• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Desa Ubung

Dalam dokumen pola pengasuhan pada keluarga berpoligami (Halaman 59-66)

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Desa Ubung

Desa Ubung merupakan salah satu desa dari 13 desa yang ada diwilayah Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, yang merupakan Desa pemekaran dari Desa Bonjeruk. Berawal dari keinginan masyarakat yang mengharapkan peningkatan kualitas pelayanan publik mengingat pusat pemerintahan Desa induk (Bonjeruk) jaraknya cukup jauh sekitar 3 km dari Dusun Mertak Lauk dan Aik Ara. Atas dasar itulah para tokoh masyarakat dusun Mertak Lauk dan Aik Ara melakukan rembuk merencanakan pemekaran wilayah atau berpisah dari desa Bonjeruk, bagai gayung bersambut setelah dilakukan musyawarah bersama dengan pemerintah Desa Bonjeruk ketika Kepala Desa dijabat oleh Bpk.

Lalu Taufikurrahman. dapat disetujui dan diajukan pemekaran menjadi Desa Ubung kepada Pemerintah Daerah. Dan sebagai tindak lajut respon dari Pemerintah Daerah, Pada Tahun 1968 pada masa Alm. Bpk. Drs Lalu Srigde sebagai Bupati Lombok Tengah

Mengawali berjalannya administrasi pemerintahan desa, mengingat Desa Ubung belum memiliki kantor yang tetap, untuk sementara Kepala Desa Pertama Lalu Marzuki memberikan izin untuk menempati tanahnya sebagai tempat Kantor Desa. Dengan tekad dan kerjasama serta keinginan yang kuat dari masyarakat satu setengah tahun kemudian telah dapat dibangun sebuah kantor desa yang mungkin sebagai pusat pelayanan administrasi desa dengan ukuran luas 9 m x 12 m dirasa cukup. Melihat secara administrative dan telah tersedianya fasilitas penunjang administrasi pemerintahan Desa Ubung.86

2. Demografi Desa Ubung

Desa Ubung Berada diwilayah Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan berbatasan dengan :

86 Profil Desa Ubung, 2021

44

a. Sebelah Utara : Desa Pringgarata Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah

b. Sebelah Timur : Desa Bunjeruk Kecamatan Jonggat Kebupaten Lombok Tengah

c. Sebelah Selatan : Desa Jelantik Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

d. Sebelah Barat : Desa Labulia Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.87

3. Komposisi Penduduk berdasarkan Usia Tabel 1.2

Komposisi Penduduk berdasarkan Usia88 No Kelompok Umur Penduduk

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 0-4 337 385 44

2 5-9 365 417 193

3 10-14 337 271 221

4 15-19 439 431 203

5 20-24 493 314 188

6 25-29 470 244 180

7 30-34 495 490 198

8 35-39 412 501 218

9 40-44 402 415 193

10 45-49 375 387 142

11 50-54 300 335 140

12 55-59 255 275 94

13 60-64 375 380 84

14 65-69 165 125 39

15 70-74 125 111 47

16 76+ 95 65 39

17 4 4 3

87 Profil Desa Ubung, 2021

88 Profil Desa Ubung, 2021

45

1 1 14

Tabel diatas memperlihatkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan usia sangat bervariasi, namun dalam keluarga yang melakukan perkawinan poligami di Desa Ubung memiliki tingkat usia mulai dari usia suami 46 tahun sampai 62 tahun, dan usia istri baik istri pertama maupun istri kedua mulai dari tingkat usia 40 tahun sampai dengan usia 58 tahun, sedangkan untuk usia anak- anaknya baik itu dari istri pertama maupun istri ke dua mulai dari tingkat usia 3 tahun sampai dengan 30an tahun.

4. Keadaan Sosial

Luas Wilayah di Desa Ubung adalah 704,56 Ha (70,56 Km2), terdiri dari :

a. Lahan Sawah : 488,56 Ha b. Kebun : 121 Ha c. Pemukiman : 95 Ha89

Dari lima keluarga yang terdata di kantor desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah rata-rata memiliki lahan sawah dan kebun yang cukup luas. Hal tersebut juga akan membuat dalam hal pemberian nafkah dapat terpenuhi dengan baik.

