• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk pengaku transversal, ketentuan berikut ini harus diterapkan.

(a) Pengaku transversal tidak diperlukan bila h tw ≤ 2,46√E Fy, atau bila kekuatan geser tersedia diberikan sesuai dengan Pasal G2.1 untukkv=5,34 lebih besar dari kekuatan geser perlu.

(b) Pengaku transversal diizinkan dihentikan dekat sayap tarik, asalkan tumpu tidak diperlukan untuk menyalurkan suatu beban atau reaksi terpusat. Las yang menghubungkan pengaku transversal dan badan harus dihentikan minimal empat kali dan maksimal enam kali tebal badan dari toe terdekat las sayap-ke- badan atau filet sayap-ke-badan. Apabila pengaku-pengaku tunggal digunakan, pengaku-pengaku tersebut harus dilekatkan pada sayap tekan jika pengaku terdiri dari pelat persegi panjang, untuk menahan setiap kecenderungan mengangkat akibat torsi pada sayap.

(c) Baut-baut yang menyambungkan pengaku ke badan girder harus berspasi tidak lebih dari 12 in. (300 mm) dari as ke as. Jika digunakan las filet berselang- seling, jarak bersih antara las tidak boleh lebih dari 16 kali tebal badan dan 10 in. (250 mm).

(d) (b t⁄ )st ≤ 0,56√FE

yst (G2-12)

(e) IstIst2+(Ist1-Ist2w (G2-13)

dengan

Fyst = tegangan leleh minimum terspesifikasi pada material pengaku, ksi (MPa) Fyw = tegangan leleh minimum terspesifikasi pada material badan, ksi (MPa) Ist = momen inersia pengaku transversal terhadap sumbu pada pusat badan untuk

sepasang pengaku, atau di muka yang bersentuhan dengan pelat badan untukpe ngaku-pengaku tunggal, in.4 (mm4)

Ist1 = h

4ρst1,3

40

(

FEyw

)

1,5 (G2-14)

= momen inersia minimum pengaku transversal yang diperlukan untuk pengembangan ketahanan pasca tekuk geser penuh pada panel-panel badan yang diperkaku, Vr=Vc1, in.4 (mm4)

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2020 73 dari 254

Ist2 = [ 2,5

(a h⁄ )2 - 2]bptw3 ≥ 0,5bptw3 (G2-15) = momen inersia minimum pengaku transversal yang diperlukan untuk

pengembangan ketahanan tekuk geser badan, Vr=Vc2, in.4 (mm4)

Vc1 = kekuatan geser tersedia yang dihitung dengan Vn seperti yang didefinisikan dalam Pasal G2.1 atau Pasal G2.2, mana yang berlaku, kips Vc2 = kekuatan geser tersedia, kips (N), yang dihitung dengan(N) Vn = 0,6FyAwCv2 Vr = kekuatan geser perlu panel yang sedang ditinjau, kips (N)

bp= dimensi terkecil dari a dan h, in. (mm)

(b t⁄ )st = rasio lebar terhadap tebal pengaku tersebut ρst= terbesar dari Fyw/Fystdan 1,0

ρw= rasio geser maksimum,

(

VVr- Vc2

c1 - Vc2

)

≥0, dalam panel-panel badan di setiap sisi pengaku transversal

Catatan Pengguna: Istboleh diambil secara konservatif sebagai Ist1. Persamaan G2-15 memberi momen inersia pengaku minimum yang diperlukan untuk mencapai ketahanan pasca tekuk geser badan sesuai dengan Pasal G2.1 dan Pasal G2.2, mana yang berlaku.

Jika kekuatan geser pasca tekuk yang diperlukan lebih kecil, Persamaan G2-13 memberikan interpolasi linier antara momen inersia minimum yang diperlukan untuk mengembangkan tekuk geser badandan momen inersia yang diperlukan untuk mengembangkan kekuatan pasca tekuk geser badan.

G3. SIKU TUNGGAL DAN PROFIL T

Kekuatan geser nominal, Vn, pada kaki siku tunggal atau pada badan profil T adalah:

Vn = 0,6FybtCv2 (G3-1)

dengan

Cv2 = koefisien kekuatan tekuk geser badan, seperti didefinisikan dalam Pasal G2.2 dengan h tw= b t⁄dan kv=1,2

b = lebar kaki yang menahan gaya geser atau tinggi badan profil T, in. (mm) t = tebal kaki siku atau badan profil T, in. (mm)

G4. KOMPONEN STRUKTUR PSR PERSEGI PANJANG, PROFIL BERBENTUK BOKS, DAN KOMPONEN STRUKTUR SIMETRIS GANDA DAN TUNGGAL LAIN

Kekuatan geser nominal, Vn, adalah:

Vn = 0,6FyAwCv2 (G4-1)

Untuk PSR persegi panjang dan profil berbentuk boks Aw = 2ht, in.2 (mm2)

