• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI C3 TEKNIK

Dalam dokumen Seminar Nasional Kelautan XIV (Halaman 71-79)

68

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI GALANGAN KAPAL TRADISIONAL PACIRAN LAMONGAN SEBAGAI INDUSTRI KAPAL NASIONAL

Jaumar Dwi Firgananta1, Minto Basuki2, Maria Margareta Zau Beu2

1Mahasiswa JurusanTeknik Perkapalan, FTMK-ITATS

2Dosen JurusanTeknik Perkapalan, FTMK-ITATS Jl. Arif Rahman Hakim, No. 100 Surabaya, Jawa Timur 60117

email: jfirgananta@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting galangan kapal tradisional yang ada di daerah Paciran Lamongan. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan kemampuan galangan kapal tradisional pada saat ini, penentuan kondisi eksisting dapat menjadi tolak ukur pertimbangan pengambilan keputusan dalam menentukan galangan mana saja yang dapat ikut serta berperan dalam pengadaan kapal penangkap ikan berskala nasional. Data-data yang dipakai untuk analisis didapatkan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu proyek pengadaan kapal dari tahun 2016 sampai tahun 2018 berjumlah 3.349 kapal dengan ukuran 5 GT - 30 GT. Keleng- kapan data lain sebagai pendukung penelitian didapatkan secara langsung dari responden dan pe- milik galangan kapal tradisional di daerah Paciran Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan teknis dalam menghitung produkfititas dan kapasistas produksi pembangunan kapal penangkap ikan pada galangan kapal tradisional. Hasil analisis didapatkan rata-rata kapasitas pro- duksi kapal-kapal penangkap ikan, dengan tingkat produktifitas sebesar 157,25 JO/GT, kebutuhan kayu 1,304 mᶟ/GT, dan lama waktu pengerjaan 0,952 waktu/GT. Dari hasil analisis dapat disimpul- kan bahwa peningkatan produktifitas dan kapasitas produksi, perlu meningkatkatkan dalam hal lay out galangan, fasilitas galangan, manajemen galangan, sumber daya manusia, serta material.

Kata kunci: Industri Kapal Nasional, Kapal Tradisional, Kapasitas Galangan, Produktifitas.

ANALISIS POTENSI PASAR TENTANG PEMBANGUNAN GREEN SHIP RECYCLING YARD DI INDONESIA

Mohammad Zanuar Lukmana, Minto Basuki, Erifive Pranatal Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

zanuar.lukmana23@gmail.com

Abstrak: Kapal atau kapal laut memiliki masa hidup normal sekitar 30 - 40 tahun setelah perbaikan atau renovasi menjadi tidak ekonomis. Setelah umur kapal tidak ekonomis diharuskan daur ulang di tempat pemotongan kapal yang biasa disebut Ship Breaking Yard. Namun dalam lingkungan kerja di Ship Breaking Yard, banyak hal yang tidak sesuai dengan Peraturan Lingkungan Hidup dan Keselamatan Kerja. Untuk melakukan pengembangan Ship Breaking Yard menjadi Green Ship Recycling Yard, yang sesuai dengan aturan IMO diperlukan pengembangan dalam hal fasilitas dan teknologi penanganan material dan layout. Potensi pasar Ship Recycling di Indonesia sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kapal dengan lifetime di atas 25 tahun sebanyak 1.807 unit dari 6.873 unit yang terdaftar di BKI, jumlah kapal ini seharusnya didaur ulang. Pemilihan fasilitas dan teknologi dilakukan dengan menggunakan metode Expert Judgement sedangkan pemodelan layout memakai flow material dengan mempertimbangkan aturan IMO dan juga kondisi existing dari Ship Breaking Yard, sedangkan analisa ekonomis dan teknis memakai studi kualitatif dengan Analisa Kelayakan Investasi. Layout didesain dengan lokasi di pesisir Lamongan, Jawa Timur.

