• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Guru Al- qur‟an Hadis Kelas VII MTs Negeri 3 Mataram

BAB III STRATEGI GURU AL-QUR‟AN HADIS DALAM MENGATASI

C. Strategi Guru Al- qur‟an Hadis Kelas VII MTs Negeri 3 Mataram

99

Mengingat hal tersebut seorang guru harus mampu mengembangkan kiat- kiat penyampaian materi belajar baca Al-qur‟an dengan intonasi dan kata yang digunakan dalam menyampaikan materi dapat diterima dan dipahami oleh siswa.

100

siswa sehingga guru Al-qur‟an Hadis dan guru-guru yang lainnya akan terus berupaya semaksimal mungkin dalam mendidik dan menasehatkan siswa agar terus belajar membaca Al-qur‟an sesuai kaidah ilmu tajwid yang baik dan benar.

Memberikan program tambahan untuk belajar membaca Al-qur‟an merupakan alternatif yang baik yang harus dilakukan oleh seorang guru Al-qur‟an karena jam yang digunakan dalam mengajar Al-qur‟an Hadis tidak akan cukup untuk mengajarkan Al-qur‟an kepada siswa.

2. Mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuannya.

Melakukan pengelompokkan siswa juga merupakan strategi atau pola yang terbaik untuk mengatasi kesulitan membaca Al-qur‟an. Dengan mengelompokkan siswa sesuai kemampunnya maka guru akan mengetahui penyakit dan pas dalam memberikan obat dan perlakuan terhadap siswa yang belum sesuai bacaan Al-qur‟annya, siswa yang belum bisa membedakan pengucapan huruf-huruf Al-qur‟an dengan siswa yang sudah mahir dalam membaca Al-qur‟an. Siswa yang kurang mahir membaca Al- qur‟an akan menggunakan poster tajwid dalam mengajarkannya disertai dengan membuka Iqro‟ 5 karena di Iqro‟ 5 itu ada banyak contoh potongan ayat dan tanda baca yang sesuai dengan pokok pembahasan. Rata-rata bagian yang terasa sulit oleh siswa terletak di kaidah tajwid seperti panjang pendeknya yang keliru, makhôrij al-huruf yang tidak sesuai dengan pengucapannya yang tertukar pada huruf-huruf Al-qur‟an. Mengucapkan huruf Al-qur‟an tidak sembarangan atau asal-asalan

101

dikarenakan setiap huruf memiliki sifatul huruf yang harus ditunaikan ketikan membacanya.

Siswa yang memiliki prestasi dan sudah bagus dalam membaca Al- qur‟an akan memberikan bantuan dan pengajaran kepada siswa lainnya, ini akan mengurangi rasa grogi kepada siswa karena yang mengajarkannya adalah teman sebaya mereka. Pembelajaran terhadap teman sebaya akan memberikan dampak yang baik bagi siswa terutama siswa akan saling berkomunikasi dan berinteraksi, siswa menjadi aktif dalam belajar terutama siswa akan belajar menjadi seorang guru Al-qur‟an sehingga pola ini akan efektif dan mengefisenkan waktu. Proses belajar mengajar bukan hanya menjadi tugas guru dalam menjelaskan melainkan siswa juga dapat memberikan penjelasan dan pengajaran kepada siswa lainnya.

Dari uraian strategi yang dilakukan oleh guru Al-qur‟an Hadis Kelas VII MTs Negeri di Kota Mataram di atas, dalam upaya mengatasi kesulitan baca Al-qur‟an semua yang dilakukan oleh guru hampir memiliki kesamaan dalam penerapannya terhadap siswa. Penerapan strategi yang tepat akan memberikan dampak positif bagi siswa terutama dalam penguasaan cara baca Al-qur‟an yang baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Kemampuan baca yang baik merupakan dasar atau pondasi awal dalam pembelajaran Al-qur‟an Hadis untuk melanjutkan pembelajaran ke tahap berikutnya seperti menghafal dan menyampaikan hafalan Al-qur‟annya kepada orang lain atau bagi siswa laki-laki sebagai

102

imam sholat dan guru akan mengarahkan siswa untuk ikut perlombaan tartil Al-qur‟an.

