• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

C. Hasil Penelitian

5. Responsivitas/Responsiveness

berada di setiap postu di kampung-kampung sehingga mengakibatkan evaluasi terhadap program yang ada belum menghasilkan keberhasilan.

Berikut ini wawancara peneliti dengan kapala Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Merauke dengan menanyakan hal yang sama:

“saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda. Peraturan Bupati (Perbub) Nomer. 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting di Kabupaten Merauke telah dirancang dengan tujuan untuk memberikan kerangka kerja yang komprehensif dalam menangani masalah stunting.Perbub ini melibatkan berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur, untuk memastikan pendekatan yang holistik.

Kolaborasi antar-sektor sangat penting dalam menangani stunting yang disebabkan oleh berbagai faktor.Program ini juga melibatkan pemberdayaan masyarakat lokal melalui pelatihan dan penyuluhan, sehingga mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mencegah stunting di tingkat rumah tangga.Secara keseluruhan, Perbub Nomer 76 Tahun 2020 telah memberikan kerangka yang baik untuk menangani stunting di Kabupaten Merauke, termasuk di Distrik Tanah Miring. Namun, implementasi yang efektif membutuhkan komitmen bersama dari semua pihak terkait, serta penanganan terhadap berbagai tantangan yang ada” (SL,wawancara 6 juli 2024 pukul 09:30-10:00)

Berdasarkan hal tersebut peneliti juga menenyakan hal yang sama dengan para staf bagian posyandu Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke sebagai berikut:

“Ya, memiliki responsivitas yang baik: Perbub Nomer 76 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting di Kabupaten Merauke memberikan kerangka kerja yang jelas dan langkah-langkah konkret untuk menangani stunting di Distrik Tanah Miring. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan dan Posyandu” (CD,wawancara 5 juli 2024 pukul 11:30-12:00) Hal yang sama ditanyakan peneliti dengan staf posyandu Dinkes Kabupaten Merauke sebagai berikut:

“baik dek coba saya menjawab sesuai pemantauan saya memastikan pelaksanaan program yang terkoordinasi dan tepat sasaran. Dengan adanya regulasi ini, upaya penanggulangan stunting menjadi lebih sistematis dan terarah, sehingga meningkatkan responsivitas

terhadap masalah stunting” (OV,wawancara 5 juli 2024 pukul 11:30-12:00)

Maka berdasarkan hasil peneliti mendeskripsikan bahwa responsivitas masyarakat terhadap perbub Nomer 76 tahun 2020 sudah terdengar baik seluruh masyarakat terkhususnya di Distrik Tanah Miring di upayakan tetap komitmen untuk selalu memonitoring program-program yang sudah berjalan.

Berikut ini wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke:

“Sebagai Kepala Distrik Tanah Miring, saya berpendapat bahwa Perbub Nomer. 76 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting di Kabupaten Merauke memiliki responsivitas yang baik dalam menanggulangi persoalan stunting di distrik kami. Berikut adalah dua alasan singkat: 1.Koordinasi dan Sinergi Lintas Sektor: Perbub ini mengatur mekanisme koordinasi dan sinergi antara berbagai sektor, seperti kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat, yang sangat penting untuk pendekatan komprehensif dalam mengatasi stunting. Hal ini memastikan bahwa semua pihak terkait bekerja bersama-sama dan berbagi sumber daya serta informasi. 2.Intervensi Berbasis Bukti dan Data: Implementasi Perbub ini juga didasarkan pada data dan bukti ilmiah yang jelas mengenai kondisi stunting di distrik-distrik, termasuk Tanah Miring. Pendekatan ini memungkinkan untuk merancang intervensi yang tepat sasaran dan efektif sesuai dengan kebutuhan lokal, meningkatkan peluang keberhasilan dalam menurunkan angka stunting” (JR,wawancara 8 juli pukul 08:30- 10:00)

Peneliti menenyakan hal yang sama dengan para staf puskesmas Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke:

“saya berpendapat bahwa Peraturan ini mengintegrasikan berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan sanitasi, sehingga memberikan responsivitas yang lebih baik dalam menangani stunting di Distrik Tanah Miring.”(YN,wawancara 8 juli 2024 pukul 10:00-10:30)

