• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Pertumbuhan Ekonomi

Dalam dokumen PERDA RPJMD KAB.WONOGIRI 2021-2026 (Halaman 76-85)

Bab IX Penutup

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Pertumbuhan Ekonomi

Rata-rata penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2016-2020 terletak pada 3 (tiga) sektor paling dominan yang dapat dilihat pada distribusi persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Wonogiri, antara lain:

1. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (30,11%);

2. Sektor Industri Pengolahan (17,56%); dan

3. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor (16,19%).

Tabel 2. 6

Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2020

Kategori Uraian 2015 2016 2017 2018* 2019** 2020**

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 33,63 32,82 31,47 30,20 28,63 30,11 B Pertambangan dan Penggalian 3,44 3,41 3,30 3,31 3,15 3,13 C Industri Pengolahan 15,50 16,00 16,29 16,58 16,84 17,56 D Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 0,07 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

F Konstruksi 6,52 6,52 6,86 7,23 7,60 7,39

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 15,61 15,56 15,66 15,91 16,33 16,19 H Transportasi dan Pergudangan 5,98 5,90 6,12 6,29 6,58 4,48

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 2,29 2,34 2,36 2,34 2,42 2,37

J Informasi dan Komunikasi 0,73 0,74 0,84 0,89 0,94 1,10 K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,01 3,16 3,20 3,24 3,22 3,23

L Real Estate 0,74 0,74 0,75 0,75 0,74 0,74

M,N Jasa Perusahaan 0,38 0,41 0,43 0,44 0,46 0,45

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

3,06 3,04 3,05 2,93 2,90 2,89

P Jasa Pendidikan 6,28 6,46 6,67 6,85 7,07 7,10

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,96 0,98 1,02 1,04 1,07 1,20

R,S,T,U Jasa lainnya 1,73 1,79 1,85 1,88 1,93 1,92

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Laju pertumbuhan tiap sektor PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2020 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. 7

Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2020

Kateg ori

Uraian 2015 2016 2017 2018* 2019** 2020**

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

3,87 3,23 1,75 0,79 -0,15 4,07 B Pertambangan dan Penggalian 1,39 1,54 1,42 2,87 0,90 -2,19

C Industri Pengolahan 6,17 6,80 7,02 7,13 6,72 2,32

D Pengadaan Listrik dan Gas 4,81 8,60 6,29 4,55 4,45 5,25 E Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang

2,18 1,94 6,83 4,36 6,15 3,23

F Konstruksi 7,13 6,99 9,91 8,67 8,09 -2,78

Kateg ori

Uraian 2015 2016 2017 2018* 2019** 2020**

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

5,34 5,42 5,35 7,35 7,34 -1,35

H Transportasi dan Pergudangan 8,04 5,95 9,68 10,13 10,58 -34,00 I Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum

5,65 7,27 6,49 6,08 8,75 -2,29 J Informasi dan Komunikasi 9,41 8,67 18,26 14,49 11,97 17,63 K Jasa Keuangan dan Asuransi 6,45 9,87 5,27 5,47 4,88 1,42

L Real Estate 8,03 6,80 6,49 4,29 3,40 -0,19

M,N Jasa Perusahaan 8,58 10,13 8,73 6,35 9,64 -4,02

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

6,09 2,62 2,84 2,63 4,44 -1,12

P Jasa Pendidikan 7,55 7,55 8,56 8,50 7,85 -0,14

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

7,82 7,72 9,65 8,90 8,51 8,33 R,S,T,

U

Jasa lainnya 4,06 6,63 7,17 8,95 8,41 -1,40

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,40 5,25 5,32 5,41 5,14 -1,41 Sumber: BPS Kabupaten Wonogiri, 2021

Selain PDRB produksi, PDRB penggunaan yang PDRB yang mencerminkan Sisi pengeluaran menjelaskan PDRB untuk Konsumsi, baik konsumsi RT, Konsumsi Pemerintah dan Non Pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Perubahan Inventory, Export Barang dan Jasa dan Import barang dan Jasa.