Klasifikasi dan jenis-jenis strategi pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru Al-qur‟an Hadis dalam mengatasi kesulitan baca Al-qur‟an di Kota Mataram seperti strategi pembelajaran tidak langsung (inderect) yakni pembelajaran dengan melibatkan siswa begitu tinggi dalam belajar baca Al-qur‟an. Guru sebagai fasilitator, pendukung merncang dan merencanakan lingkungan belajar yang memberikan keterlibatan siswa secara penuh seperti siswa yang pintar diminta mengajarkan siswa yang belum bisa, menggunakan bahan cetak seperti poster tajwid untuk belajar baca Al-qur‟an dan penggunaan buku Iqro‟

yang sistem pengajarannya menggunakan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).

Kelebihan dari sistem pembelajaran tidak langsung (indirect) dalam belajar baca Al-qur‟an adalah:

a) Mendorong siswa untuk meningkatkan ketertarikan dan keingintahuannya dalam membaca Al-qur‟an dengan baik dan benar b) Menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah dalam membaca

Al-qur‟an

c) Mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan yang lebih baik

d) mengekspresikan pemahaman dan kemampuan baca Al-qur‟an siswa

103

Strategi pembelajaran interaktif (interactive) yang merujuk pada saling berbagi dan diskusi dengan teman sebaya antar peserta didik juga telah digunakan oleh guru Al-qur‟an Hadis dalam mengatasi kesulitan baca Al-qur‟an kelas VII MTs Negeri di Kota Mataram. Metode-metode interaktif itu seperti meminta siswa yang sudah bisa baca Al-qur‟an dengan benar untuk mengajarkan siswa yang kurang bisa membaca Al- qur‟an, siswa yang lancar akan mengajarkan siswa yang terbata-bata membaca Al-qur‟an ini sudah dilakukan oleh guru untuk mengefisienkan waktu di sekolah apalagi dalam keadaan belajar di sekolah di tengah covid19 yang terbatas.

Kesulitan dialektika yang kebanyakan dialami oleh siswa dalam mengucapkan huruf sesuai dengan sifat huruf dan tempat keluarnya huruf disebabkan karena kurangnya pengulangan dan pembiasaan siswa membaca Al-qur‟an, siswa yang sering membaca Al-qur‟an maka lidahnya akan mahir tidak akan kaku memngucapakn huruf Al-qur‟an sesuai makhorij al-huruf walaupun siswa pada MTs Negeri di Kota Mataram memiliki kondisi prestasi akademik yang beragam maka akan merata dengan menjadikan membaca dan mengulangi bacaan Al-qur‟an sebagai pembiasaan mereka di sekolah dan di rumah terlebih pembiasaan habis magrib dengan program magrib mengaji sebagaimana yang dicanangkan oleh pemerintah Kota Mataram.

104

Gangguan kesulitan auditori membaca Al-qur‟an disebabkan juga karena berangkat dari kebiasaan dan kejelian mata atau visual sehingga siswa mengalami kesulitan sebagai berikut:

a) Melihat huruf Al-qur‟an seringkali tertukar ketika huruf-huruf tersebut disambungkan penulisannya dengan huruf yang lain sehingga merubah bentuk asal huruf.

b) Siswa sulit membedakan bunyi, menangkap secara berbeda apa yang didengarnya. Sehingga guru butuh mengulangi penjelasannya kepada siswa agar bisa dipahami dengan benar, baru guru bisa mengetes kemampuan siswa dalam mengucapkan huruf sesuai dengan ucapan guru.

c) Sulit memahami perintah yang diberikan oleh guru dalam jumlah yang banyak dan kalimat yang panjang. Guru Al-qur‟an Hadis memberikan contoh potongan ayat Al-qur‟an yang terdapat dalam buku Iqro‟ dan Al-qur‟an sesuai dengan pokok bahasan.

d) Bingung dan kacau dengan bunyi atau informasi dari luar sehingga kefokusan siswa terhadap informasi dari guru Al-qur‟an Hadis terganggu sehingga siswa tidak menangkapnya dengan maksimal.

