• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

B. Pembahasan

1. Masa Kehamilan

Ny.T telah melakukan ANC terpadu sesuai dengan yang tertera di buku KIA sejak di usia awal kehamilan, ANC pada trimester I saat usia kehamilan 15 minggu 2 hari dan 19 minggu 4 hari dilakukan sebanyak dua kali kunjungan, trimester II pada usia kehamilan 24 minggu sebanyak satu kali kunjungan, dan pada trimester III usia kehamilan 28 minggu 5 hari untuk kunjungan pada trimester I hingga trimester III kunjungan pertama dilakukan Ny.T di Puskesmas Pundong sebanyak satu kali kunjungan, sedangkan untuk kunjungan kedua dan ketiga pada trimester III yaitu usia kehamilan 38 minggu 6 hari serta 39 minggu 6 hari sebanyak dua kali dilakukan di Klinik Darma Husada . Menurut Kemenkes RI (2020) ibu hamil normal

melakukan ANC enam kali dengan rincian dua kali pada trimester satu, satu kali di trimester kedua dan tiga kali ditrimester ketiga.

Pertemuan pertama tanggal 18 September 2023 pukul 12.00 pada usia kehamilan 38 minggu 6 hari Ny.T mengeluh perutnya merasa nulas belum teratur. Asuhan yang diberikan yaitu dengan memberikan KIE ketidaknyamanan pada trimester III cara mengatasi dengan mengatur posisi tubuh ketika berbaring maupun duduk menurut teori Safitri et al (2023) pada trimester akhir sering terjadinya kontraksi setiap 10 sampai 20 menit sekali atau rasa mulas belum teratur. Menurut teori Maulida et al (2021) dengan menganjurkan mengganti posisi tubuh secara teratur ketika duduk maupun berbaring dan tidak berada pada posisi yang sama dalam waktu yang lama, beristirahat yang cukup, mandi dengan air hangat serta mengalihkan perhatian untuk mengurangi rasa sakit.

Pemberian asuhan KIE ketidaknyamanan digunakan media berupa buku kesehatan ibu dan anak (KIA), dimana menurut teori Ayu (2019) dengan menggunakan media tersebut ibu dapat lebih memahami tentang ketidaknyamanan yang menjadi keluhan kemudian dapat menambah pengetahuan ibu dengan digunakanya media buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai penunjang diberikannya asuhan.

Pertemuan kedua yang dilakukan pada 25 September 2023

pukul 14.00 WIB pada usia kehamilan 39 minggu 6 hari, Ny. T masih merasakan kencang-kencang yang belum teratur. Asuhan yang dilakukan adalah mengingatkan bahwa keluhan ibu merupakan ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester III dan merupakan tanda- tanda persalinan semakin dekat sesuai dengan teori menurut Nayaran (2019) yaitu perut terasa mulas secara teratur makin lama rasa mulas makin sering timbul. Asuhan yang diberikan untuk mengatasi kencang kencang yang masih dirasakan Ny.T sesuai teori Adella (2023) yaitu menganjurkan ibu untuk jalan kaki selama 30 menit setiap pagi bermanfaat agar ibu dapat menghirup udara bersih, menguatkan otot dasar panggul dan mempercepat turunnya kepala bayi kedalam posisi optimal.

Pemberian asuhan KIE ketidaknyamanan trimester III dan tanda persalinan digunakan media berupa video youtube dimana menurut teori Nur (2023) dalam penggunaan media tersebut dapat meningkatkan minat ibu dalam mempelajari atau memperhatikan asuhan yang diberikan, ibu juga akan merasa lebih tertarik karena video yang digunakan divisualkan dengan menarik, dapat diulang- ulang sehingga ibu dapat mempelajarinya lagi.

