• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari seluruh pembahasan yang telah peneliti uraikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik suatau kesimpulan tentang Strategi Sosialisasi Lembaga Amil Zakat dalam Mempengaruhi Minat Muzakki Membayar Dana Zakat Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi di Lembaga Amil Zakat Dompet Amal Sejahtera Ibnu „Abbas NTB) sebagai berikut:

1. Lembaga Amil Zakat Dompet Amal Sejahtera Ibnu Abbas NTB melakukan beberapa strategi dalam mempengaruhi minat muzakki untuk mengeluarkan dana zakat baik dimasa normal maupun dimasa pandemi. Pada masa normal lembaga amil zakat dompet amal sejahtera ibnu abbas NTB menerapkan strategi seperti, sosialisasi secara langsung berupa turun langsung ke masyarakat, komunitas- komunitas dan lembaga-lembaga pendidikan yang ada dimasyarakat merupakan langkah awal dalam mensosialisasikan berbagai jenis program-program dalam upaya meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat untuk menyalurkan dana zakat melalui lembaga amil.

Selain itu juga lembaga amil zakat dompet amal sejahtera ibnu abbas NTB, memasang spanduk, penyebaran browsur dan kotak koin Infaq. Pada masa pandemi, lembaga amil zakat dompet amal sejahtera ibnu abbas NTB menerapkan strategi berupa pemanfaatan teknologi, meningkatkan kerjasama dengan Bank, meakukan kegiatan pelatihan pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan melakukan kegiatan sosialisasi langsung dimasa pandemi covid-19.

2. Lembaga Amil Zakat Dompet Amal Sejahtera Ibnu Abbas NTB memiliki kekuatan (Strength) berupa SDM yang baik, produk yang bermutu, Strategi sosialisasi yang bagus, laporan keuangan yang akuntable serta adanya keterbukaan manajemen pengelolaan zakat yang transfaran. Sedangkan kelemahan (Weaknesses) datri lembaga amil zakat dompet amal sejahtera ibnu abbas NTB adalah masih adanya program-program yang tidak berjalan dengan baik. Peluang (Opportunity) lembaga amil zakat dompet amal sejahtera ibnu abbas NTB yaitu adanya peluang untuk kerjasama dengan lembaga

83

pemerintah, penerapan teknologi yang lebih efisien dan adanya harapan Muzakki yang tinggi atas keberadaan lembaga ami.

Ancaman (Thearts) lembaga amil zakat dompet amal sejahtera ibnu abbas NTB yaitu kurangnya kesadaran Muzakki untuk mengelurakan dana ZIS di lembaga amil dan faktor ekonomi masyarakat yang menurun dan adanya munculnya pandemi COVID- 19.

B.Implikasi Teoritis

Berdasarkan hasil penguji yang telah dilakukan pada bab-bab terdahulu, maka hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi implikasi teoritis sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zakat, infaq dan shadaqah harus berkolaborasi menjadi satu kesatuan dengan teori pemberdayaan menurut Megan Mc Ardle dalam mengembangkan hubungan serta menciptkan kekuatan baru agar dapat membentuk reputasi dan peran yang baik terhadap pengelolaan potensi ekonomi islam untuk kemaslahatan umat

2. Penelitian ini juga ditunjukkan bahwa zakat tidak hanya memiliki nilai ibadah sebagai rukun Islam namun zakat sebagai media yang mampu memiliki peran sebagai solusi sehingga dapat meningkatkan nilai dan manfaat zakat itu sendiri

C.Saran

1. Bagi lembaga amil zakat dompet amal sejahtera ibnu abbas NTB untuk terus meningkatkan citra lembaga dalam meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) agar terus berkembang mengikuti zaman dalam rangka meningkatkan efektivitas lembaga.

2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih memperluas bahasan, tidak hanya pada aspek sosialisasi saja tetapi lebih kepada sudut pandang pendistribusian ataupun pengelolaan secara meluas.

84

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, “Potensi dan Peran Zakat dalam Mengentaskan Kemiskinan di Kota Medan,” Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1 no. 1 Desember 2012 Abidin, Hamid dan Kurniawati, Galang Dana Ala Media Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 1995

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2009

Ahmad Gaus, Filantrofi dalam Masyarakat Islam, Jakarta: PT Elex Media Komutindo, 2008

Adi Parastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitian, Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2011

Al-Furqaan Hasbi, 125 Masalah Zakat, Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,, 2008

Afrina, Dita. Manajemen Zakat di Indonesia Sebagai Pemberdayaan Ekonomi umat."EkBis: Jurnal Ekonomi dan Bisnis 2.2 2020

Dian Purnamasari, Analisis Strategi Penghimpunan Zakat dengan Pendekatan Busines Model Canvas, Human Falah: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam 1, no. 2 Juli 2017

Damsar, Pengantar Sosioogi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011

Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran, Yogyakarta, CV Budi Utama, 2017

Donni Juni Priansa, Pengembangan Strategi dan ModelPembelajaran, Bandung: CV Pustaka Setia

Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Moderen, Jakarta: Gema Insani, 2002

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2010

85

Erika Amelia, “Penyaluran Dana Zakat Produktif Melalui Pola Pembiayaan Studi Kasus BMT Baitul Ummah Bogor,” Signifikan, Vol. 1 no 2 Oktober 2012:

Elvinaro Ardianto. Metode Penelitian untuk Publik Relations, Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011

Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Jakarta: PT Grasindo, 2006

Fiqhyany, dkk. “Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Niat Muzzakki Membayar Dana Zakat, Infaq, Shadaqah Pada Yayasan Nurul Hayat Cabang Tuban,” Jestt, Vol. 1 no. 11 November 2014 Husain Umar, Desain Peneitian Manajemen Strategi, Jakarta: PT

Rajagrapindo Persada, 2010

Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara 2014), Cet. Ke-5

Husain Umar, Desain Peneitian Manajemen Strategi, (Jakarta:i PT Rajagrapindo Persada, 2010)

Jamil menulis Tesis dengan judul: “Strategi Pemasaran Penghimpunan Dana Zakat, Infaq dan Shodaqoh pada Badan Amil Zakat” (Studi Kasus Badan Amil Zakat Kabupaten Wonosobo, Tesis, IAIN Walisongo Medan, 2012

Komanto Sunarto, Pengatar Sosialisas, Jakarta: Lembaga Penerbit Fak.

Ekonomi UI 2000, Edisi ke-2

Kamaruddin Batubara, Model BMI Syariah, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2020

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014

M Nur Rianto Al Arif, “Optimalisasi Peran Zakat Dalam Memberdayakan Perekonomian Umat,” Ulul Albab, Vol. 14, no. 1 Tahun 2013

86

Maman Abdul Djaliel, Prinsip Strategi Dakwah Jakarta: Prenada Media, 1997

Makmum Khairani, Psikologi Belajar, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014

Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana, 2012

M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana, 2007, Cet. Ke- 1

Makmum Khairani, Psikologi Belajar, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014

M. Syukron Maksum, Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, 2012

Michael A. Hitt, dkk, Manajemen Strategis Menyongsong Era Persaingan Globalisasi, Jakarta: Erlangga, 1997

Nur Rianto Al Arif, Dasar Dasar Ekonomi Syariah, Solo: PT Era Adicitra Intermedia, 2011

Noor Juliansyah, Metode Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah Jakarta: PT Kencana Prenada media group, 2011

Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Jakarta: PT. Rineka Putra

Pearce Robinson, Manajemen Strategi Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1997

Rosna Kurnia, Pengaruh Promosi Terhadap Minat Masyarakat Menjadi Filantropis Zakat (Muzakki) pada Lembaga Amil Zakat di Kota Ambon”,Jurnal Studi Agama-agama 16, no 1, Januari 2020

Richard Osborne dan Borin Van Loon, Mengenal Sosiologi For Begginer, Bandung: Mizan, 1996

Setiawan, Iwan. “Strategi Pemberdayaan Dana Zakat Produktif di Baznas Kota Bandung Dalam Meningkatkan Perekonomian Umat,” Adliya, Vol. 10, no 2 Juni 2016

87

Satrio, dkk. “Analisis faktor pendapatan, kepercayaan dan religiusitas dalam mempengaruhi minat muzakki untuk membayar zakat penghasilan melalui lembaga amil zakat,” Simposium Nasional Akuntansi XIX 1.4 2016

Satria Darma, “Analisi Persepsi Muzakki Terhadap Pereferensi dan Keputusan Memili Lembaga Amil Zakat, Studi Kasus di Kota Medan dan Sekitarnya, Tesis, UIN Sumatra Utara, 2017,

Sudirman, Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas, Malang: UIN Malang Press 2007

Sanapiah Faisal, Format Penelitian Sosial, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, Cet. Ke-10

Sugiyono, Metode Peneitian Bisnis, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&, Bandung: Alfabeta, 2008

Sondang P. Siagian, Manajemen Strategi, Jakarta: Bumi Aksara, 1995 Sedermayanti, Manajemen Strategi,Bandung: PT. Refika Aditama, 2014 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT Reflika Aditama,

2010

Ziyan Lutfiani Noor Falah, “Strategi Marketing Dompet Dhuafa dalam Peningkatan Kepercayaan Muzakki, Tadbir:Jurnal Manajemen Dakwah 1 no.2 2016

88

LAMPIRAN

89

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Identitas Diri

Nama : Khaerul Fahmi

Tempat, Tanggal Lahir : Belencong, 27 Mei 1997 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama :Islam

Alamat : Jalan Raya Tanjung, Desa Midang, Dusun Belencong, Kecamatan Gunungsari, Kab.

Lombok Barat.

Nomer Hp : 087754373563

Email : fkhaerul76@gmail.com

Nama Ayah : Suhaedi Husen

Nama Ibu : Erni Wati

Riwayat Pendidikan:

a. MI NW Belencong : 2009

b. MTS NW Belencong : 2012

c. MAN 2 Mataram : 2015

d. Universitas Islam Negeri Mataram : 2019 Pengalaman Organisasi

a. Ketua Kepemudaan Desa Midang 2019-2024

b. Anggota Kepemudaan Kabupaten Lombok Barat 2019-2024 c. Anggota PCNW Kecamatan Gunungasri 2020

d. Anggota REMAS 2017-2021

Mataram, Desember 2021

Khaerul Fahmi

90

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana bentuk strategi sosialisasi LAZ DASI dalam menghimpun dana zakat sebelum dan sesudah covid-19?

2. Apa yang membedakan strategi sosialisasi LAZ DASI sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

3. Apakah dengan strategi sosialisasi di masa pandemi ini berpengaruh pada peningkatan minat muzakki membayar dana zakat sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

4. Apa yang menjadi keebihan dari strategi sosialisasi yang dibuat sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

5. Apa kelemahan dari strategi sosialisasi dana zakat sebelum dan sesudah pandemi covid-19

6. bagaimana peluang kedepan strategi sosialisasi LAZ DASI yang saat ini sedang berjalan?

7. Bagaimana bentuk ancaman bagi LAZ DASI dalam menjalankan strategi sosiaisasi pada saat pandemi covid-19?

8. Bagaimana keepektifan strategi sosiaisasi yang sedang berjalan dalam mempengaruhi minat muzakki membyar dana zakat?

9. Apakah ada peningkatan atau penurunan dana zakat yang dihimpun oleh LAZ DASI baik sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

10. Lembaga-lembaga apa saja yang menjadi sasaran LAZ DASI dalam menghimpun dana zakat?

11. Apa saja target yang ingin dicapai LAZ DASI di masa pandemi covid-19?

91

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Tarsito

Jabatan : Direktur Utama LAZ DASI NTB

Hari/ Tanggal Wawancara : 8 September 2021

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana bentuk strategi sosialisasi LAZDASI dalam menghimpun dana zakat sebelum dan sesudah covid- 19?

1. Sebelum pandemi Tetap turun ke masyarakat, komunitas-komunitas untuk menyampaikan program program yang sudah di jalankan sekalian mengajak masyarakat menjadi donatur atau muzakki di LAZDASI NTB

2. Sesudah pandemi kami tetap meakukan sosialisasi namun dengan jumah yang terbatas dan kami dari lembaga juga mengaktifkan sosial media untuk sosialisasi, menyebarkan pamphlet

2. Apa yang membedakan strategi sosialisasi LAZDASI sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

1.Sebelum pandemi kami dari lembaga bisa turun ke masyarakat secara luas dan banyak orang . 2. Setelah pandemi dibatasi kepada

komunitas-komunitas yang jumlahnya lebih sedikit disertai juga dengan siar online atau pubikasi secara online untuk menyampaikan program harian lembaga dengan program yang ril dari lembaga maka memudahkan untuk menarik donatur atau muzakki untuk membayar dana zakat.

3. Apakah dengan strategi sosialisasi di masa pandemi ini berpengaruh pada peningkatan minat muzakki membayar dana zakat sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

1.Sebelum pandemi minat muzakki tetap mengalami peningkatan dan tentunya bisa secara mudah menjemput donatur dan bertatap muka secara langsung

2. Sesudah pandemi dan pada awal

92

pandemi terjadi penurunan dari minat muzakki ataupun dana zakat namun saat ini dana zakat terus mengalami peningkatan di setiap tahun.