Layout yang dibuat nanti diharapkan memenuhi unsur pencegahan pencemaran lingkungan yaitu pemisahan bahan berbahaya, tempat pembuangan, dampak kebisingan dan keselamatan kerja.

Kata kunci: ship recycling, scrap, layout

69 IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

TERHADAP HARGA PEMBANGUNAN KAPAL BARU BERBASIS PENTAPLE BOTTOM LINE PLUS R

Ali Azhar dan Tri Agung Kristiyono

Program Studi Teknik Perkapalan, Universitas Hang Tuah Surabaya Korespondensi, email: ali.azhar@hangtuah.ac.id

Abstrak: Pekerjaan pembangunan kapal baru termasuk dalam pekerjaan komplek dengan sistem pembayaran multy years atau lebih dari satu tahun anggaran, sehingga sangat penting untuk menyusun anggaran biaya atau harga yang dibutuhkan dalam membangun kapal baru. Harganya harus disesuaikan dengan kebutuhan material dan jasa dengan standar harga pasar selama waktu penyelesaian pekerjaan. Perhitungan harga pembangunan kapal baru sangat dipengaruhi oleh beberapa factor internal dan eksternal perusahaan. Tujuan penelitian ini melakukan identifikasi data primer dan sekunder yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi harga pem- bangunan kapal baru, berbasis Pentaple Bottom Line. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan dan studi pustaka dengan menelaah literatur yang bersumber dari buku, artikel, laporan penelitian dan media elektronik terkait masalah yang akan dipecahkan. Konsep yang diusulkan berkaitan dengan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi harga pembangunan kapal baru berbasis Pentaple Bottom Line akan disimplifikasi dan diklasifikasikan yang mengadopsi serta mengakomodasi faktor yang berpengaruh. Hasil yang diperoleh berupa faktor Pentaple Bottom Line Plus R yaitu: People, Planet, Profit, Phenoteknologi, Prophet, Regulation.

Kata kunci: multiyear, internal, eksternal, 5PplusR

ANALISA INVESTASI KAPAL IKAN TRADISIONAL DI DESA PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

Moh. Ainur Rohim, Intan Baroroh, Ali Munazid Program Studi Teknik Perkapalan, Universitas Hang Tuah, Surabaya

moh.ainurrohim@hangtuah.ac.id

Abstrak: Pasongsongan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pasongsongan dan termasuk wilayah paling barat pantai utara di Kabupaten Sumenep dimana mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan dengan menggunakan kapal purse sein (kapasitas 10-30 GT) dan kapal ikan pancing tonda (kapasitas kurang dari 10 GT). Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui jangka waktu pengembalian modal dan analisa investasi kapal ikan tradisional dengan jenis alat tangkap purse sein 15 GT, untuk mengetahui layak atau tidaknya investasi tersebut dijalankan. Studi dilakukan dengan pengambilan data biaya investasi dan biaya operasional serta hasil tangkapan yang diperoleh dari pemilik kapal. Perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal dengan menggunakan metode payback period (PP) dan metode yang digunakan sebagai pertimbangan analisis kelayakan investasi adalah net present value (NPV), benefit cost ratio (BCR), dan internal rate of return (IRR). Hasil analisis bisnis: NPV RP 159,317,686,-. (NPV bernilai positif); BCR 1,18. (BCR > 1); IRR adalah 12,23%, dan PP (periode pengembalian) 4,86 tahun yang berarti bisnis investasi kapal purse sein 15 GT di Desa Pasongsongan, Kabupaten Sumenep dinyatakan layak untuk dilanjutkan.

