• Tidak ada hasil yang ditemukan

KedisiplinanSiswa

Dalam dokumen SKRIPSI SURYANI - etheses UIN Mataram (Halaman 36-42)

BAB I PENDAHULUAN

F. KerangkaTeori

2. KedisiplinanSiswa

Konsep disiplin berkaitan erat dengan tata tertib, aturan atau norma dalam kehidupan bersama yang melibatkan orang banyak.

Dengan demikian disiplin berkaitan dengan siswa di sekolah adalah dapat dilihat dari ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap aturan dan tata tertib di sekolah.Secara sederhana, disiplin diartikan sebagai suatu ketaatan terhadap suatu kondisi sesuai dengan waktu, tempat, dan aturannya.71Artinya, segala sesuatu tindakan harus sesuai pada waktu, pada tempat, dan aturan yang telah ditetapkan.Bila dapat memenuhi ketiga dimensi tersebut di atas, maka seseorang sudah dapat dikategorikan memiliki disiplin.

Arti disiplin menurut Novan Ady Wiyani juga bila di lihat dari segi bahasa adalah “tata tertib dan ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan atau tata tertib”.72 Kata disiplin sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Latin, yaitu “disciplina” dan “discipulus” yang berarti perintah dan peserta didik”.73 Arti disiplin menurut Asy Mas’udi adalah “kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan

71Yusuf Suit dan Almasdi, Aspek Sikap Mental Dalam Managemen Sumberdaya Manusia,(Bogor:Ghia Indonesia, 2006), h.118.

72Novan Ady Wiyani, Manajemen Kelas “Teori dan aplikasi untuk menciptakan Kelas yang Kondusif ”,(Jogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), h.159.

73Ibid,..h.159.

22

tertidanteratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapapun”.74

Sementara Good’s dalam Dectoinary of Education pada Novan Ady Wiyani mengartikan disiplin sebagai berikut:

1) Proses atau hasil pengamatan atau pengendalian keinginan, motivasi,atau kepentingan guna mencapai maksud atau untuk mencapai tindakan yag lebih efektif.

2) Mencari tindakan terpilih dengan ulet, aktif, dan diarahkan sendiri walaupun menghadapi hambatan.

3) Pengendalian perilaku secara langsung dan otoriter dengan hukuman dan hadiah

4) Pengekangan dorongan dengan cara yang tidak nyaman bahkan menyakitkan.75

Jadi kedisiplinan atau ketekunan adalah alat untuk mengontrol manusia menjadi lebih baik agar tercapainya tujuan dengan menaati aturan-aturan yang di buat sendiri maupun aturan-aturan yang ada dalam sebuah lembaga atau sekolah. Maka dengan ketekunan seorang siswa akan dapat meraih apa yang diharapkannya.

Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap aturan dan tata tertib yang berlaku disekolahnya itu biasa di sebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa di sebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan, dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

74Asy Mas’udi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,(Yogyakarta: PT Tiga Serangkai, 2000),h.88.

75Novan, Manajemen,...h. 159-160.

23

Menurut Wikipedia bahwa disiplin sekolah “refers to students complying with a code of behavior often known as the school rulers”.76

Yang dimaksud dengan disiplin sekolah (School rule) tersebut, seperti: aturan tentang standar berpakaian (Standars of clothing), ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (psysical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis (psychological maltreatment).77

Sikap disiplin yang dilakukan seseorang atau peserta didik, hakekatnya adalah “suatu tindakan untuk memenuhi nilai-nilai tertentu”.78 Oleh karena itu, yang perlu dilakukan oleh para guru ialah menanamkan prinsip-prinsip disiplin kelas yang mengacu kepada nilai- nilai keagamaan dan nilai-nilai kepercayaan, nilai-nilai dan norma yangberlaku di masyarakat, nilai-nilai kekuasaan yang dimiliki oleh para guru, dan nilai rasional yang selalu berbasis pada akal yang cerdas dan sehat. Nilai-nilai tersebut tersurat dalam peraturan tata tertib suatu sekolah yang harus dipedomani oleh semua warga sekolah.

b. Macam-macam Disiplin

Dalam buku Novan yang berjudul “Manajemen Kelas (teori dan aplikasi untuk menciptakan kelas yang kondusif), membagi disiplin ini menjadi tiga konsep;

1) Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep otoritarian;

76Novan, Manajemen,...h. 160.

77Mulyasa, Implementasi Tingkat Satuan Pendidikann Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, (Jakarta:Bumi Aksara, 2010), h.191-192

78Abdul Hadis dan Nurhayati B., Psikologi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014),h. 86

24

Menurut konsep ini peserta didik dikatakan memiliki kedisiplinan yang tinggi jika mau duduk tenang sambil memperhatikan penjelasan guru saat sedang mengajar. Peserta didik diharuskan mengiyakan saja terhadap apa yang dikehendaki guru serta tidak boleh membantah. Dengan demikian, guru dapat dengan bebas memberikan tekanan kepada peserta didiknya agar peserta didik takut dan terpaksa mengikuti apa yang diinginkan oleh guru.

2) Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep permissive;

Menurut konsep ini, peserta didik harus diberikan kebebasan seluas-luasnya di dalam kelas. Tatatertib atau aturan-aturan di kelas dilonggarkan dan tidak perlu mengingat peserta didik.Peserta didik dibiarkan berbuat apa saja sepanjang itu menurutnya baik.

Dengan demikian, konsep permissive ini berlawanan dengan konsep otoritarian.

3) Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep kebebasan yang terkendali atau kebebasan yang bertanggungjawab; disiplin demikian memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk berbuat apa saja, tetapi konsekuensinya dari perbuatan itu haruslah ia tanggung. Konsep ini merupakan konvergensi dari konsep otorotarian dan permissive. Menurut konsep kebebasan aman terkendali, peserta didik memanglah diberikan kebebasan, tetapi peserta didik tidak diperbolehkan menyalahgunakan kebebasan tersebut karena tidak ada kebebasan yang mutlak di dunia ini, termasuk di Negara liberal sekalipun. Ada batas-batas tertentu yang harus diikuti oleh seorang dalam rangka kehidupan bermasyarakat termasuk juga kehidupan bermasyarakat dalam setting kelas.79

Kedisiplinan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Berkualitas atau tidaknya siswa sangat dipengaruhi oleh faktor yang paling pokok yaitu kedisiplinan, disamping faktor lingkungan, baik keluarga, sekolah, kedisiplinan serta bakat siswa itu sendri. Jika sekolah tidak berhasil menegakkan disiplin, maa tidak dapat dibayangkan alumni-alumni siswaseperti apa yang nantinya akan dihasilkan oleh sekolah tersebut.

79Novan, Manajemen...., h. 160-161

25

Disiplin pada sekolah bukanlah sekedar untuk kelancaran proses belajar mengajar. Melainkan harus dianut dan dijadikan kebutuhan sehari-hari dalam kehidupan, agar dapat menjadi alumni-alumni yang dapar diandalkan dan nantinya berguna di masyarakat serta disegani.

c. Aspek-aspek disiplin 1. Ketepatan

Ketepatan merupakan hal yang sangat signifikan dalam mencapai tujuan, karena dengan ketepatan, setiap apa yang dilakukan menjadi tidak sia-sia dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Ketepatan dalam hal ini bisa diartikan sebagai ketepatan dalam merencanakan dan ketepatan dalam bertindak.

2. Mengerjakan pekerjaan dengan baik

Pekerjaan merupakan rangkaian perbuatan tetap yang dilakukan oleh seseorang yang menghasilkan sesuatu yang dapat dinikmati, baik langsung maupun tidak langsung, baik hasil itu berupa jasa maupun barang.

Perbuatan di sini dapat diartikan sebagai gerakan teratur yang dilakukan dengan menggunakan anggota badan, panca indera, serta dikendalikan oleh pikiran, sehingga terdapat keserasian dalam gerakan, yaitu terdapatnya kodinasi yang tinggi pada anggota badan, panca indera dan pikiran. Perbuatan yang teratur merupakan suatu proses yang akan mewujudkan sesuatu yang bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

3. Mematuhi peraturan dan norma yang berlaku

Setiap wilayah atau tempat. Baik itu rumah, sekolah, tempat ibadah, tempat kerja, tempat hiburan dan sebagainya, pasti mempunyai aturan-turan tertentu yang harus dipatuhi oleh orang yang terlibat di dalamnya, hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi yang tertib demi kebaikan bersama.

Ketaatan terhadap setiap aturan, wajib dijalankan oleh setiap orang dan orang yang tidak taat di kategorikan menyimpang dan amoral.

Setiap tindakan yang menyalahi aturan akan menimbulkan konflik dan merugikan baik bagi dirinya maupun orang lain. Oleh karena itu kepatuhan terhadap aturan merupakan aspek penting dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.80

80Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya,,,, h. 35

26

d. Manfaat disiplin

Untuk mencapai dan memiliki ciri-ciri kepribadian yang unggul, pribadi diperlukan yang gigih, tekun dan disiplin.Selanjutnya Wardiman dalam Tu’u mengatakan “keunggulan-keunggulan tersebut baru dimiliki apabila dalam diri seseorang terdapat sikap dan perilaku disiplin”.81Disiplin inilah yang mendorong adanya motivasi, daya saing, kemampuan dan sikap yang melahirkan tujuh ciri keunggulan salah satunya adalah sikap pencapaian prestasi dalan rangka persaingan.

Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulan. Menyatakan disiplin itu penting karena alasan sebagai berikut:

1) Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, peserta didik berhasil dalam belajarya. Sebaliknya pesera didik yang kerap kali melanggar peraturan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.

2) Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif, disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.

3) Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian anak-anak menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.

4) Disiplin merupakan jalan bagi peserta didik untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran akan pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.82

81Ibid,,,h.38

82Ibid.., h.39

27

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin itu penting karena alasan yang muncul, karena kesadaran diri, peserta didik didik berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya peserta didik yang kerap kali melanggar peraturan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya, tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas, menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif, disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran, orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin, disiplin merupakan jalan bagi peserta didik untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja.

Dalam dokumen SKRIPSI SURYANI - etheses UIN Mataram (Halaman 36-42)