Perekonomian Wonogiri tahun dalam periode 2015-2020 masih didominasi oleh Konsumi Rumah Tangga, dengan kontribusi rata rata 71,26%.

Konsumsi Pemerintah memberikan kontribusi rata-rata sebesar 7,15% dan Pembentukan Modal Tetap Bruto memberikan kontribusi rata-rata sebesar 20,03%. Dilihat dari pertumbuhan, dalam periode tahun 2015-2019, dengan mengabaikan tahun 2020 yang mengalami penurunan, Konsumsi Rumah Tangga tumbuh rata-rata sebesar 4,78%, Konsumsi Pemerintah tumbuh rata- rata sebesar 2,15% dan Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh, rata rata sebesar 5,08%.

Tabel 2. 8

Perkembangan PDRB Pengeluaran Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2015-2020

Komponen Pengeluaran 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 12.223.434,69 12.755.216,82 13.399.993,92 14.063.394,11 14.777.791 14.645.292 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 321.628,54 333.953,46 347.540,34 365.766,08 404.486 390.060 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1.317.547,45 1.323.796,09 1.352.388,70 1.379.465,39 1.436.383 1.374.360 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 3.408.234,79 3.560.393,89 3.818.790,27 4.019.968,42 4.201.382 4.007.864 5. Perubahan Inventori (47.783,85) (28.828,03) 48.146,44 93.549,80 117.798 221.575 6. Ekspor 8.993.893,43 9.520.308,37 9.981.617,07 10.510.642,78

7. Impor (9.239.756,48) (9.595.695,18) (10.127.978,97) (10.593.747,75)

Net Ekspor (245.863,05) (75.386,81) (146.361,90) (83.104,97)- 81.631 - 77.549

PDRB PENGELUARAN 16.977.198,56 17.869.145,42 18.820.497,77 19.839.038,83 20.856.209 20.561.602

Sumber: BPS Kabupaten Wonogiri, 2021

b. Laju Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan harga barang secara keseluruhan, peningkatan harga barang satu atau dua saja belum bisa dikatakan sebagai inflasi. Kenaikan harga secara terus-menerus mengakibatkan daya beli masyarakat menurun akibat kenaikan harga barang kebutuhan pokok.

Inflasi kalender Kabupaten Wonogiri tahun 2019 (Publikasi sampai dengan Oktober 2019) sebesar 1,6%. Capaian angka inflasi ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan target tahun 2018 sebesar 4,5% + 1%. Mengingat sejak akhir tahun 2019 BPS Kabupaten tidak berwenang menerbitkan angka Inflasi, maka untuk tahun 2020 menggunakan angka inflasi Kota Surakarta yang dihitung secara nasional, sebesar 1,38%. Berikut ini pertumbuhan inflasi Kabupaten Wonogiri tahun 2015 sampai 2020.

Sumber: Data diolah, 2021

Gambar 2. 11 Pertumbuhan Inflasi Kabupaten Wonogiri Tahun 2015-2020.

c. PDRB Per Kapita

PDRB per kapita merupakan rata-rata pendapatan yang diterima setiap penduduk selama satu tahun dalam suatu daerah. PDRB per kapita diperoleh dari hasil PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang bersangkutan. Pada tahun 2020, PDRB Perkapita Kabupaten Wonogiri atas dasar harga Konstan (ADHB) sebesar Rp 19,710 juta menurun disbanding PDRB per kapita tahun 2019 sebesar Rp 21,7 juta.

Pendapatan perkapita tahun 2019 (ADHK) tumbuh sebesar 4,87%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2018 sebesar 5,15%.

2016 2017 2018 2019 2020 18.763.780

19.744.000

20.653.117

21.795.890

19.710.559

Sumber: Data diolah, 2021.

Gambar 2. 12 Pertumbuhan PDRB per Kapita Harga Berlaku dan Harga Konstan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2015-2019

PDRB per kapita Kabupaten Wonogiri selama kurun waktu 5 tahun, terus mengalami kenaikan hingga tahun 2019, tetapi kenaikan ini masih berada dibawah tingkat PDRB per kapita Provinsi Jawa Tengah. Artinya tingkat kemakmuran Kabupaten Wonogiri masih berada dibawah rata-rata tingkat kemakmuran Provinsi Jawa Tengah, meskipun tingkat pertumbuhannya semakin meningkat setiap tahunnya. Berikut ini perbandingan PDRB per kapita Kabupaten Wonogiri dengan Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sampai 2019.

