• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Terdahulu

Dalam dokumen AYAT LAKNAT DALAM AL- (Halaman 31-37)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya. Pen

Azelitian terdahulu bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai penelitian-peenelitian yang telah ada sehingga akan diketahui mengenai posisi penelitian yang hendak dilakukan. Beberapa penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan sebelumnya terkait dengan penelitian ini, antara lain:

1. Ismail Amir. Laknat Dalam Pandangan Al-Qur‟an (Analisis Ayat-Ayat Laknat Dalam Tafsir Al-Maraghi). 2011. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin. 17

Dalam penelitian skripsi diatas terdapat persamaan dan perbedaan dengan yang peneliti lakukan. Persamaannya ialah penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian kualitatif dan membahas tentang laknat dalam Al-Qur‟an. Dan perbedaannya ialah penelitian tersebut terfokus tentang laknat dalam Tafsir Al-Maraghi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang-orang yang terkena laknat Allah tidak lain adalah orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, berbuat ingkar, dusta dan berbuat maksiat kepada Allah umumnya kepada manusia dan khususnya kepada Bani Israil dan orang-orang kafir. Allah sangatlah

17 Ismail Amir, “Laknat Dalam Pandangan Al-Qur‟an (Analisis Ayat-Ayat Laknat Dalam Tafsir Al-Maraghi)”, (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011).

memurkai dan melaknat mereka atas perbuatannya dan mengazab mereka dengan azab yang sangat pedih.

Dengan demikian, untuk menjauhkan dari laknat Allah adalah tidak lain hanyalah memohon perlindungan, melaksanakan perintah-Nya dan selalu berbuat amar ma‟ruf nahi mungkar dimanapun berada, sehingga Allah menjauhkan murka dan laknat-Nya.

2. Arifuddin. Faktor-Faktor Penyebab Turunnya Laknat Allah Swt. (Suatu Analisis Tafsir Tahlili Terhadap Qs Al-Maidah/5: 78-81). 2018. UIN Alauddin Makassar, Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Politik.18

Dalam penelitian diatas terdapat persamaan dan perbedaan dengan yang peneliti lakukan. Persamaannya ialah penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian kualitatif dan membahas tentang laknat dalam Al-Qur‟an dan perbedaannya ialah dalam penelitian tersebut lebih terfokus kepada faktor penyebab turunnya laknat dan cenderung membahas dalam QS. Al-Maidah.

Berdasarkan hasil penelitian ini terbukti bahwa Hakikat penyebab turunnya laknat Allah swt. dalam QS al-Maidah:78-81 adalah karena mereka melakukan tindakan yang melanggar perintah apa yang telah ditetapkan oleh Allah swt. dan menjalankan larangan Allah swt. Wujud penyebab turunnya laknat Allah swt. dalam QS al-Maidah/5:78-81 adalah perbuatan yang mengakibatkan turunnya laknat Allah swt. dalam hal ini

18 Arifuddin, Faktor-Faktor Penyebab Turunnyya Laknat Allah Swt. (Suatu Analisis Tafsir Tahlili Terhadap Qs Al-Maidah/5: 78-81), (Skripsi, UIN Alauddin Makassar, 2018).

diartikan sebagai menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, dan perilaku fasik. Dampak mengerjakan perbuatan yang menyebabkan turunnya laknat Allah swt. dalam QS al-Maidah/5:78-81 adalah mereka kekal dalam „azab Allah swt. mereka akan hidup di neraka dalam waktu yang sangat lama dan tidak akan diberikan penangguhan siksaan.

3. Ahmad Yasir Muharram. Laknat Dalam Perspektif Al-Qur‟an (Analisis Tafsir Tematik). 2019. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin.19

Dalam penelitian diatas terdapat persamaan dan perbedaan dengan yang peneliti lakukan. Persamaannya ialah penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian kualitatif dan membahas tentang laknat dalam Al-Qur‟an. Dan perbedaannya adalah penelitian tersebut lebih umum pembahasannya, berbeda dengan peneliti yang terfokus dengan dua kitab karya Ibnu Katsir dan Quraish Shihab.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa laknat memiliki dua makna. Jika dari Allah artinya dijauhkan dan disingkirkan dari segala kebaikan dan rahmat-Nya. Jika dari manusia artinya doa atau cacian. Kata laknat di dalam Al-Qur‟an terulang 41 kali, dengan rincian 18 kali terulang dalam bentuk fi‟il madhi, yang menandakan bahwa laknat itu telah benar-benar terjadi dan nyata adanya. Bentuk laknat sendiri tergambar dalam dua bentuk, yaiitu fisik (nyata) dan non fisik (tidak nyata). Fisik seperti Allah melaknat mereka menjadi kera dan babi yang

19 Ahmad Yasir Muharram, Laknat Dalam Perspektif Al-Qur‟an (Analisis Tafsir Tematik), (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019).

hina karena melanggar perintah-Nya. Dan non fisik seperti ditulikan telinga dan dibutakan penglihatannya, maksudnya tidak dapat mengambil manfaat apapun dari yang dilihat dan didengarnya.

4. Raja Inal Hasibuan. Kutukan Dalam Al-Qur‟an (Studi Tafsir Al-Muyassar Surah Al-Baqarah Ayat 65 dan Al-A‟raf Ayat 166 Karya Aidh‟ Al-Qarni).

