• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaga Amil Zakat

BAB I PENDAHULUAN

F. KerangkaTeori

4. Lembaga Amil Zakat

a. Pengertian Lembaga Amil Zakat

Lembaga Amil Zakat merupakan salah satu lembaga untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan pendistribusian, dan pemberdayagunaan zakat, masyarakat juga dapat membentuk lembaga (LAZ).LAZ juga wajib melapor pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang diaudit kepada BAZNAS secara berkala.LAZ juga merupakan suatu lembaga yang berdiri atau yang dibentuk oleh masyarakat sehingga tidak memiliki afilias dengan BAZ.BAZ dan LAZ berdiri sendiri dalam pengelolaan zakat.29

Untuk dapat dikukuhkan oleh pemerintah, sebuah LAZ harus memenuhi dan melampirkan persyaratan sebagai berikut:

1. Akte pendirian (berbadan hukum) 2. Data muzakki dan data mustahiq 3. Daftar susunan pengurus

4. Rencana program kerja jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang

5. Neraca atau laporan posisi keuangan 6. Surat pernyataan bersedia untuk diaudit

Hanya LAZ yang telah dikukuhkan oleh pemerintah saja yang diakui bukti setoran zakatnya sebagai pengurang penghasilan kena pajak dari muzakki yang membayarkan dananya.Bentuk badan hukum LAZ adalah yayasan, karena LAZ termasuk organisasi nirbala, dan badan hukum yayasan dalam melakukan kegiatannya tidak berorientasi untuk memupuk laba.30

Persyaratan data muzakki danmustahiq serta program kerja sebaiknya berdasarkan hail survei agar mencerminkan kondisi

28Makmum Khairani, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014).139-140.

29 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009). 441.

30Sudirman, Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas, (Malang: UIN Malang Press 2007). 100-101.

23

lapangan. Sedangkan neraca atau laporan posisi keuangan diperlukan sebagai bukti bahwa LAZ telah mempunyai sistem pembukaan yang baik.Surat pernyataan bersedia diaudit diperlukan agar prinsip transparansi dan akuntabilitas tetap terjaga. Setelah mendapat pengukuhan, LAZ memiliki kewajiban sebagai berikut:

1. Segera melakukan kegiatan sesuai dengan program kerja yang telah dibuat.

2. Menyusun laporan, termasuk laporan keuangan.

3. Mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit melalui media masa.

4. Menyerahkan laporan kepada pemerintah.

b. Zakat, Infaq dan Shadaqah 1. Zakat

Pengertian zakat secarabahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu‟ keberkahan, al- namaa’

pertumbuhan dan perkembangan, at thaharatu, kesucian, dan ash- shalahu‟ keberesan.31 Hukum zakat adalah wajib yang artinya kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap umat yang telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh syara‟, seperti telah terpenuhinya haul, nisab dan ketentuan zkat lainnya.

Sebagai mana firman Allah SWT dalam Al Qur‟an surat At Taubah [9]: 103 yang berbunyi:

 

































Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman

31Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Moderen, (Jakarta: Gema Insani, 2002). 7.

24

jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.. (Q.S. At Taubah [9]: 103).32 Maksud dari ayat tersebut: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.

Menurut istilah atau syara zakat adalah nama suatu ibadah wajib yang dilaksanakan dengan memberikan sejumlah kadar tertentu dari harta milik sendiri kepada orang yang berhak menerimanya menurut yang ditentukan syariat Islam.

Zakat merupakan konsep ajaran Islam yang berlandaskan Al- Qur‟an dan Sunnah Rasulullah SAW bahwa harta kekayaan yang dipunyai seseorang adalah amanat dari Allah SWT dan mempunyai fungsi atau nilai sosial di dalamnya.Dengan demikian zakat adalah suatu kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT.33

a) Infaq

Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti menafkahkan atau membelanjakan.Dalam istilah syar‟i, infaq berarti mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki atau pendapatan yang yang diperoleh untuk tujuan yang sejalan dengan syariat Islam.34

Infaq juga diartikan pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang, setiap kali ia memperoleh rezeki, sebanyak ia kehendakinya. Slanjutnya yang dimaksud dengan mengeluarkan atau membelanjakan harta.Tentunya hal ini berbeda dari pemahaman-pemahaman masyarakat terhadap pengertian infaq. Hal ini dikarenakan pengertian

32Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2010). 203.

33Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Jakarta: PT Grasindo, 2006). 10-11.

34Ahmad Gaus, Filantrofi dalam Masyarakat Islam, (Jakarta: PT Elex Media Komutindo, 2008). 20.

25

infaq secara etimologi yang berasal dari kata arab masih sangatlah umum, apakah yang dimaksud mengeluarkan atau membelanjakan harta dalam hal keperluan diri sendiri atau kepentingan umum. Infaq dalam arti membelanjakan harta bukan untuk keperluan diri sendiri, akan tetapi untuk keperluan bersama. Dan istilah baku dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan nafkah. Kata nafkah tidak lain adalah bentuk dari kata infaq.35 Dalam hal ini juga disebutkan dalam Al Qur‟an Surat An-Nisa Ayat 34 yang berbunyi:

 



























































Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.36

b) Shadaqah

Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar.Orang yang suka bersedekah adalah orang yang

35Kamaruddin Batubara, Model BMI Syariah, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2020). 133.

36 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Terjemahnya..,hlm, 203

26

pengakuan imannya. Sedangkan secara istilah adalah suatu akad pemberian suatu benda oleh seseorang kepada orang lain karena mengharapkan keridaan dan pahala dari Allah SWT dan tidak mengharapkan sesuatu imbalan jasa atau pengganti.37

c. Muzakki

Meneurut UU No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat pasal 1 muzakki adalah seseorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban menunaikan zakat.38Muzakki adalah pemilik harta yang telah mencapai batas terendah (nishab) yang ditentukan dan telah sampai waktu wajib mengeluarkan zakat (haul) menurut ketentuan ajaran agama Islam.39Dari pengertian di atas jelaslah bahwa zakat tidak hanya diwajibkan kepada perorangan saja.Seluruh ahli fiqih sepakat bahwa setiap Muslim, merdeka, baligh dan berakal wajib menunaikan zakat.

d. Mustahiq

Mustahiq ialah orang yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, fisabilillah, dan Ibnu sabil.40Dari delapan asnaf tersebut bisa diperluas maknanya, sehingga dalam penyalurannya tidak hanya terpaku pada kontekstual ayat semata.

1) Fakir

Fakirmerupakan suatu kondisi di mana seseorang tidak mempunyai sumber penghasilan sehingga kehidupannya sehari hari sangat kekurangan.

2) Miskin

Miskin merupakan kondisi di mana seseorang mempunyai sumber penghasilan, akan tetapi penghasilan yang

37Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2012). 342.

38Kementerian Agama RI, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan Pemerintahan RI Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 23. 5.

39Al-Furqaan Hasbi, 125 Masalah Zakat, (Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,, 2008).15.

40M. Syukron Maksum, Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, 2012.171.

27

diperoleh masih sangat kecil, sehingga kehidupannya sehari hari sangat kurang.

3) Amil

Amil yaitu individu, lembaga, atau institusi pengelola zakat.Mereka berhak menerima zakat untuk operasional dan biaya hidup mereka, karena amil juga manusia biasa yang mempunyai kebutuhan hidup. Akan tetapi, besaran jatah untuk diambil dibatasi maksimal hanya 12,5%.

4) Muallaf

Muallaf yaitu individu yang baru saja masuk ke dalam Islam.Mereka berhak menerima zakat karena seringkali masuknya mereka membuat mereka terkucil dalam hal ekonomi.

5) Riqab

Riqabyaitu program pembebasan budak.Mereka adalah manusia yang diperlukan tidak layak dan dianggap sebagai benda. Pada masa sekarang manusia berstatus budak sudah tidak ada lagi akan tetapi kondisi yang masih mendekati hal tersebut masih ada.

6) Gharimin

Gharimin adalah individu yang terlilit hutang, dimana utang tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan bukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan bukan untuk keperluan maksiat seperti judi.

7) Fi sabilillah

Fi sabilillah yaitu program perjuangan menegakkan agama Allah.Hal ini terjadi pada para mujahid Islam di Palestina atau Afganistan yang berjuang untuk menegakkan agama Allah dalam melawan imperialism Amerika Serikat dan sekutunya.

8) Ibnu sabil

Ibnu sabil yaitu individu yang sedang dalam perjalanan di mana perjalanan yang dilakukan adalah untuk kebajikan dan

28

bukan untuk maksiat.Seseorang yang sedang dalam perjalanan dakwah berhak untuk mendapatkan zakat.41