• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penunjang Edukasi dan

Dalam dokumen II-2020 - Otoritas Jasa Keuangan (Halaman 185-189)

Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan

Hingga saat ini, MAFLO dapat diakses menggunakan browser melalui perangkat PC maupun smartphone.

Melalui MAFLO, masyarakat dapat memanfaatkan fitur- fitur seperti pencarian lokasi fasilitas keuangan, informasi dan petunjuk arah ke setiap lokasi fasilitas keuangan secara real time, dan fitur bookmark untuk memudahkan pencarian kembali lokasi fasilitas keuangan serta informasi terkini mengenai jasa keuangan.

Industri Jasa Keuangan (IJK) dapat memanfaatkan MAFLO untuk memberikan informasi kepada masyarakat atas lokasi layanan jasa keuangan yang dimiliki serta sebagai sumber informasi dalam menyusun strategi pemasaran dan perluasan akses layanan jasa keuangan.

1-9 titik layanan keuangan 10-50 titik layanan keuangan >50 titik layanan keuangan

3 7

9 5

9

14

10

11

40 18

30

32 23 19 11

11 34

11 44 6

Tampilan Informasi Penyedia Layanan Jasa Keuangan Terdekat melalui MAFLO

B. Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen

Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) merupakan sebuah web-based portal yang disediakan untuk pihak-pihak yang berkaitan dengan penanganan pengaduan konsumen dan penyelesaian sengketa.

Portal ini ditujukan untuk mengoptimalkan upaya perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan, dengan memberikan manfaat sebagai berikut:

Halaman Portal Internal OJK

Halaman Portal PUJK 1. Bagi Masyarakat

• Memberikan kemudahan untuk memperoleh informasi terkait jasa keuangan, melalui fitur Akses Konten Edukasi dan Informasi Terkini.

• Menyampaikan pengaduan kepada Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) serta memantau status penyelesaiannya, melalui fitur Alert dan Notifikasi serta Ticketing.

2. Bagi PUJK

• Menerima pengaduan dari konsumen dan melakukan tindak lanjut atas pengaduan tersebut.

• Menginformasikan tindak lanjut penanganan aduan kepada konsumen.

3. Bagi Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS)

• Mempermudah menerima permintaan penyelesaian sengketa.

• Menginformasikan status tindak lanjut sengketa kepada konsumen.

4. Bagi OJK

• Mempermudah proses pemantauan dan monitoring atas penyelesaian pengaduan.

• Memperoleh informasi statistik terkait penyelesaian pengaduan oleh PUJK.

• Memperoleh informasi masyarakat terkait industri jasa keuangan.

Tabel IV - 11 Daftar Pembangunan/Pengembangan Aplikasi Tahun 2020

Pemrograman Pengujian Implementasi Pembahasan Ruang Lingkup Pengadaan Desain

Nama Aplikasi Tahapan Pekerjaan

Perizinan Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi (SPRINT)

Pengawasan

Sistem Informasi Perbankan (SIP) BPR Modul Compliance Checklist dan Supervisory Plan

Sistem Informasi Perbankan (SIP) Terkait APOLO dan Integrasi Pelaporan Aplikasi Top Debitur Data SLIK

OJK Box (OBOX)

Aplikasi Data Pokok Bank Umum

Sistem E-Monitoring Pengelolaan Investasi Modul Penghitungan Penerimaan Pengelolaan Investasi

Sistem E-Monitoring Pengelolaan Investasi Modul Pusat Informasi Industri Pengelolaan Investasi

Sistem Informasi Pasar Modal (SIPM) Sistem Informasi IKNB (SI IKNB)

Sistem Informasi Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (SIGAP)

Pelaporan

Aplikasi Pelaporan Online (APOLO) Modul Strategi Anti Fraud Aplikasi Pelaporan Online (APOLO) Modul Pelaporan Perbankan Aplikasi Pelaporan Online (APOLO) Modul Pelaporan Pasar Modal Aplikasi Pelaporan Online (APOLO) Modul Pelaporan IKNB

Aplikasi Pelaporan Online (APOLO) Modul Laporan Data Sumber Daya Manusia (SDM) Perbankan Indonesia

Aplikasi Pelaporan Online (APOLO) Modul Laporan BMPK, Produk, Aktivitas, dan Jaringan Kantor BUK, serta BMPD BUS

Aplikasi Industri Reksa Dana (ARIA)

EPK Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen Aplikasi Sikapiuangmu

Pengelolaan Sumber Daya Pendukung

Aplikasi Continuous Audit Continuous Monitoring (CACM) Aplikasi Governance Risk Compliance (GRC)

Sistem Informasi Procurement OJK (SIPROJEK) Sistem Pengelolaan Naskah Dinas dan Arsip (SIPENA) Website OJK Subsite Emiten dan Perusahaan Publik Learning Management System (LMS) Modul Pengelolaan Riset Aplikasi OJKWay

