BAB III PEMBAHASAN
C. Tingkat keberhasilan Guru Akidah Akhlak Dalam Membina
82
“Karena jam pelajaran Akidah Akhlak hanya sekali dalam seminggu dan tentu saja pertemuan dan komunikasi saya dengn peserta didik di kelas hanya sekali dalam seminggu ketika jam pelajaran. Inilah yang membuat saya sulit dalam melakukan pendekatan dan mendorong siswa dalam menerapkan kedisiplinan di kelas maupun di Madrasah.112
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, bahwa peneliti melihat sisa-siswi kelas VIII MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan memang memiliki perbedaan karakter, hal itu peneliti amati dari keadaan peserta didik ketika dalam proses pembelajaran berlangsung, ada 3 orang siswa yang sedang tidur di kelas, didapatkan juga 10 orang yang merasa jenuh dan bosan dalam belajar, ketika guru Akidah Akhlak menyampaikan materi dan memberikan nasehat ada 3 orang siswa yang tidak menghiraukan perkataan gurunya.113
C. Tingkat keberhasilan guru Akidah Akhlak dalam Membina
83
rendahnya keberhasilan belajar siswa yang dapat dilihat dari penilaian belajar.
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru Akidah Akhlak dalam membina kedisiplinan siswa kelas VIII di MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan, maka dapat dilihat dari perbandingan nilai rata-rata ulangan harian siswa sebesar 67 dengan nilai rata-rata UTS siswa sebesar 81.
Maka diperoleh nilai nilai UTS lebih tinggi dibandingkan nilai ulangan harian sebesar 81>67, sehingga terdapat peningkatan nilai sebesar 14 %.
Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap proses belajar yang telah dilakukannya dan sekaligus juga untuk mengetahui keberhasilan mengajar guru, kita dapat menggunakan tingkat acuan sebagai berikut:
1. Istimewa/maksimal: apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai siswa
2. Baik sekali/optimal: apabila sebagian besar (80%-94%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa
3. Baik/minimal: apabila bahan pengajaran yang diajarkannya hanya 75%-84% di kuasai siswa.
4. Kurang: apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75%
dikuasai siswa.114
114Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,,,.h.270
84
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil temuan data dan pembahasan yang telah peneliti kemukakan sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Ada empat peranan yang diperankan guru dalam membina kedisiplinan siswa kelas VIII di MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan Tahun Pelajaran 2016/2017, yaitu: Peran guru sebagai pendidik, Peran guru sebagai pengajar, Peran guru sebagaipembimbing, danPeran guru sebagai motivator.
2. Kendala yang dihadapi guru Akidah Akhlak dalam membina kedisiplinan siswa kelas VIII di MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan Tahun Pelajaran 2016/2017 yaitu kendala sebagai pendidik kurangnya sarana dan prasarana dan jumlah peserta didik yang banyak, , kendala guru Akidah Akhlak sebagai pembimbing yaitu kurangnya komunikasi antara guru dan peserta didik dan kurang memahami keadaan individual dan karakter peserta didik, dan kendala guru Akidah Akhlak sebagai motivator yaitu guru tidak memahami karakter peserta didik.
3. Adapun tingkat keberhasilan guru Akidah Akhlak dalam membina kedisiplinan siswa adalah di lihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa sebesar 67 dan nilai rata-rata UTS sebesar 81.
85
B. Saran
Dengan tersimpulnya masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini, maka saran-saran demi mengatasi permasalahan siswa antara lain:
1. Bagi Siswa
Bagi siswa diharapkan untuk selalu mentaati peraturan yang sudah dibuat oleh Madrasah, karena pembiasaan disiplin pada setiap diri individu siswa dapat meningkatkan kualitas pendidikan siswa.
2. Bagi MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan
Hendaknya MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan dapat membina dan mempertahankan kedisiplinan siswa yang sudah terlaksana dan lebih mentertibkan lagi aturan Madrasah yang ada, agar siswa dapat lebih 2mendisiplinkan diri dan lebih bertanggung jawab dalam bersikap.
3. Bagi Guru
a. Diharapkan agar turut serta mengoptimalisasi proses belajar mengajar
b. Menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan peserta didik c. Diharapkan guru lebih memahami keadaan individual dan karakter
peserta didik.