Selain asuhan yang diberikan untuk mengatasi keluhan ibu, diberikan juga asuhan yang tentang persiapan persalinan yaitu persiapan psiologi, persiapan fisik, memilih tenaga kesehtana,

pendamping saat persalinan, pembuat keputusan, transportasi dan calon donor darah. Menurut teori Istikhomah, (2016) persiapan persalinan meliputi persiapan psikologi, persiapan dana, dan rencana persalinan yang meliputi rencana tempat persalinan, memilih tenaga kesehatan, pendamping saat persalinan,pembuat keputusan, transportasi dan calon pendonor. Menurut teori Dewie (2021) dalam melakukan asuhan peersiapan persalinan digunakan media buku kesehatan ibu dan anak (KIA) yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga mengenai informasi yang diberikan.

2. Masa Persalinan a. Kala I

Asuhan Kebidanan Komprehensif pada masa persalinan dilakukan pada tanggal 05 Oktober 2023 pukul 04.00 WIB Ny.T datang ke Klinik Darma Husada dengan keluhan merasa kencang- kencang teratur sejal pukul 02.00 WIB. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan dalam pada pukul 04.05 WIB dengan hasil v/u tenang, dinding vagina licin, porsio lunak, pembukan lengkap 4 cm, ketuban belum pecah, tidak ada molase, penurunan kepala hodge III, UUK jam 5, AK (-), SLTD (+).

Selanjutnya untuk mengetahui kemajuan persalinan dilakukan asuhan observasi kala I sesuai dengan teori menurut Handayani (2020) yaitu melakukan pemantauan HIS atau kontraksi

uterus setiap 30 menit, DJJ setiap 30 menit, kemajuan pembukaan setiap 4 jam, nadi setiap 30 menit dan tekanan darah ibu setiap 4 jam.

Asuhan yang diberikan untuk mengatasi keluhan ibu menggunakan metode pijat endorphin menurut teori Karuniawati (2020) yang bisa dilakukan dengan endorphin massage merupakan sebuah terapi pijatan ringan yang diberikan pada ibu menjelang persalinan untuk melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit dan dapat memberikan perasaan nyaman pada ibu, pijat endorphin dapat dilakukan pada pasien dengan posisi miring atau duduk, dimana pasien dianjurkan untuk menarik nafas secara perlahan sambil memejamkan mata, pasangan melakukan pijatan lembut dan ringan dari leher membentuk huruf V kearah tulang rusuk, meneruskan pijatan sampai bagian punggung, menganjurkan suami untuk berkata lembut dan suami memeluk istrinya agar terciptanya suasana yang menenangkan. Pijat endorphin yang dilakukan pada NY.T sekitar 15 menit sebanyak satu kali dengan mempraktikan serta mengajari suami, dilanjutkan suami melakukan sendiri selama 15 menit sebanyak satu kali memberikan hasil berupa ibu merasa lebih nyaman dan rasa nyeri sedikit berkurang, asuhan yang dilakukan mengacu pada filosofi kebidanan women and family partnership dengan keterlibatan

keluarga dalam pemberian asuhan untuk mencapai tujuan yang sama dalam memberikan pelayanan kebidanan.

b. Kala II

Persalinan kala II dilakukan tanggal 05 Oktober 2023 pukul 08.00 WIB dilakukannya asuhan pertolongan persalinan menurut teori Sulastri (2020) dengan acuan 60 langkah asuhan persalinan normal (APN), pada saat menjelang persalinan kala II pasien mengeluh merasa lebih mulas, sudah merasa ingin buang air besar, dan merasa seperti sudah ada yang keluar dari jalan lahir. Asuhan yang diberikan yaitu memberitahukan ibu hasil pemeriksaan dan menjelaskan tindakan yang dilakukan yaitu melahirkan bayi.

Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman, ibu mengambil posisi dorsal recumbent pada posisi ini ibu bersalin menekuk lutut dan melebarkan kedua kakinya, dalam teori Hajrah et (2023) dikatakan bahwa posisi dorsal recumbent banyak digunakan oleh ibu bersalin, dikarenakan bisa membantu janin keluar dengan gaya gravitasi, memperluas rongga pelvis sehingga jalan lahir bisa lebih luas dan ibu lebih bisa mengontrol proses persalinan.

