• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanaman atau Penegakan Kedisiplinan

BAB III PEMBAHASAN

B. Strategi Pembentukan Karakter

3. Penanaman atau Penegakan Kedisiplinan

Selain strategi diatas, ketika memberikan suatu program pada peserta didik, penegakan kedisiplinan diterapkan oleh guru MTs Nurul Qur’an Pagutan ketika ada peserta didik melanggar peraturan yang berlaku berupa sanksi. Sanksi tersebut berupa teguran dan hukuman, yang dimana sanksi tersebut bersifat mendidik bagi siswa agar tidak mengulangi kesalahan yang serupa.Sebagaimana peneliti menyaksikan sanksi yang diberikan berupa

116 Observasi , MTs Nurul Qur’an Pagutan, 14 Maret 2020.

117Nispawatil Isnaini, Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

118Yati (Guru MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 17 Juni 2020.

menghafal mufrodat atau vobaulary dan bisa jadi membersihkan musholla.119 Seperti penuturan ibu kepala madrasah berikut:

Strategi yang paling ampuh juga adalah memberikan teguran dan hukuman bagi peserta didik yang melanggar peraturan.Kedua strategi tersebut tentunya dikemas dalam mendidik bagi peserta didik, agar mereka jera.dan alhamdulillahnya peserta didik kami ketika melanggar peraturan, mereka langsung sadar, mungkin berkat nasihat atau teguran dari kami. Contohnya saja ketika ada yang terlambat datang, tetap mereka melakukan kegiatan keagamaan maka kami akan berikan sanksi kepada mereka berupa membersihkan musholla.Atau ketika ada yang main-main secara berlebihan ketika kegiatan keagamaan, kami suruh mereka menghafal mufrodat atau vocabulary dan keesokan harinya menyetor di depan teman-temannya.120

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Fadmawati, yang mengatakan bahwa:

Strategi yang kami terapkan juga dalam membiasakan kegiatan keagamaan ini adalah pemberian sanksi berupa teguran dan hukuman.Ketika ada peserta didik yang melanggar atau main-main ketika kegiatan keagamaan berlangsung maka kami berikan hukuman yang tentunya bersifat mendidik.Misalnya ketika ada yang main-main saat kegiatan keagamaandipagi hari berlangsung maka kami tegur terlebih dahulu.Tetapi ketika sudah berkali-kali ditegur, maka kami berikan hukuman berupa menghafal mufradat atau vocabulary untuk dipersiapkan pada hari selanjutnya, kemudian yang dihukum tersebut kami suruh maju didepan untuk keesokan harinya.121

Demikian strategi-strategi yang diterapkan di MTs Nurul Qur’an Pagutan dalam pembentukan karakter melalui kegiatan keagamaan.

119 Observasi , MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

120Nispawatil Isnaini (Kepala MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

121Fadmawati (Pembina Kegiatan Keagamaan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 17 Juni 2020.

BAB III

7. Menciptakan generasi dengan menciptakan siswa yang memiliki SQ baik dalam moral dan etika.

8. Meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

9. Pengembangan bakat dan minat siswa sebagai pembinaan pribadi seutuhnya.122

Pada tahap pelaksanaannya, adapun berbagai bentuk kegiatan keagamaan antara lain:

1. Kegiatan keagamaan Islam yang bersifat umum dan khusus

Kegiatan ini didasarkan pada umum dan khususnya ada dua macam, yaitu:

a) Khasahah adalah kegiatan keagamaan Islam yang ketentuannya telah ditetapkan oleh nash, seperti shalat zakat, puasa dan haji.

b) Amah adalah semua semua perbuatan baik yang dilakukan dengan niat melaksanakan perbuatan itu untuk menjadi bahan jasmaniyah dalam rangka agar dapat beribadah kepada Allah seperti makan dan minum, bekerja dan lain sebagainya.