Cv2 = koefisien kekuatan tekuk geser badan, seperti didefinisikan pada Pasal G2.2, dengan h tw=h t⁄dan kv=5

h = lebar yang menahan gaya geser, diambil sebagai jarak bersih antara sayap- sayap dikurangi radius sudut dalam pada setiap sisi untuk PSR atau jarak bersih antara sayap-sayap untuk profil berbentuk boks, in. (mm). Jika radius sudut tidak diketahui, h harus diambil sebagai dimensi terluar yang sesuai dikurangi 3 kali tebalnya.

t = tebal dinding desain, seperti didefinisikan dalam Pasal B4.2, in. (mm)

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2020 74 dari 254

Untuk profil simetris ganda atau tunggal lain

Aw = luas badan atau badan-badan, diambil sebagai jumlah keseluruhan tinggi dikalikan tebal badan, dtw, in.2 (mm2)

Cv2 = koefisien kekuatan tekuk geser badan, seperti didefinisikan dalam Pasal G2.2, dengan h tw=h t⁄dan kv=5

h = lebar penahan gaya geser, in. (mm)

= untuk penampang tersusun yang dilas, jarak bersih antara sayap, in. (mm)

= untuk penampang tersusun yang dibaut, jarak antara baris pengencang, in.

(mm)

t = tebal badan, seperti didefinisikan Pasal B4.2, in. (mm) G5. PSR BUNDAR

Kekuatan geser nominal, Vn, PSR bundar, sesuai dengan keadaan batas leleh geser dan tekuk geser, harus ditentukan sebagai:

Vn = FcrAg/2 (G5-1)

dengan

Fcrharus yang terbesar di antara Fcr= 1,60E

Lv D(D

t)

54

(G5-2a)

dan Fcr=0,78E

(D t)

32

(G5-2b)

tetapi tidak boleh melebihi 0,6Fy

Ag = luas penampang bruto komponen struktur , in.2 (mm2) D = diameter terluar, in. (mm)

Lv = jarak dari lokasi gaya geser maksimum ke gaya geser nol, in. (mm) t = tebal dinding desain, in. (mm)

Catatan Pengguna: Persamaan tekuk geser, Persamaan G5-2a dan G5-2b, akan menentukan apabilaD t di atas 100, baja kekuatan tinggi, dan panjang besar. Untuk profil standar, leleh geser umumnya menentukan dan Fcr= 0,6Fy.

G6. GESER SUMBU LEMAH PADA PROFIL SIMETRIS TUNGGAL DAN GANDA Untuk profil simetris ganda dan tunggal yang dibebani pada sumbu lemah tanpa torsi, kekuatan geser nominal, Vn, untuk setiap elemen penahan geser

Vn = 0,6FybftfCv2 (G6-1)

dengan

Cv2 = koefisien kekuatan tekuk geser badan, seperti didefinisikan dalam Pasal G2.2 dengan h tw=bf⁄2tfuntuk profil T dan komponen struktur profil I, atau h tw=bftfuntuk kanal, dan kv= 1,2

bf = lebar sayap, in. (mm) tf = tebal sayap, in. (mm)

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2020 75 dari 254

Catatan Pengguna: Untuk semua ASTM A6 W, S, M dan profil HP, apabilaFy≤70 ksi (485 MPa), Cv2=1,0.

G7. BALOK DAN GIRDER DENGAN BUKAAN PADA BADAN

Efek semua bukaan badan terhadap kekuatan geser baja dan balok komposit harus diperhitungkan. Perkuatan yang cukup harus diberikan apabila kekuatan perlu melebihi kekuatan tersedia pada komponen struktur di lokasi bukaan tersebut.

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2020 76 dari 254

BAB H

DESAIN KOMPONEN STRUKTUR UNTUK KOMBINASI GAYA DAN TORSI

Bab ini membahas komponen struktur yang menahan gaya aksial dan lentur terhadap satu atau kedua sumbu, dengan atau tanpa torsi, dan komponen struktur yang menahan torsi saja.

Bab ini disusun sebagai berikut:

H1. Komponen Struktur Simetris Ganda dan Tunggal yang Memikul Lentur dan Gaya Aksial

H2. Komponen Struktur Tidak Simetris dan Komponen Struktur Lain yang Memikul Lentur dan Gaya Aksial

H3. Komponen Struktur yang Memikul Torsi dan Kombinasi Torsi, Lentur, Geser dan/atau Gaya Aksial

H4. Kegagalan Putus Sayap dengan Lubang-Lubang yang Memikul Tarik Catatan Pengguna: Untuk komponen struktur komposit, lihat Bab I.

H1. KOMPONEN STRUKTUR SIMETRIS GANDA DAN TUNGGAL YANG MEMIKUL LENTUR DAN GAYA AKSIAL

1. Komponen Struktur Simetris Ganda dan Tunggal yang Memikul Lentur dan