BAB XII BAB XII
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal
I
Cukup jelas.
Pasal 2
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "penyelenggaraan Karantina didasarkan pada
tingkat
pelindungan negara yang layak" adalah Karantina diselenggarakandalam rangka melindungi
kesehatan manusia,sumber daya alam hayati
Hewan,Ikan, dan T\rmbuhan,
serta iingkungan hingga ke tingkat risiko yang dapat diterima.Ayat (21
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas Ayat (a)
Cukup jelas Ayat (5)
Contoh berkoordinasi antara lain:
a.
lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahandi bidang Karantina berkoordinasi dengan menteri
yangmenyelenggarakan urusan
pemerintahandi
bidang pertanianterkait
dengan perlindungan petani dan komoditas pertanian;b.
lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahandi bidang Karantina berkoordinasi dengan menteri
yangmenyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perikanan terkait dengan komoditas perikanan; danc.
lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahandi bidang Karantina berkoordinasi dengan menteri
yangmenyelenggarakan urusan
pemerintahandi
lcidanglingkungan hidup dan kehutanan terkait
dengan T\.rmbuhandan Satwa Liar serta Tumbuhan dan
Satwa Langka.Pasal3...
PRESIDEN
REPUELTK INDONESIA
-3-
Pasal 3
Cukup jelas Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6 Ayat (1)
Cukup jelas Ayat (2)
Cukup jelas Ayat (3)
Contoh berkoordinasi antara lain:
a.
lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahandi bidang Karantina berkoordinasi dengan menteri
yangmenyelenggarakan urusan
pemerintahandi
bidang pertanianterkait
dengan perlindungan petani dan komoditas pertanian;b.
lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahandi bidang Karantina berkoordinasi dengan menteri
yangmenS'elenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perikanan terkait dengan komoditas perikanan; danc.
lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahandi bidang Karantina berkoordinasi dengan menteri
yangmenyelenggarakan urusan
pemerintahandi bidang lingkungan hidup dan kehutanan terkait
denganT\rmbuhan dan Satwa Liar serta Tumbuhan dan
Satwa Langka.Yang dimaksud dengan
"terkait
dengan perlindungan petani dankomoditas pertanian"
adalahuntuk melindungi daerah
sentraproduksi dari risiko masuk,
tersebarnya HPHKdan
OPTK dari luar negeri ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merugikan perekonomian nasional.Dalam
RIIPUELIK TNDONESIA
-4-
Dalam penetapan Tempat Pemasukan dan/atau
TempatPengeluaran berupa bandar udara atau pelabuhan
laut, mempertimbangkan keputusan menteri yang menyelenggarakanurusan
pemerintahandi
bidang perhubungan. Batasan wilayahlokasi pelabuhan sesuai titik koordinat geografis
lokasi pelabuhan, dan dalam penetapan paling sedikit memuat:a. titik
koordinat geografis lokasi pelabuhan;b.
nama lokasi pelabuhan; danc.
letak wilayah administratif.Pasal 7 Ayat (1)
Yang dimaksud
dengan"Media
Pembawayang berisiko
tinggi menularkan HPHK" adalah Media Pembawa HPHK berupa Hewan dengan kategoririsiko
sangat tinggi.Pen5rusunan kategori
risiko
Media Pembawa HPHKuntuk
risikotinggi terdiri
atasrisiko
sangat tinggi danrisiko tinggi,
sehinggauntuk
PemasukanMedia
Pembawa HPHKdari luar
negeri kedalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yangmemiliki risiko sangat tinggi ditentukan melalui
Tempat Pemasukan khusus.Ayat (2)
Yang dimaksud dengan "kepentingan ilmu
pengetahuan, penelitian,dan
peningkatanmutu
genetik"antara lain
kegiatanuntuk:
a.
peningkatan keragaman genetik;b.
konservasi dan perlindungan SDG;c.
pengembangan benihdan/atau bibit
di dalam negeri;d. penelitian yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah;dan/atau
e.
pemenuhan kekuranganbibit di
dalam negeri.Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "bersifat sementara" adalah masa waktu pemberlakuannya
sesuai
denganwaktu
pelaksanaan programpemerintah, dan tidak dipergunakan untuk
memfasilitasitindakan
Karantinadi luar
program pemerintah.Ayat(21
...