Dianjurkan juga pendampingan suami untuk memberi semangat dalam menjalani proses persalinan, menurut teori Hidayati (2019) tujuan utama penglibatan suami dalam persalinan

adalah selain untuk menumbuhkan jiwa seorang bapak yang melihat secara langsung persalinan yang dialami, juga untuk membantu ibu bersalin dalam menghadapi persalinan karena secara tidak langsung kehadiran suami akan meningkatkan kondisi psikologi pada ibu bersalin sehingga ibu siap dalam mengahadapi persalinan.

c. Kala III

Asuhan persalinan kala III dengan keluhan ibu masih merasa mulas pada perutnya, kemudian memastikan janin tunggal, disuntikannya oksitosin 10 IU dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir. Setelah 2 menit dilakukannya pemotongan tali pusat setelah terpotong letakkan bayi didada ibu keringkan dilanjut IMD selama 1 jam. Selanjutnya memastikan pelepasan plasenta yaitu adanya semburan darah dan tali pusat memanjang dari jalan lahir. Plasenta lahir lengkap pukul 08.40 WIB, dilanjutkan masase kurang lebih selama 15 detik dengan suami dan meletakkan plasenta pada tempat yang telah tersedia. Hal ini sesuai dengan teori menurut Husna et al (2022) mengatakan plasenta lahir normaltidak lebih dari 15 menit, apabila lebih dari 15 menit maka dianjurkan dengan tindakan selanjutnya yaitu penyuntikan oksitosin kembali.

d. Kala IV

Persalinan kala IV dimulai pada tanggal 05 Oktober 2023 diberikan asuhan pemantauan kala IV sesuai tori Munawwarah (2023) kepada Ny.T selama 2 jam yang dilakukan setiap 15 menit pada satu jam pertama dan 30 menit pada satu jam kedua, adapun jenisnya berupa pemantauan vital sign ibu dalam batas normal dengan hasil tekanan darah 122/67 mmHg, nadi 75 x/menit, TFU 2 jari dibawah pusat, pengeluaran lokea rubra, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, pendarahan 412 cc. Menurut teori Kurniati et al (2023) pada pemantauan pendarahan jam pertama dan kedua sebanyak 210 cc yang dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.

3. Masa Bayi Baru Lahir

Bayi Ny.T lahir dengan keadaan menangis kuat pada usia kehamilan aterm, kulit kemerahan, gerak aktif. Lahir pada tanggal 05 Oktober 2023 pada pukul 08.30 WIB. Bayi dilakukan IMD atau inisasi menyususi dini yang dilakukan dalam waktu 1 jam, setelah itu dilakukan asuhan pemeriksaan fisik dengan hasil kondisi bayi dalam batas normal, serta pengukuran antropometri yaitu berat badan 2520 gram, panjang badan 45,5 cm, lingkar kepala 36 cm, lingkar lengan 11 cm, kemudian dilanjutkan pemberian salep mata tetracycline 1 % dan injeksi vitamin K phytomenadione 1 mg yang diambil sebanyak 0,5

mg disuntikkan di paha kiri bagian luar secara intramuskular 90 derajat 1 jam setelah dilakukannya IMD atau inisiasi menyusui dini. Menurut Permenkes Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pelayanan neonatal esensial asuhan (2014) asuhan yang dilakukan pada bayi 0-6 jam meliputi menjaga bayi tetap hangat, inisiasi menyusu dini, pemotongan tali pusat, pemberian suntikan vitamin K, pemberian salep mata, pemberian imunisasi Hb 0, pemeriksaan fiisk Bayi Baru Lahir, pemantauan tanda bahaya, penanganan asfiksia Bayi Baru Lahir, pemberian tanda identitas diri dan merujuk kasus yang tidak dapat tangani dalam kondisi stabil, tepat waktu ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu.

Menurut teori Sitepu (2019) disebutkan manfaat vitamin K, yaitu untuk mempercepat pembekuan darah guna untuk mencegah terjadinya pendarahan pada bayi baru lahir. Bayi baru lahir juga diberikan salep mata untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata bayi.

