.Balances and Transactions with Related Parties
dalam jutaan Rp
.in millions of Rp
Uraian
.Description 2019
Persentase terhadap aset/ liabilitas/
pendapatan/ beban yang bersangkutan
.Percentage to related asset/
liability/revenue/expenses
2018
Persentase terhadap aset/ liabilitas/
pendapatan/ beban yang bersangkutan
.Percentage to related asset/
liability/revenue/expenses Kas dan Setara Kas
.Cash and Cash Equivalent Bank
.Cash in bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 67.811 1,85% 55.677 1,80%
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 13.742 0,37% 15.325 0,49%
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 1.440 0,04% 3.390 0,11%
PT Bank BNI Syariah 504 0,01% 504 0,02%
PT Bank Tabungan Negara 1.667 0,05% 413 0,01%
Subjumlah
.Subtotal 85.164 2,32% 75.309 2,43%
Setara kas - deposito berjangka
.Cash equivalents – time deposits PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 155.000 4,22% 81.500 2,63%
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 165.000 4,49% - -
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - - 84.000 2,71%
Subjumlah
.Subtotal 320.000 8,71% 165.500 5,34%
Jumlah kas dan setara kas
.Total cash and cash equivalents 405.164 11,03% 240.809 7,77%
Piutang Usaha
.Trade receivables
PT PLN (Persero) 339.734 9,25% 562.781 18,16%
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
.Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia
101.676 2,77% 124.387 4,01%
PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk 37.855 1,03% 21.808 0,70%
Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
.Balances and Transactions with Related Parties
dalam jutaan Rp
.in millions of Rp
Uraian
.Description 2019
Persentase terhadap aset/ liabilitas/
pendapatan/ beban yang bersangkutan
.Percentage to related asset/
liability/revenue/expenses
2018
Persentase terhadap aset/ liabilitas/
pendapatan/ beban yang bersangkutan
.Percentage to related asset/
liability/revenue/expenses
PT Pertamina (Persero) 12.720 0,35% 15.986 0,52%
PT Pertamina EP 11.011 0,30% 14.568 0,47%
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 28.680 0,78% 7.256 0,23%
Lainnya (masing-masing di bawah Rp5 miliar)
.Others (each below Rp5 billion)
30.169 0,82% 55.660 1,80%
Jumlah
.Total 561.845 15,29% 802.446 25,90%
Rekening Bank dan Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya
.Restricted cash in banks and time deposits
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 30.575 0,83% 27.862 0,90%
Utang usaha
.Trade payables
PT Pelayanan Listrik Nasional
Batam 116 0,01% 87 0,01%
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
.Others (each below Rp1 billion)
49 0,00% 3 0,00%
Jumlah
.Total 165 0,02% 90 0,01%
Biaya yang masih harus dibayar
.Accrued expenses
PT PLN (Persero) 33.866 3,15% 36.144 3,65%
Pinjaman jangka panjang
.Long-term loan
PT PLN (Persero) 84.600 7,87% 156.979 15,83%
Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
.Balances and Transactions with Related Parties
dalam jutaan Rp
.in millions of Rp
Uraian
.Description 2019
Persentase terhadap aset/ liabilitas/
pendapatan/ beban yang bersangkutan
.Percentage to related asset/
liability/revenue/expenses
2018
Persentase terhadap aset/ liabilitas/
pendapatan/ beban yang bersangkutan
.Percentage to related asset/
liability/revenue/expenses Pendapatan
.Revenues
PT PLN (Persero) 960.498 37,91% 422.748 19,49%
PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk 25.219 1,00% 11.339 0,52%
PT Indonesia Power 25.436 1,00% 6.869 0,32%
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 63.774 2,52% 6.333 0,29%
PT Bank Syariah Mandiri 10.887 0,43% 4.589 0,21%
PT Telekomunikasi Selular Tbk - - 17 0,00%
Lainnya (masing-masing di bawah Rp5 miliar)
.Others (each below Rp5 billion)
488.680 19,29% 27.522 1,27%
Jumlah
Total 1.574.494 72,58% 479.417 22,10%
Beban koneksi dan beban langsung lainnya
.Connection and other direct expenses PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk 156.237 15,15% 96.016 (11,52%)
PT PGAS Telekomunikasi
Nusantara 5.729 0,56% 4.539 (0,54%)
PT PLN (Persero) 685 0,07% 603 (0,07%)
Lainnya (masing-masing di bawah Rp2 miliar)
.Others (each below Rp2 billion)
114.597 11,11% 118.073 (14,17%)
Jumlah
.Total 277.248 26,89% 219.231 (26,31%)
Beban bunga
.Interest expenses
PT PLN (Persero) 12.869 100,00% 21.405 100%
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen yang Dilaksanakan Perusahaan (ESOP/MSOP)
Sampai dengan tahun 2019, ICON+ bukan merupakan perusahaan terbuka dan belum melakukan penawaran umum, sehingga tidak terdapat informasi mengenai jumlah saham yang dimiliki oleh karyawan maupun manajemen.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
ICON+ bukan merupakan perusahaan terbuka dan belum melakukan penawaran umum, sehingga tidak terdapat informasi mengenai total perolehan dana, rencana penggunaan dana, rincian penggunaan dana, saldo dana tanggal persetujuan RUPS atas realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum sepanjang tahun 2019.