Kata kunci: Purse Sein 15 GT, NVP, BCR, IRR, PP

70

ANALISA BIAYA PERBAIKAN PADA SISTEM BAHAN BAKAR DAN SISTEM PENDINGIN (STUDI KASUS KAPAL KMP SMS SWAKARYA)

Irfan Aditya Pratama, Dwisetiono, Bimo Darmaji Program Studi Teknik Sistem Perkapalan Universitas Hang Tuah Surabaya

Koresponden Author: dwisetiono@hangtuah.ac.id

Abstrak: KMP SMS SWAKARYA merupakan kapal tipe Ro-Ro yang beroperasi di pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Lancarnya kinerja dari mesin tidak lepas dari peran sistem pendingin dan sistem bahan bakar juga dibutuhkan perbaikan pipa yang biasanya dikerjakan di galangan kapal, Galangan kapal mendapatkan pekerjaan tersebut melalui tender yang dibantu oleh konsultan perencana. Makalah ini menyajikan perhitungan dan analisa biaya perbaikan pada sistem bahan bakar dan sistem pendingin (studi kasus KMP SMS SWAKARYA), bermaksud untuk mendapatkan data baru sebagai acuan dasar pada konsultan jasa khususnya di bidang perpipaan. Data yang digunakan adalah data primer yang didapat dari perusahaan pengampuh dan ABK kapal. Dalam proses produksi diperlukan biaya produksi yang diawali jam orang (JO), harga satuan (material dan jasa) dan selanjutnya mendapatkan harga pokok produksi.

Kata kunci: perbaikan pipa, jam orang, harga satuan, harga pokok produksi.

INVENTARISASI BENTUK LAMBUNG KAPAL TRADISIONAL DI GRESIK – JAWA TIMUR Fathur Akhmad Rezki, Arif Winarno, Putri Dyah Setyorini Program Studi Teknik Sistem Perkapalan Universitas Hang Tuah

fathurarezki@gmail.com

Abstrak: Sebagian wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, dimana banyak ditemukan kapal nelayan tradisional. Pada proses pembuatan kapal tradisional tidak menggunakan data dan perhitungan desain yang baku sehingga belum sesuai dengan standar yang ada. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk lambung kapal tradisional yang sesuai dengan aturan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan cara inventarisasi. Terdapat 3 pembahasan yang dilakukan yaitu: ukuran lunas, jarak antar gading, dan tebal kulit luar. Metode yang digunakan adalah mengambil data kapal di Gresik Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan pengambilan 10 data kapal dari masing-masing 3 kecamatan yaitu Kecamatan Panceng, Kecamatan Ujung Pangkah, dan Kecamatan Gresik. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk lambung kapal tradisional di Gresik, Jawa Jimur memiliki ukuran lunas yang tidak memenuhi standar BKI, untuk jarak antar gading juga tidak memenuhi standar BKI, sedangkan untuk tebal kulit luar telah memenuhi standar BKI.

Kata kunci: kapal tradisional, lambung kapal, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Gresik

ANALISA BIAYA JASA OVERHAUL MOTOR POKOK Giovanni Charles D, Dwisetiono, Bimo Darmadi Program Studi Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hang Tuah Surabaya

Koresponden Author, dwisetiono@hangtuah.ac.id

Abstrak: Perkembangan transportasi air telah banyak kemajuan, dari perahu kayu sampai dengan kapal berbahan logam. Kapal menggunakan tenaga motor sebagai sarana olah gerak. Motor perlu diadakan perawatan dan perbaikan untuk mencapai performa maksimal sesuai standart klas, tiap tahun diadakan pengerjaan top overhaul dan setiap 4 tahun diadakan general overhaul yang dikerjakan di galangan perkapalan. Peneliti mengambil data primer pada perusahaan pengampuh untuk mendapatkan jam orang, selanjutnya bisa didapatkan harga satuan dan jasa overhaul, dari harga satuan bisa didapatkan rencana anggaran biaya untuk overhaul motor di kapal. Hasil penelitian bisa berguna sebagai acuan dasar pada konsultan di FTIK, khususnya di bidang overhaul motor kapal.

