Pembagian Tugas Dewan Komisaris
.Division of Duties of the Board of Commissioners
Jabatan
.Position Bidang Tugas
.Division Komisaris
.Commissioner Pengawasan dan Penasihatan terhadap Fungsi Niaga dan Pengembangan Bisnis serta SBU/SSU a. Perencanaan dan pelaksanaan riset pasar telekomunikasi dan informatika yang comprehensive;
b. Kebijakan perencanaan dan pemilihan portofolio produk yang dipilih serta pengelolaan kelangsungan produk tersebut;
c. Strategi dan rencana arah bisnis Perusahaan;
d. Pemilihan dan pengelolaan kelangsungan produk terpilih;
e. Strategi penjualan dan pengelolaan pelanggan yang efektif, melakukan penjualan, membangun hubungan dan networking dengan pelanggan;
f. Pengawasan serta pembinaan SBU Regional Surabaya, SBU Regional Balikpapan, dan SSU Operasi TI Publik.
Supervision and Advisory of Business Function and Business Development and SBU/SSU
a. Planning and implementing comprehensive telecommunications and informatics market research;
b. Policy planning and selecting the portfolio of products selected and managing the continuity of the product;
c. Strategies and plans for the Company’s business direction;
d. Selection and management of continuity of selected products;
e. Effective sales and customer management strategies, selling, building relationships, and networking with customers;
f. Supervision and guidance of Surabaya Regional SBU, Balikpapan Regional SBU, and Public IT Operations SSU.
Komisaris
.Commissioner Pengawasan dan Penasihatan terhadap Fungsi Perencanaan dan Operasi Jaringan serta SBU/SSU:
a. Strategi bisnis perusahaan;
b. Perencanaan dan pengoperasian infrastruktur jaringan telekomunikasi;
c. Pembangunan infrastruktur jaringan dan layanan telekomunikasi, infrastruktur pendukung operasi sistem telekomunikasi dan sistem informasi Perusahaan;
d. Pengawasan serta pembinaan SBU Regional Jakarta, SBU Regional Medan, dan SSU Infrastruktur dan Jaringan.
Supervision and Advisory of Network Planning and Operations Function and SBU/SSU:
a. Corporate business strategy;
b. Planning and operating telecommunications network infrastructure;
c. Development of telecommunications network and service infrastructure, infrastructure supporting the operation of the Company’s telecommunications system and information system;
d. Supervision and guidance of Regional Jakarta SBU, Regional Medan SBU, and the Infrastructure and Network SSU.
Komisaris
.Commissioner Pengawasan dan Penasihatan terhadap Fungsi Keuangan dan SBU/ SSU:
a. Perencanaan keuangan dan pengelolaan pemenuhan kebutuhan pendanaan untuk aktivitas operasi dan investasi;
b. Pengendalian keuangan Perusahaan;
c. Kesehatan Perusahaan dari aspek Finansial;
d. Ketepatan dan akurasi penyusunan laporan keuangan Perusahaan;
e. Pelaksanaan manajemen aset Perusahaan;
f. Pengelolaan supply chain dan pengadaan barang dan jasa;
g. Pengawasan serta pembinaan SBU Regional Pekanbaru, SBU Regional, dan SBU Solusi TIK Publik.
Supervision and Advice on the Financial Function and SBU/SSU:
a. Financial planning and management of meeting funding needs for operating and investment activities;
b. Corporate financial control;
c. Company’s soundness from financial aspect;
d. The precision and accuracy of the preparation of the Company’s financial statements;
e. Implementation of the Company’s asset management;
f. Supply chain management and procurement of goods and services;
g. Supervision and guidance of Regional Pekanbaru SBU, Regional SBU, and Public ICT Solution SBU.
Pembagian Tugas Dewan Komisaris
.Division of Duties of the Board of Commissioners
Jabatan
.Position Bidang Tugas
.Division Komisaris
.Commissioner Pengawasan dan Penasihatan terhadap Fungsi Solusi dan Operasi Ketenagalistrikan serta SBU/SSU:
a. Strategi peningkatan pelayanan kepada PLN;
b. Perencanaan dan pengoperasian infrastruktur jaringan telekomunikasi dan IT untuk mendukung bisnis ketenagalistrikan;
c. Strategi penggunaan jaringan dan teknologi yang andal untuk digitalisasi proses bisnis PLN;
d. Pengawasan serta pembinaan SBU Regional Denpasar, SBU Regional Makassar, SSU Ketenagalistrikan dan SBU Solusi TI Ketenagalistrikan.
