• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENATALAKSANAAN ASUHAN

E. Masa Neonatus

4) Pada kunjungan nifas kedua telah dilakukan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang keluarga berencana pada Ny.T dengan hasil Ny. T berencana untuk menggunakan alat kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD).

Evaluasi : Ny.T telah menentukan alat kontrasepssi yang akan digunakan yaitu IUD.

5) Melakukan pendokumentasian

Evaluasi : telah dilakukan dokumentasi denan melakukan pencatatan tanggal dilakukannya asuhan dan hasil bahwa ibu bersedia melakukan asuhan yang diberikan.

S : 36, 2 °C

b) Pemeriksaan Fisik

Muka : Tampak kemerahan, tidak ikterik Kepala : Bulat, rambut hitam, molase o Ubun-ubun: Lembut, terdapat sutura Hidung : Tidak ada sumbatan Bibir : Tidak merah

Telinga : Tidak ada sumbatan Leher : Tidak ada benjolan

Dada : Simetris, terdapat putting, nafas normal Perut : Bulat, tidak kembung

Tali pusat : Menonjol, tidak infeksi Punggung : Tidak ada spina bifida

Genetalia : Terdapat penis, dan scrotum, sudah BAK Anus : Terdapat lubang anus

Ekstremitas : Jari tangan dan kaki lengkap Tonus : Gerak aktif

3) Assesment

Bayi Ny. T usia 6 jam jenis kelamin perempuan normal.

4) Penatalaksanaan

a) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya Bayi ibu normal dan sehat bugar

Evaluasi : ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan anaknya dan ibu merasa senang.

b) Memandikan bayi

Persiapan alat : Bak mandi bayi, handuk, sabun, sisir, baju ganti bayi, minyak telon, waslap, skort, air hangat, kapas steril.

Menata baju bayi : Bedong, popok, kaos kaki, sarung tangan, topi.

Tindakan: membuka pakaian bayi dan pastikan bayi BAB/BAK tidak, jika iya bersihkan dengan kasa steril, Mencuci tangan, membersihkan mata dari laur kedalam dengan waslap air hangat, membersihkan hidung, telinga dengan waslap,mengusap muka dan mulut dengan air hangat, membasah kepala dan rambut bayi kemudian beri sampo (tangan menyangga kepala dan jari menjepit ketiak) kemudian bilas, basahi badan bayi kemudian beri sabun dari telinga, leher, badan, tangan, punggung, kaki, genetalia bilas hingga bersih, keringkan badan bayi, oleskan minyak telon di perut, punggung, telapak kaki kecuali tali pusat, memakaikan baju bayi, membereskan alat, mencuci tangan

Evaluasi : Telah dilakukan memandikan bayi dengan hasil

bayi bersih dan ibu merasa senang.

c) Melakukan perawatan tali pusat, dengan cara tali pusat dibiarkan terbuka, setelah mandi dan dikeringkan dan jangan sampai lembab serta membendong bayi untuk mencegah hipotermi

Evaluasi : bayi sudah dimandikan, bayi sudah dalam keadaan bersih dan sudah dalam keadaan hangat.

d) Melakukan pendokumentasian

Evaluasi : telah dilakukan dokumentasi dengan melakukan pencatatan tanggal diberikan asuhan dengan hasil ibu paham bersedia menerapkan asuhan.

b. Kunjungan Neonatus 2 (KN 2)

Hari/Tanggal/Jam : Rabu/11 Oktobe 2023/10.00 WIB 1) Subjektif

Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan normal dan sehat.

2) Objektif

Hari/Tanggal/Jam : Rabu/11 Oktobe 2023/10.10 WIB a) Pemeriksaan Umum

Ku baik, kesadaran composmentis, BB : 2520gr , PB : 45 cm, N : 144x/menit , R : 41x/ menit , S : 36,6℃

b) Pemeriksaan Fisik

Muka : Kemerahan, tidak ikterik

Hidung : Tidak ada sumbatan nafas Bibir : Kemerahan

Dada : Nafas normal, tidak ada wizing Perut : Tidak kembung

Tali pusat : Tidak ada infeksi 3) Assesment

Bayi Ny. T umur 7 hari jenis kelamin perempuan normal.

