencakup sejauh mana implementasi dan alokasi sumber daya yang tersedia, serta sejauh mana perbub tersebut dapat menjangkau dan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat di Kampung Yaba Maru”

(SS,wawancara 9 juli 2024 pukul 14:30-15:00)

Berikut ini wawacara dilakukan oleh peneliti dengan masyarakat Kampung Yaba Maru sebagai berikut:

“Dalam banyak kasus, implementasi peraturan seperti ini dapat menghadapi tantangan terkait dengan alokasi anggaran, pemahaman, dan ketersediaan sumber daya manusia yang memadai.

Jadi, penting untuk melihat lebih dalam bagaimana perbub ini diimplementasikan di tingkat distrik dan desa, termasuk distrik Tanah Miring, untuk memastikan bahwa seluruh penanganan stunting dapat benar-benar terselenggara dengan baik”

(AM,wawancara 9 juli 2024 pukul 15:00-15:30) 4. Perataan

Perataan memiliki arti keadilan yang diberikan atau diperoleh dari kebijakan publik. Implementasi kebijakan publik harus bersifat fair di semua sektor, dan lapisan masyarakat dapat merasakan hasil dari kebijakan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Perbub Nomer 76 tahun 2020 merupakan krangka kerja yang komprehensif untuk persoalan masalah stunting yang mencakip berbagai aspek mulai dari pencegahan, intervensi spesifik dan sensitif salah satu point kuat dari peraturan ini adalah keterlibatan masyarakat dalam implementasi program penanggulangan stunting lalu apakah perbub Nomer 76 tahun 2020 sudah terpenuhi kepentingan masyarakat di Distrik Tanah Miring mendapatkan

pelayanan kesehatan atas persoalan masalah pencegahan stunting peneliti melakukan wawancara sebagai hasil dari pernyataan yang ada dengan mewawancari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke sebagi berikut :

“Sebagai Kepala Dinas Kabupaten Merauke, saya dapat menyatakan bahwa implementasi Peraturan Bupati No 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting di Kabupaten Merauke terus kami evaluasi dan tingkatkan. Di Distrik Tanah Miring, beberapa capaian positif telah tercapai, namun masih ada tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan bahwa kepentingan masyarakat terkait penanggulangan stunting sepenuhnya terpenuhi.

Kami berkomitmen untuk bekerja lebih keras dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, gizi, serta edukasi kepada masyarakat setempat” (NM, Wawancara 5 juli 2024 pikul 10:30- 11:00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke peneliti mendeskripsikan implementasi peraturan bupati Nomer 76 tahun 2020 tentang rancana aksi daerah penangulangan stunting di Kabupaten Merauke perlu adanya optimalisasi peningkatan lagi yang lebih maksimal agar tujuannya tercapai dengan baik lagi dan sudah ada hasil posutif yang sudah mulai tercapai namun tetap selalu di monitoring secara berkelanjutan akan pencapaianya. Peneliti juga menanyakan hal yang sama dengan mewawancarai kapala Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Merauke sebagai berikut:

“saya menegaskan bahwa Peraturan Bupati Nomer 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting telah dilaksanakan di Distrik Tanah Miring dengan berbagai intervensi.

Meskipun ada kemajuan signifikan dalam beberapa aspek seperti peningkatan akses ke layanan kesehatan dan gizi, masih diperlukan upaya tambahan untuk memastikan bahwa seluruh kebutuhan masyarakat terpenuhi secara menyeluruh. Kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut”

(SL,wawancara 6 juli 2024 pukul 09:30-10:00)

Berikut ini wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan staf posyandu Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dengan menenyakan hal yang sama sebagai berikut :

“Program sosialisasi dan edukasi terkait stunting telah dilaksanakan secara intensif di Distrik Tanah Miring. Masyarakat telah diberikan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang baik, dan sanitasi yang bersih. Posyandu di setiap desa di Distrik Tanah Miring telah beroperasi dengan baik, menyediakan layanan kesehatan dasar, pemantauan tumbuh kembang anak, serta pemberian makanan tambahan bagi balita yang berisiko stunting”