Menurut teori Delfiana (2023) pemeriksaan fisik adalah metode pengumpulan data yang sistematis dengan memakai indera penglihatan, pedengaran, penciuman, dan rasa untuk mendeteksi masalah kesehtan. Antropometri (ukuran tubuh) merupakan salah satu cara langsung menilai status gizi, khususnya keadaan energi dan protein tubuh seseorang. Dengan demikian antropometri merupakan

indikator status gizi yang berkaitan dengan masalah kekurangan energi dan protein. Antropometri dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Konsumsi makanan dan kesehatan merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi antropometri

4. Masa Nifas

Asuhan pertemuan nifas pertama dilakukan pada tanggal 07 Oktober 2023 pukul 14.00 WIB Ny. T mengeluh asi belum keluar.

Asuhan yang diberikan yaitu dengan memberikan pijat oksitosin yang bertujuan untuk merangsang pengeluaran hormon oksitosin menjadi lebih oktimal dan pengeluaran asi menjadi lebih lancar (Indrasari, 2019), asuhan diberikan melalui mempraktikan secara langsung dengan ibu yang sudah melepaskan pakaian atasnya, memposisikan ibu agar tidur miring, menuangkan baby oil ke telapak tangan, lakukan pemijatan pada tulang belakang searah jarum jam posisi jari bawah keatas kurang lebih selama 15 menit sebanyak satu kali kemudian menyarankan suami untuk sesering mungkin melakukan pemijatan, asuhan yang diberikan mengacu pada filososfi kebidanan women centered care yaitu konsep asuhan yang berpusat pada kebutuhan, harapan, aspirasi perempuan dan mengacu pada filosofi kebidanan women and family partnership dengan keterlibatan keluarga dalam pemberian asuhan untuk mencapai tujuan yang sama dalam memberikan pelayanan kebidanan.

Selanjutnya melakukan asuhan pemberian KIE atau Komunikasi Informasi dan Edukasi Asi Eksklusif menurut teori Maharani (2023) manfaat pemberian pemberian asi eksklusif pada ibu dapat merangsang keluarnya hormon oksitosin yang dapat merangsang kontraksi uterus sehingga tidak terjadi pendarahan. Kemudian pada teori Sumardiani, (2019) bayi yang diberikan ASI memiliki peluang 25 kali lebih rendah untuk meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya dibandingkan dengan bayi yang diberi selain ASI.

Pada pemberian asuhan digunakan media video youtube dimana penggunaan media dalam menurut teori Mananohas et al., (2023) pemberian asuhan dapat meningkatkan tingkat ketertarikan serta pemahan dalam materi asuhan yang diberikan karena dalam penyajiannya video youtube menyediakan penjelasan yang lebih menarik serta animasi-animasi yang lebih mudah untuk dipahami ibu.

Pada asuhan pertemuan nifas kedua berlangsung pada tanggal 10 Oktober 2023 pukul 15.00 WIB, dimana pada kunjungan ini Ny. T sudah tidak memiliki keluar dan keluhan sebelumnya telah teratasi.

Selanjutnya diberikan asuhan berupa anjuran konsumsi makan- makanan bergizi yang berfungsi untuk mempercepat peroses pemulihan serta memperlancar produksi ASI, sesuai dengan teori Sari (2021) asupan yang bergizi bisa didapatkan dengan mengonsumsi sayur mayur yang mengandung vitamin untuk memperbaiki sel

jaringan yang telah rusak serta sebagai bahan baku produksi ASI bagi bayi. Sesuai dengan teori yang dijabarkan Afriana et al (2022) Ny.T juga diberikan anjuran untuk memperbanyak asupan minum karena ibu menyusui cenderung merasa haus dimana sebagian air yang diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI, tambahan frekuensi minum sebanyak 4-5 gelas per hari agar tubuh tidak kekurangan cairan dan perbanyak makanan yang kaya akan protein dan kalsium sangat diperlukan untuk prosuksi ASI dan pertumbuhan bayi seperti susu, yoghurt, keju, tahu dan tempe.