Informasi Material mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal
Sepanjang tahun 2019, Perusahaan tidak melakukan aktivitas terkait investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, serta restrukturisasi utang/modal, sehingga tidak terdapat informasi terkait hal-hal tersebut.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
Changes in Laws and Regulations that Are Significant to the Company
Pada tahun 2019 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan atau menimbulkan dampak material terhadap Perusahaan.
Share Ownership Program by Employees and/or Management Implemented by the Company (ESOP/MSOP)
Until the end of year 2019, ICON+ is not a public company and has not conducted public offering. Therefore, there is no information related to the amount of shares owned by the employees and members of management.
Realization of the Use of Funds from the Public Offering
ICON+ is not a public company and has not conducted a public offering, thus there is no information on total fund acquisition, fund use plans, details of fund use, fund balance on the date of Annual GMS’s approval of the realization of the use of proceeds from public offerings throughout 2019.
Material Information regarding Investment, Expansion, Divestment, Merger/Consolidation, Acquisition or Debt/Capital Restructuring
Throughout 2019, the Company did not conduct activities related to investment, expansion, divestation, business merger/consolidation, acquisition, and restructurization of money/capital, thus information regarding them is not available.
The year 2019 saw no changes in laws and regulations that significantly have material impacts on the Company.
Pada mulanya, ICON+ hanya berperan sebagai network and business process enabler PLN untuk meningkatkan layanan listrik. Pada tahun 2000, ICON+ memulai kegiatan komersialnya dengan Network Operation Centre yang berlokasi di Gandul, Cinere. Pada tahap awal hanya difokuskan untuk melayani kebutuhan jaringan telekomunikasi PT PLN (Persero).
Kemudian, ICON+ berperan mengembangkan potensi bisnis dengan mengkomersialkan kelebihan kapasitas jaringan telekomunikasi ketenagalistrikan fiber optic milik PLN di Pulau Jawa dan Bali. Kabel fiber optic adalah sebuah kabel yang terbuat dari fiber kaca dengan teknologi canggih dan mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat dari kabel biasa.
Dengan memanfaatkan aset strategis PLN berupa jaringan transmisi full fiber optic ICON+ mampu melayani kebutuhan pelanggan dengan berbagai pilihan jaringan telekomunikasi, yaitu: Clear Channel Network, IP VPN, Metronet dan Corporate Internet.
Demi menjawab tantangan era disruption, ICON+
bertransformasi untuk keluar dari business as usual merambah ke dunia digital, menciptakan bisnis baru dengan membangun integrated digital ecosystem platform.
ICON+ menjadi pendatang baru dan satu-satunya anak perusahaan PLN yang mampu berkompetisi di pasar teknologi informasi dan komunikasi yang agresif yang mulai diperhitungkan.
ICON+ terus tumbuh di industri telekomunikasi.
Penjualan ICON+ meningkat setiap tahunnya. Di tahun 2019 ini, pendapatan ICON+ tumbuh 16,81% menjadi Rp2,53 triliun. Pendapatan dari luar Grup PLN juga telah mendominasi keseluruhan pendapatan ICON+. Saat ini, 57,09% pendapatan ICON+ berasal dari luar Grup PLN.
Aspek Pemasaran
Marketing Aspect
Initially, ICON+ only served as PLN network and business process enabler to improve electricity services. In 2000, ICON+ started its commercial activities with the Network Operation Center located in Gandul, Cinere. At the initial stage it was only focused on serving the needs of PT PLN (Persero)’s telecommunications network.
Afterward, ICON+ plays a role in developing business potential by commercializing the excess capacity of PLN’s fiber optic electricity telecommunications network in Java and Bali. Fiber optic cable is a cable made of glass fiber with advanced technology and has a data transfer speed that is faster than ordinary cables.
By utilizing PLN’s strategic assets in the form of full fiber optic transmission network, ICON+ is able to serve the needs of customers with a variety of telecommunications network options of: Clear Channel Network, IP VPN, Metronet, and Corporate Internet.
In order to answer the challenges of the disruption era, ICON+ is transforming to exit business as usual and venturing to the digital world, creating new businesses by building an integrated digital ecosystem platform.
ICON+ is a newcomer and the only PLN subsidiary capable of competing in the aggressive information and communication technology market that is starting to be taken into account.
ICON+ continues to grow in the telecommunications industry. ICON+ sales are increasing each year. In 2019, ICON+ revenue grew 16.81% to Rp2.53 trillion. Revenue from outside the PLN Group has also dominated ICON+’s overall revenue. Currently, 57.09% of ICON+ revenue originates from outside the PLN Group.
Faktor pendorong tumbuhnya bisnis ICON+ adalah tingginya jumlah pelanggan internet (broadband) di Indonesia. Di sisi lain ICON+ didukung oleh jaringan fiber yang mumpuni yang didukung oleh infrastruktur RoW (Right of Ways) mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan. Selain itu, ICON+ juga didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan berpengalaman.
Modal kuat yang dimiliki ICON+ menjadikan ICON+
mampu menyediakan layanan yang andal secara nasional dengan down time minimal sehingga memenuhi service level agreement.
Pada akhirnya, ICON+ telah menjadi penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia. Sampai saat ini, ICON+ telah menarik lebih dari 3.000 pelanggan dari berbagai institusi yang meliputi pemerintah dan berbagai sektor industri terutama telekomunikasi, perbankan, keuangan, dan manufaktur.
Segmen Pasar dan Kondisi Persaingan
Persaingan di industri telekomunikasi di Indonesia khususnya pasar fixed data saat ini sangat dinamis.
Untuk tahun 2018 total pasar fixed data di Indonesia sebesar Rp15,27 miliar dan diperkirakan mencapai Rp21,41 miliar pada tahun 2024 dengan pertumbuhan rata-rata 5,8% (CAGR 2018-2024).
Posisi Produk di Pasar
ICON+ ditetapkan sebagai pesaing potensial dalam segmen pemerintah dan enterprise. Sepanjang tahun 2019, ICON+ bersama dengan Indosat dan Telkom memimpin pasar Data Connectivity, dengan masing- masing market share berada pada persentase berturut- turut 6%, 17%, dan 60% dari keseluruhan market size pasar data connectivity. ICON+ memaksimalkan seluruh backbone guna menjawab kebutuhan pasar mulai dari PLN, Operator, Finance & Banking, Manufacturing, Government, dan lain-lain.
The driving factor for the growth of ICON+ business is the high number of internet (broadband) subscribers in Indonesia. On the other hand, ICON+ is supported by a qualified fiber network reinforced by a RoW (Right of Ways) infrastructure covering Sumatera, Java, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, and Kalimantan. In addition, ICON+
is also supported by a competent and experienced human resources.
The strong capital owned by ICON+ makes ICON+ able to provide reliable services nationally with minimal down time so that it meets the service level agreement.
Eventually, ICON+ has become a leading provider of information and communication technology solutions in Indonesia. To date, ICON+ has attracted more than 3,000 customers from various institutions covering the government and various industrial sectors, especially telecommunications, banking, finance, and manufacturing.
Market Segments and Competitive Conditions
Competition in the telecommunications industry in Indonesia, particularly the fixed data market, is currently very dynamic. For 2018, the total fixed data market in Indonesia is Rp15.27 billion and is estimated to reach Rp21.41 billion in 2024 with an average growth of 5.8%
(CAGR 2018-2024).
Product Position in the Market
ICON+ is designated as a potential competitor in the government and enterprise segments. Throughout 2019, ICON+ together with Indosat and Telkom led the data connectivity market, with respective market share at 6%, 17% and 60% of the total market size of the data connectivity market, respectively. ICON+ maximizes the entire backbone to answer market needs ranging from PLN, Operators, Finance & Banking, Manufacturing, Government, and others.
