• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Bagi Praktisi

2.5 Penelitian Terdahulu

21

2. Diri, menurut Mead memiliki dua sisi yang memiliki tugas penting yaitu, saya sebagai objek dan saya sebagai subjek. Saya sebagai objek adalah konsep diri yang terbentuk dari pola-pola yang teratur dan konsisten yang diri sendiri dan orang lain pahami bersama.

Sedangkan saya subjek adalah bagian diri yang bersifat menuruti dorongan perasaan. Kedua sisi ini saling berkaitan saat melakukan tindakan.

3. Pikiran, dalam aspek ini seseorang akan berpikir dan merencanakan tindakan ke depan. Pemberian makna selalu didefinisikan pada sesuatu yang berdasarkan pada bagaimana seseorang bertindak terhadap sesuatu itu. Misalnya dalam pesta unjuk pihak perempuan atau parboru akan bertindak mengikuti perasaan saat pemberian ulos dengan menangis tersedu-sedu sembari mencium kedua pipi mempelai karena anak perempuan nya akan menjalani kehidupan yang baru bersama pendampingnya.

22

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama

Peneliti

Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1. Anastasya Sitompul

Makna Simbolik Pada Upacara Pernikahan Suku Adat Batak Toba Di

Sumatera Utara

Hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa makna situasi

simbolik dalam

upacara adat perkawinan Batak Toba di Sumatera Utara terdiri dari objek fisik dan objek sosial.

Persamaan terletak pada masalah yang akan diteliti yaitu mencari tahu makna dari simbol- simbol yang terdapat dalam ritual adat

pernikahan.

Selain itu, terdapat persamaan teori yang digunakan yaitu teori interaksi simbolik.

Perbedaan terletak pada lokus

penelitian. Di mana pada penelitian sebelumnya berada di Sumatera Utara yang merupakan asal dari Suku Batak Toba.

Selain itu informan dalam

penelitian ini fokus kepada tokoh paham adat atau parhata dan pasangan mempelai.

2. Tina Kartika

Pola

Komunikasi

Hasil Penelitian

Persamaan dalam

Perbedaan terletak pada

23 Etnis

Basemah (Kajian Etnografi Komunikasi Pada

Kelompok Etnis Di Pagaralam Sumatera Selatan

adalah Aktivitas komunikasi Etnis

Basemah Di Dusun

Jangkar dibangun dari peristiwa komunikatif, situasi komunikatif, dan tindak komunikatif.

penelitian ini terletak pada

penggunaan teori

interaksi simbolik.

Selain itu, persamaan terletak pada pendekatan yang digunakan yaitu etnografi.

fokus atau objek

penelitian di mana Tina membahas mengenai pola komunikasi Etnis Basemah.

Sedangkan objek

penelitian ini terletak pada rangkaian ritual adat pernikahan suku Batak Toba.

3. Tati Diana Makna Tari Tortor Dalam Upacara Adat Perkawinan Suku Batak Toba Desa Tangga Batu Kecamatan Tampahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

sebagian besar masyarakat Batak Toba tidak

mengetahui apa makna yang

Persamaan terletak pada penggunaan teori

interaksi simbolik yang dapat menjelaskan bagaimana makna dalam sebuah

Perbedaan terletak pada objek

penelitian. Di mana pada penelitian sebelumnya fokus kepada makna dari tari tor-tor.

Sedangkan penelitian ini

24 Kabupaten

Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara

terkandung pada tari tortor dalam upacara perkawinan Batak Toba.

pesan simbolik.

fokus kepada rangkain ritual adat

pernikahan suku Batak Toba. Selain itu, lokasi penelitian juga berbeda.

4. Destien Mistavakia Sirait1 &

Dasrun Hidayat

Pola

Komunikasi Pada

Prosesi Mangulosi Dalam Pernikahan Budaya Adat Batak Toba

Hasil

penelitian ini adalah pola komunikasi yang terkait dengan situasi komunikasi, peristiwa komunikasi, setting komunikasi, pesan komunikasi yang digunakan dalam prosesi adat tersebut.