2. Kegiatan keagamaan Islam dari segi pelaksanaannya

Kegiatan Islam dari segi pelaksanaannya dibagi menjadi tiga yaitu jasmaniyah ruhiyah(shalat dan puasa), ruhiya dan maliyah (zakat), dan jasmaniyah ruhiyah dan maliyah (mengerjakan haji).

122 Khirul Fathin, Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonosobo Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018, (Skripsi, FTK, IAIN Salatiga, Salatiga, 2018), h. 23.

3. Kegiatan keagamaan Islam dari segi kepentingan perseorangan atau masyarakat. Kegiatan ini dibagi menjadi dua yaitu Fardhi shalat dan puasa, ijtimai seperti zakat dan haji.123

4. Kegiatan keagamaan Islam dari segi bentuk dan sifatnya

a) Kegiatan keagamaan berupa perkataan atau ucapan lidah seperti membaca doa, membaca al-Qur’an, membaca dzikir, membaca tahmid.

b) Kegiatan keagamaan berupa pekerjaan tertentu yang bentuknya meliputi perkataan dan perbuatan, seperti shalat, zakat, puasa dan haji.

c) Kegiatan keagamaan berupa perkataan yang tidak ditentukan bentuknya sperti menolong orang lain, berjihad, membela diri dari gangguan tajhizul-janazah.124

Berdasarkan penelitian di lapangan dapat dideskripsikan data mengenai bentuk kegiatan keagamaan yang dilakukan di MTs Nurul Qur’an Pagutan, sebagai berikut:

1. Kegiatan keagamaan Islam berdasarkan pada umum dan khususnya yaitu shalat dhuha dan shalat dzuhur berjama’ah.

2. Kegiatan keagamaan Islam dari segi bentuk dan sifatnya yaitu bersalaman dan mengucapkan salam, membaca doa setelah sunah dhuha, membaca al- Qur’an, tahfidz al-Qur’an dan doa-doa pilihan, Imtaq.

3. Kegiatan keagamaan Islam berupa perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya yaitu infaq dan shadaqah.

123 Ibidi,. h. 24.

124 Ibid,. h. 25.

B. Strategi dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik Kelas VII di MTs Nurul Qur’an Pagutan.

Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia strategi adalah rencana yan cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (yang diinginkan).125 Hal ini sejalan dengan teori Hamdani yang menyatakan strategi adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditentukan.126 Hal yang sama juga dijelaskan oleh teori siti purwati yang menyatakan strategi adalah suatu garis besar untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.127Hal ini sejalan dengan teori Id Voong yang menyatakan bahwa strategi yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan.128 Untuk lebih lengkapnya dalam teori Stephanie K.

Markus yang menyatakan strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut bisa tercapai.129

Adapun strategi pembentukan karakter menurut Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri yakni sebagai berikut:

125 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,…h. 1340.

126Hamdani, Strategi Belajar Mengajar,… h. 18.

127 Leni Wakhyuni, Strategi Guru Dalam Pembentukan Karakter Akhlak Mulia Anak Usia

Dini Di RA Darut Tauhid Pekalipan Kota Cirebon, (Skripsi,FT, IAI Bunga Bangsa Cirebon, Cirebon), h. 15.

128 Ibid,. h, 15

129 Luqmanul Hakim, Strategi Pembentukan Karakter Peserta Didik di MTSN Kandat tahun Ajaran 2016/2017, (Skripsi, FTK, STAIN Kediri, kediri, 2017), h. 10.