Sumber: Data diolah, 2021

Gambar 2. 13 Perbandingan PDRB Per Kapita Kabupaten Wonogiri dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2019

d. Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia

Berdasarkan kriteria Bank Dunia distribusi pendapatan penduduk Jawa Tengah dapat diukur menjadi tiga kelompok pendapatan. Sesuai kriteria Bank Dunia, pada tahun 2017-2020 distribusi pendapatan penduduk Kabupaten Wonogiri tergolong merata dengan posisi ketimpangan rendah, dan tingkat pemerataan pendapatan atar Kelompok Penerima Pendapatan semakin membaik. Pada tahun 2020 menunjukkan angka 18,09% pendapatan dinikmati oleh 40% penduduk berpendapatan rendah, sebesar 38,05% oleh 40% penduduk berpendapatan menengah, dan sebesar 43,85% oleh 20% penduduk berpendapatan tinggi.

Tabel 2. 9

Pemerataan Pendapatan Penduduk Menurut Kriteria Bank Dunia Tahun 2017-2020

Tahun

Kriteria Bank Dunia 40% Penduduk

Pendapatan Rendah

40% Penduduk Pendapatan Menengah

20% Penduduk Pendapatan Tinggi

2017 20,02 37,98 42,00

2018 17,13 37,18 45,69

2019 19,17 39,56 41,27

2020 18,09 38,05 43,85

Sumber: BPS Kabupaten Wonogiri, 2020

e. Indeks Williamson

Indeks Williamson merupakan ukuran yang dipergunakan untuk melihat kesenjangan antar daerah. Apabila angka Indeks Williamson semakin mendekati nol, maka menunjukkan kesenjangan yang semakin kecil dan bila angka indeks semakin mendekati satu maka menunjukkan kesenjangan yang semakin besar. Berikut perkembangan Indeks Williamson di Kabupaten Wonogiri.

2016 2017 2018 2019 2020

0,3066

0,3139

0,3185

0,3236

0,3041

Sumber : BPS Kabupaten Wonogiri, 2020 Gambar 2. 14

Indeks Williamson Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2020

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa, dari tahun 2016- 2020 angka Indeks Williamson di Kabupaten Wonogiri terus mengalami kenaikan yaitu dari 0,30662 menjadi 0,3236. Pada tahun 2020 Index Wilaimson ini membaik yang ditandai turunnya nilai index menjadi 0,3041.

Kenaikan nilai index pada periode tahun 2016-2020 menunjukkan bahwa trend ketimpangan pendapatan juga semakin meningkat. Adapun ketimpangan pendapatan antar wilayah di tahun 2016-2020 ini terutama disebabkan oleh tingginya perbedaan PDRB per kapita terutama di 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Wonogiri, Selogiri dan Ngadirojo yang memiliki perbedaan sangat tinggi atau melebihi rata-rata PDRB per kapita kecamatan se-Kabupaten Wonogiri. Sedangkan, di sisi lain masih terdapat beberapa kecamatan yang memiliki PDRB perkapita di bawah rata-rata PDRB kecamatan se-Kabupaten Wonogiri, yaitu diantaranya Kecamatan Jatiroto, Kismantoro, dan Bulukerto.

f. Penduduk Miskin

Kemiskinan di Kabupaten Wonogiri selama kurun waktu 2016 sampai 2019 mengalami penurunan akan tetapi pada tahun 2020 kembali mengalami peningkatan sebesar 0,61%. Penurunan jumlah penduduk miskin pada tahun 2016 hingga tahun 2019 jumlah absolutnya masih cukup besar. Hal ini ditunjukkan oleh persentase penduduk miskin yang terus menurun tiap tahunnya, yaitu dari 13,12% pada tahun 2016 menjadi 10,25% pada tahun 2019.Kenaikan pada tahun 2020 ini terjadi sebagai dampak dari terjadinya wabah pandemi global covid 19 sehingga berpengaruh pada perekonomian di Kabupaten Wonogiri. Berikut ini tabel jumlah dan persentase penduduk di Kabupaten Wonogiri tahun 2016 sampai 2020.

