BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah atau belum dipublikasikan. Berikut merupakan penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya:
1. Penelitian oleh I Made Hendra Sukmayasa, dkk. Dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbantuan Senam Otak Terhadap Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika”.21 Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 82 orang dan sampel berjumlah 55 orang. Hasil penelitian menggunakan MANOVA berbantuan SPSS 17.00 for windows menunjukkan bahwa: 1) keaktifan belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan senam otak lebih baik daripada siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional, 2) prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan senam otak lebih baik daripada siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional, 3) secara simultan, keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan senam otak lebih baik daripada siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional.
21 I Made Hendra Sukmayasa, I Wayan Lasmawan, dan Sariyasa, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbantuan Senam Otak Terhadap Keaktifan Dan Prestasi Belajar
Matematika”, E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesa 3, (2013)
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan pendekatan kuantitatif, metode penelitian eksperimen semu dengan rancangan penelitian The Nonequivalent Post-test Only Control Group Design. Persamaan yang lain yaitu sama-sama meneliti model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan keaktifan belajar.
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada model pembelajaran, peneliti terdahulu hanya menggunakan satu model pembelajaran yaitu NHT, sedangkan penelitian ini menggunakan dua model pembelajaran yaitu NHT dan PBL. Serta ada pada variabel y, pada peneliti terdahulu menggunakan dua variabel y yaitu keaktifan dan hasil belajar, sedangkan pada penelitian ini menggunakan satu variabel y yaitu keaktifan belajar.
2. Penelitian oleh Muhammad Ibnu Sina dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Keaktifan Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Peserta Didik Kelas VIII Mts Al-Ittihad Semowo Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018”.22 Hasil observasi keaktifan belajar diperoleh rata-rata keaktifan belajar peserta didik kelas eksperimen setelah mendapatkan model pembelajaran PBL sebesar 71,21, sedangkan rata-rata sebelum mendapatkan model pembelajaran PBL sebesar 61,36.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap
22 Muhammad Ibnu Sina, “Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Keaktifan Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Peserta Didik Kelas VIII Mts Al-Ittihad Semowo Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018” (Skripsi, UIN Walisongo Semarang, 2019)
keaktifan. Perbedaan penelitian terdahulu adalah melihat keefektifan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) efektif terhadap keaktifan belajar dan kemampuan berpikir kreatif. Sedangkan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran NHT dan PBL.
Perbedaan lain dengan penelitian ini terletak pada desain penelitian, penelitian terdahulu menggunakan pretest-posttest control group design, sedangkan penelitian ini menggunakan The Nonequivalent Post-test Only Control Group Design
3. Penelitian oleh Bintana Alin Hilwah dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dan Numbered Head Together (NHT) terhadap Kemampuam Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII Pada Konsep Bangun Ruang Sisi Datar di SMP Negeri 1 Tamanan Bondowoso Tahun Ajaran 2018/2019”.23 Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tamanan Bondowoso yang dibelajarkan dengan model pembelajaran GI dan NHT materi bangun ruang sisi datar pre-test memiliki nilai rata-rata 51,50 dan post-test sebesar 79. 2) Kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tamanan Bondowoso yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional materi bangun ruang sisi datar pre-test memiliki nilai rata-rata 51,50 dan post-test sebesar 67,17. 3) Kemampuan berpikir kritis matematis siswa
23 Bintana Alin Hilwah, “Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dan Numbered Head Together (NHT) terhadap Kemampuam Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII Pada Konsep Bangun Ruang Sisi Datar di SMP Negeri 1 Tamanan Bondowoso Tahun Ajaran 2018/2019” (Skripsi, IAIN Jember, 2019)
kelas VIII SMP Negeri 1 Tamanan Bondowoso yang dibelajarkan dengan model pembelajaran GI dan NHT materi bangun ruang sisi datar lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Melihat hasil dari uji independent sample t-test pada taraf 0,05 terdapat perbedaan yang signifikan pada antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu thitung 6,600
> ttabel 2,064(sig. 0,000).
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti dua model pembelajaran yang salah satu model pembelajaran yang sama digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada metode penelitian, penelitian terdahulu menggunakan metode true eksperimen, sedangkan metode yang digunakan penelitian saat ini adalah quasi eksperimen. Perbedaan lain dengan penelitian ini terletak pada desain penelitian, penelitian terdahulu menggunakan two group pretest posttest design, sedangkan penelitian ini menggunakan The Nonequivalent Post- test Only Control Group Design
Tabel 2.1 Kedudukan Penelitian No. Nama, Judul
Penelitian Metode Hasil Persamaan dan
Perbedaan 1. I Made Hendra
Sukmayasa, I Wayan
Lasmawan, dan Sariyasa (2013).
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
Hasil penelitiannya yaitu: 1) Keaktifan belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan senam otak lebih baik daripada siswa
Persamaan dalam penelitian ini terletak pada:
1. Pendekatan penelitian.
Pendekatan kuantitatif.