4. Apa yang menjadi kelebihan dari strategi sosialisasi yang dibuat sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

1. Sebelum pandemi kelebihannya bisa bertemu dan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat dan leluasa

2.Sesudah pandemi lebih banyak online dan sebagainya memanfaatkan media-media yang ada agar tidak ketinggalan dan bukan menjadi alasan dengan media online ini tidak bisa melakukan sosialisasi namun dengan online bisa jangkauan lebih luas tidak hanya lokal yang ada di NTB tapi justru donasi ini bisa dari seluruh Indonesia.

5. Apa kelemahan dari strategi sosialisasi dana zakat sebelum dan sesudah pandemi covid-19

1.Tidak bisa bertemu secara langsung

6. Bagaimana peluang kedepan strategi sosialisasi LAZDASI yang saat ini sedang berjalan?

1.Peluang sangat besar dan perlu di tingkatkan seain itu Kami menyiapkan devisi yang khusus untuk menggarap digital marketing, 7. Bagaimana bentuk ancaman

bagi LAZDASI dalam menjalankan strategi sosiaisasi pada saat pandemi covid-19?

1.Tidak ada ancaman justru potensinya besar kami harus berkreasi sebaik mungkin pada saat ini.

8. Bagaimana keepektifan strategi sosiaisasi yang sedang berjalan dalam mempengaruhi minat muzakki membyar dana zakat?

1. Sangat efektif memang dengan sering sosialisasi banyak dikenal dan harus terjadwal ke lembaga- lembaga yang lain.

9. Apakah ada peningkatan atau penurunan dana zakat yang dihimpun oleh LAZDASI baik

1. Di awal pandemi terjadi penurunan namun tidak begitu besar dan sampai saat ini dana zakat yang di

93 sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

himpun oleh lembaga tetap terjadi peningkatan setiap tahun.

10. Lembaga-lembaga apa saja yang menjadi sasaran LAZDASI dalam menghimpun dana zakat?

1. Lembaga pendidikan ataupun lembaga kepemerintahan, TPQ, majlis taklim

11. Apa saja target yang ingin dicapai LAZDASI di masa pandemi covid-19?

1. Bisa mencapai amanah dari pemerintah ataupun BAZNAS

bahwa bisa mencapai

penghimpunan dana sebanyak 20 Miliar per tahun artinya setiap tahun tercapai dan setip bulan bisa mengolah dana kepercayaan itu sebanyak 2 miliar

94

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Evi Yuliani

Jabatan : Direktur Keuangan LAZ DASI NTB

Hari/ Tanggal Wawancara : 16 Juni 2021

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana bentuk strategi sosialisasi LAZDASI dalam menghimpun dana zakat sebelum dan sesudah covid- 19?

1. Sebelum covid kami kebanyakan menjemput donator ke rumah masing-masing dan kami sosialisai ke sekolah-sekolah, majis ta‟lim, istansi-istansi dan remaja masjid.

2. Setelah covid-19 kontak fisik dibatasi jadi di alihkan strategi lebih banyak melalui media sosial, funding melalui medsos, gope atau ovo, dan sekarang donatur bisa mengeluarkan dana zakat dengan mentransfer

3.Ada beberapa yang minta untuk di datengin sosiaisasi dan mengadakan pelatihan pemberdayaan seperti pelatihan pembuatan telur asin sekaian sosialisasi program menyebar kenclengan dan banyak untuk meminta di datengin untuk peatihan dan ada pelatihan maggot itu pakan ikan, pakan ternak dari larva lalat sudh ada prodaknya target untuk bersih lingkungan dengan kerja sama dengan lingkungan untuk mengatasi sampah dengan mengelola sampah dengan salahsatunya budidaya maggot, peatihan pembuatan kerepek, abon ikan,

2. Apa yang membedakan strategi sosialisasi LAZDASI sebelum dan sesudah pandemi

1.Sebelum pandemi kami bisa melakukan sosialisasi dengan mengumpulkan masa sebanyak

95

covid-19? banyaknya dan tentunya untuk

muzakki membayar dana zakat 2.Setelah pandemi kami dari lembaga

bisa mengumpulkan masa sampai 20 orang dan kebanyakan melalui media sosial seperti fb,wa dan instagram

3. Apakah dengan strategi sosialisasi di masa pandemi ini berpengaruh pada peningkatan minat muzakki membayar dana zakat sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

1. Sebelum pandemi minat muzakki untuk membayar dana zakat selalu meningkat serta kepercayaan yang sudah melekat kepada lembaga untuk membayar dana zakat

