• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pengumpulan Data

Dalam dokumen Statistik penelitian (Halaman 37-42)

Panjang benda dalam (cm), merupakan data rasio karena kalau panjangnya 0 berarti benda itu tidak ada. Jika sebuah benda memiliki panjang 5 cm dan benda lain panjangnya 20 cm, maka benda kedua 4 kali lebih panjang dari benda pertama.

Contoh 2.8

Berat (kg), merupakan data rasio karena kalau beratnya 0 itu berarti bendanya tidak ada, serta juga dapat dirasiokan.

Bagaimanakah pendapat anda tentang sistem pengisian KRS online di Universitas Islam Negeri Mataram?

1) Sangat mudah 2) Mudah

3) Netral 4) Tidak mudah 5) Sangat tidak mudah

Menurut Suharsimi Arikunto, sebelum kuesioner disusun memperhatikan prosedur sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai dengan kuesioner.

b. Mengidentifikasi data yang akan dijadikan sasaran kuesioner.

c. Menjabarkan setiap data menjadi sub-sub data yang lebih spesifik dan tunggal.

d. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus unit analisisnya.

2. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Ditinjau dari sasaran atau obyek yang akan dievaluasi, ada beberapa macam tes dan alat ukur yaitu:

a. Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribadian seseorang, seperti self- concept, kreatifitas, disiplin, kemampuan khusus, dan sebagainya.

b. Tes bakat atau abtitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang.

c. Tes inteligensi atau intellegence, yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur inteligensinya.

d. Tes sikap atau attitude test, yang sering disebut dengan istilah kata sikap, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.

e. Tes minat atau measurestes, yaitu tes yang digunakan untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu.

f. Tes prestasi atau achievement test yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

3. Wawancara

Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat menentukan dalam proses penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali pikiran atau pendapat secara detail. Oleh karena itu dalam pelaksanaan wawancara diperlukan keterampilan dari seorang peneliti dalam berkomunikasi dengan responden. Seorang peneliti harus memiliki keterampilan dalam mewancarai, motivasi yang tinggi, dan rasa aman, artinya tidak ragu dan takut dalam menyampaikan wawancara. Seorang peneliti juga harus bersikap netral, sehingga responden tidak merasa ada tekanan psikis dalam memberikan jawaban kepada kepada peneliti.

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:

a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan dinyatakan. Dalam hal ini perlu adanya kreativitas pewancara sangat diperlukan, bahkan pedoman wawancara model ini sangat bergantung pada pewancara.

b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist. Pewancara hanya tinggal memberi tanda √ (check).

Dalam pelaksanaan penelitian di lapangan, wawancara biasanya dilaksanakan dalam bentuk semi structured. Dimana pewancara menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam menggali keterangan lebih lanjut.

Dengan model wawancara seperti ini, maka semua data yang ingin

digali dalam penelitian akan dapat diperoleh secara lengkap dan mendalam.

Menurut Nasution, ada beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam wawancara, antara lain, pengalaman, pendapat, perasaan, pengetahuan, penginderaan dan latar belakang pendidikan. Dalam pelaksanaan wawancara, sering kita temukan di lapangan adanya perbedaan persepsi pandangan tentang hal-hal tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian, antara peneliti dengan orang yang diwawancarai. Berdasarkan hal tersebut, yang perlu diketahui bahwa dalam penelitian kualitatif naturalistik, ada dua istilah yaitu informasi emic dan etic. Informasi emic adalah informasi yang berkaitan dengan bagaimana pandangan responden terhadap dunia luar berdasarkan perspektifnya sendiri, sedangkan berdasarkan perspektif peneliti disebut informasi etic.

4. Dokumen

Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang bukan dari manusia (non-human resouces), diantaranya dokumen, foto, dan bahan statistik.

Dokumen bisa berupa buku harian, catatan rapat, laporan berkala, jadwal kegiatan, peraturan pemerintah, anggaran dasar, rapor siswa, surat-surat resmi dan lain sebagainya.

Selain bentuk-bentuk dokumen tersebut di atas, bentuk lainnya adalah foto dan bahan statistik. Dengan menggunakan foto akan dapat mengungkap suatu situasi pada detik tertentu sehingga dapat memberikan informasi deskriptif yang berlaku saat itu. Foto dibuat dengan maksud tertentu, misalnya untuk melukiskan kegembiraan atau kesedihan, kemeriahan, semangat dan situasi psikologis lainnya.

Foto juga dapat menggambarkan situasi sosial seperti kemiskinan daerah kumuh, adat istiadat, penderitaan dan berbagai fenomena sosial lainnya. Selain foto, bahan statistik juga dapat dimanfaatkan sebagai dokumen yang mampu memberikan kuantitatif, seperti

jumlah guru, murid, tenaga administrasi dalam suatu lembaga atau organisasi.

Data ini sangat membantu sekali bagi peneliti dalam menganalisa data, dengan dokumen-dokumen kuatitatif ini analisa data akan lebih mendalam sesuai dengan kebutuhan penelitian.

5. Observasi

Agar observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil yang maksimal, maka perlu dilengkapi format pengamatan sebagai instrumen. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti bukan hanya sekedar mencatat, tetapi juga harus mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat.

Seorang peneliti harus melatih dirinya untuk melakukan pengamatan.

Banyak yang dapat kita amati di sekitar kita di manapun kita berada.

Hasil pengamatan dari masing-masing individu akan berbeda, disinilah diperlukan sikap kepekaan calon peneliti tentang realitas yang diamati. Boleh jadi menurut orang lain realitas yang kita amati, tidak memiliki nilai dalam penelitian, akan tetapi menurut kita hal tersebut adalah masalah yang perlu diteliti.

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi partisipasi dan non partisipasi. Observasi partisipasi dilakukan apabila peneliti ikut terlibat secara langsung, sehingga menjadi bagian dari kelompok yang diteliti. Sedangkan observasi non partisipan adalah observasi yang dilakukan di mana peneliti tidak menyatu dengan yang diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai pengamat. Menurut Nasution, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi, antara lain:

a. Harus diketahui di mana observasi dapat dilakukan, apakah hanya di tempat-tempat pada waktu tertentu atau terjadi di beberapa lokasi.

b. Harus ditentukan siapa-siapa sajakah yang dapat di observasi, sehingga benar-benar representatif.

c. Harus diketahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan sehingga relevan dengan tujuan penelitian.

d. Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data, terutama berkaitan dengan izin penelitian.

e. Harus diketahui tentang cara-cara bagaimana mencatat hasil observasi.

D. Skala yang Digunakan dalam Kuesioner

Dalam dokumen Statistik penelitian (Halaman 37-42)

Dokumen terkait