5. Fasilitas Umum

Kantor Desa Ubung Yang luasnya 271,5 m2 berdiri diatas areal tanah 125 m2. Dengan fasilitas kesehatan (1). PUSKESMAS 1 buah, (2). PUSTU 1 buah, (3). PUSKESDES 1 buah (Kondisi Tidak Lengkap), (4). POSYANDU SEKENAM 14 buah (Kondisi Bangunan Sementara) Kondisi kurang lengkap 15 buah, dan Posyandu Permanen 5 buah. Sarana pendidikan (1). TK/RA 2 buah, (2). SD/MI 9 buah, (3). SMP/MTs 3 buah, (4). SMA/MA 3 buah.

Tempat ibadah (1).Masjid 12 buah, (2). Pura 2 Buah, dan (3). Musholla 30 buah. Sumber mata air saluran pipa 5000 meter. Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) ada 3 faktor yang mempengaruhi besarnya IPM sampai akhir tahun 2015

89 Profil Desa Ubung, 2021

46

masyarakat Desa Ubung memiliki :(1). Angka harapan hidup 57 tahun, (2). Rata-rata lama bersekolah 10 – 13 tahun, (3). Pendapatan Perkapita Rp. 1.300.000,-. Sanggar Seni (1). Gong dan Kecimol Toh Pati, (2). Gong Tawak-tawak Punimbe, (3). Gong Keraning, (4).

Gong Ubung, (5). Gong Twak-Tawak Tanjung, (6). Seni Tari Ubung.90

6. Keadaan Ekonomi a. Sektor Pertanian

Sektor Pertanian sebagai leading sector merupakan sumber penghasilan terbesar bagi masyarakat Desa Ubung selama tahun 2015 hasilnya adalah : (a). Tanaman pangan: padi 142.680 ton / tahun, palawija 1456 ton/tahun, dan hasil pertanian lainnya 800 ton/tahun. (b). Sektor Perternakan: Sapi 1500 ekor, kerbau 200 ekor,kKambing 70 ekor, ayam kampung 2500 ekor, ayam potong 10.000 ekor, ayam petelur 1500 ekor, itik 650 ekor.91

Tabel 1.3

Proporsi sumber matapencaharian masyarakat Desa Ubung92

No Jenis Pekerjaan Proporsi Jumlah angkatan kerja Tahun 2015

Jumlah %

1. Petani 1.987 22,50

2. Peternak 3.998 46,80

3. PNS/TNI/POLRI/Pensiunan 168 2,05

4. Pedagang 205 2,35

5. Jasa Angkutan 36 0,43

6. Wiraswasta 58 0,66

90 Profil Desa Ubung, 2021

91 Profil Desa Ubung, 2021

92 Profil Desa Ubung, 2021

47

7. Buruh Tani 756 8,75

8. Tukang Bangunan 145 1,25

9. Buruh Harian Lepas 295 2,31

10. Belum Bekerja 2.938 33,34

Jumlah 10.586 100

Tabel diatas memperlihatkan bahwa jumlah masyarakat di Desa Ubung yang menjadi petani sebanyak 1.987, sebagai peternak sebanyak 3.998, sebagai pedagang sebanyak 205, sebagai jasa angkutan sebanyak 36, sebagai wiraswasta sebanyak 58 orang, sebagai buruh tani sebanyak 756, sebagai tukang bangunan sebanyak 145, sebagai buruh harian lepas sebanyak 295, dan yang menjadi pengangguran atau belum bekerja sebanyak 2.938 orang. Sehingga mayoritas masyarakat di Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah mata pencariannya sebagai peternak hal tersebut dari jumlah masyarakat Desa Ubung yang menjadi perternak sebanyak 3.998 orang.

b. Sektor Perdagangan

Kegiatan perdagangan sehari hari masih dilaksanakan oleh golongan menengah kebawah dilihat dari banyaknya tempat transaksi yaitu kios dan bakulan yang berjumlah kurang dari 50 buah kios dari 200 orang yang bekerja sebagai pedagang bakulan dan buruh.

c. Sektor Industri

Sektor ini sangat minim dana dan hanya dilaksanakan oleh beberapa orang antara lain industri bata merah dan beberapa jenis kerajinan tradisional sebagai perlengkapan peralatan sehari hari.