Pembelajaran Al-qur‟an yang dilakukan oleh guru selalu mengedepankan rasa yakin pada diri siswa bahwa siswa akan mampu membaca Al-qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Setidaknya ada 3 jenis strategi yang digunakan untuk menumbuhkan keyakinan pada diri siswa itu sendiri yakni:

105

a) Menyajikan prasyarat belajar, guna menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan siswa terhadap kemampunnya maka guru Al-qur‟an Hadis dapat melakukan dengan membantu siswa memperkirakan dan mengukur kemampuannya untuk mencapai kesusksesan belajar baca Al-qur‟an.

b) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk sukses merupakan salah satu syarat dalam membangkitkan keyakinan pada diri siswa terhadap tugas-tugas pembelajaran Al-qur‟an yang diberikan oleh guru dengan menyajikan tantangan yang memungkinkan siswa dapat pengalaman sukses. Guru Al-qur‟an Hadis akan meyakinkan siswa bahwa mereka akan sukses melakukannya

c) memberikan kesempatan melakukan control pribadi, dalam hal ini untuk menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa dengan melakukan umpan balik dan kesempatan untuk mengendalikan proses belajar baca Al-qur‟an dengan baik. Secara operasional menyajikan umpan balik siswa dapat dilakukan dengan menggunakan frasa dapat membangkitkan kemampuan siswa.

106 BAB IV

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT STRATEGI GURU AL-QUR’AN HADIS DALAM MENGATASI KESULITAN BACA

AL-QUR’AN KELAS VII MTs NEGERI DI KOTA MATARAM

A. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Guru Al-qur‟ah Hadis Kelas VII MTs Negeri 1 Mataram

Faktor pendukung dalam menjalankan strategi guru Al-qur‟an Hadis untuk mengatasi kesulitan baca Al-qur‟an adalah faktor sarana dan prasarana yang sangat memadai serta media pembelajaran Al-qur‟an tersedia seperti buku Iqro‟, Al-qur‟an terjemahan beserta tafsir ringkasnya. Selain itu, dukungan dari semua guru di Madrasah sangat membantu terutama guru Pembina Imtaq untuk selalu membimbing dan mengecek bacaan Al-qur‟an siswa sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, siswa aktif juga kegiatan tahsin remaja musholah. Dukungan dan arahan dari kepala Madrasah akan sangat membantu untuk selalu memacu ketercapaian kompetensi siswa terutama kompetensi baca Al-qur‟annya. Menjadikan kompetensi membaca dan menghafalkan Al-qur‟an sebagai program prioritas Madrasah dan syarat kelulusan siswa Madrasah juga akan membantu guru dan memacu siswa untuk aktif dan serius dalam membaca Al-qur‟an terutama membaca Al-qur‟an dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu tajwid merupakan pondasi awal siswa untuk melangkah ketahap berikutnya yakni menghafal Al-qur‟an.

107

Disamping variable penunjang atau pendukung di atas, masih ada beberapa faktor yang harus dilakukan oleh guru Al-qur‟an Hadis dalam mendukung pelaksanaan strategi pembelajaran dengan baik seperti:

1. Kemampuan guru dalam menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa akan mempercepat dalam melaksanakan strategi pembelajaran Al-qur‟an

2. Sikap yang baik, santun dan menghargai siswa harus dilakukan oleh guru ketika menyampaikan pembelajaran Al-qur‟an

3. Kemampuan guru Al-qur‟an Hadis dalam mengorganisasi waktu yang sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran Al-qur‟an yang sudah disediakan

4. Cara berbusana dan berdandan seorang guru baik, sopan sesuai dengan syar‟I akan menambah ketertarikan siswa dalam menyimak apa yang disampaikan dan diajarkan oleh guru Al-qur‟an Hadis.

Faktor penghambat dalam menjalankan strategi guru Al-qur‟an Hadis di MTs Negeri 1 Mataram terdapat pada orang tua yang begitu sibuk dengan pekerjaannya sehingga pengontrolan siswa di rumah kurang maksimal disisi lain siswa juga sibuk dengan handphone mempengaruhi kedekatan siswa dengan Al-qur‟an berkurang. Interaksi siswa dengan Al-qur‟an yang sedikit akan mempengaruhi ketercapaian strategi guru, guru menggunakan strategi selalu membaca, melatih, dan mengulang bacaan Al-qur‟an di rumah tidak akan maksimal manakala kesadaran siswa dan oang tua terhadap pembelajaran Al-qur‟an begitu rendah. Keterbatasan waktu di Madrasah sangat sulit bagi

108

guru untuk memaksimalkan pembimbingannya walaupun dibantu oleh guru Pembina Imtaq karena waktu yang sangat banyak itu ketika siswa berada di rumahnya masing-masing.