Supervision and Advisory of Electricity Solution and Operation Function and SBU/SSU:
a. Strategy to improve services to PLN;
b. Planning and operating telecommunications and IT network infrastructure to support the electricity business;
c. Reliable network and technology utilization strategies for digitizing PLN business processes;
d. Supervision and guidance of Regional Denpasar SBU, Regional Makassar SBU, Electricity SSU, and Electricity IT Solution SBU.
Hak dan Kewajiban
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Dewan Komisaris berhak untuk melakukan pengawasan dan pemberian nasihat atas pelaksanaan kewajiban-kewajiban Direksi.
Kewajiban Dewan Komisaris, adalah sebagai berikut : 1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam
pelaksanaan pengurusan Perusahaan;
2. Meneliti dan menelaah serta menandatangani RJP Perusahaan dan RKAP yang disiapkan oleh Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;
3. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJP Perusahaan dan RKAP Perusahaan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJP dan RKAP;
4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan Perusahaan;
5. Dalam hal Perusahaan menunjukkan gejala kemunduran, maka segera melaporkan kepada RUPS dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh;
6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan berkala:
7. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengurusan Perusahaan;
8. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya;
9. Melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/ atau keluarganya pada Perusahaan dan perusahaan lain.
Rights and Obligations
In carrying out its main duties, the Board of Commissioners has the right to supervise and provide advice on the implementation of the Board of Directors’ obligations.
The Board of Commissioners’ obligations are as follows:
1. Provide advice to the Directors in carrying out the management of the Company;
2. Research, analyze, and sign the Company’s RJP and RKAP prepared by the Directors in accordance with the provisions of the Articles of Association;
3. Provide opinions and suggestions to the GMS regarding the Company’s RJP and the Company’s RKAP regarding the reasons for the Board of Commissioners to sign the RJP and RKAP;
4. Follow the development of the Company’s activities, provide opinions and suggestions to the GMS regarding any issues deemed important for the management of the Company;
5. In the event that the Company shows symptoms of deterioration, will immediately report to the GMS accompanied by suggestions regarding corrective measures that must be taken;
6. Researching and studying periodic and annual reports prepared by the Directors and signing the periodic reports:
7. Provide opinions and suggestions to the GMS regarding other issues deemed important for the management of the Company;
8. Make minutes of meetings of the Board of Commissioners and keep copies of them;
9. Report to the Company regarding ownership of its shares and/or their families in the Company and other companies.
10. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS;
11. Dewan Komisaris wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RKAP;
12. Membentuk Komite Audit;
13. Mengusulkan Akuntan Publik kepada RUPS;
14. Dewan Komisaris harus memantau dan memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan;
15. Memastikan bahwa dalam Laporan Tahunan Perusahaan telah memuat informasi mengenai identitas, pekerjaan-pekerjaan utamanya, jabatan Dewan Komisaris di perusahaan lain, termasuk rapat-rapat yang dilakukan dalam satu tahun buku (rapat internal maupun rapat dengan Direksi), serta honorarium, fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang diterima dari Perusahaan;
16. Menyampaikan laporan triwulanan perkembangan realisasi Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris Perusahaan kepada Pemegang Saham.
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris perusahaan ditetapkan oleh RUPS setelah melalui proses uji fit and proper dari PT PLN (Persero) selaku Pemegang Saham Perusahaan. Berikut adalah mekanismenya pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris:
1. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS setelah melalui proses uji fit and proper dari PT PLN (Persero) selaku Pemegang Saham Perusahaan;
2. Anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen Perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perusahaan dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya;
3. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris ditetapkan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan oleh RUPS;
4. RUPS dapat memberhentikan jabatan Komisaris sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya;
10. Provide reports on the supervisory duties that have been carried out during the fiscal year that has just pass to the GMS;
11. The Board of Commissioners must prepare a work plan and annual budget for the Board of Commissioners, which is an inseparable part of the RKAP;
12. Establish an Audit Committee;
13. Propose a Public Accountant to the GMS;
14. The Board of Commissioners must monitor and ensure that GCG has been implemented effectively and sustainably;
15. Ensuring that the Company’s Annual Report contains information about its identity, main works, Board of Commissioners positions in other companies, including meetings conducted in one fiscal year (internal meetings or meetings with the Directors), as well as honorarium, facilities, and/or other benefits received from the Company;
16. Submit quarterly progress reports on the realization of the Company’s Performance Achievement Indicators to the Shareholders.
Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners
The appointment and dismissal of the Company’s Board of Commissioners is determined by the GMS after going through a fit and proper test process from PT PLN (Persero) as the Company’s Shareholder. The following is the mechanism for the appointment and dismissal of the Board of Commissioners:
1. Members of the Board of Commissioners are appointed and terminated by the GMS after going through a fit and proper test process from PT PLN (Persero) as the Company’s Shareholder;
2. Members of the Board of Commissioners have integrity, dedication, comprehend the Company’s management issues related to one of the management functions, have adequate knowledge in the Company’s business fields, and able to provide sufficient time to carry out their duties;
3. The term of office of members of the Board of Commissioners is set to be 4 (four) years and can be reappointed for 1 (one) term of office by the GMS;
4. The GMS may terminate the position of Commissioner at any time by stating the reasons;
5. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila:
Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;
Melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Terlibat dalam tindakan yang merugikan Perusahaan dan/ atau negara;
Dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
Mengundurkan diri.
6. Keputusan pemberhentian sewaktu-waktu Komisaris oleh RUPS diambil setelah yang bersangkutan diberikan kesempatan membela diri dalam RUPS.
Pemberian kesempatan untuk membela diri tidak disyaratkan sepanjang Komisaris yang diberhentikan sewaktu-waktu tersebut tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut.
7. Selain itu, jabatan anggota Dewan Komisaris juga dapat berakhir apabila:
Meninggal dunia;
Masa jabatannya berakhir;
Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang- undangan yang berlaku;
Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS; dan
Mengundurkan diri.
Uji Kelayakan dan Kepatutan
Dewan Komisaris ICON+ saat ini telah memenuhi persyaratan dan dinyatakan lulus fit and proper test oleh PT PLN (Persero) sebagai induk Perusahaan dan Pemegang Saham Utama. Hal tersebut telah sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang dipersyaratkan berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan terkait Tata Kelola Perusahaan yang baik, serta peraturan dan ketentuan lain yang terkait, termasuk ketentuan tentang Komisaris Independen terhadap calon Anggota Dewan Komisaris untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).
5. The dismissal of members of the Board of Commissioners can be done at any time if:
Not able to perform their duties appropriately;
Violating the provisions of the Articles of Association or applicable legislations;
Engaging in actions that are detrimental to the Company and/or the country;
Declared guilty based on a court decision that has permanent legal force;
Resign.
6. The decision to dismiss Commissioner at any time by the GMS is taken after the person concerned is given the opportunity to defend themselves at the GMS.
Provision of opportunities to defend themselves is not required as long as the Commissioner who is dismissed at any time does not object to the dismissal.
7. In addition, the position of member of the Board of Commissioners may also end if:
Deceased;
Their term of office has ended;
No longer fulfill the requirements as a member of the Board of Commissioners based on the provisions of the Articles of Association and applicable legislations;
Dismissed based on the GMS decision; and
Resign.
Fit and Proper test and Compliance Test
The current ICON+’s Board of Commissioners has fulfilled the requirements and has passed the fit and proper test by PT PLN (Persero) as the holding company and Major Shareholder. This is in accordance with the criteria and conditions required under the Limited Liability Company Law, the Company’s Articles of Association, regulations related to good corporate governance, and other relevant rules and regulations, including the provisions regarding Independent Commissioners for prospective members of the Board of Commissioners to take the fit and proper test.
Program Pengenalan
Setelah pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang baru, Perusahaan melakukan program pengenalan guna mengenal dan memahami kegiatan dan kondisi Perusahaan. Program tersebut dapat berupa pertemuan, kunjungan ke Kantor Regional dan pengkajian dokumen yang dianggap sesuai dengan ICON+.
Independensi Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris ICON+ sebanyak 6 (enam) orang yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
Oleh karena itu Dewan Komisaris berupaya memegang prinsip independensi dalam melaksanakan tugasnya termasuk dalam memberikan keputusan strategis terkait perusahaan yang bebas dari tekanan atau kepentingan pihak tertentu.
Dewan Komisaris juga menghindari adanya benturan kepentingan dalam bentuk hubungan keuangan maupun hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang saham pengendali maupun pihak eksternal yang memiliki hubungan bisnis dengan Perusahaan sehingga dapat menjamin independensi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya.
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, maka setiap anggota Dewan Komisaris diwajibkan untuk menandatangani Pakta Integritas. Sedangkan terkait dengan kepemilikan saham Dewan Komisaris, ICON+ mewajibkan setiap anggota Dewan Komisaris untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Perusahaan maupun di Perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri, dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya.
