• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

B. Temuan Khusus

Pada temuan khusus ini, peneliti akan memaparkan data-data temuan dari hasil observasi, wawancara pada MTs Negeri di Kota Mataram, adapun data temuan dari masing-masing Madrasah sebagai berikut:

1. MTs Negeri 1 Mataram

a. Wawancara Kepala Madrasah

Pada temuan ini, peneliti melakukan wawancara terstruktur dengan kepala MTs Negeri 1 Mataram yakni Hj. Rusniah mengatakan bahwa dalam rangka membentuk ciri khas Madrasah ini adalah harus mengacu pada visi misi MTs Negeri 1 Mataram sebagai Madrasah Islami, Prestasi dan Terampil. Islami yang mengedepankan nilai religious, berakhlakul karimah, mampu membaca Al-qur‟an dengan tartil, baik dan benar sesuai kaidah ilmu tajwid. Prestasi dalam bidang MIPA, bahasa Asing, tartil dan tahfidz Al-qur‟an. Dalam memajukan

79

Madrasah ini saya selaku kepala sekolah melaksanakan program- program kerja yang sesuai dengan visi misi Madrasah seperti kegiatan tartil Al-qur‟an, program tahfidz Al-qur‟an yang menjadi program unggulan Madrasah, melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan pihak luar yang memiliki kemampuan dalam bidang tartil dan tahfidz Al-qru‟an. Bentuk perkembangan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran Al-qur‟an kita di Madrasah adalah menyediakan fasilitas pembelajaran Al-qur‟an seperti kebutuhan buku pelajaran tajwid, pengadaan Iqro‟ dan Al-qur‟an, fasilitas musholah sebagai tempat khusus mengaji dan belajar tahsin Al-qur‟an yang semua itu sesuai dengan kebutuhan kita untuk inventaris Madrasah. Kinerja guru Al- qur‟an Hadis sangat bagus, pengembangan guru selalu berinovasi dan hasilnya sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa kami sekarang yang banyak ikut kegiatan lomba-lomba tartil dan tahfidz Al-qur‟an, guru juga selalu membuat perencanaan dalam pengajaran Al-qur‟an kepada siswa. Bentuk pembinaan yang diberikan guru selalu membuat strategi pembelajaran Al-qur‟an, melaksanakan sesuai perencanaan kemudian mengevaluasi hasilnya dengan baik, kalau ada yang kurang maka akan dilakukan perbaikan khusus agar menjadi maksimal dan lebih baik lagi. perkembangan kurikulum pengajaran Al-qur‟an kita mengacu pada kurikulum kementrian Agama kemudian dikembangkan

80

sesuai dengan ciri khas Madrasah khususnya dalam bidang tartil dan tahfidz Al-qur‟an.71

b. Wawancara Guru Al-qur‟an Hadis kelas VII

Pada temuan khusus ini, peneliti melakukan wawancara terstruktur dengan guru Al-qur‟an Hadis kelas VII MTs Negeri 1 Mataram yakni dengan Hj. Maslahatul Badriah, S.Pd.I, adapun hasil wawancaranya sebagai berikut :

Pembelajaran Al-qur‟an yang dilakukan oleh guru Al-qur‟an Hadis MTs Negeri 1 Mataram bahwa disediakan program khusus dengan melibatkan orang tua siswa untuk senantiasa membaca surat Al-qur‟an Juz 30 di rumah, kebiasaan di sekolah ini setiap 5 menit pertama guru selalu memberikan motivasi untuk senantiasa membaca Al-qur‟an satu „ain dan jangan pernah bosan sebab baca Al-qur‟an akan mendapatkan pahala yang sangat banyak pada setiap hurufnya.