2019. UIN Sumatera Utara Medan, Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam.20

Dalam penelitian diatas terdapat persamaan dan perbedaan dengan yang peneliti lakukan. Persamaannya ialah penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian kualitatif dan membahas tentang laknat dalam Al-Qur‟an. Kemudian perbedaannya adalah penelitian tersebut lebih cenderung membahas ayat kutukan dalam surat Al-Baqarah ayat 65 dan Al-A‟raf ayat 166 dengan perspektif tafsir Al-Muyassar karya Aidh‟ Al- Qarni.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa didalam Al- Qur‟an banyak sekali menyebutkan kata La‟ana (kutukan) dari berbagai kasus dalam Al-Qur‟an. Metode yang digunakan al-Qarni dalam menafsirkan Alquran dalam tafsir Al-Muyassar menggunakan metode ijmali. Corak Tafsir Al-Muyassar karya Aidh‟ al-Qarni lebih cenderung pada tafsir sufi bahwasanya beliau menjelaskan perumpamaan hidayah Allah yang bercahaya didalam hati orang yang beriman dengan cahaya fitrah dan cahaya wahyu. Pandangan Aidh‟ al-Qarni dalam menafsirkan

20 Raja Inal Hasibuan, Kutukan Dalam Al-Qur‟an (Studi Tafsir Al-Muyassar Surah Al- Baqarah Ayat 65 Dan Al-A‟raf Ayat 166 Karya Aidh‟ Al-Qarni), (Skripsi, UIN Sumatera Utara Medan, 2019).

surah Al-Baqarah ayat 65 dan Al-A‟raf ayat 166. Mereka yang melanggar dan durhaka kepada Allah Swt dengan melakukan kemaksiatan dengan berburu ikan pada hari sabtu dan menangkapnya setelah hari itu ( hari Ahad ) dikutuk Allah Swt menjadi kera dan babi seutuhnya baik itu secara sifat maupun fisik mereka sebagai contoh bagi ummat pada masa itu dan mmat sesudahnya. Sehingga kisah mereka di abadikan dalam Alquran.

5. Ulfa Pridayanti. Rahmat Dan Laknat Dalam Al-Quran Perspektif Tafsir Al-Azhar (Studi Tafsir Tematik). 2021. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam.21

Dalam penelitian diatas terdapat persamaan dan perbedaan dengan yang peneliti lakukan. Persamaannya ialah penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian kualitatif dan membahas tentang laknat dalam Al-Qur‟an. Sedangkan perbedaannya ialah penelitian tersebut selain membahas tentang laknat, juga membahas tentang rahmat, kemudian lebih cenderung mengambil perspektif tafsir Al-Azhar dalam penelitiannya.

Dari hasil pemaparan peneliti tersebut dapat disimpulkan bahwa rahmat dan laknat saling berhubungan dan saling beriringan. Dengan menjalankan syariat dan tidak melanggar perintah Allah, niscaya akan terjauh dari laknat Allah, dan akan menerima curahan rahmat Allah.

Rahmat dan laknat dihubungkan oleh kata taubat. Garis besar yang teridentifikasi dari makna rahmat dan laknat itu merujuk terhadap akhlak.

21 Ulfa Pridayanti, Rahmat Dan Laknat Dalam Al-Quran Perspektif Tafsir Al-Azhar (Studi Tafsir Tematik). (Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2021).

Orang yang mendapat rahmat akan menemukan ketenangan hati, karena buah dari segala perbuatan baik salah satunya adalah diberikan ketenangan hati, dan hatinya tidak akan merasakan hampa.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Persamaan Perbedaan

1. Ismail Amir Laknat Dalam Pandangan Al- Qur‟an (Analisis Ayat-Ayat Laknat Dalam Tafsir Al- Maraghi)

 Pennelitian Kualitatif

 Membahas tentang laknat pada Al-Qur‟an

penelitian tersebut terfokus tentang laknat dalam Tafsir Al- Maraghi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang-orang yang terkena laknat Allah tidak lain adalah orang- orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya 2. Arifuddin Faktor-Faktor

Penyebab

Turunnya Laknat Allah Swt. (Suatu Analisis Tafsir Tahlili Terhadap Qs Al-Maidah/5:

78-81)

 Pennelitian Kualitatif

 Membahas tentang laknat pada Al-Qur‟an

Penelitian tersebut lebih terfokus kepada faktor penyebab turunnya laknat dan cenderung membahas dalam QS. Al-Maidah

3. Ahmad Yasir Muharram

Laknat Dalam Perspektif Al- Qur‟an (Analisis Tafsir Tematik)

 Pennelitian Kualitatif

 Membahas tentang laknat pada Al-Qur‟an

Penelitian tersebut

lebih umum

pembahasannya,

berbeda dengan peneliti yang terfokus dengan dua kitab karya Ibnu Katsir dan Quraish Shihab.

4. Raja Inal Hasibuan

Kutukan Dalam Al- Qur‟an (Studi Tafsir Al-Muyassar Surah Al-Baqarah

 Pennelitian Kualitatif

 Membahas tentang laknat

Penelitian tersebut lebih cenderung membahas ayat kutukan dalam surat Al-Baqarah ayat

Ayat 65 Dan Al- A‟raf Ayat 166 Karya Aidh‟ Al- Qarni)

pada Al-Qur‟an 65 dan Al-A‟raf ayat 166 dengan perspektif tafsir Al-Muyassar karya Aidh‟ Al-Qarni.

5. Ulfa Pridayanti Rahmat Dan Laknat Dalam Al- Quran Perspektif Tafsir Al-Azhar (Studi Tafsir Tematik)

 Pennelitian Kualitatif

 Membahas tentang laknat pada Al-Qur‟an

Penelitian tersebut selain membahas tentang laknat juga membahas tentang rahmat, kemudian lebih cenderung mengambil perspektif tafsir Al-

Azhar dalam

penelitiannya

Dalam dokumen AYAT LAKNAT DALAM AL- (Halaman 31-37)

Dokumen terkait