4) Penatalaksanaan

a) Memberitahukan hasil pemeriksaan

Ku baik, kesadaran composmentis, BB : 2520gr , PB : 45 cm, N : 144x/menit , R : 41x/ menit , S : 36,6℃, pemeriksaan fisik dalam batas normal.

Evaluasi : ibu mengetahui hasil pemeriksaan.

b) Melakukan perawatan tali pusat

Persiapan alat : kasa steril, bengkok, handscoon.

Mencuci tangan, memakai handscoon, mempersilahkan ibu untuk melihat tindakan.

Membuka bedong dan baju bayi diarea tali pusat.

Membersihkan tali pusat dengan kasa.

Dep tali pusat dengan kasa tali pusat.

Melipat popok dibawah tali pusat.

Memberitahu ibu/keluarga bahwa jangan memberikan

benda-benda diatas tali pusat ( seperti koin, rempah- rempah, dan lainnya) karena dapat menyebabkan infeksi.

Evaluasi : perawatan tali pusat telah dilakukan dengan hasil tali pusat bersih dan keluarga bersedia untuk tidak memberikan benda pada tali pusat.

c) Menjelaskan ASI Ekslusif kepada ibu.

Asi ekslusif diberikan hinga umur 6 bulan tanpa diselingi apapun, asi ekslusif bermanfaat bagi ibu maupun untuk bayinya untuk mempererat bounding attachment, bayi tifak mudah tertular penyakit, ibu terhindar dari CA payudara.

Evaluasi : Ibu paham dengan Kie yang diberikan dan bersedia untuk memberikan kie asi ekslusif.

d) Melakukan dokumentasi

Evaluasi : telah dilakukan dokumentasi dengan melakukan pencatatn tanggal dilakukan asuhan dan hasil bahwa ibu memahami serta melakukan asuhan yang diberikan.

c. Kunjungan Neonatus 3 (KN 3)

Hari/Tanggal/Jam : Jumat/20 Oktobe 2023/11.00 WIB 1) Subjektif

Ibu mengatakan bayinya sehat dan menyusu dengan kuat.

2) Objektif

Hari/Tanggal/Jam : Jumat/20 Oktobe 2023/11.15 WIB

a) Pemeriksaan Umum

KU/Kesadaran: Baik/composmentis BB : 3200 kg

S : 36,5 ℃ b) Pemeriksaan Fisik

Muka : Tidak ikterik, kemerahan Hidung : Tidak ada sumbatan jalan nafas Bibir : Kemerahan

Dada : Nafas normal, tidak ada wizing Perut : Tidak kembung

Tali pusat : Tidak ada infeksi, bersih sudah puput 3) Assesment

Bayi Ny. T umur 15 hari Jenis kelamin perempuan normal.

4) Penatalaksanaan

a) Memberitahukan hasil pemeriksaan

KU/Kesadaran: Baik/composmentis, BB : 3200 kg,S: 36,5

℃, pemeriksaan fisik dalam batas normal.

Evaluasi : ibu mengetahui hasil pemeriksaan.

b) Melakukan perawatan tali pusat .

(1) Persiapan alat : kasa steril, bengkok, handscoon.

(2) Mencuci tangan, memakai handscoon, (3) mempersilahkan ibu untuk melihat tindakan.

(4) Tindakan : membuka bedong dan baju bayi diarea tali pusat, membersihkan tali pusat dengan kasa , dep tali pusat dengan kasa tali pusat, melipat popok dibawah tali pusat, memberitahu ibu/keluarga bahwa jangan memberikan benda-benda diatas tali pusat ( seperti koin, rempah-rempah, dan lainnya) karena dapat menyebabkan infeksi.