Persamaan terletak pada fokus

penelitian terkait salah satu ritual adat

pernikahan yaitu, mangulosi.

Perbedaan terletak pada teori dan objek penelitian yang digunakan yaitu, teori negosiasi wajah dan objek

penelitiannya adalah pada salah satu ritual adat saja.

5. Sri Wahyu Ningsih

Komunikasi Nonverbal

Hasil Penelitian

Persamaan terletak pada

Perbedaan terletak pada

25 Dlam

Pernikahan Adat Batak Ditinjau Dari Nilai- Nilai islam Di Desa Mandurana Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.

menunjukkan bahwa pesan nonverbal dalam pernikahan adat batak yang

dimaknai melaui hidangan pangupa dan riasan

pengantin karena mengandung nasehat- nasehat serta pengajaran yang baik untuk

kelangsungan hidup

manusia dan mengandung nilai-nilai keislaman yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan

bagimana simbol yang ada dalam ritual adat batak

memiliki makna yang dapat

dijadikan pedoman hidup.

Selain itu, teori yang digunakan adalah teori interaksi simbolik.

pada fokus penelitian. Di mana pada penelitian sebelumnya berfokus pada komunikasi nonverbal.

Sedangkan dalam

penelitian ini fokus pada komunikasi simbolik yang membahas komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal. Selain itu, lokasi penelitian juga berbeda.

26 2.6 Kerangka Berpikir

Untuk memudahkan peneliti dalam penyusunan penelitian, maka kerangka berpikir diperlukan agar peneliti terarah dalam proses penyusunannya. Dalam penelitian ini peneliti mendeskripskikan terlebih dahulu tentang komunikasi baik dari segi definisi, fungsi dan prinsip komunikasi itu sendiri. Tujuannya agar penelitian ini terarah, jelas dan dapat dipahami oleh pembaca.

Dalam hal ini peneliti menjelaskan bagaimana salah satu budaya yang diturunkan secara terus-menerus dan berkelanjutan oleh Suku Batak Toba dari generasi ke generasi melalui sebuah pesta pernikahan. Suku Batak Toba menganggap bahwa pernikahan merupakan gerbang awal menuju tiang pedoman hidupnya yaitu dalihan na tolu. Selain itu, ritual adat pernikahan juga dianggap sebagai pembuka dari ritual-ritual yang selanjutnya seperti pesta kelahiran anak dan ritual pemakaman. Setelah pasangan mempelai sah baik di mata agama dan negara, maka ritual yang akan dilaksanakan selanjutnya adalah ritual adat pernikahan yang di dalamnya akan ada kegiatan mangulosi dan pembagian jambar yang masing- masing tidak lepas dari unsur komunikasi baik verbal maupun nonverbal.

Sebagaimana uraian di atas, maka teori pendukung dalam penelitian ini adalah teori Interaksi Simbolik yang membahas mengenai simbol-simbol yang menghasilkan sebuah makna yang krusial bagi pengguna yaitu, parhata, orang tua memepelai dan pasangan mempelai. Teori ini memfokuskan pada bagaimana masyarakat (society), self, dan pikiran (mind) saling berhubungan satu sama lain sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Mead. Tujuannya untuk mengatahui makna

27

yang terdapat dalam setiap simbol-simbol yang ada di dalam ritual adat pernikahan Batak Toba yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Adat Pernikahan Batak Toba

Teori Interaksi Simbolik:

1. Society 2. Self 3. Mind

Komunikasi Simbolik Dalam Ritual Adat Pernikahan Batak Toba Tahapan Ritual Adat

Pernikahan:

1. Mangulosi 2. Pembagian Jambar

28 BAB III

METODE PENELITIAN

Dokumen terkait