(CD,wawancara 5 juli 2024 pukul 11:30-12:00)

Berikut ini wawancara dilakukan peneliti dengan staf posyandu sebagai berikut:

“Peraturan Bupati Nomer 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting telah memberikan dampak positif dan membantu memenuhi kepentingan masyarakat di Distrik Tanah Miring. Namun, upaya dan komitmen yang terus menerus diperlukan untuk memastikan semua tujuan program dapat tercapai dengan maksimal, terutama dalam menghadapi tantangan yang ada”

(OV,wawancara 5 juli 2024 pukul 11:30-12:00)

Berdasrkan hasil wawancara dengan para staf posyandu Dinas Kesehatan Merauke peneliti mendeskripsikan peraturan bupati Nomer 76 tahun 2020 memberikan kerangka kerja yang komperhensif dan sosoialiasai hingga hubungan kerja sama sudah diberikan kepada seluruh masyarakat yang berada di Distrik Tanah Miring. Berikut ini wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala Distrik Tanah Miring sebagai berikut:

“Sebagai Kepala Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, saya dapat menyampaikan bahwa implementasi Peraturan Bupati No. 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting telah berjalan, namun masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi untuk memastikan semua kepentingan masyarakat di Tanah Miring terpenuhi. Kami terus berupaya meningkatkan koordinasi antar lembaga dan melibatkan masyarakat dalam program-program

penanggulangan stunting untuk mencapai hasil yang lebih optimal”

(JR,wawancara 8 juli pukul 08:30-10:00)

Berikut ini wawancara dilakukan peneliti dengan para staf puskesmas di Distrik Tanah Miring dengan menenyakan hal yang sama sebagai berikut:

“saya menyatakan bahwa Peraturan Bupati Nomer 76 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting di Kabupaten Merauke sudah mulai diimplementasikan di distrik kami.

Beberapa program seperti sosialisasi gizi, peningkatan akses ke layanan kesehatan, dan penyuluhan kesehatan sudah berjalan.

Namun, masih ada tantangan dalam memastikan semua kebutuhan masyarakat terpenuhi, terutama di daerah yang sulit dijangkau.

Upaya terus dilakukan untuk mengatasi hambatan ini dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak di Distrik Tanah Miring”

(YN,wawancara 8 juli 2024 pukul 10:00-10:30)

Berikut wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan staf puskesmas sebagai berikut:

“iya mas kami terkendala hanya dari sumberdaya yang terbatas untuk program dan kegiatan posyandu selalu kita pantau dan monitoring secara berkelanjutan agar mendapatkan hasil yang optimal”(MI,wawancara 8 juli 2024 pukul 10:00-10:30)

Berikut ini wawancara yang dilakukan peneliti dengan staf puskesmas Distrik Tanah Miring sebagai berikut:

“hanya saya ingin sampaiakan bawahsanya kita juga di puskesmas dan di beberapa postu di kampung banyak keterbatasan terhadap pelayanan di karenakan aksesbilitas trasportasi kurang mewadahi dan peran pemerintah kampung harus lebih tegas dalam melihat persoalan seperti ini “(SN,wawancara 8 juli 2024 pukul 10:00- 10:30)

Berdasarkan hasil wawancara dengan para staf puskesmas Distrik Tanah Miring peneliti mendeskripsikan Peraturan Bupati Nomer 76 tahun 2020 tentang rencana aksi daerah penangulangan stunting di Kabupaten Merauke dalam implementasinya regulasi tersebut sudah berjalan hanya proses evaluasi

dan monitoring secara berkala yang di jalankan sehingga kendala yang terjadi bisa menjadi tolak ukur perbaikan selama proses pemantauan dan dalam distrik tanah miring masih banyak faktor yang mempengaruhi kasus kejadian stunting di Distrik Tanah Miring masih ada. Berikut ini wawancara yang dilakukan peneliti kepada Masyarakat Kampung Hidup Baru Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke sebagai berikut:

“kami merasa bahwa Peraturan Bupati No. 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting telah mulai memberikan dampak positif. Program-program yang diimplementasikan telah meningkatkan kesadaran dan akses terhadap gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak-anak, serta layanan kesehatan yang lebih baik di Puskesmas” (JW,wawancara 9 juli 2024 pukul 12:30-13:00)

Peneliti menenyakan hal yang sama kepada masyarakat Kampung Amun Key Distrik Tanah Miring memiliki pandangan berbeda dalam pernyataanya sebagai berikut:

“saya Sebagai masyarakat Kampung Amun Key di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, penerapan Peraturan Bupati Noner 76 tahun 2020 tentang Rancana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting belum sepenuhnya terpenuhi. Perlu terus dilakukan upaya untuk meningkatkan pemenuhan kepentingan masyarakat terkait dengan penanggulangan stunting di kampug kami” (Y,wawancara 9 juli 2024 pukul 13:00-13:30)

Berikut ini wawancara peneliti dengan masyarakat di Kampung Sumber Harapan Distrik Tanah Miring menanyakan hal yang sama:

“Sejauh ini, belum semua kepentingan masyarakat di Kampung Sumber Harapan, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, terpenuhi sesuai dengan Peraturan Bupati Nomer 76 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting

(SO,wawancara 9 juli 2024 pukul 13:30-14:00)

Berikut ini wawancara peneliti dengan masyarakat di Kampung Waninggap Say Distrik Tanah Miring menanyakan hal yang sama:

“mengindikasikan bahwa kepentingan dari Peraturan Bupati Nomer 75 tahun 2020 tentang Rancana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting mungkin belum sepenuhnya terpenuhi di kami Mungkin masih ada kendala dalam menyampaikan informasi dan edukasi terkait penanggulangan stunting kepada seluruh masyarakat di kampung Implementasi program penanggulangan stunting memerlukan sumber daya yang memadai, seperti fasilitas kesehatan yang memadai, suplemen gizi, dan pendampingan yang intensif, yang mungkin belum sepenuhnya tersedia di kita” (MA, wawancara 9 juli 2024 pukul 14:00-14:30)

Berikut ini wawancara peneliti dengan masyarakat di Kampung Yaba Maru Distrik Tanah Miring menanyakan hal yang sama:

“baik mas implementasi program mengenai permasalahan stunting di kampung kami ada tetapi setelah kegiatan selesai blum ada lagi proses monitoring secara berkala sehingga partisipasi masyarakat sekita kurang dalam ikut serta kepentingan masyarakat inginkan mengenai program yang berjalan harus ada evaluasi dan monitoring secara berkelanjutan untuk melihat keberhasilan” (SS,wawancara 9 juli 2024 pukul 14:30-15:00)

Berikut ini wawancara peneliti dengan masyarakat di Kampung Yaba Maru Distrik Tanah Miring menanyakan hal yang sama:

“iya dek mengenai kepentingan masyarakat dan lain hal saya belum bisa memberikan jawaban yang pasti namun kalau mengenai persoalan sudah ada kegiatan atau program stunting di kampung kami sudah pernah berjalan tetapi dari evaluasi dan monitoring program tersebut blum ada hasil yang memuaskan” (AM,wawancara 9 juli 2024 pukul 15:00-15:30)

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan masyarakat yang berada di kampung Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke peneliti dapat mendeskripsikan kurangnya evaluasi terhadap program atau pun kegiatan yang sudah ada di wilayah Distrik Tanah Miring dan keterbatasan fasilitas yang

berada di setiap postu di kampung-kampung sehingga mengakibatkan evaluasi terhadap program yang ada belum menghasilkan keberhasilan.