1. Berkomunikasi dengan baik.

2. Menunjukkan keteladanan.

3. Mendidik anak dengan kabiasaan.

4. Mengambil hikmah dari sebuah cerita.

5. Strategi dan metode dalam surah Luqman.130

Sedangkan teroi Furqon Hidayatullah menyatakan strategi pembentukan karakter adalah sebagai berikut:

1. Keteladanan.

2. Penanaman atau penegakan kedisiplinan.

3. Menciptakan lingkungan yang kondusif.

4. Pembiasaan.

5. Integrasi atau interalisasi.131

Sesuai teori diatas hasil penelitian di lapangan menyatakan strategi pembentukan karakter di MTs Nurul Qur’an Pagutan hanya tiga saja yakni 1. Keteladanan

Keteladanan diartikan sebagai kesediaan setiap individu untuk dijadikan contoh dan miniature yang sesungguhnya dari sebuah perilaku132. Dalam implementasinya di MTs Nurul Qur’an Pagutan pendidik sebagai contoh atau teladan untuk peserta didik dalam seluruh rangkaian kegiatan keagamaan seperti kepala madrasah, waka kesiswaan atau pembina kegiatan keagamaan, dan guru.

130 Ridwan Abdullah Sani danMuhammad Kadri, Pendidikan Karakter,…h. 128-163.

131 Furqon Hidayatullah, Pendidikan Karakter ,… h. 40-54.

132 Muwafik Saleh, Membangun Karakter Bangsa,…h.13.

2. Penanaman dan penegakan kedisiplinan

Penegakan kedisiplinan diartikan sebagai sebuah strategi yang mengaraha kepada mentaati aturan yang berlaku, ketika ada yang melanggar akan diberikan hukuman berupa teguran dan sanksi. Di MTs Nurul Qur’an Pagutan penegakan kedisiplinan menjadi salah satu strategi pembentukan karakter melalui kegiatan keagamaan dengan mengarah kepada peserta didik ketika melanggar aturan yang berlaku maka akan diberikan hukuman berupa teguran terlebih dahulu dan jika terus melanggar maka akan diberikan sanksi bersifat mendidik seperti menghafalkan vocabulary atau mufrodat.

3. Pembiasaan

Menurut Armai Arief, kaitannya dengan metode pengajaran dalam pendidikan Islam, mengatakan bahwa “Pembiasaan adalah sebuah cara yang dilakukan untuk membiasakan anak didik untuk berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam”.133 Menurut para pakar, pembiasaan merupakan salah satu strategi yang sangat efektif dalam pembentukan kepribadian dan karakter anak. Lebih detailnya menurut teori Ahmad Tafsir yang dikutip oleh Heri Gunawan menyatakan:

Strategi pembiasaan sangat efektif untuk menguatkan hapalan-hapalan pada anak didik untuk penanaman sikap beragama dengan cara menghafal doa-doa dan ayat pilihan, misalnya Rasulullah senantiasa mengulang doa-doa yang sama di depan para sahabtnya, maka akibatnya dia hapal doa itu dan para sahabatnya yang mendengarpun hapal doa tersebut.134

133Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, … h. 110.

134Heri Gunawan, Pendidikan Karakter…, h. 93-94.

Pembiasaan merupakan strategi utama yang dilakukan dalam pembentukan karakter di MTs Nurul Qur’an Pagutan. Pembiasaan tersebut mengarah pada kegiatan keagamaan yang sudah diterapkan disana seperti shalat dhuha, shalat dzuhur berjama’ah, membaca al-Qur’an, tahfidzul Qur’an dan menghafal doa-doa pilihan.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan yang ada di MTs Nurul Qur’an Pagutan dalam membentuk karakter peserta didik dibagi menjadi dua sesi yakni sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dan setelah kegiatan belajar mengajar (KBM). Adapun sebelum KBM kegiatannya antara lain mengucapakan salam dan bersalaman, shalat Dhuha, membaca al-Qur’an.

Setelah kegiatan belajar mengajar (KBM) kegiatannya antara lain shalat Dzuhur berjama’ah, menghafal Juz Amma dan doa-doa pilihan. Dan ada juga kegiatan keagamaan lainnya yakni kegiatan imtaq dan infaq hari jum’at.