Berikut ini juga hal yang sama ditanyakan peneliti dengan staf puskesmas Distrik Tanah Miring :

“Dengan adanya alokasi anggaran khusus untuk program penanggulangan stunting, kami memiliki sumber daya yang cukup

untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

diperlukan”(MI,wawancara 8 juli 2024 pukul 10:00-10:30)

Hal yang sama peneliti menanyakan dengan staf puskesmas Distrik Tanah Miring:

“Peraturan ini mencakup mekanisme pemantauan dan evaluasi yang jelas, sehingga kami dapat menilai efektivitas program secara

berkala dan melakukan penyesuaian jika

diperlukan”(SN,wawamcara 8 juli 2024 pukul 10:00-10:30)

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan para staf puskesmas Distrik Tanah Miring dapat mendeskripsikan responsivitas peraturan bupati Nomer 76 tahun 2020 untuk implementasinya di Distrik Tanah Miring untuk setiap kampung sudah berjalan dengan baik dengan kalaborasi kerjasama antara pihak puskesmas dan pemerintah setempat namun masih perlu meningkatkan proses pemantauan terus menerus untuk melihat keberhasilan dari regulasi pemerinta daerah keluarkan. Berikut ini wawancara peneliti dengan masyarakat yang berada di Kampung Hidup Baru Distrik Tanah Miring :

“Kami merasa bahwa Perbub Nomer 76 tahun 2020 telah menunjukkan responsivitas yang baik dalam menangani persoalan stunting di Distrik Tanah Miring. Program-program yang ada, seperti pemberian makanan tambahan dan edukasi kesehatan ibu dan anak, telah membantu mengurangi angka stunting di kampung kami” (JW,wawancara 9 juli 2024 pukul 12:30-13:00)

Peneliti menanyakan hal yang sama dengan mewawancara masyarakat yang berada di Kampung Amun Key:

“ya menurut saya masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan responsivitas Perbub ini. Misalnya, distribusi bantuan gizi dan akses layanan kesehatan yang belum merata, serta perlu adanya peningkatan sosialisasi dan pendidikan gizi di tingkat akar rumput agar hasilnya lebih optimal” (Y,wawancara 9 juli 2024 pukul 13:00-13:30)

Pandangan yang berbeda dikatakan juga oleh masyarakat kampung amun key karena kondisi kampung yang sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan namun peneliti juga menanyakan hal yang sama dengan masyarakat Kampung Sumber Harapan sebagai berikut:

“Sebagai masyarakat Kampung Sumber Harapan di Distrik Tanah Miring, saya merasa bahwa Perbub Nomer. 76 tahun 2020 tentang rencana aksi daerah penanggulangan stunting belum responsif dalam menangani persoalan stunting di daerah kami. Program dan bantuan yang dijanjikan seringkali terlambat datang dan tidak merata, sehingga banyak keluarga yang masih kesulitan mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk anak-anak mereka”

(SO,wawancara 9 juli 2024 pukul 13:30-14:00)

Berikut ini wawancara yang dilakukan peneliti dengan masyarakat Kampung Waninggap Say Distrik Tanah Miring:

“Kami juga melihat bahwa kurangnya pemantauan dan evaluasi dari pihak berwenang membuat program ini tidak berjalan efektif.

Banyak program yang dilaksanakan hanya sebatas formalitas tanpa adanya tindak lanjut yang serius untuk memastikan hasil dan dampaknya bagi masyarakat di Tanah Miring” (MA, wawancara 9 juli 2024 pukul 14:00-14:30)

Berikut ini wawancara yang dilakukan peneliti dengan masyarakat Kampung Yaba Maru Distrik Tanah Miring:

“saya melihat banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi yang memadai tentang program ini, sehingga tidak banyak yang mengetahui bagaimana cara mendapatkan bantuan atau apa yang harus dilakukan untuk mengurangi stunting” (SS,wawancara 9 juli 2024 pukul 14:30-15:00)

Berikut ini wawancara yang dilakukan peneliti dengan masyarakat Kampung Yaba Maru Distrik Tanah Miring:

“jadi dek Di beberapa daerah terpencil, akses ke layanan kesehatan masih sangat terbatas, sehingga implementasi program ini tidak merata dan sulit dijangkau oleh semua warga”(AM, wawancara 9 juli 2024 pukul 15:00-15:30)