• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif, yaitu peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Demi terwujudnya kesuksesan dalam penelitian ini mendapat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, maka perlu menggunakan pendekatan yang sesuai dengan hasil data yang diharapkan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang di mana peneliti menggambarkan secara rinci, sistematis mengenai fakta-fakta yang ditemukan di lapangan secara verbal, dan menunjukkan informasi yang berkaitan dengan fokus penelitian pada proposal tesis ini yakni strategi yang digunakan oleh guru Al-qur‟an Hadis, faktor yang menjadi pendukung dan penghambat strategi guru dan metode yang tepat digunakan oleh guru Al-qur‟an Hadis dalam mengatasi kesulitan baca Al- qur‟an kelas VII MTs Negeri di Kota Mataram.

Menurut Bog dan Taylor mendefinisikan metodelogi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.37 Maka perlu adanya instrumen untuk menguatkan informasi- informasi dalam proses pengumpulan data atau mengukur nilai variabel yang diteliti.

37 Lexy J. Moleon, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), 4.

45

Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang, menjadi instrumen maka peneliti harus mempunyai wawasan yang luas serta teori, sehingga mampu bertanya, menganalisis serta mendokumentasi serta mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi jelas dan lebih bermakna.38 Dan pendekatan yang tepat untuk mengumpulkan data tersebut yakni dengan menggunakan pendekatan deskriptif penelitian kualitatif.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini yaitu berperan langsung dalam melakukan pengumpul data, peneliti terjun langsung ke lapangan atau tempat dilakukannya penelitian. Peneliti juga berperan sebagai kunci instrumen sekaligus pengumpul data. Teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, serta wawancara mendalam dan peneliti ikut berpartisipasi pada obyek yang diteliti. Untuk mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, maka peneliti melakukan observasi dengan objek yang akan diteliti terkait dengan kedaan dan kondisi yang ada di lokasi penelitian, mengadakan wawancara dengan guru. Kehadiran peneliti dan keikut sertaan peneliti, tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan waktu yang sangat panjang dalam menentukan penelitian.

38 Sugiyono, metode penelitian kualitatif, (Bandung, alfabeta, 2017), 9.

46 3. Sumber Data

Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data dalam penelitian maka diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni person (orang), paper (kertas atau dokumen), dan place (tempat) yang disingkat 3P.

penelitian mengambil tiga klarisifikasi yang di atas untuk menjadi acuan dalam pengumpulan data dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Person (orang). Sumber data ini yakni sumber data yang bisa memberikan data yang berupa jawaban lisan melalui wawancara.39 Dalam hal ini peneliti akan mendapatkan data-data atau informasi tentang Strategi Guru Al-qur‟an Hadis dalam Mengatasi Kesulitan Baca Al-qur‟an, faktor pendukung dan penghambat Strategi serta metode yang tepat yang digunakan oleh guru dalam penerapan Strategi mengatasi kesulitan baca Al-qur‟an kelas VII MTs Negeri di Kota Mataram. Tentunya juga untuk mendapatkan data-data tersebut dari seluruh Civitas Akademika yang ada di seluruh Madrasah tersebut yakni kepala sekolah, guru Al-qur‟an Hadis dan peserta didik kelas VII.

2. Paper (arsip/dokumen). Sumber data ini yakni berupa dokumen- dokumen yang ada MTs Negeri di Kota Mataram, baik itu yang berupa angka-angka, huruf, gambar atau simbol lainnya.40 Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa dokumen yang terkait dengan

39 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Yogyakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006), 144.

40 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 144.

47

dokumentasi kegiatan yakni berkaitan langsung dengan dokumen administrasi mata pelajaran Al-qur‟an Hadis.