Dalam mengkondisikan kelas ketika pembelajaran Al-qur‟an Hadis berlangsung sekitar 5-10 menit siswa disuruh mengawali dengan sama- sama tadarus juz 30. Strategi yang digunakan oleh guru Al-qur‟an Hadis dengan melakukan kerja sama antara semua guru dan Pembina Imtaq untuk selalu mengontrol bacaan Al-qur‟an siswa, mendata kategori siswa yang akan ditingkatkan baca Al-qur‟annya, siswa mengaji khusus pada Pembina Imtaq, aktif kegiatan tahsin remaja musholah. Faktor penyebab kesulitan siswa belajar kaidah ilmu tajwid

71 Dra. Hj. Rusniah, Wawancara, Kepala MTs Negeri 1 Mataram pada hari Sabru 13 November 2021. Pukul 08.05 Wita.

81

adalah ada di keluarga, ada 10 orang tua siswa MTs Negeri 1 Mataram golongan menengah ke atas yang sangat memiliki kesibukan kerja, siswa kalah dengan HP tidak bisa lepas dengan handphone, siswa yang diterima di sekolah ini minimal sudah Iqro‟ 4 baru bisa masuk di Madrasah ini. Bagian yang menjadi kesulitan siswa dalam membaca Al-qur‟an terletak di makhôrijal al-huruf seperti membedakan

ء

dengan

ع

dan

اه

dengan

Faktor pendukung penggunaan strategi belajar baca Al-qur‟an ketersediaan buku Iqro‟ dan Al-qur‟an terjemahan beserta tafsirnya sedangkan faktor penghambatnya pembelajaran masih belum ideal di karenakan masih penerapan ganjil genap, waktu kurang efektif sehingga yang paling penting dikejar pada situasi ini adalah tercapaian kompetensi dasarnya saja. Metode yang digunakan bagi siswa yang kurang bisa baca Al-qur‟an di sini adalah metode Iqro‟ karena siswa sudah terbiasa dengan menggunakan buku Iqro‟, dalam menggunakan metode Iqro‟ dibantu oleh Al-qur‟an bagi siswa yang bisa lancar baca Al-qur‟annya, hanya sedikit saja siswa yang latar belakangnya pernah belajar metode Qiro‟ati disisi lain guru belum terbiasa dengan metode Qiro‟ati juga. Siswa menggunakan metode Iqro‟ Alhamdulillah semakin bisa dan mudah mengerti. Sarana dan prasarana di MTs 1 Mataram sangat membantu dan mendukung dalam kegiatan belajar baca Al-qur‟an seperti musholah yang luas, Aula, LCD, Al-qur‟an dan tafsir perkata, buku-buku tajwid di perpustakaan. Dalam menggunakan

82

Metode Iqro‟ sesuai dengan tingkat kesalahan siswa yang banyak kekeliruannya pada penekanan tajwid, diajarkan sendiri-sendiri dan kelompok dengan memberikan contoh pengucapan huruf-huruf yang benar dan potongan ayat Al-qur‟an yang ada di buku Iqro‟ dan dicontohkan langsung dengan membaca Al-qur‟an.72

c. Wawancara Siswa Kelas VII

Data hasil wawancara dengan siswa MTs Negeri 1 Mataram Kelas VII yakni proses pembelajaran Al-qur‟an Hadis yang diajarkan oleh guru sangat menyenangkan, tidak membuat kami takut dan grogi dalam prose pembelajaran karena kami disuruh membaca Al-qur‟an juz 30 sebanyak tiga surat bersama-sama dahulu di dalam kelas kadang di Musholah sedangkan pada hari jumat kita dipandu oleh Pembina Imtaq. Kesulitan yang sering dialami oleh kami adalah dalam ilmu tajwid, panjang pendeknya sedikit sulit juga dalam pengucapan huruf atau makhôrij al-huruf. Dalam mengajarkan Al-qur‟an Hadis guru selalu menggunakan strategi bahkan tujuannya guru memberitahukan kepada kami dalam mengajarkan Al-qur‟an seperti membaca berulang- ulang agar kami lancar dan bisa menghafalkannya, disuruh juga untuk menuliskan ayat Al-qur‟an. Kami sangat senang ketika guru Al-qur‟an Hadis menggunakan strategi pembelajaran, cara guru menghilangkan rasa grogi kita juga sangat senag akhirnya dalam belajar. Dalam mengetahui cara baca kami, guru Al-qur‟an Hadis selalu mengetes

72 Hj. Maslahatul Badriah, Wawancara, Guru Al-qur‟an Hadis kelas VII MTs Negeri 1 Mataram pada hari Rabu 17 November 2021. Pukul 11.15 Wita.

