BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
C. Kendala-kendala yang dihadapi guru Akidah Akhlak dalam
Perampuan
Dalam melakukan segala tindakan pasti ada masalah yang dihadapi, begitu pula dalam pembinaan kedisiplinan siswa kelas VIII di MTs Al- Ikhlashiyah Perampuan tidak terlepas dari permasalahan atau hambatan yang terjadi baik di dalam maupun dari luar madrasah.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru Akidah Akhlak beberapa kendala yang menjadi faktor penghambat guru Akidah Akhlak dalam memerankan diri untuk memberikan pelayanan siswa yang menjadi masalah dalam pembinaan kedisiplinan di sekolah. Adapun beberapa kendala yang dihadapi guru Akidah Akhlak dalam membina kedisiplinan siswa adalah sebagai berikut:
75Observasi, 16 Maret 2017.
62
a. Sebagai pendidik dan Pengajar 1. Sarana dan prasarana yang kurang
Uswatun Khasanah selaku guru Akidah Akhlah di MTs. Al- Ikhlashiyah Perampuan mengatakan bahwa:”ketika saya masuk ke dalam kelas khususnya kelas VIII untuk mengajar, saya menemukan kekurangan prasarana kelas seperti penghapus dan spidol hal ini terjadi karena sering hilang”.76
Kemudian peneliti mewawancarai Roni kelas VIII di MTs. Al- Ikhlashiyah Perampuan mengatakan bahwa saya dan teman-teman mengeluarkan iuran untuk membeli penghapus dan spidol karena tidak disediakan oleh pihak Madrasah dan itupun sering hilang.77
Berdasarkan observasi lanjutan yang penelit temukan sarana dan prasarana yang ada di MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan, semuanya baik hanya saja perlengkapan kelas yang mendukung proses pembelajaran masih kurang seperti kekurangan penghapus dan spidol,kurangnya kebersihan dan tempat pembuangan sampah dilingkungan madrasah, hal ini terlihat saat peneliti melakukan observasi, peneliti menemukan ada beberapa sampah yang berserakan di dalam kelas dan halaman madrasah seperti kertas- kertas dan plastik makanan.78
2. Jumlah peserta didik yang banyak
Di kelas VIII MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan memiliki jumlah peserta didik yang terbanyak diantara kelas-kelas yang lain,
76Uswatun Khasanah, Guru Akidah Akhlak MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan, Wawancara 16 Maret, 2017.
77 Roni, Siswa Kelas VIII B MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan, Wawancara 16 Maret 2017
78 Observasi, 16 Maret 2017
63
yang dimana di kelas VIII jumlah peserta didiknya sebanyak 30 orang siswa sedangkan di kelas lain jumlah peserta didiknya hanya berjumlah sekitar 15-20 saja. Karena jumlah peserta didik yang lebih banyak maka guru kesusahan dalam mengelola kelas sehingga kegiatan pembelajaran susah untuk dioptimalkan.79
Berdasarkan observasi diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa memang jumlah peserta didik di kelas VIII di MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan berjumlah 30 orang.perbedaan jumlah peserta didiknya yang idealnya antara 15-20 orang adalah peserta didiknya yang berjumlah 30 orangsusah untuk diatur dari pada jumlah siswa yang lebih sedikit, karena peserta didiknya yang sedikit lebih fokus untuk menerima pelajaran.80
b. Sebagai Pembimbing
Adapun kendala yang dihadapi guru dalam memerankan dirinya sebagai pembimbing adalahsebagai berikut:
1. Kurangnya komunikasi Guru Akidah Akhlak dengan siswa.
Kurangnya komunikasi yang dilakukan oleh guru Akidah Akhlak dengan peseta didik akan mempengaruhi tingkah laku peserta didik di kelas maupun di luar kelas, karena jika komunikasi langsung jarang dilakukan oleh guru kepada peserta didiknya, maka
79Uswatun Khasanah, Guru Akidah Akhlak MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan, Wawancara 16 Maret, 2017.