7. Kondisi Ekonomi :

a. Pra Sejahtera :1092 KK.

b. KS I : 996 KK.

c. KS II : 878 KK.

d. Kaya : 254 KK.

48

Dalam hal ini lima keluarga yang melalukan pernikahan poligami di Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah dalam hal kondisi ekonominya termasuk dalam poin d yaitu kaya.93

8. Gambaran Umum Subjek dan Informan Penelitian a. Subjek Penelitian

Tabel 1.4

Gambaran Umum Subjek Penelitian94 No Nama

(Inisial)

Status Jenis Kelamin

Umur Pendidikan

1. RS Suami Laki-laki 46

Tahun

S1 2. SR Istri 1 Perempuan 47

Tahun

SI 3. ZT Istri 2 Perempuan 30

Tahun

SI

4 MF Anak

dari Istri 1

Laki-laki 10 Tahun

SD

5. MS Suami Laki-laki 62

Tahun

S1 6. IS Istri 1 Perempuan 58

Tahun

SI 7. ID Istri 2 Perempuan 54

Tahun

SMA

8. SK Anak

dari istri 1

Perempuan 11 Tahun

SD

9. RDT Suami Laki-laki 60 Tahun

SMA 10. S Istri 1 Perempuan 46

Tahun

SMA 11. A Istri 2 Perempuan 40

Tahun

SMA

93 Profil Desa Ubung, 2021

94 Subjek penelitian, 2022

49

12 MA Anak

dari istri ke 2

Laki-laki 12 Tahun

SD

Tabel diatas memperlihatkan bahwa jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 12 orang. Subjek penelitian ini berjenis kelamin Laki-laki dan Perempuan, dengan jenjang pendidikan SD, SMA, dan Sarjana (S1).

b. Informan Penelitian

Sedangkan informan pada penelitian ini iyalah orang tua dari anak yang berpoligami dan juga tetangga. Berikut adalah gambaran secara umum tentang identitas informan penelitian ini:

Tabel 1.5

Gambaran Umum Informan Penelitian95

No Nama

(Inisial)

Status Jenis

Kelamin

Umur Pendidika n

1. RS Suami Laki-laki 46

Tahun

S1

2. SR Istri 1 Perempuan 47

Tahun

SI

3. ZT Istri 2 Perempuan 30

Tahun

SI

4 MF Anak dari

Istri 1

Laki-laki 10 Tahun

SD

5. MS Suami Laki-laki 62

Tahun

S1

6. IS Istri 1 Perempuan 58

Tahun

SI

7. ID Istri 2 Perempuan 54

Tahun

SMA

8. SK Anak dari

istri 1

Perempuan 11 Tahun

SD

9. RDT Suami Laki-laki 60

Tahun

SMA

10. S Istri 1 Perempuan 46 SMA

95 Informan penelitian, 2022

50

Tahun

11. A Istri 2 Perempuan 40

Tahun

SMA

12 MA Anak dari

istri ke 2

Laki-laki 12 Tahun

SD

13. AH Tetangga

Keluarga Bapak RS

Laki-laki 30 Tahun

SMA

14. LE Tetangga

Keluarga Bapak

MS

Perempuan 40 Tahun

SMA

15. MP Tetangga

Keluarga Bapak

RDT

Perempuan 40 Tahun

SMA

Tabel diatas memperlihatkan bahwa jumlah informan penelitian ini sebanyak 15 orang. informan penelitian ini berjenis kelamin Laki-laki dan Perempuan, dengan jenjang pendidikan SD, SMA, dan Sarjana (S1).

B. Paparan Data dan Hasil Penelitian

1. Pola pengasuhan pada keluarga berpoligami dalam pemenuhan tugas perkembangan sosial anak di Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

a. Bentuk pola pengasuhan demokratis pada keluarga berpoligami

Setiap keluarga akan memiliki pola pengasuhan yang berbeda-beda, hal itu dapat dilihat dari bagaimana orang tua mendidik akhlak dan moral anak agar membentuk akhlak dan moral anak untuk masa depannya. Pengasuhan anak juga tidak hanya sekedar memberikan anak makan seta minum. Karena sebagai orang tua harus mengetahui bagaimana cara mengasuh anak yang tepat, jadi orang tua harus tahu pola pengasuhan yang digunakan pada anaknya agar tidak terjadi kesalahan.

Bapak RS mengatakan:

51

“Saya tidak mengatur anak-anak saya baik anak yang saya peroleh dari istri pertama maupun istri ke 2. Antara anak yang dari istri pertama maupun istri ke 2 mereka sangat akur.

Namun saya sebagai ayah selalu memberikan bimbingan agar anak-anak saya mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, dikarenakan anak-anak saya dari istri pertama ada yang sudah masuk usia dewasa. Selain itu saya juga sering memberikan anak-anak saya hadiah dan saya juga selalu menyempatkan waktu untuk sekedar berbincang-bincang dengan anak-anak saya.”96

Dari pernyataan bapak RS dapat dinyatakan bahwa bapak RS terbilang bertanggung jawab dengan istri pertama maupun istri ke 2. Hal tersebut dilihat dari anak-anaknya yang akur, sehingga anak-anaknya menjadi anak yang berprestasi.

Hal ini juga disampaikan oleh MF anak dari bapak RS yang mengatakan:

“Bapak itu tetep kerumah, kalok pulang kerumah itu selalu bawain aku jajan. Bapak juga sering ajarin aku kerjain PR, bapak juga sering kasih aku hadiah kalok aku dapet juara kelas.”97

Dari pernyataan MF diatas dapat dikatakan bahwa dalam hal ini bapak RS selalu meluangkan waktunya walau ia sibuk, terlihat dari pernyataan diatas bahwa ia sering membantu MF untuk mengerjakan tugas sekolah dan memberikan penghargaan ketika berprestasi.

Senada dengan pernyataan MF, ibu SR juga mengatakan bahwa:

“Saya itu selalu memberikan waktu luang kepada anak- anak saya bahkan selalu memberikan anak ruang untuk berbicara. Selain itu anak-anak juga sering diberikan hadiah oleh bapaknya sebagai apresiasi ketika anak-anak berprestasi

96 RS, Wawancara, Ubung, 19 April 2022

97 MF, Wawancara, Ubung, 19 April 2022

52

di sekolah maupun luar sekolah, hal tersebut bertujuan agar anak-anak semakin termotivasi.”98

Dari hasil pernyataan ibu SR diatas bahwa ia juga sangat menyadari tanggung jawabnya sebagai seorang ibu, hal tersebut terlihat dari anak yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan keluh kesahnya. Anak juga selalu diberikan hadiah ketika melakukan hal yang membanggakan, sehingga anak semakin semangat untuk melakukan hal-hal yang positif.

Di perkuat dengan pernyataan ibu ZT, selaku istri kedua mengatakan:

“Anak-anak selalu di didik untuk melakuakn sesuatu sendiri, anak-anak juga selalu dibimbing untuk melakukan hal-hal yang positif. Serta ketika anak melalukan hal-hal yang membanggakan pasti akan selalu diberikan bingkisan, seperti baju, buku cerita.”99

Dari pernyataan ibu ZT bahwa anak-anaknya termasuk anak yang mandiri, namun tidak lupa untuk diarahkan ke hal-hal yang baik. Sehingga anak sering diberikan apresiasi.

Selain itu bapak RS juga mengatakan:

“Saya itu ya paling anti yang namanya memanjakan anak, karena saya tegas dalam mendidik anak tapi tidak ada yang namanya kekerasan dalam keluarga saya. Saya juga tidak setuju jika anak saya diasuh oleh orang lain, jika ibu nya masih ada dan sanggup kenapa harus menyuruh orang lain.”100 Dari pernyataan bapak RS diatas bahwa bapak RS terbilang orang tua yang tegas, sehingga ia tidak pernah mau menuruti keinginan anaknya dan ia juga tidak pernah mau jika anaknya diasuh oleh orang lain selain ibu dari anak-anaknya.

Diperkuat dengan pernyatan ibu SR yang mengatakan:

98 SR, Wawancara, Ubung, 19 April 2022

99 ZT, Wawancara, Ubung, 20 April 2022

100 RS, Wawancara, Ubung, 19 April 2022

53

“Kalau bapaknya anak-anak itu selalu berpesan sama saya tidak boleh untuk memanjakan anak apalagi untuk memukul anak.”101

Dari pernyataan ibu SR diatas bahwa bapak RS termasuk orang tua yang bertanggung jawab, hal tersebut terlihat dari bapak RS yang tidak pernah mau untuk menuruti keinginan anaknya karena bapak RS menginginkan hal yang terbaik untuk anaknya.

Di perkuat juga dengan pernyataan ibu ZT yang mengatakan:

“Anak-anak tidak pernah diajarkan untuk bermanja-manja dengan orang tua atau orang lain.”102

Dari pernyataan ibu ZT diatas bahwa anak-anaknya didik untuk mandiri.

Dari paparan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa bapak RS terbilang bertanggung jawab dengan istri pertama maupun istri ke 2. Hal tersebut dilihat dari anak-anaknya yang akur. Selain bapak RS dan istri juga termasuk orang tua yang tegas dalam mendidik anak namun tetap perhatian kepada anak- anaknya. mereka juga selalu memberikan ruang kepada anak dalam menyampaikan pendapat, sehingga anak menjadi anak yang berprestasi. hal tersebuat mereka apresiasikan dengan memberikan hadiah atau motivasi. Dan bentuk pola pengasuhan yang diterapkan oleh keluarga bapak RS iyalah pola asuh demokratis.

Anak bapak MS, SK mengatakan:

“Sering saya minta sesuatu sama bapak saya tapi jarang diturutin, tapi bapak saya bilang gini kalok saya dapet juara kelas dulu baru saya dibeliin sama bapak saya. Bapak saya itu kalau hari minggu juga selalu ajak saya jalan-jalan pagi.

Bapak saya itu juga ngak pernah larang-larang saya untuk

101 SR, Wawancara, Ubung, 19 April 2022

102 ZT, Wawancara, Ubung, 20 April 2022

54

main tapi bapak selalu bilang kalau main selalu minta izin sama ibu.”103

Dari pernyataan diatas bahwa ia merupakan anak yang mandiri, hal tersebut selalu diajarkan oleh orang tuanya. Ia juga selalu dibiasakan untuk berpaminatan ketika akan pergi bermain.

Pernyataan SK diperkuat oleh pernyataan bapaknya MS yang menyatakan bahwa:

“Saya itu tidak pernah membiasakan anak-anak saya untuk bersikap manja, agar tidak berbuat semau-maunya. Dan juga saya sebagai orang tua saya tidak boleh egois untuk mementingkan kepentingan pribadi saya sendiri, tetap anak nomor satu. Saya tidak ada aturan namun tetap aktifitas anak- anak saya selalu saya kontrol demi kebaikan mereka.”104 Dari pernyataan diatas bahwa bapak MS merupakan sosok orang tua yang tegas kepada anak, sehingga anak bapak MS tidak berbuat sesuka hati baik terhadap orang tua, saudara, dan orang lain. Ia juga sangat menyadari tanggung jawabnya terhadap anak dan aktivitas-aktivitas anaknya.

Diperkuat dengan hasil wawancara dengan ibu IS yang mengatakan bahwa:

“Saya memberikan kebebasan kepada SK, namun saya selalu mengawasinya. Di karenkan SK tidak pernah yang namanya berbuat yang semau-maunya dengan usia dia yang akan segera memasuki masa remaja, jadi saya selalu merasa tenang .”105 Dari peparan diatas dapat dinyatakan bahwa ibu IS tidak segan untuk mengontrol anaknya walau diberikan kebebasan, sehingga ibu IS selalu melibatkan anak dalam mengambil keputusan.

Di perkuat juga sengan pernyataan ibu ID yang mengatakan:

103 SK, Wawancara, Ubung, 21 April 2022

104 MS, Wawancara, Ubung, 22 April 2022

105 IS, Wawancara, Ubung, 22 April 2022

55

“Sesibuk apapun bapaknya selalu meluangkan waktu untuk anak-anaknya. Baik anak dari istri pertama ataupun istri ke dua karena saya sangat akrab dengan madu saya. Selain itu anak-anak juga diberikan kebebasan dalam hal seperti bermain namun selalu dikontrol. Karena sebisa mungkin kami selalu menciptakan keluarga yang hangat bagi anak-anak kami walaupun mereka berada dalam keluarga yang berpoligami.”106

Pernyataan ibu ID diatas bahwa anaknya diberikan keleluasaan dalam hal bergaun lamun selalu diberikan arahan.

Walaupun melakukan poligami namun anak-anaknya harus merasakan kedamaian dan ketenangan ketika berada didekat keluarganya. Baik itu ibu kandung ataupun ibu sambungnya.

Senada dengan pernyataan ibu ID, bapak MS juga mengatakan:

“Sebisa mungkin saya selalu memberikan perhatian kepada semua anak-anak saya walau saya memberikan mereka kebebasan namun saya selalu mengontrol mereka. Semua anak-anak saya juga saling menyayangi dan akur, karena tidak ada perlakuan khusus yang saya berikan kepada anak-anak saya, semua saya perlakukan sama. Bahkan ketika anak saya melakukan kesalahan saya pasti akan menasehati mereka dengan halus dan lebut, karena prinsip saya anak tidak boleh dipukul dan juga diberi kekerasan.”107

Dari paparan diatas bahwa bapak MS sangat bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, walau ia diberikan kebebasan.

Walau bapak MS melakukan poligami namun anak-anaknya sangat akur, dikarenakan ia bersikap adil terhadap semua anaknya. Ia juga termasuk sosok orang tua yang sabar.

Di perkuat dengan hasil wawancara SK selaku anak bapak MS mengatakan:

106 ID, Wawancara, Ubung, 23 April 2022

107 MS, Wawancara, Ubung, 22 April 2022

56

“Bapak itu ngak pernah marah apalagi mukul, kalok saya buat salah pasti bapak selalu ngasih tau dengan lembut kalok ngak boleh nakal. saya juga sering dikasih uang sama bapak tapi bapak selalu temenin saya buat pergi belanja.”108

Dari pernyataan diatas bahwa bapak MS merupakan sosok orang tua yang hangat, hal tersebut dilihat dari bapak MS yang tidak pernah marah dan memukul anaknya.

Dari paparan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa bapak MS dan istri merupakan tipe orang tua yang hangat dalam mendidik anak, sehingga mereka berusaha memberikan pola pengasuhan yang positif terhadap anak-anaknya. Sikap orang tua yang bertanggung jawab menyebabkan anak menjadi mandiri, sehingga mereka terbiasa untuk bersikap tegas terhadap anak- anaknya, serta mereka menyadarai kesiapan anak untuk diberikan kebebasan namun tidak lupa untuk dikontrol. Bentuk pola pengasuhan yang diterapkan oleh keluarga bapak MS iyalah pola pengasuhan demokratis.

Sedangkan bapak RDT mengatakan:

“Saya itu ya selalu mengikut sertakan anak saya dalam mengambil keputusan, apalagi hal-hal yang menyangkut kepentingan dan kebutuhan anak. Seperti untuk mencari tempat sekolah, saya selalu menanyakan anak terlebih dahulu mau sekolah kemana karena hal itu impian anak saya. Saya selalu memberikan kebebasan anak dalam hal yang positif seperti mencari tempat sekolah namun saya tidak pernah lupa untuk selalu memberikan arahan.”109

Dari pernyataan diatas bahwa bapak RDT merupakan sosok orang tua yang selalu melibatkan anak dalam segala hal, seperti mengambil keputusan. Hal ini menurutnya sangat penting untuk mendukung proses belajarnya.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara MA anak dari bapak RDT yang mengatakan:

108 SK, Wawancara, Ubung, 21 April 2022

109 RDT, Wawancara, Ubung, 26 April 2022

57

“Kalok bapak saya itu ya ngak pernah larang-larang saya mau sekolah dimana, selalu dia nanyak sama saya mau sekolah dimana. Tapi bapak itu juga selalu nanyak alasan kenapa mau sekolah kesana.”110

Dari pernyataan diatas bahwa MA diberikan kebebasan oleh orang tuanya namun orang tuanya selalu memberikan arahan- arahan kepadanya.