83

bacaan Al-qur‟an kita sendiri-sendiri kemudian diperbaiki ketika ada kesalahan.73

2. MTs Negeri 2 Mataram

a. Wawancara Kepala Madrasah

Data hasil wawancara dengan kepala MTs Negeri 2 Mataram yaitu yang menjadi ciri khas Madrasah ini adalah lembaga pendidikan yang Islami sesuai dengan visi misi Madrasah yakni Islami, Prestasi, Mandiri. Jumlah guru Al-qur‟an Hadis kelas VII hanya satu orang saja karena untuk memenuhi jam sertifikasi guru. Visi misi prioritas saya sebagai kepala Madrasah ini adalah pembiasaan kepada anak tentang nilai religiulitas seperti selalu bersama Al-qru‟an, membaca dan mengahafal Al-qur‟an, rutinitas pagi sekitar jam 6.30 sudah membuka Al-qur‟an dan membacanya, berdo‟a dan sholat dhuha, presasi akademik dan non akademik. Langkah saya dalam memajukan sekolah ini adalah selalu memantau perkembangan pembelajaran, memberikan pembimbingan tindak lanjut kepada guru dengan merancang program pengembangan guru untuk menjadi guru profesional, membuat rencana belajar berbasis HOTS, mendorong guru agar selalu memanfaatkan media pembelajaran yang ada, selain itu, melakukan kerja sama dengan pihak luar, lembaga-lembaga kursus dengan melakukan pemetaaan dulu terhadap kemampuan atau skill siswa sehingga kami kemarin ini bisa masuk seleksi kompetisi Sains madrasah tingkat

73 Kaysa Azira, dkk. Wawancara, Siswa kelas VII MTs Negeri 1 Mataram pada hari Sabtu 20 November 2021. Pukul 09.10 Wita.

84

Provinsi, lomba tartil Al-qur‟an online, setiap ada lomba selalu mengirim siswa untuk menjadi peserta agar ditahu oleh orang lain, intinya kami selalu berkolaborasi, inovasi, berkreasi dan kerja sama denga lembaga luar untuk memajukan MTs Negeri 2 Mataram ini.

Sarana prasarana terus kami kembangkan seperti pengadaan LCD, mendorong guru untuk merubah minset mengajarnya lebih menfokuskan kepada siswa, fasilitas perpustakaan dilengkapi seperti lemari perpustakaan, buku bacaan, buku tajwid, buku Iqro‟ dan Al- qur‟an serta jaringan wifi di Madrasah. Kinerja guru Al-qur‟an Hadis sangat bagus dan saya lihat sendiri karena setiap pagi saya turun keliling memantau cara mengajar guru, selalu berinovasi dalam menyampaikan materi kepada siswa. Bentuk pembinaan guru sangat baik kepada siswa, dan kami selalu dibina dan dibimbing langsung oleh Kemenag terutama kedisiplinan guru, selain itu kami melakukan pembinaan internal seperti managerial kelas, administrasi dan selalu kerja sama dengan pengawas tentunya. Dari segi pengembagan kurikulum selalu kami mengacu kepada arahan dari Kemenag seperti kurikulum pembelajaran pada saat pandemic covid19 ini, waktu belajar tiap pelajaran itu hanya 20 menit sehingga guru Al-qur‟an Hadis memanfaatkan waktu luar dan media lainnya seperti WA group untuk belajar.74

74 Sumber Hadi, M.Pd. Wawancara, Kepala MTs Negeri 2 Mataram pada hari Sabtu 20 November 2021. Pukul 10.15 Wita.

85

b. Wawancara Guru Al-qur‟an Hadis kelas VII

Pada temuan khusus ini, peneliti melakukan wawancara terstruktur dengan guru Al-qur‟an Hadis kelas VII MTs Negeri 2 Mataram yakni dengan Ibu Rauhun,S.Ag, adapun hasil wancaranya sebagai berikut:

