BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
B. Penyajian dan Analisis Data
Bagian ini berisikan mengenai data yang diuraikan beserta temuan yang telah diperoleh melalui metode dan prosedur yang sudah diuraikan pada bab III.
Pada penelitian ini memakai tiga macam pengumpulan data diantaranya observasi, dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh disesuaikan dengan fokus penelitian yang telah ditetapkan yaitu: 1. Tahap perencanaan
51 SMA Negeri Arjasa Jember, “Data Guru SMA Negeri Arjasa Jember,” 26 Januari 2022.
52 SMA Negeri Arjasa Jember, “Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri Arjasa Jember,” 26 Januari 2022.
53 SMA Negeri Arjasa Jember, “Data Peserta Didik SMA Negeri Arjasa Jember,” 26 Januari 2022.
model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022; 2. Tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022; 3. Tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri Arjasa dengan menggunakan teknik observasi partisipasi lengkap, wawancara semiterstruktur dan dokumentasi. Maka akan dipaparkan beberapa data sebagai berikut.
1. Tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022
Sebelum melaksanakan suatu pembelajaran maka seorang guru harus melalui beberapa tahapan. Tahapan yang pertama ialah tahap perencanaan, tahapan ini adalah langkah pertama yang dilaksanakan oleh seorang pendidik yang ditujukan agar proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan optimal.
SMA Negeri Arjasa merupakan salah satu sekolah yang diberikan amanat oleh Dinas Pendidikan untuk menjadi sekolah Penggerak, sekolah penggerak merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum Merdeka Belajar yang masih bersifat prototype (Uji Coba) yang isinya berupa kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan
menerapkan pembelajaran berbasis proyek sehingga dapat menunjang pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila, hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Widiwasito selaku kepala SMA Negeri Arjasa yang mengatakan bahwa:
Memang kita kedepan ini pembelajarannya akan berbasis proyek untuk menghadapi kurikulum prototype, karena SMA Negeri Arjasa ini sekarang menjadi sekolah penggerak, jadi di Jember ini cuman ada dua sekolah penggerak yaitu SMA Negeri 2 Tanggul dan SMA Negeri Arjasa.54
Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua orang guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti serta dua kelas, dan juga dua materi. Guru pertama dari kelas X IPS 3 bernama Mohammad Ni’am Mulloh dengan materi Dakwah Nabi di Madinah, sedangkan guru kedua dari kelas XI IPA 4 bernama Mukhtar Fitriawan Bilawal dengan materi Ekonomi Islam.
Agar pembelajaran berjalan dengan baik maka perlu memiliki perencanaan yang matang. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala SMA Negeri Arjasa Widiwasito, mengatakan bahawa:
Tentunya guru harus membuat perencanaan pembelajaran dengan baik, secara umum ada silabus, RPP dan lain-lain, namun karena ini pembelajaran berbasis proyek maka artinya ada langkah-langkah tertentu yang harus dilalui guru dalam proses penyusunan perencanaannya, sehingga diharapkan hasil perencanaannya tersebut dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Setelah tahap perencanaan ini selesai disusun maka guru yang bersangkutan mulai untuk menerapkan pembelajaran di kelas.55
Berdasarkan wawancara dengan Widiwasito selaku Kepala SMA Negeri Arjasa Jember dapat disimpulkan bahwa pada tahap perencanaan
54 Widiwasito, diwawancara oleh Penulis, Jember, 18 Januari 2022.
55 Widiwasito, diwawancara oleh Penulis, Jember, 18 Januari 2022.
model pembelajaran berbasis proyek ini memiliki beberapa langkah yang harus dilalui oleh guru, sehingga nantinya proses pelaksanaan pembelajarannya dapat diselenggarakan dengan baik, efektif, serta efisien.
Setelah merencanakan pembelajaran guru akan masuk pada tahap pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuatnya.
Hasil wawancara dengan Kepala SMA Negeri Arjasa di atas sejalan dengan hasil wawancara dengan guru PAI kelas X IPS 3 Mohammad Ni’am Mulloh ia mengatakan bahwa:
Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik tentunya kita harus mempersiapkan RPP, didalamnya kita harus merumuskan tujuan pembelajaran, guru juga harus menganalisis karakteristik peserta didik, memilih strategi pembelajaran, membuat gambaran tentang proyek yang akan dikerjakan, menyusun sumber belajar serta merancang alat evaluasi.56
Berdasarkan wawancara dengan Ni’am, peneliti dapat menyimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran ini merupakan bentuk dari hal-hal yang akan dikerjakan ketika pelaksanaan pembelajaran, maka dari itu perencanaan pembelajaran harus disusun sedemikian rupa agar pada saat pelaksanaan pembelajarannya mampu berjalan dengan baik, adapun hal-hal yang dibahas di perencanaan adalah merumuskan tujuan pembelajaran, menganalisis karakteristik peserta didik, memilih strategi pembelajaran, membuat gambaran proyek, menyusun sumber belajar dan yang terakhir adalah menentukan alat evaluasi.