REPUBLIK INDONESTA
-5-
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 1
I
Cukup jelas Pasal 12
Cukup jelas Pasal 13
Cukup jelas Pasal 14
Ayat (1)
Huruf
aYang
dimaksud
dengan "PejabatKarantina
Hewan"terdiri atas Dokter Hewan Karantina dan
Paramedik Karantina Hewan.Dokter Hewan Karantina merupakan jabatan yang
diduduki Aparatur Sipil
Negarayang diberi tugas,
tanggung jawab,wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yangberwenang untuk melaksanakan analisis/diagnosa
dantindakan Karantina Hewan serta
Pengawasan keamanan hayati hewani.Paramedik Karantina Hewan merupakan Aparatur
Sipil Negarayang diberi tugas,
tanggungjawab,
wewenang danhak secara penuh oleh pejabat yang
berwenanguntuk
melaksanakan tindakan Karantina Hewan serta Pengawasan keamanan hayati hewani.Huruf
bYang dimaksud dengan "Pejabat Karantina Ikan"
terdiri
atas Pejr:.bat Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan dan Pejabat FungsionalTeknisi
Pengendali Hamadan
Penyakit lkan.Pejabat Fungsional
PengendaliHama dan Penyakit
Ikanmerupakan Aparatur Sipil Negara yang diberi
tugas,tanggung jawab, dan wewenang untuk
melaksanakan penyelenggaraan Karantina Ikan.Pejabat Fungsional
Teknisi
Pengendali Hamadan
PenyakitIkan
merupakanAparatur Sipil
Negarayang diberi
tugas,tanggung jawab, dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan pelayanan teknis penyelenggaraan Karantina lkan.Huruf
c . .REPUBUK INDONESIA
-6-
Huruf
cYang dimaksud dengan "Pejabat Karantina
Tumbuhan"terdiri
atas Analis Perkarantinaan Tumbuhan dan Pemeriksa Karantina T\rmbuhan.Anal is Perkarantinaan Tumbuhan merlrpakan Aparatur Sipil Negara yang
diberi
tugas, tanggungjawab,
wewenang, danhak secara penuh oleh pejabat yang
berwenanguntuk
melaksanakan analisisdan tindakan
Karantina T\rmbuhan serta Pengawasan keamanan hayati nabati.Pemeriksa Karantina Tumbuhan merupakan
Aparatur
Sipil Negara yangdiberi
tugas, tanggungjawab,
wewenang, danhak secara penuh oleh pejabat yang
berwenanguntuk melaksanakan tindakan Karantina T\rmbuhan
sertaPengawasan keamanan hayati nabati.
Ayat (21
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas Pasal 15
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "jabatan fungsional" adalah sekelompok jabatair j:ang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang
berdasarkanpada keahlian dan
keterampilantertentu, termasuk jabatan fungsional di bidang
Pengawasandan/atau
pengendalian terhadap Keamanan Pangandan Mutu
Pangan, Keamanan Pakan danMutu
Pakan, PRG, SDG, AgensiaHayati, Jenis Asing Invasif, Tumbuhan dan
SatwaLiar,
sertaTumbuhan dan Satwa Langka, yang bertugas di
lembagapemerintah
yang
melaksanakantugas
pemerintahandi
bidang Karantina.Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 16
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
-7
-Pasal 16 Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (21
Yang dimaksud dengan "Otoritas Tempat Pemasukan dan Tempat
Pengeluaran" adalah otoritas bandar udara,
penyelenggarapelabuhan, badan nasional pengelola perbatasan,
dan Penyelenggara Pos.Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Yang dimaksud dengan "standar kebutuhan minimal" merupakan
standar pemberian kebutuhan minimal untuk
melakukan pelayanan dantindakan
Karantinaantara lain
ruang pelayananadministrasi dan ruang
pemeriksaanfisik/visual
sesuai dengan jenis danjumlah
Media Pembawa.Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Yang dimaksud dengan "belum tersedia" adalah termasuk
dalam keadaan rusak atautidak
dapat digunakan.Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal24...