Tabel 2. 10

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2020

No. Tahun

Jumlah Penduduk BPS (Jiwa)

Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)

Persentase Penduduk Miskin

1 2016 951.975 124.830 13.12

2 2017 954.706 123.000 12.90

3 2018 957.106 102.840 10.75

4 2019 959.510 98.300 10,25

5 2020 961.580 98.280 10,86

Sumber : BPS Kabupaten Wonogiri, 2020

Sumber : BPS Kabupaten Wonogiri, 2020 Gambar 2. 15

Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2020

Selain itu, selama lima tahun terakhir jika dibandingkan dengan provinsi, persentase penduduk miskin di Kabupaten Wonogiri cenderung terus mengalami penurunan yang kemudian menjadikan persentase kemiskinan kabupaten berada di bawah dari provinsi. Berikut persentase perbandingan kemiskinan di Kabupaten Wonogiri dengan Provinsi Jawa Tengah..

Sumber : BPS Kabupaten Wonogiri, 2020 Gambar 2. 16

Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2020

Lebih lanjut, jika dibandingkan dengan konstelasi yang lebih luas, yaitu dengan kabupaten lain di Subosukawonosraten, pada tahun 2020 Kabupaten Wonogiri masih berada di posisi ke lima dengan 10,86%, setelah Kabupaten Sukoharjo (7,68%), Kota Surakarta (9,03%), Kabupaten Boyolali (10,18%), dan Kabupaten Karanganyar (10,28%),dalam hal persentase penduduk miskin paling rendah. Sedangkan posisi pertama penduduk miskin terendah adalah Kabupaten Sukoharjo dan yang tertinggi adalah Kabupaten Sragen. Secara lebih rinci, berikut perbandingan presentase

penduduk miskin di Kabupten Wonogiri dengan kabupaten/kota di Subosukawonosraten terhadap Provinsi Jawa Tengah.

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2020 Gambar 2. 17

Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di Subosukawonosraten terhadap Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020

Sedangkan secara keseluruhan, berdasarkan rata-rata kinerja penurunan kemiskinan kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah dan Subosukawonosraten pada kurun waktu empat tahun terakhir (2016-2020), Pada tahun 2020 Kabupaten Wonogiri merupakan kabupaten dengan kinerja penurunan cukup tinggi, yaitu berada pada posisi ke-4 se- Subosukawonosraten dan posisi ke-19 se-Provinsi Jawa Tengah.

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2020 Gambar 2. 18

Rata-Rata Kinerja Penurunan Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016-2020 (%)

Garis kemiskinan di Wonogiri pada tahun 2020 adalah Rp 341.643,00 perkapita perbulan, meningkat 24% dibanding tahun 2016 yang hanya mencapai Rp 275.507,00 perkapita perbulan. Lebih lanjut, posisi relatif Kabupaten Wonogiri dalam persebaran garis kemiskinan terhadap Provinsi Jawa Tengah termasuk dalam kategori garis kemiskinan rendah. Hal ini

ditunjukkan dengan garis kemiskinan kabupaten yang berada di bawah garis kemiskinan provinsi. Selain itu, kedudukan Wonogiri dalam hal kondisi garis kemiskinan adalah urutan ke-4 di Jawa Tengah dan ke-1 di Subosukawonosraten. Adapun posisi kedudukan ini sekaligus menunjukkan bahwa biaya hidup di Kabupaten Wonogiri tergolong rendah jika dibandingkan dengan kabupaten lain, baik itu di tingkat Subosukawonosraten maupun Provinsi Jawa Tengah. Secara lebih jelas, perbandingan garis kemiskinan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2019 Gambar 2. 19

Garis Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019

Dalam dokumen PERDA RPJMD KAB.WONOGIRI 2021-2026 (Halaman 76-85)