• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

5. Prosedur Pengumpulan Data

meneliti lebih mendalam tentang strategi pembentukan karakter dalam kegiatan keagamaan peserta didik kelas VII di MTs Nurul Qur’an Pagutan.

4. Sumber Data

Sumber data adalah subjek yang memahami informasi objek yang akan diteliti atau tempat mendapatkan informasi yang diteliti.56 Sumber data terdapat pewawancara yang akan menanyakan suatu objek yang akan diteliti kepada responden atau informan yang akan memberikan informasi dari apa yang ditanyakan.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik key person.Teknik key person adalah teknik memperoleh data ketika peneliti sudah mengetahui informasi awal tentang objek penelitian dan informan penelitian, sehingga hanya membutuhkan key person untuk melakukan wawancara dan observasi.Key person ini mencakup tokoh formal atau informal.57

Dari uraian diatas, sumber data dalam penelitian ini adalah:

a. Kepala sekolah MTs Nurul Qur’an Pagutan.

b. Pembina Imtaq.

c. Wali kelas VII.

d. Beberapa guru yang ikut terlibat kegiatan keagamaan dalam pembentukan karakter peserta didik.

e. Peserta didik kelas VII.

5. Prosedur Pengumpulan Data

56Burhan Bungin, Penelitian Kualtitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 76.

57Burhan Bungin, Penelitian Kualtitatif…, h. 77.

Prosedur pengumpulan data merupakan proses atau metode dalam mengumpulkan data, agar data yang diperoleh bisa valid, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Adapun metode yang digunakan pada penelitian yakni:

a. Metode Observasi (Pengamatan)

Sutrisno Hadi mengungkapkan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis yang didalamnya terdapat proses-proses pengamatan dan ingatan.58

Dalam pengumpulan data, metode observasi mempunyai ciri yang spesifik yakni pengamat itu langsung mengamati sendiri dan kemudian mencatat perilaku kejadian sebagaimana yang terjadi sebenarnya.Oleh karena itu, kunci keberhasilan metode observasi ini ditentukan oleh pengamat sendiri, sebab pengamat melihat, mendengar, mencium atau mendengarkan suatu objek penelitian dan menarik kesimpulan sendiri dari apa yang telah diamati.

Dari segi pelaksanaan pengumpulan data, observasi terbagi menjadi dua yaitu observasi partisipan (participant observation) dan observasi nonpartisipan (non participant observation), kemudian dari segi instrumentasi yang digunakan yaitu observasi terstruktur dan observasi tidak terstruktur.59

1) Observasi partisipan (participant observation)

58Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, h. 203.

59Ibid., h. 204.

Observasi partisipan adalah suatu proses pengumpulan data yang dimana peneliti mengamati suatu program secara mendalam dan tingkah laku sesuai dengan realitas yang sebenarnya. Dalam observasi ini peneliti harus mampu mengamati kondisi riil situasi yang sebenarnya dan juga harus menyatu dalam kegiatan yang akan ditelitinya60. Salah satu keunggulan observasi partisipan ini yakni data diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan dan sampai mengetahui makna setiap perilaku yang nampak.

2) Observasi Nonpartisipan

Observasi nonpartisipan adalah observasi yang dimana peneliti sebagai penonton terhadap gejala yang terjadi di lokasi penelitian.Dalam observasi ini peneliti hanya melihat dan mendengarkan tanpa berpartisipasi aktif di dalam suatu kegiatan.61 3) Observasi terstruktur

Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara berurutan, dimulai dari apa yang diamati, kapan dan dimana tempatnya.

Dalam observasi terstruktur ini dilakukan ketika peneliti telah mengetahui variabel apa yang akan diamati.

4) Observasi tidak terstruktur

Observasi tidak terstruktur adalah observasi belum ada persiapan secara sistematis tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan

60Muri Yusuf, Metode Penelitian; Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 388-389.

61Emzir, Metodologi Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h.

40.

pengamatan peneliti tidak menggunakan instrument yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode observasi partisipan, karena dalam proses pengumpulan data peneliti terjun langsung kelapangan dan ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan.

Adapun data yang akan diperoleh peneliti dengan menggunakan metode observasi partisipan ini adalah:

1) Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan peserta didik di MTs Nurul Qur’an Pagutan.

2) Strategi dalam pembentukan karakter peserta didik di MTs Nurul Qur’an Pagutan.

b. Metode Interview (wawancara)

Metode wawancara adalah salah satu metode yang digunakan dalam mengumpulkan data secara lisan yang terdiri atas sejumlah pertanyaan yang sudah dipersiapkan oleh peneliti untuk diajukan kepada responden mengenai topik penelitian.

Wawancara dapat didefiniskan sebagai interaksi yang berlangsung dua orang atau lebih secara sistematis agar mendapatkan infomasi.62 Menurut Esterberg yang dikutip oleh Sugiyono, wawancara terbagi menjadi tiga macam yakni:

a) Wawancara terstruktur.

b) Wawancara semiterstruktur.

62Emzir, Metodologi Kualitatif Analisis Data…, h. 50.

c) Wawancara tidak terstruktur.63

Wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan data yang dimana si peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi yang akan diperoleh.Dalam melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dan alternatif jawabannya pun telah disiapkan.Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden diberi pertanyaan dan peneliti mencatatnya selain itu juga dalam wawancara ini, dapat menggunakan beberapa pewawanacara sebagai tempat untuk mengumpulkan data.

Wawancara semiterstruktur adalah tekhnik wawancaratermasuk dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Dalam wawancaranya, responden diminta pendapat dan ide-idenya, sedangkan peneliti sibuk mendangarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh responden.

Wawancara tidak berstruktur adalah tekhnik wawancara yang peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun lengkap untuk pengumpulan datanya. Dalam wawancaranya, peneliti hanya menggunakan garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan kepada responden.64

Penelitian ini mengambil teknik wawancara semiterstruktur, karena peneliti lebih mudah dalam menemukan permasalahan hanya dengan

63Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, h. 309.

64Ibid., h. 320.

memfokuskan responden untuk dimintai seluruh pendapat dan peneliti sibuk mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan.

Adapun subjek yang akan peneliti wawancara adalah kepala madrasah, pembina kegiatan keagamaan, wali kelas VII, beberapa guru dan beberapa peserta didik kelas VIII yang dijadikan sampel penelitian. Selain itu juga hal-hal yang akan peneliti wawancarai yakni bentuk-bentuk kegiatan keagamaan di MTs Nurul Qur’an Pagutan, strategi yang digunakan dalam pembentukan karakter peserta didik.

c. Metode Dokumentasi

Salah satu metode yang berperan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi.Metode dokumentasi diartikan sebagai metode pengumpulan data dalam bentuk catatan kejadian masa lampau yang dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan bentuk karya.65 Pada penelitian ini, metode dokumentasi digunakan agar mendapatkan data yang berhubungan dengan profil MTs Nurul Qur’an Pagutan.

Dokumen terkait