Dalam pemberian asuhan digunakannya media buku KIA sebagai pelengkap serta acuan yang dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta meningkatkan ketertarikan ibu dalam penggunaan buku KIA sebagai media yang tepat untuk digunakan ketika ibu memerlukan literasi dari keluhan ibu. sesuai dengan teori Mahayati et al., (2023)

Kunjungan ketiga pada tanggal 20 Oktober 2023 pukul 16.00 WIB pasien diberikan asuhan untuk menyusui bayinya secara on demand maksimal 2 jam sekali, menurut teori Fatimah et al (2020) berat badan bayi pada minggu kedua dan minggu selanjutnya akan bertamabhah 160 gram atau 300 gram pada bulan pertama, pertambahan berat badan dipengaruhi oleh bayi yang menyusu kuat dan ibu menyususi bayinya secara on demand. Selain memberikan

asuhan tentang pemberian ASI, pasien juga diberikan asuhan tentang memperbanyak istirahat dikatakan di teori Widayati et al (2020) bahwa istirahat sebagai kebutuhan dasar oleh semua orang, dan untuk dapat berfungsi secara optimal maka setiap orang memerlukan istirahat dan tidur, selama masa nifas ibu membutuhkan waktu istirahat selama 6-8 jam perhari, fungsi istirahat yaitu menjaga keseimbangan baik mental, emosional, maupun kesehatan, menjaga kondisi organ-organ tubuh seperti paru-paru, kardiovaskuler, sistem endokrin pulih setelah sepanjang hari digunakan sedemikain rupa.

5. Masa Neonatus

Pertemuan nifas pertama dilakukan tanggal 05 Oktober 2023 pukul 14.30 WIB, pada pertemuan pertama bayi Ny.T tidak memiliki keluhan, dan hanya diberikan asuhan memandikan bayi hal tersebut disebutkan dalam teori Nopitasari, (2020) pengertian memandikan adalah suatu cara membersihakan tubuh seseorang dengan cara menyiram dan merendam diri dalam air, memandikan bayi sendiri dapat dilakukan minimal 6-24 jam setelah melahirkan, sedangkan tujuan memandikan bayi adalah menjaga kebersihan, memberikan rasa segar, mencegah terjadinya infeksi penyakit, memberikan rangsangan kulit.

Pertemuan neonatus pada tanggal 11 Oktober 2023 pukul 10.10 WIB bayi Ny.T dengan keadaan tali pusat bersih, kering dan belum

puput, sehingga diberikan asuhan perawatan tali pusat dimana perawatan ini dilakukan dengan pengobatan dan pengikatan tali pusat, perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan puput pada hari ke 5 sampai demam hari ke 7 tanpa adanya komplikasi, Perawatan tali pusat bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril, pemakaian obat- obatan, bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Leton, 2022).

Pertemuan ketiga masa neonatus pada tanggal 20 Oktober 2023 pikul 11.00 WIB, keadaan bayi Ny.T baik pada bagian pusat telah puput sehingga diberikan asuhan tentang infeksi tali pusat, menurut teori Leton, (2022) infeksi tali pusat merupakan salah satu infeksi yang dialami neonatus, kondisi basah, lembab, kotor pada tali pusat membuat kuman bersarang dan mengakibatkan terjadinya risiko.

Menurut Damanik (2019) untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat pertolongan pertama adalah dengan merawat tali pusat yang baik dan benar, karena jika perawatan tali pusat tidak dilakukan dengan benar maka akan mengakibatkan infeksi dan berdampak kematian.

Infeksi tali pusat ditandai dengan perubahan pada warna kulit menjadi kemerahan, bengkak, lembab dan mngeluarkan nanah busuk. Adanya

paparan bakteri dan sistem kekebalan tubuh yang belum terbentuk adalah salah satu penyebab infeksi tali pusat.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Asuhan kebidanan pada Ny.T umur 30 tahun telah dilakukan selama kurang lebih 1 bulan yang dimulai dari masa kehamilan dengan usia kehamilan 38 minggu 6 hari dan 39 mnggu 6 hari. Asuhan ini dilakukan secara komprehensif dan didokumentasikan secara SOAP.

