• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen pola pengasuhan pada keluarga berpoligami (Halaman 52-57)

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Yang di mana sebelum peneliti memutuskan untuk menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti melakukan survey awal terlebih dahulu di Kantor Desa Ubung untuk mengetahui data keluarga yang melakukan perkawinan poligami di Desa Ubung. Dan dari data keluarga berpoligami yang peneliti dapatkan di Kantor Desa Ubung hasilnya tidak memungkinkan untuk peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, hal tersebut yang membuat peneliti memutuskan untuk menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini juga sesuai dengan pengertian pendekatan kualitatif yang dikemukakan oleh Meleong bahwa pendekatan kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.75 Sedangkan alasan peneliti menggunakan studi kasus iyalah untuk melihat fenomena yang sedang marak terjadi di masyarakat, Hal ini sesuai dengan pengertian metode studi kasus di dalam penelitian kualitatif yang dikemukkan oleh Creswell bahwa studi kasus merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu.76

2. Latar Penelitian a. Tempat Penelitian

74Hasnida, Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini, (Jakarta timur: PT Luxima Metro Media, 2014), hlm. 43.

75Meleong J. lexy, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 6.

76Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif Kuantitatif Mixed, (Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar 2010), hlm. 20.

37

Penelitian ini dilakukan di Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 19 April 2022 sampai dengan 6 Mei 2022.

3. Sumber dan Jenis Data a. Sumber data

1) Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang keluarga yang di mana orang tua (suami/istri yang melakukan poligami) dan 3 anak yang orang tuanya melakukan poligami. Penelitian ini juga ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dengan teknik tersebut peneliti melakukan pertimbangan dalam memilih subjek penelitian. Sumber data dalam penelitian ini diambil berdasarkan kriteria subjek yang dipilih oleh peneliti, laki-laki dan perempuan, orang tua (Istri/Suami) dengan umur 30 Tahun ke atas, melakukan poligami dan memiliki anak dengan kisaran umur antara 6-12 tahun yang hidup di keluarga yang melakukan poligami.

Bertempat tinggal di Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

2) Informan penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah orang tua (suami/istri poligami), anak, dan tetangga.

b. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu data pimer dan data sekunder.

1) Data Primer

Pada penelitian ini data primernya yaitu informasi yang diperoleh melalui wawancara yang dilakukan dengan subjek dan informan. yaitu melalui keterangan yang diberikan oleh orang tua (suami/istri berpoligami), anak, dan tetangga.

2) Data Sekunder

38

Pada penelitian ini data sekundernya diperoleh melalui dokumentasi yang didapatkan saat melakukan wawancara dan observasi seperti foto-foto. Selain sebagai data sekunder peneliti memperoleh dokumen yang berkaitan dengan profil Desa Ubung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah antara lain: gambaran umum lokasi penelitian yang di dalamnya berisi tentang sejarah desa Ubung, demografi serta keadaan ekonomi masyarakat Desa Ubung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui data dan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

a. Wawancara

Menurut Meleong wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.77

Peneliti memilih teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dikarenakan peneliti ingin memperoleh data dan informasi secara langsung tentang pola pengasuhan pada keluarga berpoligami dalam pemenuhan tugas perkembangan sosial anak. Adapun pihak yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah subjek observasi dalam penelitian ini adalah pasangan suami-istri poligami, anak, mertua dan tetangga dan kepala Desa.

b. Observasi

Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara

77Meleong J. lexy, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 186

39

sistematis terhadap gejala-gejala yang diselidiki.78Menurut Nasution dalam buku karangan Sugiono, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta yang mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.79

Pada hal ini peneliti melakukan observasi secara langsung yaitu peneliti langsung turun kelapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas subjek di lokasi penelitian.

Dalam pengamatan ini, peneliti bisa mencatat atau merekam data-data yang didapatkan di lapangan bisa dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada subjek. subjek observasi dalam penelitian ini adalah anak dan informan penelitian ini adalah orang tua dan tetangga.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah upaya pencatatan, perekaman terhadap aspek-aspek yang bersifat keadministrasian terhadap hal-hal terkait dengan penelitian, pendokumentasian dilakukan pada sasaran atau objek penelitian sebagai pendukung kelengkapan data yang diperlukan, juga terhadap sumber-sumber referensi terkait.80

Dokumentasi disini bisa berupa gambar atau foto yang diambil ketika melakukan wawancara dengan informan dan subjek. Peneliti memilih teknik ini dikarenkan agar penelitian ini dapat dipercaya karena memiliki bukti yang jelas.

5. Tehnik Analisis Data

Setelah data diperoleh dan dikumpulkan selanjutnya dilakukan analisis data dengan cara kualitatif. Analisis data dilakukan oleh peneliti agar mendapatkan makna yang

78Cholid Narbuko dkk, Metode Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), hlm. 70.

79Sugiyono, Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta 2012), hlm.

310.

80Darlis, Pesantren Dan Studi Islam, (Cet. 1: Makasar: CV, Panrita global media, 2015), hlm. 66.

40

terkandung dalam sebuah data, sehingga interpretasinya tidak sekedar deskripsi belaka.81

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga proses yang dikemukakan oleh Miles and Huberman dalam buku karangan Sugiono bahwa analisis mengalir terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi data. 82 Adapun penjelasannya yakni sebagai berikut:

a. Reduksi Data ( Data Reduction)

Menurut Miles dan Hubermen, reduksi data diartikan sebagai proses penelitian, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi terus menerus selama penelitian berlangsung.83 Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti di lapangan maka jumlah data semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data.

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penyajian data dalam bentuk uraian singkat berupa teks yang bersifat naratif. Hal ini akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Penyajian data dilakukan dengan tujuan untuk menggabungkan informasi sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi.

c. Menarik Kesimpulan (Verification)

Menurut Miles dan Huberman, langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.84

81Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta 2012), hlm.

135.

82Sugiyono, Kuantitatif KualitatifDan R & D, (Bandung: Alfabeta 2012), hlm.

337.

83 Munawaroh, Panduan Memahami Metodologi Penelitian, (Malang:

Intermedia, 2012), hlm. 85.

84Ibid, hlm. 99.

41 6. Pengecekan Keabsahan Data

Penelitian kualitatif wajib menyampaikan kebenaran yang objektif. Sebab itu keabsahan data pada sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui keabsahan data kepercayaan penelitian kualitatif dapat tercapai. Dalam penelitian ini untuk menerima keabsahan data dilakukan dengan triangulasi.

Triangulasi sendiri adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari beberapa teknik pengumpulan data dan sumber yang telah ada. Teknik triangulasi berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data mendapatkan yang berbeda-beda untuk data dari sumber yang sama.85

Adapun wawancara yang dilakukan memakai triangulasi sumber, yang artinya peneliti mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Triangulasi menggunakan sumber yang dilakukan penelitian ini yaitu : membandingkan hasil wawancara dengan menggunakan isi dokumen yang berkaitan. Triangulasi bisa digunakan untuk mengecek kebenaran data ataupun untuk memperkaya data.

Dalam dokumen pola pengasuhan pada keluarga berpoligami (Halaman 52-57)

Dokumen terkait