2. Variabel bebas.
No. Nama, Judul
Penelitian Metode Hasil Persamaan dan
Perbedaan NHT
Berbantuan Senam Otak Terhadap Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika”
eksperimen semu atau quasy eksperimen.
yang mengikuti model
pembelajaran konvensional. 2) Prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti model
pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan senam otak lebih baik daripada siswa yang mengikuti model
pembelajaran konvensional. 3) Secara simultan, keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti model
pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan senam otak lebih baik daripada siswa yang mengikuti model
pembelajaran konvensional.
Variabel bebas model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) 3. Variabel
terikat.
Variabel terikat keaktifan
belajar Sedangkan
perbedaannya yaitu terletak pada:
1. Design penelitian.
Design
penelitian The Nonequivalent Post-test Only Control Group Design
2. Variabel Bebas. Peneliti terdahulu hanya menggunakan satu model pembelajaran yaitu Numbered Heads Together (NHT)
berbantuan senam otak, sedangkan penelitian saat ini
menggunakan dua model pembelajaran
No. Nama, Judul
Penelitian Metode Hasil Persamaan dan
Perbedaan yaitu Numbered Heads Together (NHT) dan Problem Based Learning (PBL).
3. Variabel terikat.
Penelitian terdahulu menggunakan dua variabel terikat yaitu keaktifan belajar dan prestasi belajar.
Sedangkan penelitian saat ini
menggunakan satu variabel terikat yaitu keaktifan belajar.
2. Muhammad Ibnu Sina (2019).
Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Keaktifan Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Peserta
Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian true
eksperimen.
Hasil penelitiannya yaitu: hasil
observasi keaktifan belajar diperoleh rata-rata keaktifan belajar peserta didik kelas eksperimen setelah
mendapatkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebesar 71,21, sedangkan rata-rata sebelum
mendapatkan model pembelajaran Problem Based
Persamaan dalam penelitian ini terletak pada:
1. Pendekatan penelitian.
Pendekatan kuantitatif 2. Variabel
bebas.
Variabel bebas Problem Based Learning (PBL) 3. Variabel
terikat.
Variabel terikat keaktifan
No. Nama, Judul
Penelitian Metode Hasil Persamaan dan
Perbedaan Didik Kelas
VIII Mts Al- Ittihad Semowo Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018
Learning (PBL) sebesar 61,36.
belajar.
Sedangkan
perbedaannya yaitu terletak pada:
1. Variabel Bebas. Peneliti terdahulu hanya menggunakan satu model pembelajaran yaitu Problem Based Learning (PBL)
sedangkan penelitian ini menggunakan dua model pembelajaran yaitu Numbered Heads Together (NHT) dan Problem Based Learning (PBL).
2. Variabel Terikat.
Penelitian terdahulu menggunakan dua variabel terikat yaitu keaktifan belajar dan hasil belajar.
Sedangkan penelitian saat ini
menggunakan satu variabel terikat yaitu keaktifan belajar.
3. Design
No. Nama, Judul
Penelitian Metode Hasil Persamaan dan
Perbedaan penelitian, design penelitian terdahulu menggunakan pretest-posttest control group design.
Sedangkan penelitian ini menggunakan design The Nonequivalent Post-test Only Control Group Design
3. Bintana Alin Hilwah (2019).
Pengaruh Model Pembelajaran Group
Investigation (GI) dan
Numbered Head Together (NHT) terhadap
Kemampuam Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII Pada Konsep Bangun Ruang Sisi Datar di SMP Negeri 1 Tamanan Bondowoso Tahun Ajaran 2018/2019.
Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu atau quasy eksperimen.
Hasil penelitiannya yaitu: 1)
Kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tamanan Bondowoso yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran GI dan NHT materi bangun ruang sisi datar pre-test memiliki nilai rata- rata 51,50 dan post- test sebesar 79. 2) Kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tamanan Bondowoso yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran konvensional materi bangun
Persamaan dalam penelitian ini terletak pada:
1. Pendekatan Penelitian.
Pendekatan kuantitatif 2. Variabel
bebas. Sama- sama meneliti dua model pembelajaran yang salah satu model
pembelajaran yang sama digunakan yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
Sedangkan
perbedaannya yaitu terletak pada:
1. Variabel
No. Nama, Judul
Penelitian Metode Hasil Persamaan dan
Perbedaan ruang sisi datar pre-
test memiliki nilai rata-rata 51,50 dan post-test sebesar 67,17. 3)
Kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tamanan Bondowoso yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran GI dan NHT materi bangun ruang sisi datar lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Melihat hasil dari uji independent sample t-test pada taraf 0,05 terdapat perbedaan yang signifikan pada antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu thitung 6,600 > ttabel 2,064(sig. 0,000).
terikat.
Variabel terikat pada penelitian terdahulu yaitu berpikir kreatif.
Sedangkan pada penelitian saat ini yaitu keaktifan belajar.
2. Metode penelitian, penelitian terdahulu menggunakan metode true eksperimen, sedangkan metode yang digunakan penelitian saat ini adalah quasi eksperimen.
3. Design penelitian, penelitian terdahulu menggunakan two group pretest posttest design,
sedangkan penelitian ini menggunakan The
Nonequivalent Post-test Only Control Group Design