BAB VIII PROSEDUR PENGAJARAN REMEDIAL
B. Pendekatan Pengajaran Remedial
Menurut Sugihartono (2007:176-178) pendekatan dalam pengajaran remedial berdasarkan sifatnya dibagi menjadi tiga, yaitu pendekatan yang bersifat kuratif, preventif, dan pengembangan.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Pendekatan Kuratif
Pendekatan kuratif dilakukan setelah program pembelajaran yang pokok selesai dilaksanakan dan dievaluasi, guru akan menemukan bagian dari siswa yang tidak mampu menguasai seluruh bahan yang telah disampaikan. Guru mengambil sikap dengan memberikan bimbingan belajar remedial teaching, sedangkan siswa yang hamper berhasil dan berhasil dapat diberikan layanan pengajaran pengayaan atau diarahkan pada program pembelajaran selanjutnya.
Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan pengulangan, pengayaan dan pengukuhan, serta percepatan.
(a) Pengulangan (repetition) dapat dilakukan setiap akhir jam pertemuan, akhir unit pembelajaran, atau setiap pokok bahasan.
Pelaksanaannya bias secara individual maupun kelompok.
(b) Pengayaan dan pengukuhan (enrichment dan reinforcement), layanan pengayaan ditujukan pada siswa yang mempunyai kelemahan ringan secara akademik, mungkin siswa itu cerdas.
Program ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas rumah atau tugas yang dikerjakan di kelas pada saat pembelajaran berlangsung.
(c) Percepatan (acceleration), layanan ini diberikan kepada siswa yang berbakat tetapi menunjukkan kesulitan psikososial. Pelaksanaanya bagi siswa yang berbakat dengan dinaikkan pada kelas yang lebih tinggi sesuai kemampuannya tetapi statusnya sama dengan teman seangkatannya.
2. Pendekatan Preventif
Pendekatan preventif diberikan pada siswa yang diduga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan program yang akan
156 Pengajaran Remedial dalam Pendidikan Jasmani
ditempuh. Pendekatan ini bertolak dari hasil pre-test atau evaluasi reflektif. Dari hasil pre-test, guru dapat mengklasifikasikan kemampuan siswa menjadi tiga golongan, yaitu siswa yang diperkirakan mampu menyelesaikan program sesuai waktu yang disediakan, siswa yang diperkirakan dapat menyelesaikan lebih cepat dari waktu yang ditetapkan dan siswa yang diperkirakan terlambat atau tidak dapat menyelesaikan program sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Dari penggolongan tersebut maka teknik layanan yang dapat dilakukan adalah:
(a) Kelompok belajar homogen, dalam kelompok ini siswa diberi pelajaran, waktu dan tes yang sama
(b) Layanan individual, pembelajarannya disesuaikan dengan keadaan siswa, sehingga setiap siswa mempunyai program sendiri.
(c) Layanan pembelajaran dengan kelas khusus, siswa mengikuti program pembelajaran yang sama dalam satu kelas. Siswa yang mengalami kesulitan dibidang tertentu disediakan kelas khusus remedial. Dan bagi siswa yang cepat belajarnya disediakan paket program pengayaan. Setelah selesai kembali ke dalam kelompok dan mengikuti pembelajaran di kelasnya.
3. Pendekatan Pengembangan
Pendekatan pengembangan merupakan upaya diagnosis yang dilakukan guru selama pembelajaran. Tujuannya agar siswa dapat segera mengatasi hambatan-hambatan yang dialami selama mengikuti pembelajaran. Tentunya dengan adanya bantuan dan bimbingan juga dari guru.
Dari uraian beberapa pendekatan dalam pengajaran remedial dapat disimpulkan ada tiga pendekatan berdasarkan sifatnya yaitu, pendekatan yang bersifat kuratif, preventif, dan pengembangan. Ketiga pendekatan tersebut sangat membantu guru dalam menentukan tindakan baik itu sebelum, saat pembelajaran maupun keseluruhan program pembelajaran sehingga siswa yang mengalami masalah dan yang tidak mengalami masalah tetap biasa mencapai prestasi belajarnya dengan baik.
Bab VIII Prosedur Pengajaran Remedial 157
Sedangkan menurut Hamalik (2005:111) pendekatan pembelajaran dalam pelaksanaan remedial adalah pendekatan sistem pembelajaran, yang mana pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses pembelajaran di mana berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan guru, memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar secara efektif dan menggunakan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran.
Metode ini akan menghasilkan suatu sistem pembelajaran efektif dan efisien.
Ada beberapa pendekatan belajar dalam pelaksanaan remedial dengan harapan dapat membantu siswa dalam memecahkan berbagai masalah. Menurut Djamarah & Zain (2002:61) adalah baik pendekatan yang bersifat umum maupun pendekatan yang bersifat keagamaan (khusus) adalah sebagai berikut.
1) Pendekatan Individual
Pendekatan individual merupakan interaksi antara guru-siswa secara individual dalam proses belajar mengajar (Ahmadi &
Supriyanto, 2004:184). Pendekatan individual adalah suatu upaya untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan, kecepatan, dan caranya (Baharuddin, 2009:180). Jadi pendekatan individual adalah pendekatan bersifat perorang, yaitu dikarenakan perbedaan individual siswa atau mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dari satu siswa dengan siswa lain baik dari cara mengemukakan pendapat, daya serap maupun tingkat kecerdasan dan sebagainya. Persoalan kesulitan belajar lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan pendekatan individual, walaupun suatu saat pendekatan kelompok dibutuhkan.
2) Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok adalah adanya interaksi diantara anggota kelompok dengan harapan terjadi perbaikan pada diri siswa yang mengalami kesulitan belajar (Ahmadi & Supriyanto, 2004:184). Dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas adanya guru membentuk kelompok kecil. Kelompok tersebut umumnya terdiri dari 3-8 orang siswa. Dalam pembelajaran kelompok kecil, guru memberikan bantuan atau bimbingan kepada tiap kelompok lebih intensif (Hamalik, 2005:111).
158 Pengajaran Remedial dalam Pendidikan Jasmani
Siswa dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok, akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. Dengan demikian siswa yang mempunyai kelebihan mau membantu mereka yang mempunyai kekurangan.
3) Pendekatan Bervariasi
Pendekatan bervariasi adalah bermacam-macam pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan belajar agar terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif. Pendekatan ini terjadi karena siswa mempunyai tingkat motivasi yang berbeda, pada satu sisi siswa memiliki motivasi yang rendah, tetapi pada sisi yang lain mempunyai motivasi yang tinggi. Maka pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan pengajaran.
4) Pendekatan Edukatif
Edukatif adalah sesuatu yang bersifat mendidik dan segala hal yang berkenaan dengan pendidikan (Syah, 1993:50). Pendekatan edukatif yaitu pendekatan yang dilakukan oleh guru, baik dari setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik siswa agar menghargai norma hukum, norma susila, norma moral, norma sosial dan norma agama.
Adapun yang penting untuk diingat adalah bahwa pendekatan individual, pendekatan kelompok, dan pendekatan bervariasi harus berdampingan dengan pendekatan edukatif, dengan tujuan untuk mendidik siswa.
5) Pendekatan Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu kejadian atau perbuatan yang pernah terjadi pada masa dahulu dan mempunyai nilai atau manfaat untuk masa depan. Pendekatan pengalaman yaitu suatu pendekatan yang pembelajarannya harus dilandaskan pada pengalaman siswa sebelumnya. Belajar dari pengalaman adalah lebih baik daripada sekadar bicara, dan tidak pernah berbuat sama sekali.
6) Pendekatan Pembiasaan
Pembiasaan adalah suatu proses pembentukan kebiasaan- kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada.
Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-
Bab VIII Prosedur Pengajaran Remedial 159
kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan relatif menetap.
Pendekatan dengan proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif.
7) Pendekatan Emosional
Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada di dalam diri seseorang.
Emosi berhubungan dengan masalah perasaan. Emosi atau perasaan adalah sesuatu yang peka. Emosi seperti halnya juga perasaan merupakan suatu suasana hati yang membentuk suatu kontinum atau garis. Kontinum ini bergerak dari ujung yang paling positif yaitu sangat senang sampai dengan ujung yang paling negatif yaitu sangat tiadak senang (Sukmadinata, 2005:78). Emosi akan memberi tanggapan (respons) bila ada rangsangan (stimulus) dari luar diri seseorang.
Rangsangan itu misalnya ceramah, sindiran, pujian, ejekan, anjuran, perintah, sikap dan perbuatan.
Emosi mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan kepribadian seseorang. Pendekatan emosional dimaksud di sini adalah suatu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi siswa dalam meyakini, memahami, dan menghayati ajaran agamanya. Maka metode mengajar yang perlu dipertimbangkan adalah metode ceramah, bercerita, sosiodrama.
8) Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional ialah pembelajaran yang berpotensi untuk menumbuhkan daya pikir sendiri pada siswa guna memahami, mengamalkan, dan meyakini konsep-konsep dalam pembelajaran remedial PJOK. Pendekatan rasional yaitu kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal sehat, logis dan sistematis.
Pendekatan dengan menggunakan kemampuan berfikir secara logis dan sistematis. Dengan kekuatan akalnya manusia dapat membedakan mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk. Untuk mendukung pemakaian pendekatan ini, maka metode mengajar yang perlu diberikan adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, latihan dan pemberian tugas.
160 Pengajaran Remedial dalam Pendidikan Jasmani
9) Pendekatan Fungsional
Pendekatan fungsional adalah suatu pendekatan atau suatu ilmu pengetahuan yang dipelajari bukan hanya untuk mengisi kekosongan intelektual, tetapi diharapkan berguna untuk diimplementasikan ke dalam kehidupan seharihari. Pendekatan ini bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direduksi dan dimanfaatkan. Perubahan fungsional dapat diharapkan memberi manfaat yang luas, misalnya ketika siswa menempuh ujian dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam mempertahankan kelangsungan hidup. Dalam hal ini diperlukan penggunaan metode mengajar, antara lain metode latihan, pemberian tugas, ceramah, tanya jawab dan demonstrasi.
10) Pendekatan Keagamaan
Pendekatan keagamaan adalah suatu pendekatan yang dilakukan dalam setiap bidang studi atau mata pelajaran umum dapat menyatu dengan nilai-nilai agama. Hal ini dimaksud agar nilai budaya ilmu tidak sekuler, seperti mata pelajaran PJOK dapat dihubungkan dengan masalah agama dalam dalil tertentu, bahwa pelajaran PJOK tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama.
11) Pendekatan Kebermaknaan
Pendekatan kebermaknaan adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang mempunyai arti atau dapat lebih berarti bagi siswa.
Bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran, menjadi lebih bermakna bagi siswa jika berhubungan dengan kebutuhan siswa yang berkaitan dengan pengalaman, minat, tata nilai dan masa depan yang harus dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan pengajaran dan pembelajaran untuk membuat pelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Berdasarkan uraian tersebut, bahwa dengan berbagai pendekatan-pendekatan belajar yang diberikan maka akan terjadi interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Dengan demikian, keberhasilan siswa juga sangat berpengaruh melalui pendekatan-pendekatan dalam belajar sehingga menghasilkan potensi yang lebih baik.
Bab VIII Prosedur Pengajaran Remedial 161