2. Strategi yang digunakan dalam pembentukan karakter peserta didik di MTs Nurul Qur’an Pagutan adalah melalui keteladan, pembiasaan , dan penanaman atau penegakan kedisiplinan berupa pemberian hukuman kepada peserta didik.

B. Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian ini, antara lain:

1. Bagi MTs Nurul Qur’an Pagutan agar selalu mempertahankan dan meningkatkan strategi pembentukan karakter melalui kegiatan-kegiatan keagamaan seperti ini sehingga dapat menjadi contoh bagi sekolah lainnya.

2. Bagi pendidik MTs Nurul Qur’an Pagutan agar tidak bosan dalam mendidik peserta didik melalui strategi-strategi pembentukan karakter dalam kegiatan- kegiatan keagamaan.

3. Bagi peserta didik MTs Nurul Qur’an Pagutan untuk selalu taat mengikuti semua peraturan-peraturan di madrasah.

Daftar Pustaka

Abdud Dahim Al-Kahil, Hafal Al-Qur’an Tanpa Nyantri, terj.Ummu Qadha Nahbah Al-Muqoaffi, Solo: Pustaka Arafah, 2015.

Abdullah Ath-Thayyar, Ensiklopedia Shalat, terj. A.M. Halim, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2006.

Abi Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Matan Al-Bukhari Masykul, Juz I, Beirut: Dar El_Fikri, 2006.

Ainna Khoirun Nawali, Hakikat, “Nilai-nilai dan Strategi Pembentukan Karakter (Akhlak).”, Ta’lim, Vol. 1, Nomor 2, Juli 2018.

Alam Saleh Pulungan (37133034), Strategi Guru Dalam Pembentukan Karakter Siswa Di SMA Al-Hidayah Medan Tahun Ajaran 2016/2017, Skripsi MPI, UIN Sumatera Utara Medan, Medan, 2017.

Al-Qur’an Al-Aliyy, Al-Qur’an dan Terjemahnnya, (Jawa Barat: CV Penerbit Diponegoro, 2005.

Ariesto Hadi Sutopo dan Adrianus Arief, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO, Jakarta: Kencana, 2010.

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:

Ciputat Press, 2002), h. 110.

Asyhari Abta, dkk, Tahajud dan Dhuha Memang Ajaib, Yogyakarta: Semesta Hikmah Publishing, 2018.

B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 1993.

Bambang Samsul Arifin dan A. Rusdiana, Manajemen Pendidikan Karakter, Bandung: Pustaka Setia, 2018.

Burhan Bungin, Penelitian Kualtitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2010.

Dedi Supriyadi dan Mustofa Hasan, Filsafat Agama, Bandung: Pustaka Setia, 2012.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:

Alfabeta, 2014.

E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Furqon Hidayatullah, Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa.

Surakarta: Yuma Pressindo, 2017.

Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter; Konsep dan Implemntasi. Bandung:

Alfabeta, 2012.

Jaihan, Al-Qur’an dan Terjemahannya, ter.Yayasan Peneyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010.

Khirul Fathin, Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonosobo Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018, Skripsi, FTK, IAIN Salatiga, Salatiga, 2018.

Leni Wakhyuni, Strategi Guru Dalam Pembentukan Karakter Akhlak Mulia Anak Usia Dini Di RA Darut Tauhid Pekalipan Kota Cirebon, Skripsi,FT, IAI Bunga Bangsa Cirebon, 2018.

Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.

Luqmanul Hakim, Strategi Pembentukan Karakter Peserta Didik di MTsN Kandat Tahun Ajaran 2016/2017, Skripsi, FTK, STAIN Kediri, kediri, 2017.

M. Ma’ruf, “Membangun Kedisiplinan Siswa Melalui Aktivitas Keagamaan (Studi Kasus di SMKN 1 Grati Pasuruan Jawa Timur), Evaluasi, Vol. 12, Nomor 2, September 2018.

Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Muhammad Makhdlori, Menyikap Mukjizat Shalat Dhuha, Yogyakarta: Diva Press, 2008.

