BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.5. Analisis Hasil Penelitian
4.5.4. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on
Pengaruh LDR terhadap ROA pada perusahaan perbankan swasta nasional devisa periode 2013-2017 berdasarkan pada Uji t keempat pada tabel 4.8. Menunjukkan bahwa thitung lebih kecil dari ttabel atau 0,008 < 1,676 dengan
Indonesia Banking School
nilai signifikansi sebesar 0,993 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel LDR berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap ROA atau dengan kata lain Ho4 tidak dapat ditolak. Artinya semakin tinggi rasio LDR maka semakin tinggi pula nilai ROA. dalam hal ini bank tidak seluruhnya menempatkan dana pihak ketiga ke sisi kredit, selain itu bank juga memelihara alat liquid yang menyebabkan tekanan terhadap pendapatan bank berupa tingginya biaya pemeliharaan kas yang menanggur.
Loan to Deposit Ratio adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang di berikan bank dengan dana yang di terima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Menurut PBI No. 17/11/PBI/2015 tahun 2015 nilai LDR tidak boleh lebih dari 92 persen berdasarkan tabel 4.3 penelitian ini memiliki nilai rata–rata LDR sebesar 81,7678 hal ini menunjukkan bahwa bank swasta nasional devisa yang diteliti menunjukkan kondisi yang baik karena di bawah nilai yang ditentukan. Penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan hasil uji yang dilakukan oleh Rosana (2017).
4.6. Implikasi Managerial
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh Non Performing Loan (NPL), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequancy Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio ( LDR) terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan perbankan devisa di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017, terdapat beberapa hal yang bisa dijadikan pertimbangan untuk perusahaan tersebut serta dapat dimanfaatkan bagi pihak- pihak yang berkepentingan lainnya.
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa dua dari empat variabel indepeden berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA), Sedangkan dua variabel indepeden lainnya memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap ROA. Variabel indepeden yang memiliki pengaruh signifikan adalah Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non Perfoming Loan (NPL). Sedangkan Variabel indepeden yang memiliki pengaruh tidak signifikan yaitu Capital Adequancy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Dari semua variabel indepeden yang ada, terbukti bahwa BOPO adalah variabel indepeden yang pengaruh paling besar terhadap ROA.
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel indepeden pertama yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) semakin tinggi rasio efisiensi bank yang dimiliki maka
Indonesia Banking School
semakin kecil profitabilitas yang dihasilkan dan begitu pun sebaliknya. Hal ini disebabkan bahwa semakin kecil rasio biaya (beban) operasionalnya akan lebih baik karena bank yang bersangkutan dapat menutupi biaya (beban) operasional dengan pendapatan operasionalnya (Veithzal et al., 2013, p.482).
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa BOPO dapat dijadikan parameter pengukuran profitabilitas. Seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.10 Perbandingan nilai BOPO Bank Central Asia, Tbk Nama Bank TAHUN ROA NPL BOPO CAR LDR Bank Central Asia, Tbk 2017 3.89 0.45 58.65 23.1 78.22 2016 3.96 0.31 60.44 21.9 77.12 Sumber: www.idx.co.id
Dapat dilihat pada tahun 2016 menuju tahun 2017 nilai BOPO Bank Central Asia, Tbk mengalami penurunan yang diiringi kenaikan ROA sebesar 0.02 persen, hal tersebut memperkuat teori yang ada, ketika BOPO mengalami penurunan akan membuat ROA meningkat pula. Dengan demikian, bagi manajemen bank sangat penting untuk memperhatikan atau mengontrol pergerakan rasio BOPO agar bank selalu berada pada tingkat efisiensi yang dapat menghasilkan laba yang optimal. Porsi terbesar dari beban operasional adalah biaya dana (cost of fund) yang harus dibayar bank kepada para deposan.