Pengaruh digitalisasi terutama Handphone android yang dimilki oleh siswa sangat dahsyat sekali kalau tidak ada kesadaran dan pengontrolan yang dilakukan oleh siswa itu sendiri. Manakala kesadaran diri sendiri itu kurang, maka kerja sama dengan orang tua siswa agar melakukan pengontrolan penggunaan Handphone android sangat mungkin dilakukan atau memberikan waktu penggunaannya dibatasi dengan memberikan kegiatan tilawah dan belajar baca Al-qur‟an di rumah oleh guru akan mengurangi ketergantungan siswa terhadap Handphone android. Siswa yang melanggar dan tidak melaksanakannya akan diberikan sanksi yang mendidik seperti memberikan tambahan tugas membaca Al-qur‟an.

Orang tua sebagai penanggung jawab penuh dan utama terhadap pendidikan Islam terutama membaca Al-qur‟an sehingga untuk melaksanakannya butuh kesadaran, tanggung jawab, pengontrolan dan pengarahan dari orang tua untuk anak-anaknya. Kalau tidak ada waktu untuk mengajarkan anak membaca Al-qur‟an bisa datangkan guru privat atau mengantarkannya ke tempat pengajaran Al-qur‟an.

B. Faktor pendukung dan penghambat strategi guru Al-qur‟ah Hadis Kelas VII MTs Negeri 2 Mataram.

Faktor pendukung dalam menjalankan strategi guru Al-qur‟an Hadis di MTs Negeri 2 Mataram ini sebagaimana yang dikatakan oleh ibu Rauhun,

109

S.Ag bahwa dukungan juga datang dari orang tua siswa agar anaknya bisa membaca Al-qur‟an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dengan baik dan benar, mengajarkan dan mengusahakan pengajaran Al-qur‟an dengan bimbingan orang tua di rumah sangat mendukung keterlaksanaan strategi guru dalam mengatasi kesulitan baca Al-qur‟an kepada siswa. Orang tua yang mengarahkan dan mengantarkan anaknya untuk terus belajar di lembaga lain seperti lembaga Qiro‟ati dengan menggunakan buku Qiro‟ati sangat membantu dari segi pengucapak huruf Al-qur‟an yang sesuai. Selain dukungan dari rumah, di sekolah juga semua guru dan terutama kepala sekolah sangat mendukung ketercapaian siswa dalam membaca Al-qur‟an seperti kepala sekolah membantu pengadaan buku Iqro‟, pengadaan Al-qur‟an dan terjemahannya serta melakukan pembinaan guru terutama kemampuan guru Al-qur‟an Hadis dalam melakukan managemen pembelajarannya, melengkapi fasilitas penunjang di perpustakaan, sarana kelas dan ruang imtaq yang memadai sehingga membuat keterlaksanaan program Imtaq mengawali kegiatan dengan membaca Al-qur‟an secara bersama-sama akan memperlancar siswa mengucapkan huruf-huruf Al-qur‟an dengan baik dan benar.

Faktor media pembelajaran yang sesuai akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa terutama belajar baca Al-qur‟an dengan menggunakan banyak contoh yang ada dalam media belajar tersebut. Menurut Martin dan Brigss, media adalah semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan siswa dalam proses belajar membaca Al-qur‟a media yang

110

digunakan oleh guru Al-qur‟anHadis adalah buku Iqro‟, Al-qur‟an terjemahan perkata merupakan media tergolong dalam media berbasis cetak. Media yang digunakan oleh guru Al-qur‟an Hadis ini adalah media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru Al-qur‟an Hadis sehingga mampu merangsang dan menumbuhkan minat siswa dalam belajar baca Al- qur‟an. Dengan demikian, untuk menumbuhkan interaksi siswa denga media yang perlu dilakukan oleh guru adalah dengan menanamkan ketertarikan siswa terhadap media tersebut sehingga pada akhirnya akan mampu mempercepat proses pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru Al-qur‟an Hadis.