Evaluasi : perawatan tali pusat telah dilakukan dengan hasil tali pusat bersih dan ibu bersedia tidak memberikan benda diatas tali pusat.

c) Memberikan KIE tanda bahaya infeksi tali pusat seperti muncul kemerahan, muncul cairan abnormal, adanya bau tidak sedap.

Evaluasi : ibu paham tentang tanda bahaya tali pusat.

d) Melakukan dokumentasi

Evaluasi : Telah dilakukan dokumentasi dilakukan pencatatan tanggal dilakuakn asuhan dan hasil bahwa ibu mengerti serta bersedia untuk menerapkan asuhan yang diberikan.

BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Tempat Asuhan

Klinik Darma Husada berlokasi di Duwuran Parangtritis Kecamatan Kretek, klinik ini mnyediakan pelayanan periksa umum setiap hari 24 jam. Klinik Darma Husada memiliki beberapa Poli/Pelayanan seperti, pelayanan pemeriksaan umum di IGD, Pelayanan KIA, Pelayanan KB dan Konsultasi KB, Pelayanan persalinan, Pelayanan Labolatorium, Pelayanan Farmasi, Pelayanan Imunisasi, Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan pemeriksaan hamil dan USG.

Klinik Darma Husada memberikan layanan pendaftaran yang meliputi skrining BPJS, layanan rujuk pada pasien gawat darurat, pelayanan pemeriksaan umum yang meliputi pemberian pelayanan kedokteran berupa pemeriksaan Kesehatan, pengobatan akan tetapi sebelum melakukan pemeriksaan pasien melakukan pendaftaran terlebih dahulu sebelum diperiksa bisa mengunakan KTP bagi orang dewasa atau BPJS bagi yang faskesnya di klinik Darma Husada untuk pasien rawat jalan yang ingin periksa, dan bisa daftar NIK bagi anak dan ada juga memberikan pelayanan di UGD (Unit Gawat Darurat) yang menyediakan pelayanan awal bagi pasien yang menderita sakit berat atau cedera bagi pasien yang mengalami kondisi gawat darurat, tersedia pelayanan rawat inap bagi pasien yang memiliki Kesehatan lemah sehingga diajukan untuk

rawat inap, pelayanan rawat inap juga bisa bagi pasien yang bersalin normal selama 24 jam, pelayanan bayi baru lahir, dan pelayanan nifas, klinik dharma husada juga membuka pelayanan imunisasi yang dilaksanakan setiap senin yang dimulai dari jam 4 sore, MTBS, KB (keluarga berencana) seperti IUD, Implan, suntik 1 bulan, 3 bulan, dan lainnya, dengan pelayanan tindakan maupun kontrol akseptor serta ada juga pelayanan laboratorium di klinik dharma husada yang meliputi pemeriksaan urin, hematologi, cek golongan darah, dan pemeriksaan kimia darah ( GDS, kolestrol, asam urat, dan lainnya).

B. Pembahasan

1. Masa Kehamilan

Ny.T telah melakukan ANC terpadu sesuai dengan yang tertera di buku KIA sejak di usia awal kehamilan, ANC pada trimester I saat usia kehamilan 15 minggu 2 hari dan 19 minggu 4 hari dilakukan sebanyak dua kali kunjungan, trimester II pada usia kehamilan 24 minggu sebanyak satu kali kunjungan, dan pada trimester III usia kehamilan 28 minggu 5 hari untuk kunjungan pada trimester I hingga trimester III kunjungan pertama dilakukan Ny.T di Puskesmas Pundong sebanyak satu kali kunjungan, sedangkan untuk kunjungan kedua dan ketiga pada trimester III yaitu usia kehamilan 38 minggu 6 hari serta 39 minggu 6 hari sebanyak dua kali dilakukan di Klinik Darma Husada . Menurut Kemenkes RI (2020) ibu hamil normal

melakukan ANC enam kali dengan rincian dua kali pada trimester satu, satu kali di trimester kedua dan tiga kali ditrimester ketiga.