Berarti cara yang paling efektif untuk menurunkan rasio BOPO yang dapat
dilakukan pihak manajemen bank adalah dengan menurunkan cost of fund melalui perolehan dana murah umumnya dalam bentuk tabungan dan giro.
Variabel independen kedua yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Assets (ROA) adalah Non Perfoming Loan (NPL). Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara NPL dengan ROA adalah berbanding lurus, Artinya jika rasio NPL yang dimiliki tinggi maka profitabilitas yang dihasilkan pun akan tinggi. hasil penelitian ini berbeda denga hipotesis yang sudah ditentukan. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/2/PBI tahun 2013 yang mengatur mengenai batas maksimum NPL pada suatu bank yaitu sebesar 5%. Rata – rata nilai (mean) NPL yang dimiliki 11 bank devisa yang diteliti yaitu sebesar 1.6858 (Lampiran 2) hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan nilai mean tersebut, rasio NPL sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu dibawah 5%.
Bank mempunyai peran penting dalam perekonomian, baik sebagai lembaga intermediasi maupun lalu lintas pembayaran. Berbagai fasilitas dan layanan pun bermunculan sebagai respon dari kebutuhan masyarakat. Salah satu fasilitas yang diberikan kepada nasabah adalah kredit. Pemberian kredit inilah yang kemudian berdampak pada timbulnya risiko kredit macet atau NPL.
Risiko kredit muncul sebagai akibat kegagalan atau ketidak mampuan nasabah
Indonesia Banking School
dalam mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah dijadwalkan.
Perkembangan sistem keuangan saat ini mulai direspon bank dengan melakukan inovasi dalam produk dan layanan yang ditawarkan. Hal ini berdampak pada sumber pendapatan yang diperoleh bank, yang tidak lagi mengandalkan earning assets sebagai komponen pendapatannya, melainkan juga fee base income seperti surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain dan penyertaan modal pada lembaga keuangan bukan bank atau perusahaan lain. (Retnadi, 2006:24).
Dalam hal ini, earning assets bukan merupakan satu-satunya pendapatan yang diandalkan bank, maka kredit bermasalah atau NPL tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan bank. Hal ini dikarenakan kerugian dari adanya kredit bermasalah masih bisa ditutup dengan pendapatan lain yaitu fee base income.
Tabel 4.11 Perbandingan nilai NPL Bank Bukopin, Tbk Nama Bank TAHUN ROA NPL BOPO CAR LDR Bank Bukopin, Tbk 2017 0.9 6.37 99.04 10.52 81.34
2016 0.54 3 94.36 14.22 83 Sumber: www.idx.co.id
Dapat dilihat pada tahun 2016 menuju tahun 2017 nilai NPL Bank Bukopin, Tbk mengalami peningkatan yang diiringi kenaikan ROA pula sebesar 0.36 persen, hal tersebut dapat membantah teori yang menyebutkan
bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap ROA. Dengan ini manajemen bank diharapkan dapat meningkatkan fee base incomenya dengan cara peningkatan jumlah simpanan baik simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan giro.
karena dengan melakukan hal tersebut pendapatan bank dapat meningkat melalui biaya pendapatan biaya administrasi bulanan (imbalan atas penatalaksanaan rekening rekening tabungan nasabah), biaya transaksi penggunaan kartu debit, pendapatan saldo minimum tabungan, biaya pendapatan atas penutupan rekening, biaya statement account atau rekening koran dari nasabah, serta jasa-jasa bank lainya.
Variabel independen ketiga yang berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA) yaitu permodalan yang diprosikan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) Artinya permodalan bukan merupakan variabel yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank.Namun walaupun CAR bukan merupakan variabel yang dapat mempengaruhi ROA manajemen bank diharapkan agar tetap dapat selalu menjaga tingkat kecukupan modalnya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Dengan cara menjaga tingkat modal sendiri (modal bank) yang dimiliki bank itu sendiri, dimana komponen modal bank terdiri dari modal inti (modal yang dimiliki dari para pemegang saham, cadangan bank, dan laba ditahan) dan modal pelengkap, selain itu diharapkan bank dapat memperkecil total tingkat kemunkinan terjadinya risiko baik risiko
Indonesia Banking School
aktiva neracanya ataupun risiko aktiva administratifnya, dengan demikian bank dapat menjaga dan meningkatkan rasio kecukupan modalnya.