Kata kunci: analisa biaya jasa kapal, jasa overhaul motor, jam orang

71 ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN DI BENGKEL FABRIKASI

Armedy Putra Fajar Reza dan Intan Baroroh Program Studi Teknik Perkapalan, Universitas Hang Tuah Surabaya

Jl.Arief Rahman Hakim No. 150, Surabaya 60111 Email : armedy.pfr@hangtuah.ac.id

Abstrak: Tenaga kerja merupakan salah satu tenaga penggerak yang berperan dalam pelaksanaan proyek dan permasalahan yang sering muncul di dalamnya adalah kurangnya kecekatan tenaga kerja selama bekerja, sehingga bisa menghambat pelaksanaan jadwal yang sebelumnya telah direncanakan (time schedule). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja dan hubungan kerja terhadap produktivitas tenaga kerja bengkel fabrikasi di PT Dok dan Perkapalan Surabaya. Metode yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan program SPSS 25. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 30 responden yang berkompeten dalam pekerjaan di bengkel fabrikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara motivasi kerja dan hubungan kerja terhadap produktivitas tenaga kerja bengkel fabrikasi di PT Dok dan Perkapalan Surabaya diterima, dengan sumbangsih 20,2%. Hipotesis minor pertama ada pengaruh signifikan antara motivasi kerja terhadap produktivitas tenaga kerja bengkel fabrikasi diterima. Dengan sumbangsih 17,1%. Hipotesis minor kedua ada pengaruh signifikan antara hubungan kerja terhadap produktivitas tenaga kerja bengkel fabrikasi” diterima, dengan sumbangsih 8.8%.

Kata kunci: bengkel fabrikasi, motivasi kerja, hubungan kerja, produktivitas tenaga kerja.

SIKLUS DAN PENILAIAN EKONOMI DARI PANEL SURYA YANG DITERAPKAN PADA KAPAL IKAN TYPE SLEREK

DI PESISIR MUNCAR, KABUPATEN BANYUWANGI Jangka Rulianto dan Muhammad Badrus Zaman

Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Korespondensi, email: jangkarulianto@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini adalah untuk menyelidiki manfaat potensial dari sistem panel surya jika diterapkan untuk mendapatkan tenaga penggerak kapal ikan yang beroperasi di Laut selat bali.

Penilaian siklus hidup diterapkan untuk mengevaluasi dampak lingkungan jangka panjang dari sistem tenaga surya on-board sebagai gantinya sistem mesin diesel konvensional. Biaya dan manfaat sistem tersebut dievaluasi melalui penilaian ekonomi di mana biaya siklus hidup relative terhadap instalasi, operasi, dan daur ulang matahari panel, penghematan bahan bakar dan waktu pengembalian dipertimbangkan. Temuan penelitian mengungkapkan waktu pengembalian akan menjadi sekitar tiga tahun, sedangkan penghematan biaya bahan bakar akumulatif akan lebih dari Rp.80.000.000,00 oleh akhir umur kapal. Analisis sensitivitas menggunakan dua parameter yang berbeda - efisiensi energi dan investasi tersirat biaya, bahwa waktu pengembalian yang lebih lama akan secara positif terkait dengan energi yang lebih rendah efisiensi dan biaya investasi yang lebih tinggi. Itu juga menyarankan bahwa biaya marjinal kredit karbon harus Rp 2.800.000,00 per ton atau lebih tinggi untuk membuat bisnis pengiriman berhasil.

Kata kunci: tenaga surya, ekonomi, kapal ikan.

ANALISIS BIAYA KERUGIAN PEMBANGUNAN KAPAL COASTER 2000 GT PASCA KEBAKARAN

Irhas Rihsyat, Ali Azhar, Intan Baroroh Program Studi Teknik Perkapalan, Universitas Hang Tuah Surabaya

Korespondensi, email: ali.azhar@hangtuah.ac.id

Abstrak: Proses pembangunan kapal baru sering kali terjadi beberapa hambatan yang dapat mempengaruhi kegiatan produksi sehingga tidak mencapai target yang diharapkan. Kebakaran merupakan salah satu hambatan yang rentan terjadi pada proses pembangunan kapal yang sangat merugikan banyak pihak. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis biaya

72

kerugian pembangunan kapal Coaster 2000 GT pasca kebakaran yang terjadi disalah satu galangan kapal nasional. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan untuk mendapatkan data material, outfitting, sistem perpipaan, dan kelistrikan. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dibantu software Microsoft Excel. Hasil perhitungan dan analisis biaya deviasi pembangunan kapal Coaster 2000 GT pasca kebakaran diperoleh: biaya material sebesar Rp. 2,070,173,039, biaya jasa galangan Rp. 429,689,833 dan biaya overhead Rp.

