Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya syariah, pada triwulan II-2020 OJK menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan berbasis digital/online (webinar) tematik syariah pada bulan Ramadhan atau Safari Ramadhan Online.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
• Edukasi Keuangan bersama Santripreneur Indonesia, Edukasi Virtual bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) se Jawa-Sumatera serta beberapa perguruan tinggi islam di seluruh Indonesia
• Edukasi Virtual bagi Mahasiswa UPN Veteran Jakarta,
• Edukasi keuangan syariah bagi UMKM,
• Edukasi Keuangan Syariah Digital Bagi Santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan - Provinsi Jawa Barat,
• Safari Ramadhan Online bagi Pengurus dan Anggota IPEMI Jawa Barat.
modal syariah. Saat ini, beberapa proyek infrastruktur belum memiliki sumber pendanaan, sehingga hal ini menjadi potensi bagi pasar modal syariah.
Penerbitan KIK EBA Syariah cukup menarik bagi para pihak, namun pihak-pihak tersebut kemungkinan belum mengetahui dengan baik terkait jenis Aset Syariah Berbentuk Bukan Da’in (ASBBD) yang dapat disekuritisasi. Penyusunan kajian ini, diharapkan dapat Mengidentifikasi kriteria ASBBD yang dapat disekuritisasi; dan Mengidentifikasi skema KIK-EBA Syariah dengan ASBBD dalam multi-industri.
3. Kajian Penerapan Teknologi Blockchain dalam Pasar Modal Syariah
Pengembangan pasar modal syariah bagi industri mikro menghadapi berbagai tantangan, antara lain terkait biaya dan besarnya nilai penerbitan.
Sedangkan bagi industri pasar modal, teknologi blockchain setidaknya menawarkan dua manfaat, yaitu data real time yang transparan dan efisiensi penyelesaian transaksi. Namun disamping kelebihan tersebut, teknologi blockchain juga menghadapi berbagai tantangan untuk dapat diterapkan antara lain non reversibility (transaksi yang tidak dapat dibatalkan), scalability (kecepatan dan besaran transaksi), dan regulation (peraturan).
Kajian ini dimaksudkan untuk menganalisis pemanfaatan blockchain bagi pengembangan industri pasar modal syariah, khususnya untuk mengembangkan industri mikro, kecil, dan menengah.
4. Kajian Pemanfaatan Pasar Modal Syariah sebagai Sumber Pendanaan Industri Halal
Seluruh industri halal idealnya juga memperoleh pendanaan dari sumber yang halal. Hal ini dimaksudkan agar orientasi kehalalan produk dan jasa bukan hanya dari sisi hilir tetapi juga termasuk sisi hulunya sehingga tercipta halal value chain yang komprehensif.
5. Implementasi Penerbitan Sukuk Wakaf
Berdasarkan kajian sebelumnya dan pendampingan terhadap pihak yang berminat menerbitkan sukuk wakaf, terdapat beberapa pihak yang berpeluang untuk menerbitkan sukuk wakaf dengan alternatif skema yang diusulkan, antara lain perusahaan pembiayaan syariah dan bank syariah. Selain itu badan hukum lain seperti organisasi keagamaan juga berpeluang menjadi penerbit sukuk wakaf, agar aset wakaf yang dimilikinya dapat dikelola menjadi lebih optimal. Hasil yang diperoleh dari penerbitan sukuk wakaf tersebut dapat digunakan untuk pembangunan wakaf properti atau modal kerja.
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah variasi penerbitan sukuk sekaligus dapat mengoptimalkan pemanfaatan aset wakaf yang ada. Kegiatan ini
dilakukan dengan memberikan pemahaman dan mempertemukan pihak-pihak yang terkait dalam penerbitan sukuk wakaf, baik dari sisi penerbit maupun investor.
6. Pengembangan Sukuk Daerah
Berdasarkan kajian sebelumnya, terdapat beberapa daerah yang berpotensi dalam menerbitkan sukuk daerah. Walaupun sampai dengan saat ini masih terdapat kendala dari sisi hukum, namun pendekatan melalui sosialisasi ke daerah tersebut perlu
dilakukan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif terkait sukuk daerah. Seiring dengan rencana sosialisasi tersebut, upaya untuk mengatasi kendala dari sisi hukum juga akan dilakukan melalui kementerian terkait.
Kegiatan ini bertujuan agar penerbitan sukuk daerah memiliki payung hukum yang kuat, sehingga daerah yang berpotensi dan berminat dalam menerbitkan sukuk daerah memiliki kepastian dari sisi legal.
7. Kajian Klasifikasi Kompetensi Kesyariahan Pelaku di Pasar Modal
Perlunya peningkatan kompetensi kesyariahan pelaku pasar modal dalam rangka penguatan pemenuhan prinsip syariah di pasar modal dan peningkatan kepercayaan pasar. Selain itu, diperlukan counterpart bagi DPS/TAS dari internal perusahaan.
