• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkungan Eksternal 1. Sosial dan Moral

Dalam dokumen KIAT SUKSES SEORANG ENTREPRENEUR - SIMAKIP (Halaman 100-106)

BAB II KAJIAN TEORITIK

2.6. Lingkungan Eksternal 1. Sosial dan Moral

Sosial dan Moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga terbentukknya sebuah citra. Seorang

wirausaha yang baik biasanya memiliki etika wirausaha yang tinggi seperti; kejujuran, memiliki integritas, menepati janji, kesetiaan, kewajaran, suka membantu orang lain, menghormati orang lain, warga Negara yang baik dan taat hukum, mengejar keunggulan, dan bertanggung jawab. Pada konteks ekonomi maupun sosial bahwa kejujuran, integritas dan ketepatan janji merupakan modal sosial yang dapat menumbuhkan kepercayaan dari waktu ke waktu. Penting bagi setiap pengusaha untuk membangun sebuah jaringan dukungan moral keluarga dan teman-teman. Keluarga dan teman-teman memainkan sebuah peran sangat penting selama masa-masa sulit dan sepi yang muncul disepanjang proses wirausaha. Seorang pengusaha besar menyatakan bahwa suami atau istri merupakan pendukung yang paling hebat dan memungkinkan mereka untuk mencurahkan waktu yang diperlukan bagi usaha baru. Teman-teman juga memainkan peran penting dalam jaringan dukungan moral.

Teman-teman tidak hanya memberi nasihat tetapi juga member dorongan, pengertian dan bahkan bantuan. Akhirnya kerabat, anak- anak, orang tua, kakek atau nenek, bibi dan paman juga dapat merupakan sumber-sumber dukungan moral yang kuat, terutama apabila mereka juga merupakan pengusaha. Seperti yang dikatakan oleh seorang pengusaha, bahwa semua dukungan keluarga yang saya terima merupakan kunci keberhasilan saya. Mempunyai sebuah jaringan dukungan moral yang pengertian, memberikan dorongan yang memungkinkan untuk tetap bertahan dalam banyak kesulitan dan masalah.

2.6.2. Politik dan Hukum

Lingkungan Politik dan Hukum dalam pasar domistik maupun pasar internasional menciptakan masalah-masalah bisnis yang sangat berbeda, bisa terjadi membuka peluang pasar bagi beberapa pengusaha dan menyisihkan yang lainnya. Elemen strategi bisnis seorang pengusaha berpotensi terpengaruh oleh keragaman lingkungan hukum. Keputusan-keputusan harga, strategi periklanan, pemberian label, bahan baku, pengemasan dan produk dipengaruhi oleh persyaratan-persyaratan hukum. Jenis kepemilikan dan bentuk organisasional sangat beragam yang tertera dalam undang-undang yang mengatur perjanjian bisnis sangat bervariasi. Jadi sistem hukum dan politik yang dihadapi oleh pengusaha bervariasi secara signifikan.

Sistem hukum sustu Negara terdiri atas peraturan dan undang- undang yang digunakan untuk mengatur perilaku seperti proses- proses dimana hokum ditegakkan. Undang-undang suatu Negara mengatur praktik-praktik bisnis dalam sebuah Negara, cara transaksi dilakukan, serta hak dan kewajiban yang tercakup dalam transaksi bisnis antar berbagai pihak.

2.6.3. Perkembangan Ekonomi

Peran kewirausahaan dalam perkembangan ekonomi meliputi peningkatan output dan pendapatan perkapita. Didalamnya mencakup prakarsa dan penetapan perubahan dalam struktur bisnis dan masyarakat. Perubahan ini selaras dengan pertumbuhan dan peningkatan output, yang memungkinkan kekayaan dibagikan kepada

sejumlah partisipan. Dalam teori pertumbuhan ekonomi memperlihatkan inovasi sebagai kunci, bukan hanya dalam pengembangan produk atau jasa tetapi juga dalam membuat ketertarikan investasi dalam bisnis baru yang dibentuk. Investasi dan inovasi dalam perkembangan ekonomi di suatu wilayah sangat penting untuk memahami tentang proses evolusi produk. Sebuah proses yang harus dilalui dimana inovasi dikembangkan dan dikomersilkan dengan aktivitas kewirausahaan yang kemudian merangsang pertumbuhan ekonomi. Dalam strategi bisnis domistik maupun internasional, selalu menciptakan sebuah strategi bisnis untuk area multinegara yang terkait dengan perbedaan-perbedaan dalam tingkat perkembangan ekonomi, penilaian mata uang, regulasi pemerintah, perbankan, modal perusahaan, pemasaran dan sistem distribusi.