Muri Yusuf, Metode Penelitian; Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, Jakarta: Kencana, 2017.

Muwafik Saleh, Membangun Karakter Bangsa, Jakarta: Erlangga, 2011.

Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi aksara, 2014.

Nurzakiyah (203001113043), Strategi Pembentukan Karakter Peserta didik Di SMPN 3 Mapili Kec. Mapili Kab. Polewali Mandar, Skripsi, UIN Alauddin Makassa, Makasaar, 2017

Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997.

Ridwan Abdullah Sani danMuhammad Kadri, Pendidikan Karakter;

Mengembangkan Karakter Anak yang Islami, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Siti Bustani Fauziah, dkk. “Strategi Pembiasaan Karakter Bagi Peserta didik Berkebutuhan Khusus”, JMSKP , Vol. 5, Nomor 1, Januari 2020.

Siti Nurkholifah (13140044), Strategi Guru Dalam Pembentukan Karakter Siswa Berbasis Kurikulum 2013 Di SDN SIDOMULYO 01 Kota Baru, Skripsi, FTK UIN Maulana Malik Ibrahim , Malang, 2017.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2010.

Syekh Mansur Ali Nashif, Kitab Attaajul jaami’ lil ushul fii ahaadiitsir Rasuul, jilid IV, terj. Bahrun Abu Bakar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007.

Syukri, Metode Khusus Pendidikan dan Pembelajaran Agama Islam, Jakarta:

Prenada Media Group, 2019.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara, 2006.

W.Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Grasindo, 2008.

Zaidi Abdad, dkk, Sukses Membaca Al-Qur’an, Mataram: Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Mataram, 2016.

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter; Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan, Jakarta: Kecana, 2011.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran

Dokumentasi Pelaksanaan Wawancara Penelitian SkripsiStrategi Pembetukan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan Peserta Didik Kelas

VII MTs Nurul Qur’an Pagutan Tahun Ajaran 2019/2020”

PEDOMAN DOKUMENTASI 1) Data sejarah berdirinya MTs Nurul Qur’an Pagutan.

2) Data profil MTs Nurul Qur;an Pagutan.

3) Data visi dan misi MTs Nurul Qur’an Pagutan.

4) Data letak kondisi dan geografi MTs Nurul Qur’an Pagutan.

5) Data peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan MTs Nurul Qur’an Pagutan.

6) Data sarana dan prasarana MTs Nurul Qur’an Pagutan.

7) Data struktur organisasi MTs Nurul Qur’an Pagutan.

8) Data tata tertib yang berlaku di MTs Nahdlatul Mujahidin NW Jempong.

9) Data daftar peserta didik kelas VII lulusan Sekolah dasar (SD).

10) Serta data-data tertulis lainnya yang dapat menunjang penelitian.

Pedoman Wawancara Instrument Wawancara Kepala MTs Nurul Qur’an

Pagutan

1. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan keagamaan yang ada di MTs Nurul Qur’an Pagutan ?

2. Bagaimana pelaksanaan setiap kegiatan keagamaan di MTs Nurul Qur’an Pagutan ?

3. Apa tujuan pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Nurul Qur’an Pagutan?

4. Strategi apa yang diterapkan dalam pembentukan karakter melalui kegiatan keagamaan kepada peserta didik ?

Pedoman Wawancara Instrument Wawancara Guru Pembina Kegiatan Keagamaan MTs Nurul Qur’an

Pagutan

1. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan keagamaan yang ada di MTs Nurul Qur’an Pagutan ?

2. Bagaimana pelaksanaan setiap kegiatan keagamaan di MTs Nurul Qur’an Pagutan ?

3. Apa tujuan pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Nurul Qur’an Pagutan?

4. Strategi apa yang dilakukan dalam pembentukan karakter melalui kegiatan keagamaan kepada peserta didik ?

Pedoman Wawancara Instrument Wawancara Wali Kelas VII MTs Nurul

Qur’an Pagutan

1. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan keagamaan yang ada di MTs Nurul Qur’an Pagutan ?