Adanya dinamika perkembangan industri pasar modal terkait belum optimalnya pengembangan produk/jasa pasar modal syariah dan risiko tidak terpenuhinya pemenuhan prinsip syariah di pasar modal.
Saat ini, OJK dalam proses pengkajian kembali kebutuhan standardisasi kompetensi kebutuhan para pelaku yang berkegiatan di pasar modal syariah dalam pengaturan saat ini, yaitu POJK Nomor 15/
POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal.
Sebagian pelaku pasar modal syariah mengikuti sertifikasi yang didesain untuk ASPM agar mendapatkan pengetahuan aspek syariah di pasar modal.
Tujuan dari kajian ini, antara lain:
a. Menganalisis kebutuhan kompetensi kesyariahan pelaku industri pasar modal.
b. Melakukan pemetaan kompetensi kesyariahan di industri pasar modal bagi pelaku industri.
c. Menganalisa standar dan bentuk peningkatan kompetensi kesyariahan yang dibutuhkan pelaku industri pasar modal.
serta dengan komunitas daring di Instagram.
Penyuluhan dilakukan dalam bentuk Training of Trainers daring, sharing session, maupun menggunakan Instagram Live.
2. Publikasi digital dengan membuat artikel terkait pasar modal syariah. Publikasi dilakukan di media massa maupun melalui website akucintakeuangansyariah.
com.
3. Pembuatan konten pasar modal syariah melalui media sosial Instagram, Youtube, Twitter, Facebook, website, dan Podcast.
3.4.3 Pengembangan IKNB Syariah Asuransi Mikro
Pada triwulan II-2020, perusahaan asuransi yang telah memasarkan produk asuransi mikro dan memiliki produk asuransi mikro sebanyak 44 perusahaan dengan jumlah peserta sebanyak 27.937.658 peserta, premi sebesar Rp854 miliar, serta klaim sebanyak 171.025 kejadian dengan total nilai sebesar Rp201 miliar.
8. Penyusunan Roadmap Pasar Modal Syariah 2020 – 2024
Seiring dengan berakhirnya Roadmap Pasar Modal Syariah Tahun 2015 – 2019, maka diperlukan strategi baru untuk pengembangan pasar modal syariah ke depan dengan memperhatikan dinamika perkembangan industri keuangan, antara lain perkembangan ekonomi dan keuangan digital, Sustainable Development Goals (SDGs), dan industri halal. Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan akselerasi pengembangan pasar modal syariah, diperlukan pedoman bagi OJK dan para stakeholders dalam mengembangkan pasar modal syariah, di mana pedoman tersebut dapat disusun secara komprehensif menjadi Roadmap Pasar Modal Syariah Tahun 2020 – 2024.
9. Kajian terkait Infrastruktur di Pasar Modal Syariah (Penyusunan Kajian terkait Penerbitan Sukuk melalui Crowdfunding)
Latar belakang kajian ini adalah perlunya peningkatan perluasan akses pasar modal syariah dari sisi supply dan demand. Penerbitan sukuk korporasi di Indonesia masih didominasi oleh emiten institusi dan dapat dilakukan baik melalui proses penawaran umum maupun tanpa melalui penawaran umum. Sisi supply:
terdapat emiten potensial tidak hanya dari institusi dan korporasi, namun juga dari industri UMKM atau industri lain yang tidak membutuhkan modal terlalu besar. Sisi demand: potensi penyerapan sukuk secara lebih luas oleh investor ritel. Selain itu, diperlukan juga upaya mengisi kekosongan pengaturan mengenai crowdfunding dalam bentuk pinjaman (lending) di pasar modal. Saat ini terdapat pemanfaatan
crowdfunding di pasar modal untuk penerbitan ekuitas.
Sudah terdapat pemanfaatan crowdfunding dalam bentuk peer to peer lending di sektor non bank. Fakta yang ada saat ini adalah bahwa crowdfunding dalam bentuk lending lebih berkembang pesat dibandingkan dengan equity crowdfunding di Indonesia.
Tujuan dari kajian ini antara lain menganalisis urgensi pengembangan penerbitan sukuk melalui layanan crowdfunding; pengembangan penerbitan sukuk atau pembiayaan proyek melalui layanan crowdfunding berdasarkan prinsip syariah, hukum, bisnis dan penerapan manajemen risiko; dan hal-hal yang perlu diatur terkait pengembangan penerbitan sukuk melalui crowdfunding.
B. Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Syariah Pada triwulan II-2020, OJK melaksanakan sosialisasi dan edukasi Pasar Modal Syariah dengan rangkaian kegiatan mencakup:
1. Pelaksanaan 23 penyuluhan daring bekerja sama dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI),