• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pembentukan Karakter

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

C. Strategi Pembentukan Karakter

Adapun strategi yang diterapkan oleh kepala sekolah dan guru dalam pembentukan karakter peserta didik MTs Nurul Qur’an adalah keteladanan, pembiasaan, dan penanaman atau penegakan kedisiplinan.111 Seperti penuturan kepala MTs Nurul Qur’an ibu Nispawatil Isnaini, yakni:

Dalam membentuk karakter siswa agar hidup dalam diri mereka, tentu bukan perkara yang gampang.Pada masa-masa mereka sekarang yakni masa transisi yang memang guru harus memiliki strategi dalam kegiatan ini. Adapun strategi yang kami terapkan antara lain pembiasaan, keteladanan, dan teguran dengan baik serta diimbangi dengan pemberian sanksi terhadap peserta didik yang terlambat dan main-main ketika mengikuti kegiatan tersebut.112

Berdasarkan paparan diatas, berikut ini adalah strategi-strategi yang diterapkan di MTs Nurul Qur’an dalam pembiasaan kegiatan-kegiatan keagamaan:

110 Dokumentasi, Kegiatan Imtaq, 13 Maret 2020.

111 Observasi, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 13 Maret 2020.

112Nispawatil Isnaini (Kepala MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

1. Keteladanan

Strategi yang diterapkan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan kepada peserta didik adalah keteladanan. Seperti yang diungkapkan oleh Hajatul Sukma Idrianti, peserta didik kelas VII “semua guru merupakan teladan bagi kami kak, terlihat ketika kegiatan keagamaan setiap pagi semua guru lebih dahulu datang sebelum kami kak.”113

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Erni selaku wali kelas VII, yang mengatakan bahwa:

Strategi yang kami terapkan dalam pembiasaan kegiatan keagamaan ini yang tak kalah penting tentunya keteladanan.Karena guru adalah panutan dan teladan bagi peserta didiknya sehingga peserta didik tidak merasa berat ketika melakukan kegiatan keagamaan menjadi ringan, tanpa disuruh lagi.114

Hasil observasi peneliti dilapangan, menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh narasumber. Salah satu strategi yang diterapkan adalah keteladanan karena terlihat kepala madrasah dan beberapa guru seperti ibu Yati’, ibu Erni Sukowati, ibu Fadmawati dan pak Mustafa juga mengikuti kegiatan keagamaan dan bahkan datang lebih awal daripada peserta didik.115 2. Pembiasaan

Strategi lainnya yang diterapkan oleh kepala madrasah dan guru-guru di MTs Nurul Qur’an Pagutan adalah pembiasaan. Pada observasi peneliti dilapangan, para guru dalam melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan di MTs Nurul Qur’an membiasakan peserta didiknya secara terus menerus dan

113Hajatul Sukma Idrianti (Peserta Didik Kelas VII), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 1 Juli 2020.

114Erni Sukowati (Guru dan Wali Kelas VII), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 19 Juni 2020.

115 Observasi , MTs Nurul Qur’an Pagutan, 13 Maret 2020.

terlihat kegiatan keagamaannya rutin dilakukan dengan dibagi menjadi dua sesi yakni sebelum kegiatan belajar mengajar dan setelah kegiatan belajar mengajar.116 Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu kepala madrasah, mengatakan bahwa :

Strategi utama yang kami terapkan dari berbagai kegiatan-kegiatan keagamaan di madrasah adalah pembiasaan.Karena memang pembiasaan ini sangat mudah dilakukan dan butuh kesabaran yang tinggi dengan tujuan agar peserta didik menjadi terbiasa hingga dewasa nanti.117

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Yati selaku guru di MTs Nurul Qur’an, yang mengatakan bahwa :

Membiasakan peserta didik dengan terus menerus tentunya akan berdampak kepada karakter mereka, terlebih lagi yang dibiasakan adalah kegiatan keagamaan tentunya akan terbentuk karakter yang positif pada diri mereka.118

3. Penanaman atau penegakan kedisiplinan

Selain strategi diatas, ketika memberikan suatu program pada peserta didik, penegakan kedisiplinan diterapkan oleh guru MTs Nurul Qur’an Pagutan ketika ada peserta didik melanggar peraturan yang berlaku berupa sanksi. Sanksi tersebut berupa teguran dan hukuman, yang dimana sanksi tersebut bersifat mendidik bagi siswa agar tidak mengulangi kesalahan yang serupa.Sebagaimana peneliti menyaksikan sanksi yang diberikan berupa

116 Observasi , MTs Nurul Qur’an Pagutan, 14 Maret 2020.

117Nispawatil Isnaini, Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

118Yati (Guru MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 17 Juni 2020.

menghafal mufrodat atau vobaulary dan bisa jadi membersihkan musholla.119 Seperti penuturan ibu kepala madrasah berikut:

Strategi yang paling ampuh juga adalah memberikan teguran dan hukuman bagi peserta didik yang melanggar peraturan.Kedua strategi tersebut tentunya dikemas dalam mendidik bagi peserta didik, agar mereka jera.dan alhamdulillahnya peserta didik kami ketika melanggar peraturan, mereka langsung sadar, mungkin berkat nasihat atau teguran dari kami. Contohnya saja ketika ada yang terlambat datang, tetap mereka melakukan kegiatan keagamaan maka kami akan berikan sanksi kepada mereka berupa membersihkan musholla.Atau ketika ada yang main-main secara berlebihan ketika kegiatan keagamaan, kami suruh mereka menghafal mufrodat atau vocabulary dan keesokan harinya menyetor di depan teman-temannya.120

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Fadmawati, yang mengatakan bahwa:

Strategi yang kami terapkan juga dalam membiasakan kegiatan keagamaan ini adalah pemberian sanksi berupa teguran dan hukuman.Ketika ada peserta didik yang melanggar atau main-main ketika kegiatan keagamaan berlangsung maka kami berikan hukuman yang tentunya bersifat mendidik.Misalnya ketika ada yang main-main saat kegiatan keagamaandipagi hari berlangsung maka kami tegur terlebih dahulu.Tetapi ketika sudah berkali-kali ditegur, maka kami berikan hukuman berupa menghafal mufradat atau vocabulary untuk dipersiapkan pada hari selanjutnya, kemudian yang dihukum tersebut kami suruh maju didepan untuk keesokan harinya.121

Demikian strategi-strategi yang diterapkan di MTs Nurul Qur’an Pagutan dalam pembentukan karakter melalui kegiatan keagamaan.

119 Observasi , MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

120Nispawatil Isnaini (Kepala MTs Nurul Qur’an Pagutan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 12 Maret 2020.

121Fadmawati (Pembina Kegiatan Keagamaan), Wawancara, MTs Nurul Qur’an Pagutan, 17 Juni 2020.

BAB III

Dokumen terkait