Dalam proses pembelajaran Al-qur‟an pada mata pelajaran Al- qur‟an Hadis pertama-tama anak-anak dipilah dan dipilih sesuai kemampuan mereka, ada yang sudah bisa, ada yang cukup bisa dan ada yang belum bisa sama sekali dalam membedakan pengucapan huruf kemudian guru Al-qur‟an Hadis memberikan motivasi secara keseluruhan dan memberikan motivasi khusus kepada anak yang belum bisa dan cukup bisa membedakan makhôrij al-huruf salah satu bunyi motivasinya yakni walaupun kita belum bisa membaca Al- qur‟an dengan baik dan benar jangn merasa putus asa dan berkecil hati, teruslah belajar setapak demi setapak jangan kalah sama orang-orang tua yang lanjut usia tetapi tetap mau belajar baca Al-qur‟an. Strategi yang digunakan oleh guru yakni memilah siswa sesuai dengan kemampuannya, anak yang mampu disuruh mengajarkan kepada yang belum mampu membaca Al-qur‟an dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu tajwid dengan pantauan dan bimbingan guru Al-qur‟an Hadis secara bergiliran guna mengefisienkan waktu serta anak diminta untuk terus belajar di rumah. Faktor penghambat ada pada diri peserta didik yakni rasa malas, belum ada keinginan untuk bisa, keluarga

86

sangat mendukung untuk bisa baca Al-qur‟an sesuai kaidah ilmu tajwid, para guru dan kepala sekolah sangat mendukung dalam mengatasi kesulitan anak dalam baca Al-qur‟an selain itu buku paket, Al-qur‟an, buku Iqro‟ sangat membantu. Metode yang digunakan adalah metode Iqro‟ saja karena kebanyakan siswa menggunakan metode itu untuk belajar di rumah walaupun sebagian kecil ada yang belajar di metode qiroati. Dalam menggunakan metode Iqro‟ itu siswa semakin bisa memahami karena disertai banyak contoh ditambah lagi dengan contoh di buku paket dan contoh penerapan langsung ketika baca Al-qur‟an. Sarana prasarana kelas yang memadai, ruang Imtaq di aula dan pelaksanaan imtaq setiap jumat. Dalam menggunakan metode Iqro‟ dibantu oleh Al-qur‟an maka guru menjelaskan hukum bacaan dan ciri-cirinya serta cara pengucapannya yang pas baru diminta membaca surat Al-qur‟an kemudian disuruh mencari hukum bacaan yang sudah dijelaskan oleh guru.75

c. Wawancara Siswa Kelas VII

Pada temuan ini, peneliti melakukan wawancara dengan siswa MTs Negeri 2 Mataram kelas VII sebagai berikut:

Dalam proses kegiatan belajar mengajar Al-qur‟an yang dilakukan oleh guru ada kalanya disuruh membaca serta menghafal surat pendek beserta artinya untuk menambah motivasi siswa baca Al- qur‟an kemudian mengecek kekeliruan bacaan tadi hanya saja waktu

75 Rauhul, S.Ag, Wawancara, Guru Al-qur‟an Hadis kelas VII MTs Negeri 2 Mataram pada hari Rabu 10 November 2021. Pukul 09.15 Wita.

87

yang tidak memungkinkan. Kesulitan yang sering keliru ada pada mengucapkan huruf tetapi lama kelamaan bisa juga membedakan makhôrij al-huruf dan hukum bacaan ikhfa’ dan mad setelah diajarkan oleh guru Al-qur‟an Hadis. Kita senang kalau sudah bisa membaca Al- qur‟an dengan baik dan benar walaupun awalnya grogi. Guru sering menggunakan strategi baca Al-qur‟an seperti menyuruh baca satu surat pendek kemudian mengecek satu-satu bacaan sesuai dengan kemampuan kita kalau ada yang keliru akan diperbaiki dan menjelaskan hukum bacaannya disertai contoh pengucapan.76