Asuhan Kebidanan kehamilan dimulai pada usia kehamilan 38 minggu 6 dilanjutkan usia kehamilan 39 minggu 6 hari di Klinik Darma Husada pada kehamilan ibu mengeluh mulas belum teratur sehingga diberikan asuhan berupa KIE ketidaknyamanan trimester III dan tanda- tanda persalinan.

Asuhan persalinan Ny. T di Klinik Darma pada kala 1 fase aktif pembukaan 4 dengan keluhan ibu merasa mulas-mulas teratur, sehingga diberikan asuhan pijat endorphin dengan hasil ibu merasa lebih nyaman dan nyeri semakin teratasi, selanjutnya dilanjutkan dengan Asuhhan Persalinan Normal (APN) 60 langkah sesuai dengan standar asuhan kebidanan.

Asuhan bayi baru lahir Ny.T berjalan dengan lancar, dengan diberikan asuhan diberikannya Inisisasi Menyusui Dini (IMD) selama 1 jam, pemeriksaan fisik, pengukuran antropometri, kemudian pemberian salep mata tertraciclyn 1 % dan injeksi vitamin k.

Asuhan nifas kunjungan 1-3 berjalan normal, asuhan yang diberikan sesuai peraturan Kemenkes dengan diberikan dengan keluhan tidak keluarnya asi sehingga diberikan asuhan berupa pijat oksitosin sehingga dapat merangsang hormon oksitosin dan memperlancar asi, kemudian dilanjutkan asuhan anjuranuntuk mengonsulsi makanan bergizi dan minum banyak air putih untuk memperbanyak produksi asi .

Asuhan masa neonatus Ny.T kunjungan 1-3 berjalan lancar, sesuai peraturan Kemenkes dengan diberikan asuhan memandikan bayi yang bertujuan untuk menjaga kebersihan bayi, perawatan tali pusat bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat bayi dan KIE infeksi tali pusat sehingga ibu dapat mengantisipasi apabila terjadi infeksi pada tali pusat.

B. Saran

1. Bagi bidan.

Bidan dapat menambah kualitas pelayanan asuhan kebidanan dengan memberikan asuhan komplementer seperti pijat endorphin, pijat oksitosin ataupun yoga pada ibu hamil yang diberikan sesuai dengan kebutuhan secara ramah, dan memberikan pelayanan yang terbaik.

2. Bagi Ibu dan Keluarga

Keluarga dapat memberi dukungan kepada ibu dengan selalu menemani ibu rutin melakukan pemeriksan hamil, suami juga dapat berperan aktif saat ANC dalam memberikan dukungan serta

mendampingi ibu pada proses persalinan, klien diharapkan dapat segera datang ke klinik ataupun fasilitas kesehatan terdekat apabila ibu dan bayinya terdapat tanda-tanda infeksi ataupun keluhan lainnnya.

3. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dengan banyak berlatih, dan membaca literatur seperti jurnal terbaru, sehingga dapat melakukan asuhan kebidanan komprehensif kepada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, neonatus secara tepat dengan bimbingan dari bidan dan melibatkan suami serta keluarga

119

DAFTAR PUSTAKA

2022. (n.d.). Implementasi Kebijakan Nasional Kunjungan Masa Nifas Pada Praktik Mandiri Bidan Hj. Norhidayati Banjarmasin. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (Jksi), 6(2), 121–126. https://doi.org/10.51143/jksi.v6i2.296

2022. (2022). Jurnal Ilmiah Kesehatan 2022 Jurnal Ilmiah Kesehatan 2022. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 21(1), 14–19.

Afriana, Kurniawati, E., & Mardiah, A. (2022). Peran Serta Kader Dalam Pemberian Asupan Zat Gizi Untuk Kelancaran ASI Pada Ibu Menyusui Di Desa Tumbo Baro Kecamatan Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar. 4(2), 113–120.