Pertemuan pertama tanggal 18 September 2023 pukul 12.00 pada usia kehamilan 38 minggu 6 hari Ny.T mengeluh perutnya merasa nulas belum teratur. Asuhan yang diberikan yaitu dengan memberikan KIE ketidaknyamanan pada trimester III cara mengatasi dengan mengatur posisi tubuh ketika berbaring maupun duduk menurut teori Safitri et al (2023) pada trimester akhir sering terjadinya kontraksi setiap 10 sampai 20 menit sekali atau rasa mulas belum teratur. Menurut teori Maulida et al (2021) dengan menganjurkan mengganti posisi tubuh secara teratur ketika duduk maupun berbaring dan tidak berada pada posisi yang sama dalam waktu yang lama, beristirahat yang cukup, mandi dengan air hangat serta mengalihkan perhatian untuk mengurangi rasa sakit.

Pemberian asuhan KIE ketidaknyamanan digunakan media berupa buku kesehatan ibu dan anak (KIA), dimana menurut teori Ayu (2019) dengan menggunakan media tersebut ibu dapat lebih memahami tentang ketidaknyamanan yang menjadi keluhan kemudian dapat menambah pengetahuan ibu dengan digunakanya media buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai penunjang diberikannya asuhan.

Pertemuan kedua yang dilakukan pada 25 September 2023

pukul 14.00 WIB pada usia kehamilan 39 minggu 6 hari, Ny. T masih merasakan kencang-kencang yang belum teratur. Asuhan yang dilakukan adalah mengingatkan bahwa keluhan ibu merupakan ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester III dan merupakan tanda- tanda persalinan semakin dekat sesuai dengan teori menurut Nayaran (2019) yaitu perut terasa mulas secara teratur makin lama rasa mulas makin sering timbul. Asuhan yang diberikan untuk mengatasi kencang kencang yang masih dirasakan Ny.T sesuai teori Adella (2023) yaitu menganjurkan ibu untuk jalan kaki selama 30 menit setiap pagi bermanfaat agar ibu dapat menghirup udara bersih, menguatkan otot dasar panggul dan mempercepat turunnya kepala bayi kedalam posisi optimal.

Pemberian asuhan KIE ketidaknyamanan trimester III dan tanda persalinan digunakan media berupa video youtube dimana menurut teori Nur (2023) dalam penggunaan media tersebut dapat meningkatkan minat ibu dalam mempelajari atau memperhatikan asuhan yang diberikan, ibu juga akan merasa lebih tertarik karena video yang digunakan divisualkan dengan menarik, dapat diulang- ulang sehingga ibu dapat mempelajarinya lagi.

Selain asuhan yang diberikan untuk mengatasi keluhan ibu, diberikan juga asuhan yang tentang persiapan persalinan yaitu persiapan psiologi, persiapan fisik, memilih tenaga kesehtana,

pendamping saat persalinan, pembuat keputusan, transportasi dan calon donor darah. Menurut teori Istikhomah, (2016) persiapan persalinan meliputi persiapan psikologi, persiapan dana, dan rencana persalinan yang meliputi rencana tempat persalinan, memilih tenaga kesehatan, pendamping saat persalinan,pembuat keputusan, transportasi dan calon pendonor. Menurut teori Dewie (2021) dalam melakukan asuhan peersiapan persalinan digunakan media buku kesehatan ibu dan anak (KIA) yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga mengenai informasi yang diberikan.

2. Masa Persalinan a. Kala I

Asuhan Kebidanan Komprehensif pada masa persalinan dilakukan pada tanggal 05 Oktober 2023 pukul 04.00 WIB Ny.T datang ke Klinik Darma Husada dengan keluhan merasa kencang- kencang teratur sejal pukul 02.00 WIB. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan dalam pada pukul 04.05 WIB dengan hasil v/u tenang, dinding vagina licin, porsio lunak, pembukan lengkap 4 cm, ketuban belum pecah, tidak ada molase, penurunan kepala hodge III, UUK jam 5, AK (-), SLTD (+).