2. Bagaimana pelaksanaan setiap kegiatan keagamaan di MTs Nurul Qur’an Pagutan ?

3. Apa tujuan pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Nurul Qur’an Pagutan?

5. Strategi apa yang dilakukan dalam pembentukan karakter melalui kegiatan keagamaan kepada peserta didik ?

Pedoman Wawancara Instrument Wawancara Peserta Didik Kelas VIII MTs Nurul Qur’an Pagutan

1. Apa saja kegiatan islami di MTs Nurul Qur’an dek ?

2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan islami di MTs Nurul Qur’an ? 3. Bagaimana cara adik di didik oleh guru agar mengikuti kegiatan-

kegiatan tersebut?

INSTRUMEN PENELITIAN

No Data

Teknik Penelitian

Observasi Wawancara Dokumentasi I. Setting Lokasi

1. Sejarah berdirinya madrasah

 

2. Profil madrasah 

3. Visi dan misi Madrash  4. Letak dan kondisi

geografis madrasah 

5. Keadaan guru dan pegawai

6. Keadaaan peserta didik 

7. Keadaan sarana dan prasarana

8. Struktur organisasi 

II. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Keagamaan 1. Bentuk-bentuk kegiatan

keagamaan

  

2. Pelaksanaan setiap kegiatan keagamaan

  

3. Tujuan pelaksanaan kegiatan keagamaan

III. Strategi pada Kegiatan

Keagamaan

1. Strategi yang diterapkan pada pelakasanaan kegiatan keagamaan

  

PEDOMAN WAWANCARA

No Data

Informan Kepala

Madrasah

Pembina Kegiatan Keagamaan

Wali

Kelas Guru Peserta Didik 1. Sejarah berdirinya

madrasah 

2. Bentuk kegiatan keagamaan

    

3. Pelaksanaan setiap kegiatan keagamaan

    

4. Tujuan Kegiatan Kegamaan

   

5. Strategi yang dilakukan dalam pembentukan karakter melalui kegiatan keagamaan

    

Daftar Peserta Didik Kelas VII MTs Nurul Qur’an Pagutan Tahun Ajaran 2019/2020

NO Nama Jenis

Kelamin

Asal Sekolah

1. Marlindayani P SDN 42 Ampenan

2. A. Sopian Ramdani L MI Nurul Qur’an

3. Khaerul Fajri L MI Nurul Qur’an

4. Erni Zulkarnain L SDN 32 Ampenan

5. Hajatul Sukma P SDN 32 Ampenan

6. Purnama Julianti P SDN 32 Ampenan

7. Aulia Rizki P SDN 41 Ampenan

8 Ihlas Julamal L SDN 41 Ampenan

9. Fariz Azmi L SDN 41 Ampenan

10. Imam Muaddin L MI Nurul Qur’an

11. Heri Irwansyah L SDN 41 Ampenan

12. Laeli Ardianti P SDN 41 Ampenan

13. Hana Amelia P SDN 41 Ampenan

14. Putri Cahyati P MI Nurul Qur’an

15. Elisa Septiana P MI Nurul Qur’an

16. Saleh Hambali L SDN 41 Ampenan

17. Zaeni Ahbab L SDN 41 Ampenan

18. Aprial L SDN 41 Ampenan

19. Dwi Cahya Hifziani P MI Nurul Qur’an

20. Jikril Hakim L SDN 41 Ampenan

21. Sopian Jayadi L SDN 42 Ampenan

22. Aisyah Al-Magfirah P SDN 20 Ampenan

23. Ardiansyah L SDN 42 Ampenan

24. Dewi Mustika P MI Nurul Qur’an

25. Sardi Ilham L SDN 10 Sumbawa

26. Rizki Ramdani L SDN 46 Ampenan

Dokumen terkait