53,747,051, sehingga diperoleh HPP (harga pokok produksi) sebesar Rp. 4,527,903,380 yang artinya biaya pembangunan kapal mengalami kenaikan atau kerugian sebesar 6.15% dari biaya awalnya sebesar Rp. 73,600,000,000 menjadi Rp. 78,127,903,380.

Kata kunci: kerugian, statistik deskriptif, Microsoft Excel

EFISIENSI BIAYA REPOWERING DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) MR. Shinta Kurnia Cahya Maulandari dan Intan Baroroh

Program Studi Teknik Perkapalan, Universitas Hang Tuah Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim No. 150, Surabaya 60111

Email: mrshinta.kcm@hangtuah.ac.id

Abstrak: Industri galangan kapal di Indonesia sangat berkembang pesat, salah satunya adalah galangan yang berada di Gresik. Galangan ini bergerak dibidang reparasi kapal. Salah satu pekerjaan reparasi digalangan ini adalah repowering. Repowering merupakan peraturan dari menteri perhubungan untuk penggantian total reparasi kapal, antara lain penggantian plat (replating), rekondisi mesin, pembuatan I bracket dan V bracket, penggantian peralatan tambat dan sistem propulsi. Sistem propulsi yang diganti ialah gear box, mesin, propeller shaft (poros baling- baling), Plummer Block, Propeller (baling-baling), dan rudder (kemudi). Setiap pekerjaan reparasi kapal dibutuhkan perhitungan biaya yang bertujuan untuk mencari biaya-biaya overhead yang tersembunyi dari aktifitas dalam pengerjaan reparasi, hal ini dapat menimbulkan pembengkakan biaya. Dengan pendekatan metode Activity Based Costing (ABC), galangan akan lebih menelusuri aktifitas atau biaya yang tidak perlu dan dapat meminimalkan aktifitas atau menghilangkan aktifitas. Dari hasil perhitungan efisiensi biaya dengan metode Activity Based Costing (ABC) didapatkan penururan Harga pokok produksi sebesar 37,5 %, kenaikan profit 0,5 % dan penurunan biaya overhead 20 %.

Kata kunci: repowering, sistem propulsi, activity based costing

ANALISA RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MAYANGAN, PROBOLINGGO

Gradian Wahyu Utama, Minto Basuki, PramudyaImawan Santosa Jurusan Teknik Perkapalan, FTMK-ITATS

Jln. Arief Rachman Hakim, 100 Surabaya email: gradianwahyu73@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Pelabuhan Mayangan Probolinggo, untuk mengetahui risiko-risiko saat bongkar muat ikan di Pelabuhan .Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada kapal, merupakan hal yang sangat penting bagi pekerja kapal saat proses bongkar muat ikan di Pelabuhan. Kegiatan yang terjadi dalam proses bongkar muat ikan di Pelabuhan Mayangan. Hasil ini telah mengidentifikasi resiko, menentukan tingkat risiko dan mitigasi risiko yang memengaruhi proses bongkar muat ikan di Pelabuhan Mayangan, Probolinggo. Data yang di pakai yaitu survey saat aktivitas bongkar muat ikan berlangsung dan mewawancarai dengan pihak pelabuhan, dan pekerja saat bongkar muat secara langsung. Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) dan hasil dari Job Safety Analysis (JSA) terdapat kategori risiko tinggi, risiko sedang dan risiko rendah dalam proses bongkar muat ikan di Pelabuhan. Hasil penelitian menunjukan bahwa risiko yang terjadi saat bongkar muat ikan yaitu kurang nya kewaspadaan, kurang teliti terhadap alat-alat bongkar muat. Dari hasil analisa dapat disimpulkan adalah

73 meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja saat bongkar muat dan harus perhatikan juga saat bongkar muat ikan di Pelabuhan.