3. MTs Negeri 3 Mataram

a. Wawancara Kepala Madrasah

Dalam mengumpulkan data ini, peneliti melakukan wawancara terstruktur dengan Bapak H. Marzuki, S.Pd sebagai Kepala MTs Negeri 3 Mataram sebagai berikut:

Yang menjadi ciri khas berkembangnya Madrasah ini adalah sesuai dengan namanya Madrasah Islam yang memiliki program keagamaan dan juga Tahfidz Al-qur‟an yang menjadi syarat kelulusan siswa, setia pagi siswa diarahkan langsung sholat dhuha dilapangan, berzikir dan membaca Al-qur‟an Juz 30 sebagai pembiasaan yang sudah masuk dalam program khusu yakni sangu santri. Program visi misi prioritas kami program Tahsinul Qur‟an setiap hari senin sampai rabu setelah sholat dhuhur yang akan dibimbing oleh 18 orang guru

76 Saskia dkk, Wawancara, siswa kelas VII MTs Negeri 2 Mataram pada hari Rabu 10 November 2021. Pukul 10.05 Wita.

88

dari kelas VII sampai IX yang sudah dikelompokkan berdasarkan kemampuan siswa sehingga jumlah siswa yang terjaring dalam program ini 180 anak, selain itu prioritas utama juga tentang kedisiplinan siswa sebelum jam 07.00 sudah berbaris dan sholat dhuha dan juga sekolah ramah anak. Langkah kepala Madrasah dengan menyamakan persepsi dan tujuan dari sekolah ramah anak dalam program sangu santri agar bisa terlaksanakan dengan baik oleh semua guru, tata usaha dalam rangka merancang dan mendiskusikan supaya MTs Negeri 3 ini menjadi sekolah favorit wali murid untuk menyekolahkan anaknya. Guru yang mengajarkan Al-qur‟an Hadis ada dua orang yang semunya sudah sertifikasi dan termasuk guru senior yang profesional salah satunya yang mengajar kelas VII sudah S2.

Sarana dan prasarana Madrasah cukup memadai untuk menunjang keterlaksanaan program “sangu santri” tadi seperti kegian Tahsin Al- qur‟an dan juga kita terus melakukan pembinaan guru-guru agar bisa menularkan dan membina siswa dengan baik. Mengenai pengembangan kurikulum Al-qur‟an di MTs Negeri 3 Mataram sesuai dengan arahan dan kebijakan kementerian agama dalam hal ini tentang aturan pembelajaran di tengah covid19 ini, belajar menggunakan e- learning, belajar daring dan tetap mengedepankan ciri khas Madrasah untuk dicapai oleh siswa.77

77 H. Marzuki, Wawancara, Kepala MTs Negeri 3 Mataram pada hari Kamis 25 November 2021. Pukul 11.20 Wita.

89 b. Wawancara Guru Al-qur‟an Hadis

Pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung kepada guru Al-qur‟an Hadis kelas VII MTs Negeri 3 Mataram dengan Bapak H. Munajah, M.Pd mengatakan bahwa dalam hal memotivasi belajar baca Al-qur‟an, saya sebagai guru Al-qur‟an Hadis selalu mewanti-wanti dan mengingatkan anak untuk tidak melupakan Al- qur‟an, memotivasi anak dengan program tahsin setelah sholat dhuhur dari jam 13.30 sampai 14.00, untuk bisa baca Al-qur‟an harus banyak waktu belajar bacanya, sering baca di rumah habis magrib supaya kalian bisa ikut lomba tartil dan tahfidz. Untuk mengkondisikan kelas ketika pembelajaran saya selalu mengawalinya dengan kata-kata motivasi barulah saya kelonpokkan siswa seusai kemampuannya kemudian disuruh baca Al-qur‟an selama 10 menit pertama. Strategi yang saya gunakan untuk mengatasi kesulitan baca Al-qur‟an dengan mengelompokkan anak sesuai dengan kemampuannya, saya menggunakan buku Iqro‟ dan poster tajwid untuk menjelaskannya, siswa disuruh buka Iqro‟ 5 di sana banyak tanda baca dan contohnya yang harus dikuasai oleh siswa. Faktor penyebab kesulitan baca Al- qur‟an itu pertama kurangnya latihan dan pembiasaan di rumah, orang tua kurang mengarahkan dan membimbing, siswa yang hidup di BTN yang jauh dari lokasi TPQ dan ada 18 orang tua kurang mampu mendatangkan dan cari guru privat baca Al-qur‟an. Bagian yang sering dirasakan sulit oleh siswa adalah makhorij al-huruf, panjang