Orientation Program
After the appointment of a new member of the Board of Commissioners, the Company conducts an orientation program to getting to know and comprehend the activities and conditions of the Company. The program can be in the form of meetings, visits to Regional Offices, and review of documents deemed appropriate to ICON+.
Independence of the Board of Commissioners
There are 6 (six) ICON+ Board of Commissioners members who have different backgrounds. Therefore, the Board of Commissioners seeks to uphold the principle of independence in carrying out its duties, including in providing strategic decisions related to the Company that are free from pressure or interests of certain parties.
The Board of Commissioners also avoids conflicts of interest in the form of financial relationships and family relationships with fellow members of the Board of Commissioners, Directors, controlling shareholders, and external parties who have business relations with the Company so as to ensure the independence of the Board of Commissioners in carrying out their duties.
To minimize conflicts of interest, each member of the Board of Commissioners is required to sign an Integrity Pact. Whereas related to share ownership of the Board of Commissioners, ICON+ requires each member of the Board of Commissioners to disclose their share ownership, both within the Company and in other companies resided inside and outside the country, in a report that must be renewed annually.
Komisaris Independen
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lain, dan/atau Pemegang Saham Pengendali, atau hubungan dengan Perusahaan yang dapat memengaruhi kemampuan untuk bertindak independen. Oleh karena itu, peran Komisaris Independen sebagai pendorong diterapkannya prinsip GCG di dalam Perusahaan.
Kriteria Penentuan Komisaris Independen
Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/MBU/2011, penentuan Komisaris Independen harus memenuhi persyaratan independensi antara lain:
1. Komisaris Independen bukan merupakan anggota manajemen;
2. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Direktur dan/atau anggota Dewan Komisaris lain di perusahaan;
3. Bukan merupakan Pemegang Saham mayoritas, atau seorang pejabat dari atau dengan cara lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan Pemegang Saham mayoritas dari Perusahaan;
4. Tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi maupun Pemegang Saham Pengendali;
5. Tidak mempunyai keterkaitan finansial baik langsung maupun tidak langsung dengan ICON+ maupun Perusahaan lain;
6. Menghindari situasi yang memiliki potensi benturan kepentingan.
Tugas dan Tanggung jawab Komisaris Independen
Tugas dan tanggung jawab Komisaris Independen antara lain:
1. Menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan Perusahaan;
2. Memastikan perlakuan yang adil terhadap stakeholder;
3. Memastikan diungkapkannya transaksi yang mengandung benturan kepentingan secara wajar dan adil;
4. Memastikan kepatuhan Perusahaan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Menjamin akuntabilitas organ-organ Perusahaan.
Independent Commissioner
Independent Commissioners are members of the Board of Commissioners who do not have financial, management, ownership, and/or family relations with members of the Board of Directors, other members of the Board of Commissioners, and/or Controlling Shareholders, or relationships with the Company that can affect the ability to act independently. Therefore, the role of the Independent Commissioner is as a driving force for the implementation of GCG principles in the Company.
Determination Criteria for Independent Commissioners
Based on the provisions of SOE Minister of State Regulation No. Per-01/MBU/2011, the determination of Independent Commissioners must meet the independence requirements, including:
1. Independent Commissioners are not members of management;
2. Has no affiliation with the Directors and/or other members of the Board of Commissioners within the Company;
3. Is not a majority shareholder, or an official of or in other ways directly or indirectly related to the majority shareholder of the Company;
4. Does not have family relations up to the second degree with other members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, and the Controlling Shareholders;
5. Has no direct or indirect financial links with ICON+ or other companies;
6. Avoid situations that have the potential for a conflict of interest.
Duties and Responsibilities of Independent Commissioners
The duties and responsibilities of Independent Commissioners include:
1. Ensuring transparency and disclosure of the Company’s financial statements;
2. Ensuring fair treatment of stakeholders;
3. Ensuring the disclosure of transactions that contain conflicts of interest properly and fairly;
4. Ensuring Company’s compliance with applicable laws and regulations;
5. Ensuring accountability of Company organs.
Pernyataan Independensi Komisaris Independen
Sesuai dengan kriteria independensi, seluruh anggota Dewan Komisaris ICON+ bertindak independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. Pada tahun 2019, ICON+ telah memiliki Komisaris Independen sebanyak 1 (satu) orang Komisaris Independen. Komisaris Independen merupakan komisaris yang berasal dari pihak swasta atau di luar pemerintahan maupun induk Perusahaan yaitu PT PLN (Persero).
Rapat Dewan Komisaris
Dalam Melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat sebanyak 4 (empat) kali.
Berikut adalah rincian Rapat Dewan Komisaris: