• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Organisasi MTs Nurul Qur’an Pagutan

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Lokasidan Temuan

8. Struktur Organisasi MTs Nurul Qur’an Pagutan

Dalam suatu lembaga, struktur organisasi harus ada sebagai gambaran dari terorganisasinya pembagian tugas dan wewenang pada suatu lembaga tersebut. Demikian juga halnya dalam lembaga pendidikan islam seperti MTs Nurul Qur’an Pagutan, karena dalam pengorganisasian mutlak sangat dibutuhkan dalam mengetahui tugas dan wewenang masing-masing. Berikut struktur organisasi MTs Nurul Qur’an Pagutan.81

81Struktur Organisasi MTs Nurul Qur’an Pagutan, Dokumentasi, Pagutan, 10 Juni 2020.

Gambar 2.1

Struktur Organisasi MTs Nurul Qur’an Pagutan Tahun Ajaran 2019/2020 KOMITE SEKOLAH

Ust. H. M. Sahar

KEPALA SEKOLAH Nispawatil Isnaini

WAKAKESISWAAN Fadmawati, S. Ag WAKAKURIKULUM

Riza Fatma. S.Ag

TATA USAHA Sri Rahmatin, S.Pd& Siti

Rubaiyah BENDAHARA

Istikaharah, A. Md UNIT PERPUSTAKAAN

Dwi Mulyani, SH

JABATAN

WALI KELAS VII Erni Sukowati

WALI KELAS IX B M. Wildan Asy’ary,S.Pd WALI KELAS IX A

Ahmad Mustautin,S.Pd WALI KELAS VIII

Eny Winarni, SE

GURU AKIDAH AKHLAK Fadmawati, S.Ag

GURU BAHASA INGGRIS BQ. Fitriya Rohyani,

S.Pd&M. Wildan Asy’ary,S.Pd

GURU FIQIH Ahmad Mustautin,S.Pd

i GURU QUR’AN HADITS

Riza Fatma, S.Ag

GURU PKN Dwi Mulyani, SH GURU BAHASA ARAB

Moh. Saroji, S.Pd i

GURU MATEMATIKA Abdul Wahab, S.Pd&

Yati, S. Pd

GURU IPS TERPADU Satyani Diniati, S.Pd GURU SENI BUDAYA

Puji Asni Maryana, S.Pd

GURU PENJASKES Mustafa, S. Ag GURU BAHASA INDO

Haerunni’ah, S.Pd GURU IPA TERPADU

Nurhayati, ST GURU SKI

Erni Sukowati, S.Ag GURU PRAKARYA Sri Rahmatin, A.Md&

B. Bentuk-Bentuk Kegiatan Keagamaan di MTs Nurul Qur’an Pagutan MTs Nurul Qur’an Pagutan merupakan lembaga pendidikan Islam yang menjalankan pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek kognitif saja, melainkan lebih mengoptimalkan aspek afektif dan psikomotorik juga.artinyapeserta didik tidak hanya diberi teori tanpa adanya implementasi nyata sebagai praktik dari teori tersebut.Aspek-aspek tersebut sangat penting dalam proses pendidikan terlebih lagi dalam membentuk karakter peserta didik. Oleh karena itu, madrasah melaksanakan kegiatan keagamaan yang bertujuan mendorong dan membiasakan peserta didik dan kemudian karakter mereka dapat terbentuk.

Berdasarkan hasil temuan peneliti dilapangan, kegiatan keagamaan di MTs Nurul Qur’an terbagi menjadi dua yakni sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dan setelah kegiatan belajar mengajar (KBM).

Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Fadmawati selaku pembina kegiatan keagamaan dan Waka kesiswaan, yang mengatakan bahwa:

Kegiatan keagamaan ini memang dirutinkan dari hari Selasa sampai Sabtu guna membentuk karakter peserta didik itu sendiri.Adapun kegiatannya dibagi menjadi dua sesi yakni sebelum kegiatan belajar mengajar dan setelah kegiatan belajar mengajar. Sebelum kegiatan belajar mengajar kegiatannya antara lain pembiasaan bersalaman dengan guru sebelum masuk musholla setiap hari, sholat dhuha dan berdoa, membaca al-Qur’an.

Kemudian setelah kegiatan belajar mengajar kegiatannya sholat Dzuhur berjama’ah, tahfidz dan berdoa.Kegiatan imtaq dan infaq di hari Jum’at.82 Hal tersebut dipertegas oleh ibu Nispawatil Isnaini selaku kepala MTs Nurul Qur’an yang menjelaskan bahwa:

82Fadmawati (Pembina Kegiatan Keagamaan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 17 Juni 2020.

MTs Nurul Qur’an sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam yang lebih mengutamakan kegiatan keagamaan untuk membentuk akhlak atau karakter peserta didik sesuai dengan visi dan misi madrasah. Karena di dalam kelas hanya diajarkan pengetahuan saja, sehingga madrasah lebih mengoptimalkan pembiasaan kegiatan keagamaan dalam pembentukan karakter peserta didik. Adapun kegiatan keagamaan di madrasah ini antara lain 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun), shalat dhuha dan salat.83 Dalam hasil observasi yang dilakukan di MTs Nurul Qur’an Pagutan, peneliti juga menemukan kegiatan-kegiatan seperti yang diungkapkan Ibu kepala madrasah dan Pembina kegiatan keagamaan MTs Nurul Qur’an Pagutan di atas, yakni:

1. Kegiatan-kegiatan keagamaan sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) a. Mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru

Kegiatan ini dilakukan setiap pagi sebelum masuk ke musholla. Kepala sekolah dan guru lainnya menunggu di depan musholla untuk menyambut peserta didik yang akan masuk ke musholla.84Seperti penuturan ibu kepala madrasah berikut:

Kegiatan bersalaman ini memang kami lakukan setiap pagi didepan musholla. Para guru berjejeran menunggu giliran untuk disalami oleh peserta didik dan dampak dari kegiatan ini sangat luar biasa yakni peserta didik menjadi sopan dan santun terhadap seluruh guru dan Kegiatan ini kami sebut 5 S (salam, senyum, sapa, sopan dan santun).85 Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Yati selaku guru MTs Nurul Qur’an Pagutan, mengatakan:

Kegiatan 5S memang rutin kita lakukan selain hari Senin. Ada kepala madrasah dan guru piket yang siap menyambut peserta didik di depan musholla dan peserta didik mengucapkan salam serta bersalaman

83Nispawatil Isnaini (Kepala MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

84 Observasi, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 14 Maret 2020.

85Nispawatil Isnaini (Kepala MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

kepada kami kemudian langsung masuk ke musholla untuk melaksanakan kegiatan keagamaan lainnya.86

b. Shalat Dhuha

Kegiatan keagamaan yang ada di MTs Nurul Qur’an Pagutan selanjutnya adalah shalat Dhuha dengan jadwal dari hari Selasa sampai hari Sabtu setiap pagi. Kegiatan ini rutin dilakukan dan harus diikuti oleh seluruh peserta didik MTs Nurul Qur’an Pagutan.87 Seperti yang diungkapkan oleh peserta didik kelas VII yang mengatakan, “Sebelum belajar kita terlebih dahulu melaksanakan shalat dhuha bersama bapak dan ibu guru di musholla.”88

Hal yang sama diungkapkan oleh ibu kepala madrasah, yang mengatakan bahwa:

Kegiatan shalat dhuha ini kami rutinkan dan jadwalnya dari hari Selasa sampai Sabtu.Hari Seninnya karena ada persiapan upacara bendera jadi untuk shalat Dhuha kami tidak lakukan, tetapi karena sudah dibiasakan ada saja peserta didik yang melakukan shalat dhuha di hari Senin saat jam istirahat.Begitulah dampak ketika kegiatan keagamaan dirutinkan kepada peserta didik.89

Selain itu, dipertegas juga oleh pembina kegiatan keagamaan, yang mengatakan bahwa :

Pada pagi harinya sebelum masuk kelas ada shalat sunah dhuha kami laksanakan dan ini rutin dari hari Selasa sampai Sabtu.Kegiatan ini juga

86Yati (Guru MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 17 Juni 2020.

87 Observasi, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 13 Maret 2020.

88 Imam Muadin (Peserta Didik Kelas VII), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 1

Juli 2020.

89Nispawatil Isnaini (Kepala MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

harus diikuti oleh seluruh peserta didik MTs Nurul Qur’an agar mereka terbiasa karena memang manfaatnya yang luar biasa.90

Gambar 2.2 Kegiatan Shalat Dhuha.91 c. Membaca al-Qur’an

Kegiatan membaca al-Qur’an di MTs Nurul Qur’an rutin dilakukan setelah shalat Dhuha selesai dilaksanakan.Pada pelaksanaannya, guru menunjuk satu persatu peserta didik secara bergiliran untuk memimpin teman-temannya membaca al-Qur’an.Kemudian ketika ada peserta didik yang main-main akan diberikan hukuman oleh guru untuk menghafal mufradatatau vocabularydan dilafalkan pada kegiatan yang sama pada hari selanjutnya.92

Dalam wawancara peneliti dengan ibu kepala MTs Nurul Qur’an, yang mengatakan bahwa :

Kegiatan keagamaan lainnya adalah membaca qur’an yang kami rutinkan juga pada pagi hari setelah shalat Dhuha.Menurut saya kegiatan sangat dahsyat keutamaannya karena sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan mereka membaca al-Qur’an terlebih

90Fadmawati (Pembina Kegiatan Keagamaan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 17 Juni 2020.

91 Dokumentasi, Kegiatan Shalat Dhuha, 14 Maret 2020.

92,Observasi, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 14 Maret 2020.

dahulu.Tentunya agar mereka mendapatkan keberkahan dalam belajar.93

Selain itu hal yang sama diungkapkan oleh ibu Erni Sukowati selaku wali kelas VII dan guru MTs Nurul Qur’an Pagutan :

Kegiatan keagamaan membaca al-Qur’an di Madrasah rutin dilakukan pagi hari setelah shalat sunnah Dhuha. Kegiatan ini kami suruh satu persatu peserta didik untuk maju memimpin teman- temannya agar mereka berani tampil dan kami tau kualitas bacaan al- Qur’annya bagaimana.Ketika kegiatan berlangsung ada aja yang main-main sehingga kami para guru menerapkan hukuman berupa menghafal mufrodat atau vocabulary yang kemudian dilafalkan besoknya.94

Gambar 2.3

Kegiatan Membaca al-Qur’an.95

2. Kegiatan-kegiatan keagamaan setelah kegiatan belajar mengajar (KBM) a. Shalat Dzuhur berjama’ah

Shalat Dzuhur berjamaahdilaksanakan setelah kegiatan belajar mengajar.Kegiatan ini rutin dilakukan dan harus diikuti oleh peserta didik MTs Nurul Qur’an Pagutan.96 Seperti yang diungkapkan oleh peserta didik kelas VII di MTs Nurul Qur’an Pagutan, ia mengatakan “

93Nispawatil Isnaini (Kepala MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

94Erni Sukowati (Guru dan Wali Kelas VII), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 19 Juni 2020.

95 Dokumentasi, Kegiatan Membaca al-Qur’an, 14 Maret 2020.

96 Observasi, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

Memang kak setelah belajar kita melakukan shalat Dzuhur berjama’ah bersama teman-teman yang lain dan di pimpin oleh pak guru.”97

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu kepala madrasah yakni Nispawatil Isnaini, mengatakan bahwa:

Seperti yang sudah saya katakan kegiatan keagamaan yang ada di madrasah ini kami rutinkan sehingga menjadi kebiasaan dan memiliki dampak yang luar biasa terhadap peserta didik, termasuk shalat Dzuhur berjamaah ini.98

Selain itu juga Ibu Fadmawati selaku pembina kegiatan keagamaan mengatakan hal yang sama yakni:

Salah satu kegiatan keagamaan di madrasah ini yang setiap hari dilaksanakan dan wajib diikuti oleh peserta didik adalah shalat Dzuhur berjama’ah.Setelah bel berbunyi peserta didik bergegas ke musholla bersiap-siap untuk melaksanakan shalat Dzuhur berjama’ah dan dipimpin oleh guru yang laki-laki.99

Gambar 2.4

Rangkaian Shalat dzuhur Berjama’ah.100

97Sardi Ilham (Peserta Didik Kelas VII), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 1 Juli 2020.

98Nispawatil Isnaini (Kepala MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

99Fadmawati (Pembina Kegiatan Keagamaan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 17 Juni 2020.

100 Dokumentasi, Kegiatan Shalat Dzuhur Berjama’ah, 12 Maret 2020.

b. Menghafal Juz Amma serta doa-doa pilihan

Kegiatan keagamaan yang terakhir rutin dilakukan setelah kegiatan belajar megajar adalah menghafal juz amma dan doa-doa pilihan yang sudah ditentukanoleh MTs Nurul Qur’an.Pada pelaksanaannya menghafal Juz Ammarutin dilakukan setelah shalat Dzuhur berjama’ah, para siswa diarahkan masuk ke kelas masing-masing untuk melaksanakan kegiatan menghafal tersebut.101

Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Nispawatil Isnaini selaku kepala madrasah MTs Nurul Qur’an, mengatakan:

Kegiatan keagamaan yang tak kalah penting lainnya adalah menghafal juz amma dan doa-doa yang sudah dipilihkan oleh madrasah.Untuk kegiatan menghafal dilakukan setiap hari setelah sholat dzuhur.Para siswa diarahkan oleh guru yang punya jadwal ketika itu untuk masuk ke kelas masing-masing, guna menyetor hapalan mereka dan juga ada kami berikan semacam buku setoran hapalan agar mengetahui sejauh mana hapalan para siswa.102

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Erni Sukowati selaku Wali Kelas VII dan guru MTs Nurul Qur’an, yang mengatakan bahwa:

Kegiatan keagamaan rutin juga dilakukan di madrasah ini adalah menghafal juz 30 dan doa-doa pilihan yang dilakukan setelah shalat dzuhur berjama’ah.Kegiatan ini kami tekankan karena sesuai dengan misi madrasah yaknipeserta didik memiliki hafalan minimal satu juz al- Qur’an.103

Selain itu, wawancara peneliti dengan peserta didik kelas VII yang menyatakan bahwa:

101 Observasi, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

102Nispawatil Isnaini (Kepala MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

103Erni Sukowati (Guru dan Wali kelas VII), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 19 Juni 2020.

Alhamdulillah kak, berkat kegiatan yang dilakukan di madrasah ini saya memiliki hafalan juz 30 beserta doa-doa dalam kehidupan sehari-hari.

Dan saya juga pernah mewakili madrasah mengikuti lomba tahfidz tingkat MTs di MAN 2 Mataram.104

Dari hasil observasi peneliti juga membenarkan bahwa kegiatan keagamaan tersebut memang dilaksanakan di MTs Nurul Qur’an secara rutin agar peserta didik terbiasa sehingga mereka terbiasa hingga dewasa nanti.105

Gambar 2.5

Menghafal Qur’an dan Doa Plihan.106

104 Purnama Julianti (Peserta Didik Kelas VII), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan,

1 Juli 2020.

105Kegiatan keagamaan, Observasi, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12-14 Maret 2020.

106 Dokumentasi, Kegiatan menghafal Qur’an dan Doa Pilihan, 12Maret 2020.

3. Kegiatan imtaq dan infaq pada hari Jum’at

Kegiatan keagamaan di MTs Nurul Qur’an lainnya adalah Imtaq dan Infaq pada hari Jum’at.Kegiatan ini hanya dilakukan satu kali seminggu yakni pada hari Jum’at dan terjadwal peserta didik siapa saja yang bertugas pada saat itu.107

Dalam wawancara peneliti dengan ibu kepala madrasah MTs Nurul Qur’an yang mengatakan bahwa:

Di hari Jum’at kami melakukan kegiatan Imtaq dan Infaq namanya.Ini dilakukan rutin tapi hanya satu kali seminggu yakni di hari Jum’at saja.Tetapi biar satu kali seminggu, kami memaksimalkan kegiatan itu untuk melatih peserta didik tampil dan bertangung jawab karena masing-masing kelas memiliki jadwal bertugas dalam berlangsungnya kegiatan Imtaq dan Infaq tersebut dari awal sampai akhir.108

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Fadmawati selaku pembina kegiatan keagamaan MTs Nurul Qur’an yang mengatakan :

Untuk hari Jum’at kegiatan keagamaan kami hanya satu yakni Imtaq dan Infaq. Dalam pelaksanaannya pihak madrasah memberikan jadwal siapa yang akan bertugas ketika itu. Tugasnya yakni ada yang membaca Qur’an, kultum dan berdoa, selebihnya ada kultum dari guru yang piket ketika itu.dan ada juga infaq dilakukan setelah kegiatan Imtaq.109

Hasil observasi yang dilakukan peneliti juga menguatakan pernyataan dari narasumber bahwa ada dilakukan kegiatan Imtaq dan Infaq di MTs Nurul Qur’an pada hari Jum’at.

107 Observasi, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 13 Maret 2020.

108 Nispawatil Isnaini (Kepala MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul

Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

109 Fadmawati (Pembina Kegiatan Keagamaan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan,

17 Juni 2020.

Gambar 2.6

Kegiatan Imtaq di hari Jum’at.110

C. Strategi Pembentukan Karakter Peserta Didik di MTs Nurul Qur’an Pagutan

Adapun strategi yang diterapkan oleh kepala sekolah dan guru dalam pembentukan karakter peserta didik MTs Nurul Qur’an adalah keteladanan, pembiasaan, dan penanaman atau penegakan kedisiplinan.111 Seperti penuturan kepala MTs Nurul Qur’an ibu Nispawatil Isnaini, yakni:

Dalam membentuk karakter siswa agar hidup dalam diri mereka, tentu bukan perkara yang gampang.Pada masa-masa mereka sekarang yakni masa transisi yang memang guru harus memiliki strategi dalam kegiatan ini. Adapun strategi yang kami terapkan antara lain pembiasaan, keteladanan, dan teguran dengan baik serta diimbangi dengan pemberian sanksi terhadap peserta didik yang terlambat dan main-main ketika mengikuti kegiatan tersebut.112

Berdasarkan paparan diatas, berikut ini adalah strategi-strategi yang diterapkan di MTs Nurul Qur’an dalam pembiasaan kegiatan-kegiatan keagamaan:

110 Dokumentasi, Kegiatan Imtaq, 13 Maret 2020.

111 Observasi, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 13 Maret 2020.

112Nispawatil Isnaini (Kepala MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

1. Keteladanan

Strategi yang diterapkan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan kepada peserta didik adalah keteladanan. Seperti yang diungkapkan oleh Hajatul Sukma Idrianti, peserta didik kelas VII “semua guru merupakan teladan bagi kami kak, terlihat ketika kegiatan keagamaan setiap pagi semua guru lebih dahulu datang sebelum kami kak.”113

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Erni selaku wali kelas VII, yang mengatakan bahwa:

Strategi yang kami terapkan dalam pembiasaan kegiatan keagamaan ini yang tak kalah penting tentunya keteladanan.Karena guru adalah panutan dan teladan bagi peserta didiknya sehingga peserta didik tidak merasa berat ketika melakukan kegiatan keagamaan menjadi ringan, tanpa disuruh lagi.114

Hasil observasi peneliti dilapangan, menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh narasumber. Salah satu strategi yang diterapkan adalah keteladanan karena terlihat kepala madrasah dan beberapa guru seperti ibu Yati’, ibu Erni Sukowati, ibu Fadmawati dan pak Mustafa juga mengikuti kegiatan keagamaan dan bahkan datang lebih awal daripada peserta didik.115 2. Pembiasaan

Strategi lainnya yang diterapkan oleh kepala madrasah dan guru-guru di MTs Nurul Qur’an Pagutan adalah pembiasaan. Pada observasi peneliti dilapangan, para guru dalam melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan di MTs Nurul Qur’an membiasakan peserta didiknya secara terus menerus dan

113Hajatul Sukma Idrianti (Peserta Didik Kelas VII), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 1 Juli 2020.

114Erni Sukowati (Guru dan Wali Kelas VII), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 19 Juni 2020.

115 Observasi , MTs Nurul Qur’an Pagutan, 13 Maret 2020.

terlihat kegiatan keagamaannya rutin dilakukan dengan dibagi menjadi dua sesi yakni sebelum kegiatan belajar mengajar dan setelah kegiatan belajar mengajar.116 Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu kepala madrasah, mengatakan bahwa :

Strategi utama yang kami terapkan dari berbagai kegiatan-kegiatan keagamaan di madrasah adalah pembiasaan.Karena memang pembiasaan ini sangat mudah dilakukan dan butuh kesabaran yang tinggi dengan tujuan agar peserta didik menjadi terbiasa hingga dewasa nanti.117

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Yati selaku guru di MTs Nurul Qur’an, yang mengatakan bahwa :