Pangsa Pasar
ICON+ terus mengevaluasi kinerja Perusahaan terhadap pesaing, yaitu perusahaan sejenis (benchmark). Evaluasi dilakukan dalam segala aspek, antara lain melalui analisis Laporan Tahunan Perusahaan, news release, dan lainnya.
Berdasarkan hasil evaluasi, penguasaan pasar ICON+
untuk jaringan fixed data dan internet pada tahun 2019 sebesar 7,35%.
Strategi Pemasaran
Dalam memasarkan produk dan layanan, serta meningkatkan pangsa pasar, tahun 2020 ICON+
menjalankan strategi pemasaran sebagai berikut:
• Monetisasi Internet Desa (IDESCafe) melalui AirSale dan Airlis, serta melakukan upgrade CPE menjadi mini PoP.
• Peningkatan Program Pemasaran Bersama PLN (Stoomnet), dengan melakukan Joint Marketing/
Kerjasama Pemasaran dengan mitra pemilik konten IPTV (MNC dan Trans).
• Perluasan Cakupan Fiberisasi, melalui penambahan resource mitra stringer untuk percepatan penarikan kabel. Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2019, penjualan dari Fiberisasi terealisasi Rp2,5 miliar dari target Rp63 miliar.
• Penyusunan Katalog produk terbaru berbasis solusi dan kebutuhan pelanggan yang mengikuti pertumbuhan pasar.
• Pengembangan produk solusi berbasis aplikasi/
digital ke pelanggan.
Realisasi dan Capaian Strategi Pemasaran
Sampai dengan tahun 2019 Perusahaan telah melaksanakan program-program pemasaran sebagai berikut:
1. Survey Market Produk Kapasitas Besar
2. Proses Pengadaan Data Tracker dan Forecast Data 5 Tahun kedepan Market ICT Bisnis Fixed Data dan Internet Access B2B dan Internet Access B2C, oleh IDC.
3. Melakukan Survey Kepuasan Pelanggan.
Market Share
ICON+ continues to evaluate the Company’s performance against competitors, namely similar companies (benchmarks). Evaluations are carried out in all aspects, including analysis of the Company’s Annual Report, news release, and others. Based on the results of the evaluation, the market share of ICON+ for fixed data and internet networks in 2019 was 7,35%.
Marketing Strategy
In markets its products and services, as well as increases its market share, ICON+ in 2020 conducts the following marketing strategies:
• Village Internet Monetization (IDESCafe) through AirSale and Airlis, as well as upgrading CPE to mini PoP.
• Increase the Joint Marketing Program of PLN (Stoomnet), by conducting Joint Marketing/Marketing Collaboration with IPTV content owner partners (MNC and Trans).
• Expansion of Fiberization Coverage, through the addition of stringer partner resource to accelerate cable retraction. Until the fourth quarter of 2019, sales from Fiberisasi were realized at Rp2.5 billion from the target of Rp63 billion.
• Compilation of the latest product catalogs based on solutions and customer needs, which follows the growth of the market.
• Application/digital based product solution development to customers.
Marketing Strategy Realization and Achievement
Until 2019, the Company has implemented the following marketing programs:
1. Large Capacity Product Market Survey
2. Procurement Process for Data Tracker and Forecast Data for the next 5 years ICT Market for Fixed Data Business and Internet Access B2B, and Internet Access B2C by IDC.
3. Conducting Customer Satisfaction Survey.
Key Performance Indicator memiliki peran penting bagi kemajuan sebuah Perusahaan. Sebab, Perusahaan dituntut untuk mencapai visi dan misi serta langkah praktis dalam merealisasikan tujuannya. Selain itu, Key Performance Indicators perusahaan dapat mengukur pencapaian performa kinerjanya finansial maupun finansial.
ICON+ berkomitmen dalam mengukur KPI untuk mencapai visi dan misi Perusahaan, dengan tingkat kesehatan Perusahaan PT Indonesia Comnets Plus pada tahun 2019 mendapat skor 90,24. Hasil KPI tersebut mengacu pada Keputusan Menteri BUMN No KEP-100/
MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN, maka tingkat kesehatan Perusahaan termasuk pada kriteria AA (SEHAT).