3. Place (tempat). Sumber data ini yakni yang menyajikan tampilan yang berupa keadaan diam dan gerak.41 Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan observasi di setiap kelas VII maupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan mata pelajaran Al-qur‟an Hadis yang dalam hal ini tentang pengajaran Al-qur‟an.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari sebuah penelitian adalah mendapatkan data yang valid. Tanpa mengetahui teknik-teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan menemukan data yang memenuhi standar data yang digunakan. Maka peneliti menggunakan teknik untuk mengumpulkan data, antara lain: dilakukan dengan observasi, interview (wawancara), dokumentasi.42 Adapun penjelasan dari tiga teknik pengumpulan data tersebut sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.43 Dengan adanya teknik pengumpulan data dengan observasi ini, maka peneliti bisa melihat langsung aktivitas-aktivitas yang

41 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 144.

42 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R dan D, (Bandung: Alfabeta, 2018), 104-105.

43 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), 154.

48

dilakukan pada MTs Negeri di Kota Mataram yang dalam hal ini fokus pada mata pelajaran Al-qur‟an Hadis kelas VII berkaitan erat dengan pengajaran Al-qur‟an.

Dengan adanya metode observasi ini, peneliti bisa menggunakan secara langsung untuk berinteraksi dengan kegiatan di lapangan dan peristiwa alami/natural yang terjadi pada MTs Negeri di Kota Mataram yang berkaitan dengan Strategi Guru Al-qur‟an Hadis dalam Mengatasi Kesulitan Baca Al-qur‟an, peneliiti juga bisa mengetahui keadaan fisik Madrasah terebut yang dapat membantu peneliti untuk mendapatkan data atau informasi dalam penulisan tesis.

Jenis observasi yang digunakan peneliti yakni observasi partisipatif. Jenis partisipatif yang digunakan yakni partisipatif passif, jadi dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi peneliti tidak terlibat dalam kegiatan orang tersebut. 44 Peneliti hanya mendatangi lokasi penelitian, tetapi sama sekali tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh guru selain sebagai pengamat passif. Dalam mengadakan observasi hendaknya dilakukan sesuai kenyataan yang ada di lapangan, melihat secara cermat terhadap apa yang diamati, mencatatnya, dan kemudian mengolahnya dengan baik.

44 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2017), 108.

49 b. Metode wawancara (interview)

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).45 Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan wawancara terlebih dahulu agar bisa menemukan permasalahan yang harus diteliti. Karena data yang ingin diperoleh secara mendalam, sehingga data yang diperoleh benar-benar mendeskripsikan secara rinci atas pelaksanaan Strategi dalam mengatasi kesulitan baca Al-qur‟an yang dilakukan oleh guru.

Menurut Esterberg mengemukakan bahwa di dalam wawancara terdapat dua jenis wawancara yakni wawancara terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.46 Adapun orang-orang yang akan diwawancarai adalah kepala sekolah, guru Al-qur‟an Hadis dan perwakilan peserta didik kelas VII pada masing-masing MTs Negeri di Kota Mataram.

Maka untuk mengumpulkan informasi-informasi tersebut, peneliti menggunakan wawancara terstruktur, karena dalam wawancara, peneliti sendiri sebagai pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tertulis. Selain adanya instrumen sebagai pedoman wawancara, maka

45 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), 170.

46 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2017), 115.

50

peneliti juga dapat menggunakan alat-alat lain yang bisa digunakan oleh peneliti dalam wawancara kepada pewawancara yakni dengan membawa perekam suara, camera atau HP, buku catatan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, rinci serta padat.

c. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu dilakukan dengan kategori klasifikasi bahan-bahan tertulis berupa buku, surat kabar, majalah dan sebagainya yang dapat meberikan keterangan yang sesuai dengan kebutuhan peneliti. Dokumentasi yang dalam hal ini berfokuskan pada dokumen guru Al-qur‟an Hadis kelas VII dan dokumen tentang pengajaran Al- qur‟an yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan pada MTs Negeri di Kota Mataram.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisi data dalam penelitian kualitatif dilakukan seiring dengan proses pengumpulan data dan setelah data terkumpul. Analisis data mencangkup konseptualisasi atas dasar kejadian yang diperoleh ketika kegiatan dilapangan berlangsung, membuat suatu urutan data sehingga mudah untuk dibaca.47Dalam kaitannya dengan penelitian, peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan model Miles dan Hubberman. Langkah-langkah analisis data model Miles dan Hubberman, antara lain; 48

a. Pengumpulan data (data collection )

47 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), 315.

48Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2017), 129.

51

Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam terstruktur dan dokumentasi atau gabungan (triangulasi). Memperoleh data dilakukan berhari-hari sampai membutuhkan waktu yang sangat panjang. Dengan demikian peneliti akan memperoleh data yang sangat banyak dan bervariasi.

b. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data bearti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting. Hasil data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat, dengan tepat, dan rinci. Data yang sudah direduksi akan memberikan gambaran kepada peniliti yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data.

Dalam penelitian ini reduksi data dilakukan dengan merangkum hasil observasi, wawancara, dokumtasi. Kemudian, menggabungkan sesuai dengan tujuan peneliti sebelumnya.

c. Penyajian data (display data)

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah penyajian data. Dalam penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan tersusun dalam pola hubungan sehingga mudah dipahami oleh peneliti.

Dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat berkaitan dengan data lapangan, bagan, table penyajian dan sejenisnya.

Penyajian data tersebut akan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Pada tahap ini peneliti menampilkan

52

semua data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang terjadi dan diperoleh untuk dimaknai apa yang sebenarnya terjadi sehingga dapat dievaluasi untuk dapat merencanakan tindakan lebih lanjut untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini.

Dengan adanya penyajian data tersebut, maka akan memudahkan bagi peneliti utuk memahami apa yang telah terjadi, dan peneliti bisa merencanakan ke tahap selanjutnya.

d. Verifikasi data (conclusion drawing)

Setelah melakukan penyajian di atas, maka langkah selanjutnya yakni penarikan kesimpulan/verifikasi data. Kesimpulan awal yang masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila yang dikemukakan pada tahap awal, yang didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan dalam mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan oleh peneliti merupakan kesimpulan kredibel.

Dengan adanya verifikasi data/conclusion drawing, yakni menarik kesimpulan melalui analisa yang sudah dilakukan terhadap masalah yang sedang diamati. Pengambilan kesimpulan dari pernyataan/fakta yang bersifat khusus menuju kesimpulan yang khusus dalam pengumpulan data.49

49 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R dan D, (Bandung: Alfabeta, 2018), 141.

53

6. Pengecekan Keabsahan Data (Validitas Data)

Dalam penelitian ini, ujian keabsahan data hanya ditekankan pada uji validitas dan realibilitas, karena dalam penelitian kualitatif kriteria utama pada data penelitian adalah valid, realible dan objektif.

Teknik pemeriksaan keabsahan data, yakni;50 a. Meningkatkan ketekunan

Dengan cara meningkatkan ketekunan berarti peneliti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan meningkatkan ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah diterima tersebut salah atau tidak. Dengan demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati,51

Hal itu berarti bahwa peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang yang terlihat. Sehingga peneliti melakukan pengamatan dengan mengunjungi lokasi penelitian penelitian secara terus menerus, agar mendapat data, informasi dan peristiwa yang sedang terjadi

b. Triangulasi Data

Dengan adanya triangulasi data diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

50 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 185.

51 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 188.

54

pengumpulan data maupun sumber data yang ada. Triangulasi data peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibiltas data, yaitu mengecek kreadibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Adapun beberapa triangulasi yang digunakan peneliti, antara lain;52

1) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber unuk menguji kreadibiltas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dari beberapa sumber tersebut dapat dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana yang lebih spesifik dari sumber data tersebut.

2) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kreadibiltas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini, ada iga teknis yang diperoleh menggunakan observasi belum begitu meyakinkan oleh karena itu untuk menguatkan data maka peneliti dapat menggunakan wawancara untuk mengklarisifikasi kebenarannya.

3) Triangulasi waktu

Dalam triangulasi waktu juga sangat mempengaruhi kreadibiltas data untuk itu peneliti harus memilih waktu yan tepat saat mewawancarai informan agar mendapatkan informasi yang

52 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 125.

55

valid. Apabila data yang didapatkan belum valid, maka peneliti dapat melakukannya pada waktu yang berbeda.

Dokumen terkait