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SIMFOSIA) Aplikasi Mobile Apps Financial Services Locator SIAUTO Modul Dashboard Keuangan (Tahap 2) Sistem Informasi Penerimaan OJK (SIPO) G2 (Tahap 2)

Integrasi

Sistem Informasi Pelaku Usaha Jasa Keuangan (SIPUTRI) Data Warehouse (DW) BPR dan BPRS

Master Data Management (MDM) Tahap 2 Enterprise Data Warehouse (EDW)

4.7.1 Penyediaan Gedung Kantor Pusat

Dalam rangka penyiapan gedung kantor pusat, OJK telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Keuangan terkait penggunaan aset pemerintah yang berlokasi di Lot 1 Sudirman Center Bussiness District (SCBD) sebagai gedung Indonesia Financial Center (IdFC). Hal ini bertujuan untuk mewujudkan penyediaan gedung kantor pusat OJK yang terintegrasi dan

mengoptimalkan aset Pemerintah untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi OJK dan Kementerian Keuangan di sektor jasa Keuangan serta

dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemerintahan.

Terkait rencana pengadaan gedung IdFC di Lot 1 SCBD, saat ini telah disusun dokumen skematik desain.

Pararel dengan hal tersebut, saat ini telah dilakukan penyusunan dokumen tender sebagai persiapan untuk pengadaan pemilihan kontraktor design and build yang progresnya masuk tahap finalisasi. Namun, mengingat pandemi COVID-19 yang kasusnya masih cukup tinggi, maka progress terkait gedung IdFC saat ini masih dilakukan penundaan.

4.7 Logistik

4.7.2 Penyediaan Gedung Kantor Regional/OJK Terkait Penyediaan gedung Kantor Regional dan Kantor OJK di daerah, saat ini terdapat empat kantor yang merupakan milik OJK, tiga Kantor OJK yang merupakan pinjam pakai aset milik pemerintah daerah, dan tiga Kantor OJK yang menempati Gedung BI. Selain itu

terdapat juga gedung sewa sebanyak 25 gedung kantor.

Saat ini OJK sedang dalam proses pembangunan adalah KOJK DI Yogyakarta dan KOJK Nusa Tenggara Barat. Untuk detail perinciannya adalah sebagai berikut:

Menempati Gedung Sewa Menempati Gedung Milik OJK

Menempati Gedung Bank Indonesia

Menempati Gedung Pemerintah Provinsi Grafik IV - 4 Lokasi KR/KOJK

4.7.3 Pengembangan Pengaturan dan Sistem Logistik

Terkait dengan pengaturan kelogistikan, selama periode laporan OJK sedang menyusun beberapa ketentuan yaitu mengenai kearsipan, pengamanan, penghapusan dan penatausahaan Barang Milik OJK.

Terkait sistem pengadaan mandiri OJK yang dikenal dengan SIPROJEK, OJK terus melaksanakan sosialisasi penggunaannya baik ke pihak pengguna internal maupun calon penyedia jasa dan barang. OJK juga terus

melakukan verifikasi terhadap penyedia yang melakukan pendaftaran pada SIPROJEK dengan harapan semakin luasnya akses dan transparansi akan proses pengadaan di OJK. Di samping itu, untuk mendukung pelaksanaan work from home selama masa pandemi, OJK mulai mengimplementasikan penggunaan tanda tangan elektronik (TTE) pada Sistem Naskah Dinas dan Arsip (SIPENA) bagi pejabat yang berwenang.

Gedung Kantor OJK Solo merupakan gedung pertama di mana pembelian tanah, perancangan dan pembangunan dilakukan menggunakan anggaran OJK. Perancangan gedung ini menjadi standar gedung OJK di daerah yang memuat beberapa visualisasi menggambarkan nilai misi visi OJK.

Acara peresmian dihadiri undangan terbatas yaitu Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dan Ketua DPRD Kota Surakarta Budi Prasetyo serta menjalani protokol kesehatan sesuai anjuran Pemerintah.

Untuk mendorong peran daerah, keberadaan kantor OJK sangat diperlukan untuk meningkatkan layanan bagi industri jasa keuangan dan juga masyarakat sesuai arah kebijakan OJK yaitu kontributif, stabil dan inklusif serta memberikan dampak positif bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Kantor OJK Solo memiliki peran meningkatkan perekonomian wilayah Solo Raya yang punya kapasitas ekonomi besar terutama pada industri pengolahan, perdagangan, ekonomi kreatif, dan pariwisata.

Kantor OJK Solo memiliki wilayah pengawasan Solo Raya yang mencakup Kota Solo dan enam kabupaten yaitu Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar dan Sragen.

Dalam dokumen II-2020 - Otoritas Jasa Keuangan (Halaman 185-189)