56 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
Senada dengan apa yang telah dipaparkan oleh Mohammad Ni’am Mulloh, pada tahap perencanaan ini Mukhtar Fitriawan Bilawal selaku guru PAI kelas XI IPA 4 mengatakan bahwa:
Terlebih dahulu saya melihat silabus, setelah menganalisis silabus maka saya membuat RPP dan kemudian saya menentukan tema-tema dari materi terkait, kemudian menganalisis karakteristik dari peserta didik, memilih strategi pembelajran yang relevan dengan proyek kemudian saya juga membuat lembar kerja, setelah itu merancang sumber belajar dan membuat alat untuk evaluasinya, dikarenakan materi saya adalah ekonomi Islam maka untuk proyeknya saya menggunakan beberapa produk bank yang kemudian oleh peserta didik dijelaskan melalui video dan juga beberapa bukti di berita, media cetak dan bahan referensi lainnya.57
Dari hasil wawancara tersebut peneliti menyimpulkan bahwa terdapat enam aspek atau enam langkah utama dalam menyusun perencanaan pembelajaran berbasis proyek yakni, a) Membuat rumusan tentang tujuan pembelajaran/proyek, b) Menganalisis karakteristik peserta didik, c) Merumuskan strategi pembelajaran, d) Membuat lembar kerja, e) Merancang sumber belajar, f) Merancang alat evaluasi.
a) Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek
Tujuan pembelajaran merupakan rumusan yang jelas sehingga dapat dioperasionalkan terkait sasaran apa yang akan dicapai dalam suatu pembelajaran.
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan yang telah dijelaskan oleh Mohammad Ni’am Mulloh selaku guru pendidikan agama Islam kelas X IPS 3 SMA Negeri Arjasa yaitu sebagai berikut:
57 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
Biasanya ketika saya akan membuat RPP maka langkah pertama yang saya lakukan adalah membaca silabus, kemudian menganalisisnya, setelah itu saya membuat suatu permasalahan berupa proyek pada materi tersebut, setelah itu saya membuat rumusan tujuan pembelajaran atau tujuan proyek tersebut. Karena proyek kita ini berbentuk konten video dakwah maka tujuan pembelajarannya yang pertama adalah meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah dan yang kedua adalah menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan kerukunan melalui dakwah di media sosial sebagai ibrah dari sejarah dakwah Nabi di Madinah 58
Berdasarkan wawancara peneliti dengan Ni’am di atas dapat dismpulkan bahwa pada langkah merumuskan tujuan pembelajaran, Ni’am terlebih dahulu menganalisis silabus, kemudian menentukan proyek yang akan digunakan, setelah itu Ni’am membuat rumusan tujuan pembelajarannya.
Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas X yang tercantum pada poin A yakni:
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek, peserta didik diharapkan dapat 1) Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah.2) Menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan kerukunan melalui dakwah di media sosial sebagai ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah.59
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ni’am dan di dukung dengan dokumentasi berupa RPP, peneliti menyimpulkan bahwa rumusan tujuan pembelajaran pada materi Dakwah nabi di Madinah adalah 1) Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah. 2) Menunjukkan
58 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
59 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am,” 02 Februari 2022.
sikap semangat ukhuwah dan kerukunan melalui dakwah di media sosial sebagai ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Madinah.
Senada dengan yang dijelaskan oleh Mohammad Ni’am Mulloh, Mukhtar Fitriawan Bilawal juga mengatakan bahwa:
Saya nganalisis silabus dulu mas, terus kemudian saya membuat RPP, dalam membuat RPP hal pertama yang saya lakukan adalah membuat tujuan pembelajaran, dimana tujuan pembelajaran ini adalah sesuatu hal yang sangat penting dalam menjalankan pembelajaran berbasis proyek jadi kita bisa mengetahui hal apa yang akan dicapai dalam pembelajaran ini, maka dari itu dalam membuat tujuan pembelajaran atau tujuan proyek harus jelas sehingga langkah yang lainnya bisa menyesuaikan. Adapun tujuan pembelajaran pada pembelajaran ini yang pertama adalah mempresentasikan prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam melalui tugas proyek video presentasi dan yang kedua adalah meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif serta inovatif dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi syariah. 60
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Mukhtar terlebih dahulu menganalisis silabus setelah itu Mukhtar mulai untuk merumuskan tujuan pembelajarannya dan selanjutnya menentukan tugas proyek yang akan digunakan dalam pembelajarannya.
Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas XI yang tercantum pada poin A yakni:
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek, peserta didik diharapkan dapat 1) Mempresentasikan prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam melalui tugas proyek video presentasi. 2) Meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif serta inovatif
60 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi syariah.61
Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar dan di dukung dengan observasi di atas, dapat disimpulkan bahwa Mukhtar terlebih dahulu menganalisis silabus setelah itu Mukhtar mulai untuk merumuskan tujuan pembelajarannya, pada materi Ekonomi Islam rumusan tujuan pembelajarannya adalah 1) Mempresentasikan prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam melalui tugas proyek video presentasi. 2) Meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih aktif dan kreatif serta inovatif dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik ekonomi syariah.
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Ni’am dan Mukhtar serta di dukung juga oleh dokumentasi berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) peneliti menyimpulkan bahwa tujuan pembelajaran haruslah dibuat berdasarkan dengan apa yang akan dicapai dengan melalui model pembelajaran berbasis proyek, sehingga pada materi yang berbeda tujuan pembelajarannya juga pasti akan berbeda.
b) Menganalisis karakteristik peserta didik
Menganalisis karakteristik peserta didik ini dimaksudkan agar setiap anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab untuk merangkul temannya yang terlihat malas. Berdasarkan wawancara dengan Mohammad Ni’am Mulloh ia mengatakan:
61 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar,” 11 Maret 2022.
Menganalisis karakteristik peserta didik ini menurut saya perlu dilakukan agar dalam pembagian kelompok bisa heterogen yang artinya dalam satu kelompok ada yang memiliki karakter pendiam, keras, malas dan sebagainya sehingga saya berharap setiap peserta didik memiliki rasa tanggung jawab agar bisa saling merangkul temannya sehingga terjalinlah gotong royong dalam kelompok tersebut, hal ini perlu dilakukan agar seluruh peserta didik memiliki pengalaman belajar menyelesaikan proyek yang didalamnya penuh dengan lika dan liku.62
Berdasarkan wawancara di atas peneliti menyimpulkan bahwa Ni’am menggunakan langkah ini agar dapat menentukan kelompok yang heterogen sehingga para peserta didik memiliki kemauan untuk sama- sama belajar dan juga tanggung jawab untuk merangkul teman sekelompoknya.
Sedangkan Mukhtar Fitriawan Bilawal memberikan pernyataan bahwa:
Langkah menganalisis karakteristik peserta didik ini digunakan agar mudah dalam membagi mereka ke dalam suatu kelompok.
Maksudnya begini mas, agar mereka bisa mengembangkan kemampuan mereka maka mereka juga harus bisa mengelola kelompok mereka jadi analisis karakter ini saya lakukan agar dalam satu kelompok memiliki anggota yang beragam karakternya sehingga mereka mampu untuk mengeksplor dan mengembangkan kemampuan serta keterampilan mereka.63
Berdasarkan wawancara dengan Mukhtar dapat disimpulkan bahwa langakah ini digunakan oleh Mukhtar agar peserta didiknya lebih mampu untuk mengeksplor sertaa mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka dan juga melatih rasa tanggung jawab dan juga solidaritas mereka.
62 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
63 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
Dari hasil wawancara peneliti dengan Ni’am dan Mukhtar dapat disimpulkan bahwa langkah menganalisis karakteristik peserta didik ini dilakukan dalam rangka menunjang pembagian kelompok sehingga menghasilkan kelompok bervariatif.
c) Merumuskan strategi pembelajaran
Untuk membuat strategi pembelajaran yang ideal seorang guru juga harus mempertimbangkan tujuan pembelajaran dengan proses pembelajaran, hal ini dikuatkan oleh pernyataan dari Mohammad Ni’am Mulloh ia menyatakan bahwa:
Pada materi kali ini yaitu materi Dakwah Nabi di Madinah saya menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dimana model ini menitik beratkan pada aktivitas peserta didik hingga menggunakan skill berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan sebuah proyeknya, dan pastinya dalam pelaksanaan model ini memiliki langkah-langkah yang berbeda dengan model pembelajaran yang lainnya..64
Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa strategi yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis proyek dimana model ini menitik beratkan pada aktivitas peserta didik dan juga menggunakan pola skill berpikir tingkat tinggi.
Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas X yang tercantum pada poin C yakni:
Pada bagian metode pembelajaran dalam RPP menggunakan model pembelajaran berbasis proyek.65
64 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
65 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am,” 02 Februari 2022.
Selaras dengan pernyataan Mohammad Ni’am Mulloh, Mukhtar Fitriawan Bilawal menyatakan bahwa:
Saya menerapkan model pembelajaran berbasis proyek pada materi prinsip dan praktik Ekonomi Islam, hal ini saya maksudkan agar peserta didik mampu untuk menggali informasi lebih dalam mengenai penerapan produk-produk dari Ekonomi Syariah, yang nantinya akan mereka presentasikan melalui video presentasi.66 Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar dapat disimpulkan bahwa Mukhtar menerapkan model pembelajaran berbasis proyek agar peserta didiknya mengetahui produk-produk ekonomi syariah dalam kehidupan bermasyarakat.
Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas XI yang tercantum pada poin B yakni:
Metode pembelajaran pada RPP ini menggunakan model pembelajaran berbasis proyek.67
Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan Ni’am dan Mukhtar serta di dukung juga dengan dokumentasi berupa RPP maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis proyek dimana dalam model pembelajaran ini mengutamakan aktivitas peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan yang kompleks sesuai dengan materi yang diberikan dan mengaplikasikan pengetahuan mereka untuk mengerjakan suatu proyek tertentu.
66 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
67 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar,” 11 Maret 2022.
d) Membuat lembar kerja
Perihal membuat lembar kerja, Mohammad Ni’am Mulloh, menjelaskan bahwa:
Lembar kerja proyek saya biasanya menyebutnya dengan jurnal kegiatan ini sangat dibutuhkan dalam pembelajaran berbasis proyek karena didalamnya berisi tentang skema rencana kerja proyek sehingga dapat membantu dan memudahkan peserta didik untuk memahami proses kerja yang akan dilakukannya.68
Berdasarkan hasil wawancara bersama Ni’am dapat disimpulkan bahwa Ni’am membuat lembar jurnal kegiatan yang berisikan tentang rencana pengelolaan tugas proyek peserta didik.
Selaku guru PAI kelas XI IPA 4, Mukhtar Fitriawan Bilawal menjelaskan bahwa:
Biasanya saya merancang kegiatan apa saja yang perlu untuk dilakukan dalam melaksanakan tugas proyek, sehingga tugas proyek tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pada materi ini kegiatan yang saya tetapkan yaitu diskusi, pengambilan video, editing video, dan pengunggahan video ke You Tube69
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Mukhtar pada langkah ini membuat rancangan tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek sehingga pelaksanaan proyek dapat mencapai tujuannya.
68 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
69 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
Berdasarkan wawancara dengan Ni’am dan Mukhtar terkait dengan membuat lembar kerja maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa langkah ini dikerjakan agar guru dan peserta didik dapat mengetahui dan menjadikannya sebagai acuan terkait dengan hal-hal apa saja yang akan mereka lakukan selama dalam tahapan pelaksanaan atau proses pengerjaan tugas proyek mereka.
e) Merancang kebutuhan sumber belajar
Sumber belajar merupakan sarana pendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran, mengenai langkah merancang kebutuhan sumber belajar, Mohammad Ni’am Mulloh menjelaskan bahwa:
Untuk sumber belajar kita siapkan buku utama berupa buku LKS dan buku Paket peserta didik, buku-buku yang ada dipersputakaan juga bisa mereka akses untuk memenuhi sumber referensi mereka, namun saya juga memberikan kebebasan kepada mereka agar mereka mampu untuk mencari sumber lain yang berbeda dengan sumber yang telah disiapkan.70
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ni’am dapat disimpulkan bahwa Ni’am untuk referensi utama menggunakan Buku LKS dan Buku Paket dan untuk referensi pendukung menggunakan buku yang ada di Perpus dan referensi yang ada di Internet.
Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas X yang tercantum pada poin B yakni:
70 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
Media pembelajaran menggunakan Worksheet, GCR/WA, You Tube, google meet, internet, lembar penilaian, dan untuk sumber belajarnya menggunakan buku LKS, buku Paket dan Al-Qur’an.71 Berbeda dengan penjelasan Mohammad Ni’am Mulloh, Mukhtar Fitriawan Bilawal menjelaskan bahwa:
Saya membebaskan peserta didik dalam memilih kebutuhan sumber belajar mereka, hal ini saya lakukan untuk mengetahui sejauh mana mereka memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia di sekitar mereka.72
Berdasarkan hasil wawancara dengan Mukhtar di atas dapat dismpulkan bahwa Mukhtar memberikan kebebasan kepada peserta didiknya untuk mencari referensi agar dapat dijadikan bahan proyeknya.
Hasil wawancara di atas di dukung pula dengan dokumentasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas XI yang tercantum pada poin C yakni:
Sumber belajar yang digunakan adalah Buku LKS PAI Kelas XI, Buku Paket PAI Kelas XI dan referensi lain yang relevan.73
Berdasarkan wawancara dengan Ni’am dan Mukhtar serta di dukung oleh dokumentasi berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terkait dengan merancang kebutuhan sumber belajar maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa buku utama yang digunakan oleh kedua guru tersebut adalah buku LKS dan buku Paket, sedangan untuk referensi pendukung lainnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelompok.
71 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ni’am,” 02 Februari 2022.
72 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
73 SMA Negeri Arjasa Jember, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mukhtar,” 11 Maret 2022.
f) Merancang alat evaluasi
Pada langkah ini guru harus jeli melihat berbagai macam jenis pekerjaan yang akan di gunakan dalam menyelesaikan proyeknya, hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Mohammad Ni’am Mulloh yang mengatakan bahwa:
Untuk langkah merancang alat evaluasi ini saya harus mengidentifikasi terlebih dahulu jenis pekerjaan proyeknya, jadi setiap jenis pekerjaan itu dibuatkan alat evaluasinya sehingga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik secara menyeluruh.74
Berdasarkan wawancara dengan Ni’am di atas dapat disimpulkan bahwa untuk membuat alat evaluasi yang diperlukan adalah identifikasi jenis pekerjaan proyek, dan setiap jenis proyek perlu dibuatkan alat evaluasinya.
Berbeda dengan pendapat dari Mohammad Ni’am Mulloh, Guru PAI kelas XI IPA 4 Mukhtar Fitriawan Bilawal mengatakan bahwa:
Untuk merancang alat evaluasinya kita harus melihat beberapa hal, seperti halnya kreativitas mereka, kemampuan berpikir kritis mereka dan keunikan dari video presentasinya.75
Berdasarkan wawancara dengan Mukhtar dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan alat evaluasinya harus melihat kreativitas peserta didik, kemampuan berpikir kritis mereka, keunikan dari video presentasinya.
74 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 02 Februari 2022.
75 Mukhtar Fitriawan Bilawal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 11 Maret 2022.
Berdasarkan temuan penelitian pada tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun pelajaran 2021/2022 yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa guru melaksanakan beberapa hal, yang pertama ialah merumuskan tujuan pembelajaran, yang kedua adalah menganalisis karakteristik peserta didik, merumuskan strategi pembelajaran, membuat lembar kerja proyek, merancang kebutuhan sumber belajar merancang alat evaluasi.
2. Tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022
Pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu tahapan yang dilaksanakan setelah tahap perencanaan selesai dilakukan. Pada tahap pelaksanaan ini, guru menerapkan rencana pembelajaran yang telah disusun.
Berdasarkan wawancara dengan Widiwasito selaku Kepala SMA Negeri Arjasa Jember menyatakan bahwa:
Nah itu, bagus, saya sangat mengapresiasi pelaksanaan pembelajaran agama berbasis proyek, jadi sebenarnya proyek itu kan aplikasi dari teori yang sudah diberikan, terus terang pak Widi agak kurang sependapat dengan pembelajaran konvensional yang kemarin, agama itu hanya diberikan teori-teori saja, padahal kalau pendapat pak Widi agama itu seharusnya aplikasi, yang utama itu adalah aplikasi, nah aplikasi itu kan proyek yaitu pelaksanaan dilapangan. Teorinya kan gampang oh orang beramal? Bagus karena beramal diajarkan dalam agama Islam ayatnya ini, ini dan seterusnya, nah itu teori nah tapi prakteknya bagaimana? Nah inilah yang harus dikedepankan praktek berbuat baik, berbuat baik itu koyok opo seh? Teorinya berbagi contohnya jumat berkah, nah ketika anak-anak diberi teori di dalam kelas bahwa kita itu harus banyak beramal baik nah itu diaplikasikan, dipraktekkan dalam jumat berkah, nah kita punya lalu kita taruh siapa