2.6.4. Lingkungan Teknologi

Ketersediaan teknologi diharapkan bisa menghasilkan produk-produk yang relative seragam dan terstandarisasi, sehingga diharapkan produk untuk mencapai tingkat kualitas yang konsisten. Produk- produk baru dalam sebuah Negara diciptakan berdasarkan kondisi dan infrastruktur yang terdapat dalam Negara tersebut. Ada sejumlah ketidakpastian yang mengelilingi sebuah teknologi baru, seperti apakah teknologi tersebut akan berfungsi seperti yang diharapkan dan apakah sebuah teknologi alternatif akan diperkenalkan yang mampu mengalahkan teknologi saat ini. Bahkan jika teknologinya bekerja sesuai harapan, ada kemungkinan bahwa suatu teknologi

unggul mungkin akan diperkenalkan, yang bisa memberikan suatu keunggulan kompetitif pada pendatang berikutnya. Oleh karena itu, ketika ketidakpastian teknologi tinggi, merupakan keuntungan penggerak awal mungkin dilampaui oleh kerugian penggerak awal sehingga pengusaha harus mempertimbangkan untuk menunda usaha.

2.6.5. Pendidikan

Peranan pendidikan dalam membentuk kewirausahaan sangat besar sekali. Pendidikan formal maupun informal sangat mempengaruhi dalam menjalankan bisnis. Pendidikan kewirausahaan dilaksanakan dengan menanamkan nilai-nilai kewirausahaan antara lain kejujuran, percaya diri, kreatif, kepemimpinan, inovatif, dan berani menanggung resiko. Nilai-nilai tersebut merupakan bagian dari nilai-nilai pendidikan karakter. Sehingga pendidikan kewirausahaan menyumbangkan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter. Pendidikan sangatlah penting dalam perjalanan pengusaha. Pentingnya hal tersebut tidak hanya tercermin dalam tingkat pendidikan yang dicapai, tetapi juga dalam kenyataan bahwa pendidikan terus memainkan peranan penting dalam membantu para pengusaha mengatasi masalah- masalah yang mereka hadapi. Meskipun pendidikan formal tidak begitu penting untuk memulai sebuah bisnis baru, seperti yang tercermin dalam keberhasilan orang-orang yang keluar dari sekolah, tetapi pendidikan tetap memberikan sebuah latar belakang yang baik, terutama ketika pendidikan tersebut berhubungan dengan bidang usaha tersebut. Pendidikan mempunyai pengaruh positif terhadap kesempatan bahwa seseorang akan menemukan peluang-peluang

baru, pendidikan tidak menentukan apakah orang itu akan menciptakan sebuah bisnis baru untuk mengeksploitasi peluang yang telah ditemukan. Sejauh mana individu-individu yakin bahwa pendidikan mereka telah membuat tindakan wirausaha lebih layak, maka kemungkinan besar mereka akan menjadi pengusaha.

2.6.6. Etika

Dalam menghadapi situasi harian yang penuh tekanan serta kesulitan lain, terdapat kemungkinan bahwa pengusaha akan menyeimbangkan antara tuntutan etika, tuntutan ekonomi, dan tanggung jawab sosial, sebuah keseimbangan yang berbeda dari titik moral dimana pimpinan perusahaan mengambil sikap dalam cara berpikirnya. Sikap seorang pimpinan perusahaan dalam hal tanggung jawab sosial korporat terkait dengan iklmi organisasional yang dipandang mengacu pada hukum dan kode etik professional. Meskipun lebih menggunakan system nilai mereka sendiri, pengusaha tampak lebih sensitive terhadap tekanan kelompok dan norma sosial umum masyarakat, sebagaimana tekanan yang didapat dari para kompetitornya.

Peningkatan signifikan jumlah bisnis yang berorientasi internasional berdampak pada semakin meningkatnya perhatian tentang kesamaan dan perbedaan dalam sikap dan praktik bisnis di Negara yang berbeda. Sampai tingkat tertentu bidang ini telah dieksplorasi dalam konteks budaya dan sekarang mulai dieksplorasi dengan konsep etika yang lebih individualis. Konsep budaya dan etika saling terkait, jika etika mengacu pada studi tentang apa yang baik dan benar menurut manusia, maka etika bisnis lebih pada penelitian praktik bisnis dalam

pandangan nilai-nilai manusia. Etika adalah bidang ilmu umum yang mengeksplorasi sifat dasar umum dari moral dan pilihan moral spesifik yang diambil oleh individu ketika berinteraksi dengan orang lain.

Dalam dokumen KIAT SUKSES SEORANG ENTREPRENEUR - SIMAKIP (Halaman 100-106)