Faktor penghambat keterlaksanaan strategi guru menurut pengakuan guru Al-qur‟an Hadis kelas VII MTs Negeri 2 Mataram adalah terletak pada diri peserta didik yakni siswa belum bisa sepenuhnya melawan rasa malas belajar baca Al-qur‟an, dorongan keinginan diri siswa untuk bisa baca Al- qur‟an dengan baik dan benar belum maksimal. Kendati demikian, faktor internal peserta didik ini terkadang menghampiri siswa dan bisa diatasi oleh guru Al-qur‟an Hadis dengan melakukan inovasi dan strategi belajar yang baik dan menyenangkan bagi siswa yakni belajar dengan teman sebaya, memberikan motivasi khusus ketika rasa malas itu datang. Siswa yang bersemangat memberikan suntikan motivasi kepada siswa lainnya untuk bisa baca Al-qur‟an dengan baik dan benar ketika siswa salang berinteraksi dalam belajar dan mengajarkan teman sebaya.

111

C. Faktor pendukung dan penghambat strategi guru Al-qur‟ah Hadis Kelas VII MTs Negeri 3 Mataram.

Faktor pendukung dalam pelaksanaan strategi guru Al-qur‟an Hadis kelas VII di Madrasah ini sebagai mana diutarakan oleh guru Al-qur‟an Hadis Bapak H. Munajah, M.Pd bahwa ketersediaan media poster pembelajaran Tajwid, buku Iqro‟, ketersediaan LCD proyektor membantu keterlaksanaan strategi guru. Dukungan lainnya datang dari semua teman-teman guru di Madrasah terutama dukungan dari kepala Madrasah dalam bentuk pembuatan program “Sangu Santri” dilaksanakan setelah sholat dhuhur dibantu oleh 18 guru dengan menjaring 180 siswa yang mengalami kesulitan baca Al-qur‟an.

Program ini akan mempercepat ketercapaian kompetensi baca Al-qur‟an siswa walaupun siswa kadang kalanya tidak bisa melaksanakan pembelajaran baca Al-qur‟an di rumahnya masing-masing. Guru Al-qur‟an Hadis akan terus memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu bersama Al-qur‟an, belajar membacanya dengan benar dan berusaha menghafalkannya serta hasil yang baik akan mendorong siswa untuk ikut serta dalam lomba-lomba yang diadakan di sekolah, masyarakat dan pemerintah seperti lomba tartil dan tahfidz akan memberikan dampak positif terhadap ketercapaian strategi guru tersebut.

Faktor penghambat strategi guru Al-qur‟an Hadis dalam mengatasi kesulitan baca Al-qur‟an yang dikatakan oleh Bapak H. Munajah adalah kurangnya pembiasaan, bimbingan dan pengarahan orang tua di rumah seperti tempat tinggal orang tua di BTN yang agak jauh dari lokasi TPQ, orang tua

112

yang kurang mampu mendatangkan guru privat Al-qur‟an sehingga orang tua hanya mengharapkan bimbingan guru pada program “sangu santri” tadi itu.

Faktor penghambat dalam kegiatan “sangu santri” ini juga terletak pada diri siswa itu sendiri seperti siswa cepat pulang duluan dengan alas an lapar, siswa tidak hadir ke sekolah pada hari kegiatan “sangu santri” menjadi penghambat keterlaksanaan strategi dan ketercapaian kompetensi baca Al-qur‟an dengan baik dan benar.

Dari faktor pendukung dan penghambat strategi guru Al-qur‟an Hadis di atas, bahwa guru sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan semaksimal mungkin, melaksanakan strategi terbaik dalam mengajarkan Al- qur‟an. Tugas utama seorang guru itu adalah untuk membantu siswa agar berkembang kearah yang lebih baik terutama dalam hal mengatasi kesulitan baca Al-qur‟an MTs Negeri di Kota Mataram. Upaya menginternalisasi nilai- nilai yang terdapat pada siswa seperti kebaikan, kesucian, kecerdasan sudah menjadi tanggung jawab seorang guru di Madrasah. Guru dengan dedikasi dan loyalitasnya yang sangat tinggi berusaha membimbing dan mengajarkan pondasi ilmu dan agama Islam yakni belajar baca Al-qur‟an dengan baik dan benar agar di masa yang akan datang siswanya berguna bagi nusa, bangsa dan Negara.