Selanjutnya untuk mengetahui kemajuan persalinan dilakukan asuhan observasi kala I sesuai dengan teori menurut Handayani (2020) yaitu melakukan pemantauan HIS atau kontraksi

uterus setiap 30 menit, DJJ setiap 30 menit, kemajuan pembukaan setiap 4 jam, nadi setiap 30 menit dan tekanan darah ibu setiap 4 jam.

Asuhan yang diberikan untuk mengatasi keluhan ibu menggunakan metode pijat endorphin menurut teori Karuniawati (2020) yang bisa dilakukan dengan endorphin massage merupakan sebuah terapi pijatan ringan yang diberikan pada ibu menjelang persalinan untuk melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit dan dapat memberikan perasaan nyaman pada ibu, pijat endorphin dapat dilakukan pada pasien dengan posisi miring atau duduk, dimana pasien dianjurkan untuk menarik nafas secara perlahan sambil memejamkan mata, pasangan melakukan pijatan lembut dan ringan dari leher membentuk huruf V kearah tulang rusuk, meneruskan pijatan sampai bagian punggung, menganjurkan suami untuk berkata lembut dan suami memeluk istrinya agar terciptanya suasana yang menenangkan. Pijat endorphin yang dilakukan pada NY.T sekitar 15 menit sebanyak satu kali dengan mempraktikan serta mengajari suami, dilanjutkan suami melakukan sendiri selama 15 menit sebanyak satu kali memberikan hasil berupa ibu merasa lebih nyaman dan rasa nyeri sedikit berkurang, asuhan yang dilakukan mengacu pada filosofi kebidanan women and family partnership dengan keterlibatan

keluarga dalam pemberian asuhan untuk mencapai tujuan yang sama dalam memberikan pelayanan kebidanan.

b. Kala II

Persalinan kala II dilakukan tanggal 05 Oktober 2023 pukul 08.00 WIB dilakukannya asuhan pertolongan persalinan menurut teori Sulastri (2020) dengan acuan 60 langkah asuhan persalinan normal (APN), pada saat menjelang persalinan kala II pasien mengeluh merasa lebih mulas, sudah merasa ingin buang air besar, dan merasa seperti sudah ada yang keluar dari jalan lahir. Asuhan yang diberikan yaitu memberitahukan ibu hasil pemeriksaan dan menjelaskan tindakan yang dilakukan yaitu melahirkan bayi.

Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman, ibu mengambil posisi dorsal recumbent pada posisi ini ibu bersalin menekuk lutut dan melebarkan kedua kakinya, dalam teori Hajrah et (2023) dikatakan bahwa posisi dorsal recumbent banyak digunakan oleh ibu bersalin, dikarenakan bisa membantu janin keluar dengan gaya gravitasi, memperluas rongga pelvis sehingga jalan lahir bisa lebih luas dan ibu lebih bisa mengontrol proses persalinan.

Dianjurkan juga pendampingan suami untuk memberi semangat dalam menjalani proses persalinan, menurut teori Hidayati (2019) tujuan utama penglibatan suami dalam persalinan

adalah selain untuk menumbuhkan jiwa seorang bapak yang melihat secara langsung persalinan yang dialami, juga untuk membantu ibu bersalin dalam menghadapi persalinan karena secara tidak langsung kehadiran suami akan meningkatkan kondisi psikologi pada ibu bersalin sehingga ibu siap dalam mengahadapi persalinan.

c. Kala III

Asuhan persalinan kala III dengan keluhan ibu masih merasa mulas pada perutnya, kemudian memastikan janin tunggal, disuntikannya oksitosin 10 IU dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir. Setelah 2 menit dilakukannya pemotongan tali pusat setelah terpotong letakkan bayi didada ibu keringkan dilanjut IMD selama 1 jam. Selanjutnya memastikan pelepasan plasenta yaitu adanya semburan darah dan tali pusat memanjang dari jalan lahir. Plasenta lahir lengkap pukul 08.40 WIB, dilanjutkan masase kurang lebih selama 15 detik dengan suami dan meletakkan plasenta pada tempat yang telah tersedia. Hal ini sesuai dengan teori menurut Husna et al (2022) mengatakan plasenta lahir normaltidak lebih dari 15 menit, apabila lebih dari 15 menit maka dianjurkan dengan tindakan selanjutnya yaitu penyuntikan oksitosin kembali.