Variabel independen keempat yang berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA) yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR) hasil analisis tersebut mengindikasikan bahwa besarnya likuiditas yang dihadapi tidak mempengaruhi profitabilitas yang akan dihasilkan. Tingkat likuiditas yang tinggi mengindikasikan bahwa bank mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya berupa dana pihak ketiga. Nilai likuiditas bank yang ideal menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/15/PBI tahun 2013 yaitu sebesar 72 % sampai dengan 90%.
Agar likuiditas bank tetap terjaga, bank diharapkan dapat meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan dan menjaga kualitas kreditnya (lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancer, diragukan, dan macet). Agar kualitas kredit tetap terjaga pada posisi lancar manajaemen bank dapat melakukan penyuluhan akan pentingnya penggolongan kualitas kredit yang bermanfaat bagi debitur, di mana mereka akan memiliki pengertian dan penjelasan yang cukup mengenai kualitas kredit yang mereka lakukan, sehingga membuat mereka berpikir untuk melakukan kewajiban atau pembayaran cicilannya dengan baik.
Hal ini sangat penting untuk dijelaskan kepada debitur, terutama mengenai konsekuensi yang akan mereka dapatkan jika ternyata mereka
mengalami kemacetan pembayaran terhadap kredit yang mereka ajukan. Dalam kasus di mana debitur tidak melakukan pembayaran kredit tepat waktu, maka hal tersebut akan sangat merugikan debitur di hari yang akan datang, terutama jika mereka ingin mengajukan pinjaman kembali. Hal tersebut akan menjadi pertimbangan khusus bagi pihak bank selaku kreditur, karena semua informasi debitur mengenai riwayat kredit sebelumnya akan tercatat pada Sistem Informasi Debitur (SID) Bank Indonesia yang dapat diakses oleh pihak bank sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan persetujuan kredit.
87
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi yang menunjukkan bahwa tidak terdapat variabel yang menyimpang dari uji asumsi klasik. Ini mengidentifikasikan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan regresi linier berganda.
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya terhadap variabel–variabel yang mempengaruhi Return On Assets pada perusahaan perbankan devisa di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hipotesis satu (H1) Kredit Bermasalah yang di proksikan sebagai Non Perfoming Loan (NPL) memiliki hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA) Ini ditunjukkan dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari pada 0,05 yaitu sebesar 0,033 dengan nilai koefisien sebesar 0,078. Hal ini bertentangan dengan dengan hipotesis yang diajukan maka Ho1 tidak dapat ditolak. Walaupun NPL naik karena sebagian debitur belum membayar kewajibanya, Perubahan laba akan dapat tetap
meningkat hal tersebut bisa saja terjadi dan dapat dijelaskan jika total kredit yang diberikan juga meningkat, sehingga pendapatan bunga pinjaman yang belum terbayar dapat ditutupi oleh bunga pinjaman dari realisasi pinjaman baru.. Selain itu peningkatan pendapatan diluar bunga atau fee base income yang mampu menutup penurunan pendapatan bunga karena NPL. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitiian yang dilakukan oleh Nur Aini (2013).
2. Berdasarkan Hipotesis dua (H2) Beban Operasional terhadap Pendapatan Oprasional (BOPO) memiliki hubungan negatif dan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA) Ini ditunjukkan dari nilai signifikansi yang lebih kecil daripada 0,05 yaitu sebesar 0,000 dengan nilai koefisien sebesar - 0,104. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA tidak terbukti atau Ha2 tidak dapat ditolak. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitiian yang dilakukan oleh Listyorini Wahyu Widati (2012)
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tiga (H3), Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Ini ditunjukkan dari nilai signifikansi yang lebih kecil daripada 0,05 yaitu sebesar 0,596. Dengan demikian hipotesis keempat yang terdapat pengaruh positif antara CAR terhadap ROA dapat diterima atau dengan katalain Ha3 tidak dapat ditolak. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosana Nur Oktavia Subagiono Putri dan Sayu Kt. Sutrisna Dewi (2017).
Indonesia Banking School
4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis empat (H4), Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Ini ditunjukkan dari nilai signifikansi yang lebih kecil daripada 0,05 yaitu sebesar 0,993. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara LDR terhadap ROA dapat diterima atau dengan kata lain Ha4 tidak dapat ditolak. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosana Nur Oktavia Subagiono Putri dan Sayu Kt. Sutrisna Dewi (2017)
5.2. Keterbatasan
1. Dalam mengambil variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu hanya terbatas pada variabel–variabel rasio keuangan saja, dengan tidak mempertimbangkan faktor ekonomi makro seperti tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan lain-lain, selain itu penelitian ini menggunakan alat bantu aplikasi statisti SPSS versi 24.
2. Objek penelitian hanya pada perusahaan perbankan devisa yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI)
3. Periode penelitian yang di gunakan hanya 5 tahun terakhir yaitu, tahun 2013 sampai dengan tahun 2017.
4. Model uji yang digunakan adalah regresi linear berganda.
5.3. Saran 1. Akademisi
1) Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat menambahkan rasio keuangan lainya sebagai variabel independen seperti perlu menambahkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi Return On Assets (ROA), misalnya Net Interest Margin (NIM), Giro Wajib Minimum (GWM), pencadangan penghapusan aktiva produktif (PPAP).
2) Menambahkan rentang waktu yang lebih panjang sehingga nantinya diharapkan hasil yang diperoleh akan lebih dapat digeneralisasikan.
2. Perusahaan Perbankan (Emiten)
Bagi perussahaan perbankan, sebaiknya memperhatikan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), sebagai acuan pengambilan keputusan. Karena variabel tersebut terbukti dapat mempengaruhi profitabilitas secara signifikan. Jika perusahaan mampu menekan nilai BOPO maka profitabilitas yang dihasilkanpun dapat meningkat.
91 Indonesia Banking School
Abdullah, Tantri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Aini, N. 2013. “Pengaruh car, nim, ldr, bopo dan kualitas aktiva produktif terhadap perubahan laba studi pada perusahaan perbankan yang terdaftar bei”, Dinamika Akuntansi Keuangan dan Perbankan. 2(1): 14-25.
Ali, Masyhud. 2004. Asset Liability Management (Menyisiati Risiko Pasar dan Risiko Operasional ). Jakarta: PT. Gramedia.
Bank Indonesia. 1995. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 28/4/UPPB perihal Persyaratan Bank Umum Bukan Bank Devisa menjadi Bank Umum Devisa.
Bank Indonesia. 1998. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor N0.30/11/KEP/DIR tentang tata cara Penilain Kesehatan Bank.
Bank Indonesia. 2013. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/7/DPNP Perihal Pembukaan jaringan Kantor Bank Umum Berdasarkan Modal Inti.
Bank Indonesia. 2015. Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/11/PBI/2015 Tentang perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank umum.
Retnadi. Djoko 2006. Memilih Bank yang Sehat Kenali Kinerja dan Pelayanannya.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Fahmi, Ilham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Gujarati, D. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
______, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
_______, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
_______, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Ismail. 2011. Manajemen Perbankan Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana Media Group.
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
______. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
______. 2015. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Latumaerisa, Julius R. 2014. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Mitra Kencana Media.
Margono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Negara, dkk. 2014. “Pengaruh Capital Adequacy Ratio Penyaluran Kredit dan Non Peforminh Loan pada Probabilitas”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udaya. ISSN 2302-8556 (2): 325-339.
Indonesia Banking School
Nachrowi, Hardus Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Pohan, Aulia. 2002. “Arah dan Perkembangan Kebijakan Perbankan Nasional”, Ventura. Vol 5(1): 21-28.
Rosana Oktavia. 2017. Pengaruh Ldr, Car, Npl, Bopo Terhadap Profitabilitas.
Lembaga Perkreditan Desa Kota Denpasar. 6(10): 5607-5635.
Siamat, dahlan. 2002. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Kedua. Jakarta:
Lembaga Penerbitan FEUI.
Sofyan, S.H. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan Edisi 11. Rajawali Pers.
Jakarta.
Sugiono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta
_______. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
_______. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alfa Beta
Supriyono, Maryanto. 2011. Buku Pintar Perbankan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Thamrin, Francis Tantri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Cetakan ke 1. Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada.
Suwandi, J, Oetomo, H. 2017. “Pengaruh CAR, NPL, BOPO dan LDR Terhadap ROA pada BUSN Devisa”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. 6(7): 1-21.
Veithzal Rivai, et al. 2007. Bank And Financial Management: Conventional And Syaria System. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
____________, et al. 2012. Commercial Bank Management dari teori ke praktik.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Warsa, N.M. 2016. “ Pengaruh CAR,LDR dan NPL terhadap ROA pada Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud. 5(5): 165- 174.
Widati, L.M. 2012. “Analisis Pengaruh Camel terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan yang Go Publik. Dinamika Akuntansi Keuangan dan Perbankan. 1(2): 105-119.
Winarno, Wing Wahyu. 2013. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews edisi ketiga. Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. Yogyakarta.
Sumber Lainnya :
www.idx.co.id. (diakses Maret 2018 ) www.bi.go.id ( diakses Februari 2018) www.ojk.go.id (diakses Februari 2018)
95 Indonesia Banking School
HASIL UJI PENELITIAN Lampiran 1 : Sampel yang Diteliti
Nama Bank TAHUN ROA NPL BOPO CAR LDR
Bank Bukopin, Tbk 2017 0.9 6.37 99.04 10.52 81.34
2016 0.54 3 94.36 14.22 83
2015 1.39 2.13 87.56 13.56 86.34 2014 1.33 2.07 88.72 14.21 83.89 2013 1,75 1.56 82.73 15.12 85.8 Bank Capital Indonesia 2017 0.79 2.77 92.24 22.56 50.61
2016 1 3.17 89.11 20.64 55.34
2015 1.1 2.38 90.27 17.7 55.78
2014 1.33 0.24 87.81 16.43 58.13 2013 1.59 0.19 86.38 20.13 86.38 Bank Central Asia, Tbk 2017 3.89 0.45 58.65 23.1 78.22 2016 3.96 0.31 60.44 21.9 77.12 2015 3.84 0.22 63.22 18.7 81.06 2014 3.86 0.22 62.43 16.9 76.77 2013 3.84 0.19 61.52 15.7 75.35 Bank Danamon
Indonesia, Tbk
2017 3 2.8 72.11 22.1 72.1
2016 2.3 3.1 77.25 20.9 77.3
2015 1.7 3 85.56 19.7 83.4
2014 3.14 1.34 76.61 17.19 92.6 2013 2,75 1.14 79.67 17.9 92.6 Bank Maspion Indonesia 2017 1.6 1.38 83.34 21.59 97.14
2016 1.67 0.81 83.81 24.32 99.88
2015 1.1 0.5 89.53 19.33 92.96
2014 0.82 0.7 92.59 19.43 77.2
2013 1.11 0.61 88.88 21 85.73