Mengajarkan Al-qur‟an sampai siswa mampu membacanya dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid akan memberikan kontribusi yang akan mengharumkan nama baik Madrasah, guru dan orang tuanya. Selain itu, potensi nilai kebaikan dan pahala yang didapatkan dari mengajarkan Al-qur‟an

113

sangat banyak sekali, membaca Al-qur‟an juga merupakan amal yang paling utama dalam islam di atas amal ketaatan lainnya.

114 BAB V

METODE YANG TEPAT DIGUNAKAN OLEH GURU AL-QUR’AN HADIS KELAS VII DALAM MENGATASI KESULITAN

BACA AL-QUR’AN

Berbicara mengenai metode yang tepat digunakan oleh guru Al-qur‟an Hadis, paling tidak ada beberapa metode belajar yang sering digunakan oleh guru dalam mengajarkan siswa seperti metode pembiasaan, metode talaqi, metode praktik, metode ceramah. Selain metode belajar tersebut, ada bebarapa buku metode baca Al-qur‟an yang sudah dan pernah digunakan oleh guru dalam mengajarkan Al-qur‟an seperti metode Al-baghdadi, metode Qiro‟ati, metode Iqro‟, metode Wafa, metode Ummi dan lain-lain.

Dari uraian di atas, peneliti akan menjelaskan dan membahas metode yang tepat digunakan oleh guru Al-qur‟an Hadis kelas VII MTs Negeri di Kota Mataram sesuai dengan data hasil penelitian yang terdiri dari MTs Negeri 1 Mataram, MTs Negeri 2 Mataram, MTs Negeri 3 Mataram yang sudah dilakukan penelitian oleh peneliti sendiri.

A. Metode yang tepat digunakan oleh guru Al-qur‟an Hadis kelas VII MTs Negeri 1 Mataram.

Temuan dan hasil wawancara dengan ibu Hj. Maslahatul Badriah guru Al- qur‟an Hadis kelas VII MTs Negeri 1 Mataram bahwa metode yang tepat untuk membaca Al-qur‟an adalah menggunakan buku metode Iqro‟ karena di dalam metode Iqro‟ terdapat banyak contoh potongan ayat Al-qur‟an yang

115

sesuai dengan pokok pembahasan. Selain itu, metode iqro‟ ini sudah dikenal dan digunakan oleh banyak lembaga pendidikan Al-qur‟an maupun kalangan perorangan. Penggunaan buku metode Iqro‟ yang dipadukan dengan mushaf Al-qur‟an akan memberikan kemudahan bagi guru Al-qur‟an Hadis dalam mengajarkan siswa cara baca Al-qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Hanya sedikit saja siswa yang memiliki latar belakang pernah menggunakan metode Qiro‟ati, di sisi lain guru juga belum terbiasa menggunakan buku metode qiro‟ati sebagai metode mengajarkan Al-qur‟an di MTs Negeri 1 Mataram. Prinsip–prinsip dasar Qiro‟ati dalam pengajaran yang harus diperhatikan dan pegangan guru dan santri adalah;

a) Prinsip-prinsip yang dipegang oleh guru/ustadz yaitu : Tiwagas (teliti, waspada dan tegas), daktun (tidak boleh menuntun)

b) Prinsip-prinsip yang harus dipegang santri/anak didik :

CBSA : Cara belajar santri aktif, LCTB : Lancar cepat tepat dan benar.

B. Metode yang tepat digunakan oleh guru Al-qur‟an Hadis kelas VII MTs Negeri 2 Mataram.

Metode yang tepat digunakan oleh guru berdasarkan data hasil temuan dan wawancara peneliti dengan ibu Rauhun, S.Ag guru Al-qur‟an Hadis kelas VII di MTs Negeri 2 Mataram adalah buku metode Iqro‟ di karenakan bahwa kebanyakan siswa menggunakan buku metode Iqro‟ di rumahnya sehingga kami sebagai guru di Madrasah hanya menyesuaikan saja. Guru juga memiliki buku panduan ilmu tajwid dan buku paket pembelajaran Al-qur‟an Hadis sebagai penunjang pembelajaran Al-qur‟an di sekolah kalau langsung

Dokumen terkait