4. Bagi Orang tua
a. Menciptkan suasana rumah yang harmonis,saling menghormati dan menghargai satu sama lainya.
b. Orangtau hendaklah dapat menjadi contoh yang baik dalam segala aspek kehidupannya bagi si anak.
86
c. Orang tua harus memperhatikan pendidikan anak-anaknya.
5. Peneliti Lain
Bagi peneliti lain diharapkan untuk melanjutkan penelitian yang serupa.
87
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib, et.al., 2006, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana
Abdul Hadis dan Nurhayati B, 2014, Psikologi dalam Pendidikan, Bandung:
Alfabeta
Abdurrahman An Nahlawi,1995, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, Jakarta: Gema Insani Press
Abdorrakhman Gintings, 2008, Esensi Praktis Belajar dan Mengajar, (Bandung:
Humaniora
Achsanuddin, 2013, Program Pengalaman Lapangan, LEPPIM IAIN Mataram Agus Soejanto,1995,Bimbingan Kearah Belajar yang Sukses, Jakarta:Rineka
Cipta
Ahmad Usman, 2008, Mari Belajar Meneliti, Yogyakarta: Indonesia.
Asy Mas’udi,2000, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Yogyakarta:
PT Tiga Serangkai
Deni Sultan Bahtiar,2012, Managemen Waktu Islami, Jakarta:Amzah.
Departemen Agama, 2010, Al-Qur’an dan Terjemahan Tafsir Perkata, Bandung:
PT. Sygma Examedia Arkanlema.
E.Mulyasa, 2005, Menjadi Guru PropesionalMenciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung : Remaja Rosdakarya
Emile Durkheim,1990, Pendidikan Moral Studi Teori Aplikasi Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Erlangga.
Evelin Siregar,2015, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Ghaliyah Indonesia.
Fathullah, 2007, Komunikasi Etika dan Hubungan Antara Manusia, Semarang:
CV. Duta Nusindo.
Guntur Tajalan,2012,Menumbuhkan Kreativitas dan Prestasi Guru, Yogyakarta:
Leksbang Pressindo
Haidar Putra Daulay, 2004,Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, Jakarta:Kencana
Hamzah, 2012,Profesi Kependidikan, Jakarta: Bumi Aksara
88
Hasbullah, 2009, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Wali Pers
Heryanto Sutedja, 1991, Mengapa Anak Anda Harus Belajar ?, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
IAIN Mataram, 2007, Pedoman Penulisan Skripsi, Mataram: Tim Penyusun IAIN Mataram
Ibnu ‘Athoillah As- Sukandari, 2005, Mutiara Ma’rifat, Surabaya: Bintang Usaha Jaya
M. Ali Hasan dan Mukti Ali, 2003,Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, 2000, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir,Jakarta: Gema Insani
Moh.Uzer Usman, 2011, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset
Mulyasa, 2010, Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta:Bumi Aksara
Najib Sulhan, 2006,Pembangunan Karakter Pada Anak, Surabaya:Intelektual Club
Novan Ady Wiyani, 2013, Manajemen Kelas “Teori dan aplikasi untuk menciptakan Kelas yang Kondusif ” Jogyakarta: Ar-Ruzz Media
Oemar Hamalik, 2001, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara Rusman, 2010, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru: Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Undang-UndangRI:, 2005, Nomor 20 tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional. Surabaya: Media Center.
Sahrun, 2014, Upaya Guru Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa, Mataram: IAIN Mataram.
Syaiful Bahri Djamarah, 2000, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:PT. Rineka Cipta
Slamento, 2010, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta:
Rineka Cipta
89
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian kualitatif Kuantitatif R&D, Bandung:
Alfabeta
Lexy J Moleong, 2001, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosda Karya.
Tulus Tu’u, 2004, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta:
Grafindo
UU No. 14 Tahun 2005, 2014, Guru dan Dosen, Jakarta: Sinar Grafika W. James Popham, Eva L. Baker, Teknik Mengajar secara sistematis
Wina Sanjaya, 2008, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Kencana
Yusuf Suit dan Almasdi,2006, Aspek Sikap Mental Dalam Managemen Sumber daya Manusia, Bogor:Ghia Indonesia
Zakiah Daradjat,dkk,2014, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta:
Bumi Aksara.
90
Lampiran-lampiran
91
92
93
94
95
96
99
100