Bapak RDT juga mengatakan:

“Saya itu tidak pernah memperhatikan kesalahan anak-anak saya, saya itu slow orangnya tapi saya juga tidak pernah hanya memberikan anak saya uang lalu saya cuek. Karena saya selalu mengatakan pada istri saya uang bukan segala-galanya anak itu butuh perhatian bukan hanya uang saja. Saya juga selalu menyempatkan waktu untuk mendengarkan anak saya bercerita hal tersebut sebagai bentuk perhatian dan kontrol saya kepada anak saya. Semua diperlakukan sama baik anak dari istri pertama dan istri ke 2, saya selalu bersikap adil kepada mereka. Dan juga mereka sangat-sangat akur sebagai sodara.”111

Dari pernyataan diatas bahwa bapak RDT selalu memberikan arahan kepada anaknya walau ia sosok orang tua yang santai, sehingga hal tersebut menjadikan ia selalu bersikap adil terhadap anak dan istrinya. Walau santai ia juga sosok bapak dan orang tua yang bertanggung jawab.

Hal tersebut sejalan dengan pernyatan MA sebagai berikut:

“Bapak juga orangnya slow ngak pernah marah-marah, makaknya sering saya cerita-cerita sama bapak sama ibu kalok saya pulang maen.”112

110 MA, Wawancara, Ubung, 28 April 2022

111 RDT, Wawancara, Ubung, 26 April 2022

112 MA, Wawancara, Ubung, 28 April 2022

58

Dari pernyataan diatas bahwa bapak RDT diakui oleh anaknya bahwa bapak RDT sosok orang tua yang santai, hal tersebut yang membuat ia sangat nyaman untuk mengobrol dengan bapaknya.

Di perkuat lagi dengan pernyataan ibu A yang mengatakan:

“Anak saya itu seneng sekali cerita-cerita apalagi ketika kita sedang nonton tv pasti dia cerita-cerita. Bapaknya juga walaupun slow orangnya tapi selalu mengingatkan saya untuk tidak memanjakan anak dengan uang saja tanpa memberikan anak perhatian. saya sebagai ibu juga sangat memberikan anak saya kebebasan tapi tidak lupa memperhatikannya agar anak saya selalu terbuka dengan saya.”113

Dari pernyataan diatas diakui juga oleh ibu A bahwa suaminya sosok bapak dan orang tua yang santai. Hal tersebut juga yang membuat anaknya nyaman ketika sedang dengan ayahnya, sehingga anaknya menjadikan anak yang realistis walau diberikan kebebasan untuk berpendapat.

Semakin diperkuat dengan pernyataan ibu S yang mengatakan:

“Anak-anak sangat terbuka sama saya ataupun bapaknya, mungkin karena anaknya sangat akrab dengan saya, bapaknya maupun dengan ibu dan saudaranya yang lain.”114

Dari pernyataan ibu S diatas bahwa anaknya tidak malu-malu ketika menyampaikan pendapatnya kepada orang tua nya.

Dari paparan hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa bapak RDT dan istri merupakan sosok orang tua yang mengikut sertakan anak-anak dalam mengambil keputusan. Selain mereka juga tidak segan untuk memberikan kebebasan berpendapat kepada anaknya, namun tidak lupa juga untuk memberikan arahan kepada anaknya. Bapak RDT juga termasuk suami dan orang tua yang bertanggung jawab, hal tersebut terlihat dari ia yang dapat bersikap adil kepada istri-istrinya dan anak-

113 A, Wawancara, Ubung, 28 April 2022

114 S, Wawancara, Ubung, 29 April 2022

Dalam dokumen pola pengasuhan pada keluarga berpoligami (Halaman 59-66)

Dokumen terkait