• Tidak ada hasil yang ditemukan

MetodePenelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. MetodePenelitian

28

bukan untuk maksiat.Seseorang yang sedang dalam perjalanan dakwah berhak untuk mendapatkan zakat.41

29

b. Mengadakan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait antara lain: Pihak Lembaga Amil Zakat Dompet Amal Sejahtera Ibnu „Abbas NTB,

c. Di samping mengadakan observasi dan wawancara, peneliti melakukan pencatatan data-data terutama yang berkaitan dengan strategi sosialisasi lembaga amil zakat dalam mempengaruhi minat muzakki membayar dana zakat.

4. Sumber dan Jenis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis data yang disajikan sebagai sumber data yaitu:

a. Data primer: suatu objek atau dokumen original atau material mentah dari pelaku, data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi.43 Data primer dalam peneliti ini bersumber dari:

1) Pengurus Lembaga Amil Zakat Dompet Amal Sejahtera Ibnu Abbas NTB

a) Ketua Yayasan LAZ DASI NTB b) Direktur LAZ DASI NTB

c) Direktur Keuangan LAZ DASI NTB d) Direktur Fundraising LAZ DASI NTB b. Data sekunder

Sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data-data yang berhubungan dengan teori zakat, teori pemberdayaan baik teori umum maupun menurut Islam. Sumber data sekunder yang digunakan peneliti adalah buku-buku yang berkaitan dengan zakat, sosialisasi lembaga zakat dan minat muzakki membayar dana zakat serta hasil penelitian yang relevan.

5. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangat diperlukan untuk keberhasilan dari peneliti. Selain itu pemilihan teknik pengumpulan data yang tepat untuk digunakan dalam penelitian sangat diperlukan dan diharuskan untuk memperoleh data yang valid dan reliable.

43Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Reflika Aditama, 2010). 289.

30

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi yang akan di jelaskan di bawah ini sebagai berikut:

a. Metode observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan peneliti, direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol kesahihannya. Observasi merupakan proses yang komplek, yang tersusun dari proses biologis dan pisikologis. Dalam menggunakan teknik observasi yang terpenting ialah mengandalikan pengamatan dan ingatan peneliti.44

b. Metode wawancara

Wawancara secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan peneliti dengancara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, keabsahan wawancara adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan.45

Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara struktur dengan melakukan wawancara langsung kepada narasumber. Wawancara terstruktur ini adalah wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu membuat dan mempersiapkan segala bentuk pertanyaan dan kemudian menyusun pertanyaan dalam bentuk daftar-daftar pertanyaan secara berurutan yang diajukan kepada informan.46 Wawancara ini lebih bersifat formal, pertanyaan-pertanyaan tentang pandangan hidup, sikap dan pertanyaan seputar topik pembahasan yang diajukan secara sistematis kepada subjek penelitian.

44Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta:

Bumi Aksara 2014), Cet. Ke-5.52.

45M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet. Ke- 1.108.

46Noor Juliansyah, Metode Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah ( Jakarta: PT Kencana Prenada media group, 2011). 139.

31

Penggunaan wawancara terstruktur ini dirasa lebih terarah serta tidak keluar dari topik pertanyaan yang dipertanyakan sehingga informasi yang diperoleh tentu akan lebih lengkap.

Penelitian ini melakukan wawancara dengan, pengurus Lembaga Amil Zakat Dompet Amal Sejahtera Ibnu Abbas NTB seperti Ketua Yayasan, Direktur Utama, Direktur Keuangan, Direktur Fundraising, di dalam wawancara ini data atau informasi yang penulis telusuri adalah seputar Tentang Strategi Sosialisasi Lembaga Amil Zakat Dalam Mempengaruhi Minat Muzakki Membayar Dana Zakat di Masa Pandemi Covid-19

c. Metode dokumentasi

Di samping peneliti menggunakan teknik obervasi atau teknik wawancara, peneliti juga menggunakan teknik dokumentasi, hal ini dilakukan untuk menambah pemahaman atau informasi untuk penelitian. Dokumentasi yang mungkin tersedia mencakup arsip-arsip, berkas, dokumen dan struktur organisasi pengurusan Lembaga Amil Zakat Dompet Amal Sejahtera Ibnu Abbas. Yang dijadikan peneliti. Untuk metode dokumenter atau dokumentasi, alat pengumpulan datanya disebut form pencatatan dokumen, dan sumber datanya berupa catatan atau dokumen yang tersedia.47

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang diambil dan dikumpulkan di Lembaga Amil Zakat Dompet Amal Sejahtera Ibnu „Abbas NTB sebagai obyek yang dilakukan oleh peneliti Seperti: profil lembaga, struktur organisasi, sejarah berdirinya lembaga, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan sosial, arsip-arsip serta brosur-brosur yang ada.