d. Kala IV

Persalinan kala IV dimulai pada tanggal 05 Oktober 2023 diberikan asuhan pemantauan kala IV sesuai tori Munawwarah (2023) kepada Ny.T selama 2 jam yang dilakukan setiap 15 menit pada satu jam pertama dan 30 menit pada satu jam kedua, adapun jenisnya berupa pemantauan vital sign ibu dalam batas normal dengan hasil tekanan darah 122/67 mmHg, nadi 75 x/menit, TFU 2 jari dibawah pusat, pengeluaran lokea rubra, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, pendarahan 412 cc. Menurut teori Kurniati et al (2023) pada pemantauan pendarahan jam pertama dan kedua sebanyak 210 cc yang dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.

3. Masa Bayi Baru Lahir

Bayi Ny.T lahir dengan keadaan menangis kuat pada usia kehamilan aterm, kulit kemerahan, gerak aktif. Lahir pada tanggal 05 Oktober 2023 pada pukul 08.30 WIB. Bayi dilakukan IMD atau inisasi menyususi dini yang dilakukan dalam waktu 1 jam, setelah itu dilakukan asuhan pemeriksaan fisik dengan hasil kondisi bayi dalam batas normal, serta pengukuran antropometri yaitu berat badan 2520 gram, panjang badan 45,5 cm, lingkar kepala 36 cm, lingkar lengan 11 cm, kemudian dilanjutkan pemberian salep mata tetracycline 1 % dan injeksi vitamin K phytomenadione 1 mg yang diambil sebanyak 0,5

mg disuntikkan di paha kiri bagian luar secara intramuskular 90 derajat 1 jam setelah dilakukannya IMD atau inisiasi menyusui dini. Menurut Permenkes Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pelayanan neonatal esensial asuhan (2014) asuhan yang dilakukan pada bayi 0-6 jam meliputi menjaga bayi tetap hangat, inisiasi menyusu dini, pemotongan tali pusat, pemberian suntikan vitamin K, pemberian salep mata, pemberian imunisasi Hb 0, pemeriksaan fiisk Bayi Baru Lahir, pemantauan tanda bahaya, penanganan asfiksia Bayi Baru Lahir, pemberian tanda identitas diri dan merujuk kasus yang tidak dapat tangani dalam kondisi stabil, tepat waktu ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu.

Menurut teori Sitepu (2019) disebutkan manfaat vitamin K, yaitu untuk mempercepat pembekuan darah guna untuk mencegah terjadinya pendarahan pada bayi baru lahir. Bayi baru lahir juga diberikan salep mata untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata bayi.

Menurut teori Delfiana (2023) pemeriksaan fisik adalah metode pengumpulan data yang sistematis dengan memakai indera penglihatan, pedengaran, penciuman, dan rasa untuk mendeteksi masalah kesehtan. Antropometri (ukuran tubuh) merupakan salah satu cara langsung menilai status gizi, khususnya keadaan energi dan protein tubuh seseorang. Dengan demikian antropometri merupakan

indikator status gizi yang berkaitan dengan masalah kekurangan energi dan protein. Antropometri dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Konsumsi makanan dan kesehatan merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi antropometri

4. Masa Nifas

Asuhan pertemuan nifas pertama dilakukan pada tanggal 07 Oktober 2023 pukul 14.00 WIB Ny. T mengeluh asi belum keluar.