Ajeng, L. D. (2022). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum Di Praktik Mandiri Bidan Tumijajar Tulang Bawang Barat. 12–

26. http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/1686

Arum, S. (2019). Generasi Berkualitas. In Jurnal Ilmiah Kesehatan.

Ayu, M. S. (2019). The Effectiveness Utilization Of Mother anda Child Health- Book As the Communication Media, Education and Information. Kedokteran Ibnu Nafis, 8(no 2), 10–15. http://bit.ly/OJSIbnuNafis

Bahiyatun. (2019). Asuhan Komprehensif Pada Masa Nifas. 11–31.

Chairunnisa, O. (2022). Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Normal di PMB Hasna Dewi Pekanbaru Tahun 2021. Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal), 2(1), 23–28. https://doi.org/10.25311/jkt/vol2.iss1.559 Damanik, R. K. (2019). Hubungan Perawatan Tali Pusat Dengan Kejadian Infeksi

Pada Bayi Baru Lahir Di RSUD Dr . Pirngadi Medan 2019. 2(2), 51–60.

Delfiana Rina. (2023). Upaya Penguatan Program Stimulasi , Deteksi Dan Usia Pra Sekolah Dengan Metode KPSP Dan Pemeriksaan. 4(5), 11046–11049.

Dewie, A. (2021). Pengetahuan Dan Sikap Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Berhubungan Dengan Pemanfaatan Buku Kia. JAMBI MEDICAL JOURNAL

“Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan,” 9(1), 138–146.

https://doi.org/10.22437/jmj.v9i1.12841

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2020). Profil Kesehatan D.I Yogyakarta tahun 2020. Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2020, 76.

Elyasari, Afrianty Iis, Langgupa widianti Lisda, Maulida Fajria Luluk, Wardani Kusuma Endah, S Dyah Anggraini, Bahar Nuraisyah, Sianipar Kandace, Purnamasari Desy, M. M. (2023). Masa Nifas Dalam Berbagai Perspektif.

Erina, H. E. (2023). Komunikasi Informasi Edukasi (Kie) Online Asi Ekslusif Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Di Provinsi Kalimantan Tengah.

Abdikes, 1, 12. https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/abdikes/index

Fatimah, S., Wachdin, F. R., & Fitriani, I. S. (2020). Asuhan Kebidanan Pada Ny.

D Nifas Dalam Menghadapi Asi Belum Keluar Pada Hari Pertama Pasca Persalinan. Health Sciences Journal, 4(1), 130.

https://doi.org/10.24269/hsj.v4i1.408

Fatwiany, N. N. (2022). Hubungan Senam Hamil Dengan Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester 3 Di Bidan Praktik Mandiri Nining Pelawati. 2(2), 271–277.

Fitra, A. (2023). Klasifikasi Tindakan Persalinan Pada Pasien Ibu Bersalin Menggunakan Metode Decision Tree C4.5. Media Online), 4(1), 513–523.

https://doi.org/10.30865/klik.v4i1.1168

Fitri Adella, et al. (2023). Comprehensive Midwifery Care of Mrs . S With Mild Anemia and Implementing. 566–577.

Gustini, S., Mintarsih, W., & ... (2022). Pendidikan dan Pelatihan Metode Pijat Endorpin Kepada Kader Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tamansari

Kota Tasikmalaya. Prosiding , 119–127.

https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/artic le/view/140

Hajrah, H., Masyita, G., Risnawati, R., & Prasetyarini, A. (2023). Hubungan Posisi Meneran Terhadap Kejadian Robekan Perineum Pada Ibu Bersalin Di Puskesmas Rawat Inap Tepian Buah Kabupaten Berau. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 3(3), 209–218. https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i3.546

Hamidah Diceu. (2022). Penatalaksanaan Pendidikan Kesehatan Terhadap Kemampuan Ibu Dalam Memandikan Bayi Pada Ibu Primipara Di Dusun Rembet Blok Rabu Desa Lojikobong Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2021. VIII(8), 82–90.

Dalam dokumen Laporan Asuhan Kebidanan Komprehensif (Halaman 109-124)

Dokumen terkait