6. Analisis data

Analisis data merupakan proses mencarai dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengkordinasikan data kedalam kategori, menjabar ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

47Sanapiah Faisal, Format Penelitian Sosial, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Cet.

Ke-10. 53.

32

dipelajari sehingga mudah di pahami oleh diri sendiri maupun orang lain.48

Berangkat dari penjelasan di atas, metode digunakan penulis di dalam menganalisis data penelitian lebih diarahkkan pada metode deduktif, yang merupakan jalan berfikir dengan mengambil kesimpulan dari data-data yang bersifat khusus. Dengan kata lain, berfikir deduktif adalah berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa- peristiwa konkrit, kemudian dari fakta-fakta tersebut ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum.49

Menurut Miles & Huberman analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Mengenai ketiga alur tersebut secara lebih lengkapnya adalah sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemutusan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan selama proses reduksi dalam hal pengumpulan data berlangsung terjadilah tahap reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, penelusuran tema dan lain-lain) proses reduksi data ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.

b. Penyajian Data

Miles dan Huberman membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun yang berkemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi berbagai jenis matrik, grafik jaringan dan bagan, semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang

48Sugiyono, Metode Peneitian Bisnis, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&d), (Bandung: Alfabeta, 2008). 244.

49 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014). 248.

33

terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai suatu yang mungkin berguna.

c. Menarik kesimpulan

Menarik kesimpulan menurut Miles dan Huberman hanyalah sebagai dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh.

Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran menganalisis (peneliti) selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan menghabiskan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran di antara teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Singkatnya, maka makna yang muncul dari data yang lain harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. Kesimpulan akhir tidak hanya terjadi pada waktu proses pengumpulan data saja akan tetapi perlu diverifikasi agar benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.50

7. Validitas Data

Untuk memperoleh keabsahan data, maka diperlukan teknik pemeriksaan sehingga diperoleh temuan-temuan dan informasi yang absah, akurat dan dapat dipercaya. Peneliti dalam upaya meningkatkan validitas data.51

a. Menambah waktu penelitian

Merupakan bukti untuk menggali lebih dalam data-data dari lapangan apabila data yang dibutuhkan masih kurang. Hal ini untuk menghindari kesalah pahaman baik bersumber dari penelitian itu sendiri. Hal ini penting untuk menjaga tingkat validitas data yang dikumpulkan sebelumnya.

50 Mies dan Huberman, Analisis Data Kualitatif , (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992). 455

51Elvinaro Ardianto. Metode Penelitian untuk Publik Relations, Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011). 194-196.

34 b. Menambah refrensi dan sumber data

Kecukupan refrensi penulis gunakan sebagai landasan teoritis yang cukup kuat untuk merumuskan permasalahan.

Peneliti menggunakan beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian, guna untuk mendukung segala bentuk penelitian yang dilaksanakan dilapangan.

c. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi tehnik pengumpulan data dan waktu.

Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.

Triangulasi sumber digunakan untuk pengecekan data tentang keabsahannya, membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen dengan memanfaatkan berbagai sumber data informasi sebagai bahan pertimbangan. Dalam hal ini penulis membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi, dan juga membandingkan hasil wawancara dengan wawancara lainnya. Maka penulis melakukan perbandingan antara hasil observasi dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh informen.

d. Pemeriksaan teman sejawat

Yang dimaksud dengan teman sejawat adalah teman-teman yang mempunyai kopetensi di bidang hal yang diteliti, dengan maksud untuk memperoleh masukan-masukan yang menambah kevalidan data dan kesempurnaan hasil peneliti.Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara dalam bentuk diskusi dengan teman sejawat, seperti teman-teman yang jurusan ekonomi dan organisasi yang membuka forum diskusi sesuai dengan obyek penelitian, yakni analisis strategi sosiaisasi lembaga amil zakat dalam mempengaruhi minat muzakki membayar dana zakat di masa pandemi covid-19.