80Observasi, 16 Maret 2017
64
akan membuat peserta didik berbuat semaunya, tidak mendengarkan perintah dan nasehat gurunya.81
Berdasarkan observasi lanjutan, peneliti melihat bahwa ibu Uswatun Khasanah selaku guru Akidah Akhlak di kelas VIII di MTs.
Al-Ikhlashiyah Perampuan memang kurangmelakukan komunikasi dengan peserta didiknya, hal ini peneliti dapatkan ketika di dalam kelas, bu Uswatun Khasanah ketika di dalam kelas hanya melakukan persensi, menayakan keadaan siswa, menayakan tugas yang telah diberikan sebelumnya dan setelah itu langsung memulai kegiatan pembelajaran.82
2. Guru kurang memahami keadaan individual peserta didik
Mengenal peserta didik merupakan keharusan bagi guru dalam melaksanakan tugas kependidikan.Keadaan individual peserta didik memang tidak sama karena mereka berasal dari latar belakang dan keluarga yang berbeda-beda. Saya terkadang kenal wajah-wajah siswa akan tetapi namanya mereka yang masih belum saya tanda.83
Setelah peneliti melakukan observasi lanjutan, peneliti melihat, bahwa memang ibu Uswatun Khasanah selaku guru Akidah Akhlak kelas VIII di MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan, bahwa memang ibu Uswatun tidak sepenuhnya mengenal siswanya secara baik, karena masih ada kesalahan penyebutan nama siswanya ketika ibu Uswatun
81Uswatun Khasanah, Guru Akidah Akhlak MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan, Wawancara 16 Maret, 2017.
82Observasi, 16 Maret 2017
83Uswatun Khasanah, Guru Akidah Akhlak MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan, Wawancara 16 Maret, 2017.
65
meminta siswanya untuk mengerjakan tugas di depan kelas dan hal ini juga terlihat ketika bu Uswatun memanggil salah satu siswanya dengan sebutan nama yang salah.84
3. Sebagai motivator
Sebagai seorang motivator guru berperan aktif untuk mendorong semangat belajar peserta didik dan mendorongnya untuk selalu mentaati peraturan Madrasah sehingga tujuan pendidikan yang dinginkan dapat tercapai.
Adapun kendala yang dihadapi guru Akidah Akhlak dalam memerankan dirinya sebagai motivator dalam pembelajaran yaitu:Guru kurang memahami perbedaan karakter peserta didik
Jumlah peserta didik yang banyak (30) orang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya diterapkan kedisiplinan.Karena masing-masing peserta didik memiliki karakter yang berbeda-bedadan guru tidak begitu mudah untuk melakukan pendekatan dan memberi motivasi kepada peserta didik karena mengingat guru dan peserta didik hanya bertemu satu kali dalam seminggu dalam kelas.
“Karena jam pelajaran Akidah Akhlak hanya sekali dalam seminggu dan tentu saja pertemuan dan komunikasi saya dengn peserta didik di kelas hanya sekali dalam seminggu ketika jam pelajaran. Inilah yang membuat saya sulit dalam melakukan pendekatan dan mendorong siswa dalam menerapkan kedisiplinan di kelas maupun di Madrasah.85
84 Observasi, 16 Maret 2017
85Uswatun Khasanah, Guru Akidah Akhlak MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan, Wawancara 16 Maret, 2017.
66
Berdasarkan observasi lanjutan yang peneliti lakukan, bahwa peneliti melihat sisa-siswi kelas VIII MTs. Al- Ikhlashiyah Perampuan memang memiliki perbedaan karakter, hal itu peneliti amati dari keadaan peserta didik ketika dalam proses pembelajaran berlangsung, ada 3 orang siswa yang sedang tidur di kelas, didapatkan juga 10 orang yang merasa jenuh dan bosan dalam belajar, ketika guru Akidah Akhlak menyampaikan materi dan memberikan nasehat ada 3 orang siswa yang tidak menghiraukan perkataan gurunya.86
D. Tingkat keberhasilan guru Akidah Akhlak dalam membina