2.Awal pandemi menurun tetapi setelah awal mei meningkat karna romadhon dan berkerja sama dengan relawan-relawan dan ada peningkatan tidak banyak hanya 5 persen

4. Apa yang menjadi keebihan dari strategi sosialisasi yang dibuat sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

1. Sebelum pandemi kami bisa mengumpulkan masa dengan jumlah banyak, otomatis dana zakat bertambah

2. Sesudah pandemi tidak ada perkumpulan masa sehingga kami berpikir untuk membuat kana-kanal ziswaf untuk memudahkan para donatur mentransfer

5. Apa kelemahan dari strategi sosialisasi dana zakat sebelum dan sesudah pandemi covid-19

1. Sebelum pandemi tidak ada kelemahan dan strategi semua berjalan lancer

2. Sesudah pandemi kami tidak bisa bertatap muka secara langsung sebagai bentuk silaturrahmi kami 6. Bagaimana peluang kedepan

strategi sosialisasi LAZDASI yang saat ini sedang berjalan?

1.Peluang sangat besar dan perlu di tingkatkan selain itu Kami menyiapkan devisi yang khusus untuk menggarap digital marketing dan pemasaran terkait dengan dana zakat.

96 7. Bagaimana bentuk ancaman

bagi LAZDASI dalam menjalankan strategi sosiaisasi pada saat pandemi covid-19?

1. Tidak ada ancaman justru potensinya besar kami harus berkreasi sebaik mungkin pada saat ini dan tentunya semangat untuk mengumpukan dana zakat sangat tinggi bagi kami dan lembaga.

8. Bagaimana keepektifan strategi sosiaisasi yang sedang berjalan dalam mempengaruhi minat muzakki membyar dana zakat?

1. Sangat efektif memang dengan sering sosialisasi banyak dikenal dan harus terjadwal ke lembaga- lembaga yang lain dan seluruh instansi kepemerintahan ataupun masyarakat setempat.

9. Apakah ada peningkatan atau penurunan dana zakat yang dihimpun oleh LAZDASI baik sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

1. Pada awal pandemi dana zakat menurun namun penurunan tidak begitu signifikan dan sampai saat ini dana zakat terus meningkat di setiap tahunnya.

10. Lembaga-lembaga apa saja yang menjadi sasaran LAZDASI dalam menghimpun dana zakat?

1.Lembaga pendidikan ataupun lembaga kepemerintahan, TPQ, majlis taklim dan organisasi kepemudaan yang ada tingkat desa ataupun dusun.

11. Apa saja target yang ingin dicapai LAZDASI di masa pandemi covid-19?

1.Target yang ingin dicapai saat ini tentunya dana zakat yang di himpun mengalami peningkatan di setiap bulan terebih peningkatan disetiap tahunnya

97

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Olla Kusuma

Jabatan : Direktur Fundraising LAZ DASI NTB Hari/ Tanggal Wawancara : 16 juni 2021

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana bentuk strategi sosialisasi LAZ DASI dalam menghimpun dana zakat sebelum dan sesudah covid- 19?

1. Sebelum covid-19 kami dari lembaga melakukan beberapa kegiatan funding muai dari sekoah tingkat TK, SD dengan safari dongeng. Untuk tingkat SMP dan SMA kami mengisi imtaq rutin, untuk ibu-ibu majlis ta‟lim dengan mengisi kajian umum atau khusus, kajian keluarga, kajian mengatur ekonomi keluarga dan di perkantoran kami masuk saat jam imtaq di hari jum‟at

2. Setelah covid-19 kegiatan masih ada yang berjalan ada yang total tidak berjalan dan tergantung permintaan dari komunitasnya 2. Apa yang membedakan

strategi sosialisasi LAZ DASI sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

1.Sebelum pandemi bebas berkumpul hingga 1.000 orang dan pastinya perolehan dana zakat banyak 2. Sesudah pandemi paling banyak

berkumpul 20-30 orang tetapi perolehan tetap banyak di karenakan kesadaran masyarakat dalam berbagi serta paham sedekah adalah penjaga keluarga dari marabahaya

3. Apakah dengan strategi sosialisasi di masa pandemi ini berpengaruh pada peningkatan minat muzakki membayar dana zakat sebelum dan

1. Sebeum pandemi kami bisa menjemput para muzakki kapan saja.

2. Setelah pandemi berpengaruh dari jumlah maupun dari cara

98

sesudah pandemi covid-19? penyerahannya namun stransfer adalah solusi sehingga meningkat jumlah donator mentransfer.