Bank Mega, Tbk 2017 2.24 1.41 81.28 24.11 56.47 2016 2.36 2.56 81.81 26.21 55.35 2015 1.97 1.8 85.72 22.85 65.05 2014 1.16 1.34 91.25 15.23 65.85 2013 1.14 1.64 89.66 15.74 57.41 Bank Mestika Dharma 2017 3.19 1.32 69.04 35.21 81.02 2016 2.3 2.18 78.48 35.12 80.93 2015 3.53 1.36 68.58 28.26 101.61 2014 3.86 1.52 65.85 26.65 101.31 2013 5.42 1.37 54.13 26.99 102.35 Bank Nusantara
Parahyangan, Tbk
2017 -0.9 4.5 108.42 17.5 93.99 2016 0.15 4.07 98.52 20.57 84.18 2015 0.99 3.98 91.91 18.07 90.17 2014 1.32 1.41 88.37 16.55 85.19 2013 1.58 0.45 86.35 15.75 84.44 Bank OCBC NISP, Tbk 2017 1.96 0.72 77 17.51 93.42 2016 1.85 0.77 79.84 18.28 89.86 2015 1.68 0.78 80.14 17.32 98.05 2014 1.79 0.8 79.46 18.74 93.59 2013 1.81 0.35 78.03 19.28 92.49 Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga, Tbk
2017 1.45 1.31 86.48 29.58 88.33 2016 1.49 1.36 87.59 23.68 88.25 2015 1.55 1.32 88.63 22.12 87.15 2014 1.47 1.32 87.85 19.06 88.94 2013 1.66 0.95 85.88 21.6 87.11 Bank Sinarmas, Tbk 2017 1.26 2.34 88.94 18.31 80.57 2016 1.72 1.47 86.23 16.7 77.47 2015 0.95 2.99 91.67 14.37 78.04 2014 1.02 2.56 94.54 18.38 83.88 2013 1.71 2.12 88.5 21.82 78.72
Indonesia Banking School
Lampiran 2 : Output Statistika Deskriptif Descriptive Statistic
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
NPL 55 .19 6.37 1.6858 1.24243
BOPO 55 54.13 108.42 82.7996 11.02143
CAR 55 10.52 35.21 20.1165 4.86683
LDR 55 50.61 102.35 81.7678 12.92261
ROA 55 -.90 5.42 1.8905 1.13591
Valid N (listwise) 55
Lampiran 3 : Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 10.282 .500 20.576 .000
NPL .078 .036 .086 2.198 .033 .699 1.432
BOPO -.104 .004 -1.009 -24.233 .000 .612 1.635
CAR .004 .008 .019 .534 .596 .852 1.174
LDR 2.404E-5 .003 .000 .008 .993 .964 1.037
a.Dependent Variable: ROA
Indonesia Banking School
Lampiran 4 : Output Uji Normalitas a. Normal Probability Plot
b. Kolmogorov-Smirnov test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 55
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .26164587 Most Extreme Differences Absolute .059
Positive .059
Negative -.037
Test Statistic .059
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Indonesia Banking School
Lampiran 5 : Output Uji Asumsi Klasik a. Uji Heteroskedastisitas
Scatter Plot
b. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)
NPL .699 1.432
BOPO .612 1.635
CAR .852 1.174
LDR .964 1.037
a. Dependent Variable: ROA
c. Uji Auto korelasi Runs Test Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea -.01342
Cases < Test Value 27 Cases >= Test Value 28
Total Cases 55
Number of Runs 23
Z -1.495
Asymp. Sig. (2-tailed) .135 a. Median
Indonesia Banking School
Lampiran 6 : Output Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.282 .500 20.576 .000
NPL .078 .036 .086 2.198 .033
BOPO -.104 .004 -1.009 -24.233 .000
CAR .004 .008 .019 .534 .596
LDR 2.404E-5 .003 .000 .008 .993
a. Dependent Variable: ROA
Lampiran 7 : Output Uji R2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .973a .947 .943 .27191 1.240
a. Predictors: (Constant), LDR, CAR , NPL, BOPO b. Dependent Variable: ROA