Kata kunci: proses bongkar muat, JSA, K3, Pelabuhan Mayangan

ANALISA DURASI WAKTU DAN JAM ORANG

PENYELESAIAN KONSTRUKSI KAPAL COASTER 2000 GT AKIBAT TERJADINYA KEBAKARAN

Eko Julianto dan Ali Azhar

Program Studi Teknik Perkapalan, Universitas Hang Tuah Surabaya Korespondensi, email: ali.azhar@hangtuah.ac.id

Abstrak: Pembangunan kapal Coaster 2000 GT telah mengalami kebakaran di bangunan atas ruang penumpang ekonomi di salah satu galangan kapal nasional sehingga mengakibatkan keterlambatan penyelesaian kapal. Kondisi tersebut memerlukan penjadwalan ulang pada proses produksinya. Tujuan penelitian adalah membuat jadwal penyelesaian produksi dan menghitung jam orang (JO). Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data material, outfiting, sistem perpipaan dan kelistrikan. Pengolahan data menggunakan metode statistik deskriptif dibantu Software Microsoft Excel. Proses penjadwalan menggunakan Critical Path Method (CPM) dibantu Software Microsoft Project setelah itu menghitung jam orang (JO) lalu dibandingkan dengan jadwal yang sudah direncanakan oleh galangan dan jadwal yang sudah terealisasi. Hasil perhitungan menunjukkan deviasi waktu pengerjaan pembangunan block-block yang terbakar pada bangunan atas ruang penumpang ekonomi, waktu efektif pembangunan dengan menambah waktu lembur 4 jam, dari 4 block dengan jumlah 33.512 jam orang (JO), sedangkan waktu tercepat penyelesaian pembangunan 13 hari, lebih cepat 2 hari dibanding sebelumnya 15 hari.

Kata kunci: penjadwalan, waktu efektif, Critical Path Method (CPM), Microsoft Project

ANALISIS PRODUKTIVITAS KERJA REPARASI PADA FLOATING DOCK MENGGUNAKAN MODEL OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

Juniar Rizky Ardiansyah dan Intan Baroroh Program Studi Teknik Perkapalan, Universitas Hang Tuah Surabaya Korespondensi: Intan Baroroh, email:intan.baroroh@hangtuah.ac.id

Abstrak: Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam proses berkembangnya industri galangan kapal. Salah satu fasilitas yang digunakan untuk reparasi kapal adalah floating dock. Floating Dock V Surabaya milik PT Dok dan Perkapalan Surabaya dapat menampung sekitar 6000 TLC. Namun karena Dock V Surabaya yang merupakan salah satu dock yang berumur karena mulai beroperasi pertama kali pada tahun 1981, dock ini sering mengalami masalah yang dapat mempengaruhi frekuensi docking kapal. Dalam 1 tahun Dock V Surabaya memiliki target 24 kali pengedokan kapal (15 hari / pengedockan kapal) akan tetapi karena permasalahan tersebut, Dock V Surabaya hanya mampu melakukan 12 kali pengedokan (tahun 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kriteria produktivitas pada floating dock, mengukur tingkat produktivitas kerja floating dock, dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan docking kapal yang didasarkan pada 2 kriteria yaitu kriteria efisiensi dan kriteria inferensial. Yang selanjutnya dapat digunakan sebagai data untuk melakukan perbaikan produktivitas dimasa yang akan datang. Metode yang digunakan adalah Objective Matrix (OMAX). Indeks produktivitas pada tahun 2018 tertinggi terjadi pada bulan April dengan nilai 3,21667 sedangkan indeks produktivitas terendah terjadi pada bulan Juli, Agustus, dan Oktober dengan nilai 1.

Kata kunci: produktivitas, floating dock, OMAX

74

75

KOMISI C4

Dalam dokumen Seminar Nasional Kelautan XIV (Halaman 71-79)