4. Apa yang menjadi keebihan dari strategi sosialisasi yang dibuat sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

1. Sebelum pandemi kami bisa mengumpulkan masa dengan jumlah banyak, otomatis dana zakat bertambah

2. Sesudah pandemi tidak ada perkumpulan masa sehingga kami berpikir untuk membuat kana-kanal ziswaf untuk memudahkan para donatur mentransfer

5. Apa kelemahan dari strategi sosialisasi dana zakat sebelum dan sesudah pandemi covid-19

1. Sebelum pandemi tidak ada kelemahan dan strategi semua berjalan lancer

2. Sesudah pandemi kami tidak bisa bertatap muka secara langsung sebagai bentuk silaturrahmi kami 6. Bagaimana peluang kedepan

strategi sosialisasi LAZDASI yang saat ini sedang berjalan?

1. Harus selalu optimis dengan krteatifitas, dinamis, beragam program, kemudahan mentransfer akan menunjang perolehan dana zakat kedepannya

7. Bagaimana bentuk ancaman bagi LAZDASI dalam menjalankan strategi sosiaisasi pada saat pandemi covid-19?

1.Tidak ada ancaman bagi lemabaga namun ancaman kami disini ketika kekurang SDM

8.

Bagaimana keepektifan strategi sosiaisasi yang sedang berjalan dalam mempengaruhi minat muzakki membyar dana zakat?

1. Sampai saat ini masih epektif dan kami tipikal direktorat yang bila tidak sesuai lagi dengan perolehan yang kami peroleh maka langsung starategi kami ubah jadi tidak mesti mengikuti waktu atau ritme yang sudah di tetapkan sebeumnya.

9. Apakah ada peningkatan atau penurunan dana zakat yang dihimpun oleh LAZDASI baik sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

1. Ada penurunan tapi tidak banyak hanya di tahun pertama saja namun di tahun kedua sudah mulai setabil bertumbuh perolehan dari pandemi tahun pertama sampai tahun kedua

99 10. Lembaga-lembaga apa saja

yang menjadi sasaran LAZDASI dalam menghimpun dana zakat?

1. Semua lembaga komunitas yang berada dalam sebuah kebaikan menjadi sasaran kami baik usia dini maupun usia senja

11. Apa saja target yang ingin dicapai LAZDASI di masa pandemi covid-19?

1. Kesadaran dari masyarakat untuk berbagi lebih meningkat bisa dilihat dari jumah donator yang bertambah serta donasi yang terus bertambah dengan keragama jenis donasi merupakan indikasi bahwa donator bisa berbagi tidak hanya melalui materi saja

100

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Muhammad Firad

Jabatan : Ketua Yayasan LAZ DASI NTB

Hari/ Tanggal Wawancara : 16 Juni 2021

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana bentuk strategi sosialisasi LAZDASI dalam menghimpun dana zakat sebelum dan sesudah covid- 19?

1. Sebelum pandemi Tetap turun ke masyarakat, komunitas-komunitas untuk menyampaikan program program yang sudah di jalankan sekalian mengajak masyarakat menjadi donatur atau muzakki di LAZDASI NTB

2. Sesudah pandemi kami tetap meakukan sosialisasi namun dengan jumah yang terbatas dan kami dari lembaga juga mengaktifkan sosial media untuk sosialisasi, menyebarkan pamphlet, brosur dll 2. Apa yang membedakan

strategi sosialisasi LAZDASI sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

1.Sebelum pandemi kami dari lembaga bisa turun ke masyarakat secara luas dan banyak orang . 2. Setelah pandemi dibatasi kepada

komunitas-komunitas yang jumlahnya lebih sedikit disertai juga dengan siar online atau pubikasi secara online untuk menyampaikan program harian lembaga dengan program yang ril dari lembaga maka memudahkan untuk menarik donatur atau muzakki untuk membayar dana zakat.

3. Apakah dengan strategi sosialisasi di masa pandemi ini berpengaruh pada peningkatan minat muzakki membayar dana zakat sebelum dan sesudah pandemi covid-19?

1. Sebelum pandemi minat muzakki untuk membayar dana zakat selalu meningkat serta kepercayaan yang sudah melekat kepada lembaga untuk membayar dana zakat

2. Awal pandemi menurun tetapi

Dalam dokumen strategi sosialisasi lembaga amil zakat dalam (Halaman 103-131)