Asuhan yang diberikan yaitu dengan memberikan pijat oksitosin yang bertujuan untuk merangsang pengeluaran hormon oksitosin menjadi lebih oktimal dan pengeluaran asi menjadi lebih lancar (Indrasari, 2019), asuhan diberikan melalui mempraktikan secara langsung dengan ibu yang sudah melepaskan pakaian atasnya, memposisikan ibu agar tidur miring, menuangkan baby oil ke telapak tangan, lakukan pemijatan pada tulang belakang searah jarum jam posisi jari bawah keatas kurang lebih selama 15 menit sebanyak satu kali kemudian menyarankan suami untuk sesering mungkin melakukan pemijatan, asuhan yang diberikan mengacu pada filososfi kebidanan women centered care yaitu konsep asuhan yang berpusat pada kebutuhan, harapan, aspirasi perempuan dan mengacu pada filosofi kebidanan women and family partnership dengan keterlibatan keluarga dalam pemberian asuhan untuk mencapai tujuan yang sama dalam memberikan pelayanan kebidanan.

Selanjutnya melakukan asuhan pemberian KIE atau Komunikasi Informasi dan Edukasi Asi Eksklusif menurut teori Maharani (2023) manfaat pemberian pemberian asi eksklusif pada ibu dapat merangsang keluarnya hormon oksitosin yang dapat merangsang kontraksi uterus sehingga tidak terjadi pendarahan. Kemudian pada teori Sumardiani, (2019) bayi yang diberikan ASI memiliki peluang 25 kali lebih rendah untuk meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya dibandingkan dengan bayi yang diberi selain ASI.

Pada pemberian asuhan digunakan media video youtube dimana penggunaan media dalam menurut teori Mananohas et al., (2023) pemberian asuhan dapat meningkatkan tingkat ketertarikan serta pemahan dalam materi asuhan yang diberikan karena dalam penyajiannya video youtube menyediakan penjelasan yang lebih menarik serta animasi-animasi yang lebih mudah untuk dipahami ibu.

Pada asuhan pertemuan nifas kedua berlangsung pada tanggal 10 Oktober 2023 pukul 15.00 WIB, dimana pada kunjungan ini Ny. T sudah tidak memiliki keluar dan keluhan sebelumnya telah teratasi.

Selanjutnya diberikan asuhan berupa anjuran konsumsi makan- makanan bergizi yang berfungsi untuk mempercepat peroses pemulihan serta memperlancar produksi ASI, sesuai dengan teori Sari (2021) asupan yang bergizi bisa didapatkan dengan mengonsumsi sayur mayur yang mengandung vitamin untuk memperbaiki sel

jaringan yang telah rusak serta sebagai bahan baku produksi ASI bagi bayi. Sesuai dengan teori yang dijabarkan Afriana et al (2022) Ny.T juga diberikan anjuran untuk memperbanyak asupan minum karena ibu menyusui cenderung merasa haus dimana sebagian air yang diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI, tambahan frekuensi minum sebanyak 4-5 gelas per hari agar tubuh tidak kekurangan cairan dan perbanyak makanan yang kaya akan protein dan kalsium sangat diperlukan untuk prosuksi ASI dan pertumbuhan bayi seperti susu, yoghurt, keju, tahu dan tempe.

Dalam pemberian asuhan digunakannya media buku KIA sebagai pelengkap serta acuan yang dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta meningkatkan ketertarikan ibu dalam penggunaan buku KIA sebagai media yang tepat untuk digunakan ketika ibu memerlukan literasi dari keluhan ibu. sesuai dengan teori Mahayati et al., (2023)

Kunjungan ketiga pada tanggal 20 Oktober 2023 pukul 16.00 WIB pasien diberikan asuhan untuk menyusui bayinya secara on demand maksimal 2 jam sekali, menurut teori Fatimah et al (2020) berat badan bayi pada minggu kedua dan minggu selanjutnya akan bertamabhah 160 gram atau 300 gram pada bulan pertama, pertambahan berat badan dipengaruhi oleh bayi yang menyusu kuat dan ibu menyususi bayinya secara on demand. Selain memberikan

Dalam dokumen Laporan Asuhan Kebidanan Komprehensif (Halaman 100-108)

Dokumen terkait