Membiasakan peserta didik dengan terus menerus tentunya akan berdampak kepada karakter mereka, terlebih lagi yang dibiasakan adalah kegiatan keagamaan tentunya akan terbentuk karakter yang positif pada diri mereka.118

3. Penanaman atau penegakan kedisiplinan

Selain strategi diatas, ketika memberikan suatu program pada peserta didik, penegakan kedisiplinan diterapkan oleh guru MTs Nurul Qur’an Pagutan ketika ada peserta didik melanggar peraturan yang berlaku berupa sanksi. Sanksi tersebut berupa teguran dan hukuman, yang dimana sanksi tersebut bersifat mendidik bagi siswa agar tidak mengulangi kesalahan yang serupa.Sebagaimana peneliti menyaksikan sanksi yang diberikan berupa

116 Observasi , MTs Nurul Qur’an Pagutan, 14 Maret 2020.

117Nispawatil Isnaini, Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

118Yati (Guru MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 17 Juni 2020.

menghafal mufrodat atau vobaulary dan bisa jadi membersihkan musholla.119 Seperti penuturan ibu kepala madrasah berikut:

Strategi yang paling ampuh juga adalah memberikan teguran dan hukuman bagi peserta didik yang melanggar peraturan.Kedua strategi tersebut tentunya dikemas dalam mendidik bagi peserta didik, agar mereka jera.dan alhamdulillahnya peserta didik kami ketika melanggar peraturan, mereka langsung sadar, mungkin berkat nasihat atau teguran dari kami. Contohnya saja ketika ada yang terlambat datang, tetap mereka melakukan kegiatan keagamaan maka kami akan berikan sanksi kepada mereka berupa membersihkan musholla.Atau ketika ada yang main-main secara berlebihan ketika kegiatan keagamaan, kami suruh mereka menghafal mufrodat atau vocabulary dan keesokan harinya menyetor di depan teman-temannya.120

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Fadmawati, yang mengatakan bahwa:

Strategi yang kami terapkan juga dalam membiasakan kegiatan keagamaan ini adalah pemberian sanksi berupa teguran dan hukuman.Ketika ada peserta didik yang melanggar atau main-main ketika kegiatan keagamaan berlangsung maka kami berikan hukuman yang tentunya bersifat mendidik.Misalnya ketika ada yang main-main saat kegiatan keagamaandipagi hari berlangsung maka kami tegur terlebih dahulu.Tetapi ketika sudah berkali-kali ditegur, maka kami berikan hukuman berupa menghafal mufradat atau vocabulary untuk dipersiapkan pada hari selanjutnya, kemudian yang dihukum tersebut kami suruh maju didepan untuk keesokan harinya.121

Demikian strategi-strategi yang diterapkan di MTs Nurul Qur’an Pagutan dalam pembentukan karakter melalui kegiatan keagamaan.

119 Observasi , MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

120Nispawatil Isnaini (Kepala MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

121Fadmawati (Pembina Kegiatan Keagamaan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 17 Juni 2020.

BAB III PEMBAHASAN

A. Bentuk-bentuk Kegiatan Keagamaan yang ada di MTs Nurul Qur’an Pagutan

Setiap lembaga sekolah atau madrasah memiliki cara tersendiri dalam pembentukan karakter peserta didik, yang nantinya menjadi bekal ketika keluar dari pendidikan madrasah tsanawiyah dan sampai mereka dewasa. Salah satunya dengan mengembangkan berbagai macam kegiatan keagaamaan yang dapat membentuk karakter dari peserta didik.

Kegiatan keagamaan adalah aktivitas kehidupan masyarakat dalam melaksanakan dan menjalankan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun tujuan pelaksanaan tujuan kegiatan keagamaan adalah:

1. Membina hubungan yang serasi dan teratur antara manusia dan Allah, manusia dengan pencipta-Nya, manusia dengan lingkungannya serta manusia dengan sesamanya dalam rangka membina masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT.

2. Menambah ilmu pengetahuan agama.

3. Menjalin silaturrahmi.

4. Meningkatkan intensitas dakwah islamiyah kepada siswa dalam rangka membangun siswa sebagai generasi religius.

5. Membangun keasadaran siswa bahwa kegiatan keagamaan akan memotivasi sikap beragama.

6. Membangun pribadi siswa dalam beribadah.

Dokumen terkait