90

pendeknya terkadang keliru karena tergesa-gesa membacanya, hukum bacaan Al-qur‟an masih meraba-raba. Faktor yang menjadi pendukung dalam menggunakan strategi belajar baca Al-qur‟an media belajar (poster) baca Al-qur‟an, semua guru di MTs membantu dan mendukung ketercapaian siswa bisa baca Al-qur‟an, program tambahan “sangu santri” setelah dhuhur mendukung dan sangat membantu saya dalam melaksanakan strategi pembelajaran Al-qur‟an sedangkan faktor penghambatnya ada pada diri anak sendiri seperti meraka tidak datang sekolah, kalau lewat jam 12 mereka pulang padahal ada program Tahsin Al-qur‟an setelah dhuhur. Metode yang sering kita gunakan adalah buku metode Iqro‟, poster tahsin, terkadang mengenalkan metode Al-bagdadi yakni latihan mengeja huruf. Setelah saya menggunakan metode dan strategi itu siswa semakin paham dan bisa membaca Al-qur‟an disamping tiu sarana dan prasarana Madrasah juga membantu seperti papan tulis, poster tahfidz, LCD proyektor.

Cara saya mengajarkan dengan metode Iqro‟ tadi menuliskan potongan-potongan ayat Al-qur‟an di papan, dibacaakan secara bersama-sama, dan membagikan kelompok sesuai dengan kemampuan anak, yang belum mampu membaca dengan baik dan benar dibimbing khusus dengan banyak-banyak latihan baca, memberikan contoh potongan ayat dalam Al-qur‟an.78

78 H. Munajah, M.Pd, Wawancara, Guru Al-qur‟an Hadis kelas VII MTs Negeri 3 Mataram pada hari Kamis 25 November 2021. Pukul 08.35 Wita.

91 c. Wawancara Siswa Kelas VII

Pengumpulan data ini, peneliti melakukan wawancara langsung dengan siswa kela VII MTs Negeri 3 Mataram bahwa pada setiap mengawali pembelajaran guru sesalu mengingatkan kita untuk berdo‟a terlebih dahulu kemudian memotivasi tentang keutamaan membaca Al- qur‟an dan menghafalkan Hadis dengan menceritakan kisah-kisah orang yang sukses dengan Al-qur‟an barulah kita diminta untuk membaca bersama-sama surat Al-qur‟an setelah itu dicek satu-satu bacaan kita tadi. Kesulitan yang kita alami terletak cara bacakan Hadis kalau dari segi bacaan Al-qur‟an yang sulit itu di tajwidnya terutama panjang pendeknya, ikhfa’, idghom sedikit kita tahu karena juga tergesa-gesa bacanya. Strategi guru yang digunakan seperti metode baca berulang-ulang satu ayat agar lancar bacaanya, baca sepotong- sepotong bersama-sama juga sehingga kita tidak grogi. Kita senang karena memang rasa grogi kita hilang diawal membacanya, lebih mudah dan diawal tidak langsung disuruh sendiri-sendiri. Guru sering mengetes bacaan Al-qur‟an kami sendiri-sendiri setelah kita disuruh baca dan lancarkan bersama-sama, kita disuruh pakai buku iqro‟ ada potongan ayatnya sebagai contoh pengucapannya dan pakai juga Al-

92

qur‟an untuk contoh surat pendeknya sesuai hukum tajwid yang dijelaskan.79.

79 Indah Rahayu dkk, Wawancara, siswa kelas VII MTs Negeri 3 Mataram pada hari jum‟at 26 November 2021. Pukul 09.15 Wita.

93

Dokumen terkait