REPUBLIK INDONESIA
-8-
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal26
Cukup Jelas Pasal27
Ayat (1)
Cukup jelas
Pasal 28 Ayat (1)
Cukup jelas.
hyat (21
Huruf
aCukup jelas.
Huruf
bCukup jelas.
Hurrrf c
Yang
dimaksud
dengan"hasil
AROPT"antara lain
berupadaftar
OPTKatau
OPT yang berpotensi menjadi OPTK dan manajemen risikonya sebagai bahan penyusunan kebijakan.AROPT
dilaksanakan oleh Pejabat Karantina
T\rmbuhan dengan melibatkan instansiterkait
sesuai kewenangannya.Ayat (2)
Contoh berkoordinasi antara lain:
a.
lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahandi bidang Karantina berkoordinasi dengan menteri
yangmenyelenggarakan urusan
pemerintahandi
bidang pertanianterkait
dengan perlindungan petani dan komoditas pertanian;b.
lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahancii bidang Karantina berkoordinasi dengan menteri
yangmenyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perikanan terkait dengan komoditas perikanan; danc. lembaga .
c
REPUEL|K INDONESTA
-9-
lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahan
di bidang Karantina berkoordinasi dengan menteri
yangmenyelenggarakan urusan
pemerintahandi
bidanglingkungan hidup dan kehutanan terkait
denganT\rmbuhan dan Satwa Liar serta T\rmbuhan dan
SatwaLangka.
Pasal 29 Ayat (1)
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Ayat (21
Huruf
aKegiatan pemantauan HPHK merupakan
tindakan pengamatan yangdilakukan
oleh Pejabat Karantina Hewandalam rangka mengetahui status dan situasi
HPHK, keberadaan danf atautingkat
kejadian HPHKdi
suatu Areaatau wilayah tertentu. Hasil kegiatan pemantauan
HPHKdigunakan
sebagaisalah satu bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan karantina dan pembatasanlalulintas
Media Pembawa HPHK.
Huruf
bKegiatan surveilans HPHK merupakan suatu
prosespengamatan terus menerus dan sistematik
terhadapterjadinya
penyebaran'Lpenyakit
(HPHK)serta kondisi
yangmemperbesar risiko penularan dengan
melakukanpengumpulan data, analisis, interpretasi dan
penyebaran interpretasi sertatindak lanjut
perbaikan dan perubahan.Surveilans dilakukan oleh instansi atau unit
pelaksanateknis yang melaksanakan tugas di bidang kesehatan Hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.
Huruf
cInfclrmasi resmi
dari
badan kesehatan hewandunia
adalahinformasi berupa data atau notifikasi terkait status
dan situasi penyakit hewan negara-negara di dunia yang tersediadi
portal badan kesehatan hewan dunia.Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal31...
REPUBUK INDONESTA _ 10_
Pasal 31 Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "pemantauan
dan/atau
surveilans HPIK"adalah kegiatan
untuk
mengetahui masih ada atau tidaknya HPIKyang pernah ditemukan di suatu
Areaatau untuk
mengetahui dan menemukan penyakit barudi
suatu Area.Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33 Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "pemantauan OPTK" adalah pemantauan
yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan dan/atau
penyebaran OPTKdi
dalamwilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.Ayat (21
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan "informasi keberadaan dan
sebaran OPTK" adalah informasi yang antaralain
diperolehdari
instansi pemerintah, lembaga lainnya, dan masyarakat.Ayat (a)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Huruf
aYang dimaksud dengan "tergolong jenis yang
dilarangdilalulintaskan"
adalahjenis
Media Pembawa HPHK yang telahditetapkan dalam peraturan
perundang-undanganlain
antaralain
satwadilindungi
dan Jenis Asing Invasif.Huruf b.
. .PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA